Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA ”


UNTUK MEMENUHI TUGAS BIOLOGI
YANG DIAMPU OLEH : BAPAK ULIN S,Pd.

OLEH:

Penyusun:
1. M. Muzaki
2. M. Nurrohim Alis Setiakin
3. M. Zainul Ibad
4. Rifky Adi Setiawan
5. Syariful Misbahul Ulum
6. Qithosul Amin
7. Bagus Firman Saputra

Madrasah Aliyah al – hikmah


Kajen margoyoso pati
Tahun 2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan perkenanan-
Nya sehingga kami dapat menulis dan menyusun makalah ini dengan judul “SISTEM
PENCERNAAN PADA MANUSIA” maka makalah ini berisikan penjelasan
mengenai system pencernaan pada manusia yang meliputi: pengertian system
pencernaan pada manusia, ciri-ciri system pencernaan pada manusia, alat/organ-
organ pencernaan manusia, mekanisme proses pencernaan pada manusia dan
gangguan pada pencernaan pada manusia.
Makalah ini kami susun secara praktis dan sederhana agar lebih mudah untuk
dipahami para pembaca dengan adanya makalah ini, nantinya kita dapat lebih
memahami tentang bagaimana system pencernaan pada manusia.
Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini mungkin terdapat
kesalahan bahkan tidak ada kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah
ini.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................2
Daftar
Isi.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................
4
B. Rumusan
Masalah..........................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Pengertian Jaringan
Sekretori.........................................................................6
B. Ciri-ciri Sel Penusun Jaringan
Sekretori........................................................7
C. Macam-Macam Jaringan
Sekretori................................................................8
D. Struktur dan Fungsi Jaringan Sekretori..........................................................9
BAB III PENUTUP.............................................................................................
22
A. Kesimpulan ...................................................................................................2
2
B. Kritik dan
saran.............................................................................................22
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................... 23

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup pasti perlu makan karena makanan merupakan sumber
energi pada makhluk hidup. Makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan
aktivitas seperti belajar, jalan, berbicara, tidur dan lain sebagainya. Agar makanan
yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka makanan itu harus di ubah
menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan, zat makanan yang mengalami
proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan
unsur-unsur mineral, vitamin, dan air tidak mengalami proses pencernaan. Proses
pencernaan pada manusia dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu proses
pencernaan secara mekanik dan kimiawi (enzimatis). Saat mengunyah makanan
seperti nasi, roti, umbi dan pisang berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang
berlangsung dan proses pencernaan mekanik adalah proses perubahan makanan dari
bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Pada manusia dan mamalia
umumnya proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi. Berarti,
proses pencernaan kimiawi pun sedang terjadi. Dan proses pencernaan kimiawi
adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih

4
sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh
tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.

Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan


makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan manusia memanjang dari
mulut sampai anus, terdiri dari mulut (kaum olis), kerongkongan (esofagus),
lambung (ventlikulus), usus halus (intestinum), usus besar (kolon), dan anus.
Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan
kimiawi. Kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:


1. Apa yang dimaksud dengan system pencernaan pada manusia?
2. Bagaimana ciri-ciri system pencernaan manusia?
3. Bagaimana susunan organ-organ pencernaan pada manusia?
4. Bagaimana mekanisme proses pencernaan pada manusia?
5. Bagaimana gangguan atau kelainan pada system pencernaan manusia?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:


1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan system pencernaan pada manusia.
2. Menjelaskan ciri-ciri system pencernaan manusia.
3. Menjelaskan susunan organ-organ pencernaan pada manusia.
4. Menjelaskan mekanisme proses pencernaan pada manusia.
5. Menjelaskan gangguan pada system pencernaan pada manusia.
6. Untuk memenuhi penugasan makalah MK ANATOMI FISIOLOGI
MANUSIA.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan Manusia


Menurut sumber dalam http://www.sridianti.com/gambar-bagan-sistem-
pencernaan-manusia.html Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai
dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk
menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat
gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna
atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar
menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-
organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya
tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang
dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana.
Menurut (Farid, F, 2007) Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses
mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang

6
dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan
yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga
mudah dicerna oleh tubuh. Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan
sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan
mengeluarkan kotorannya melewati anus.
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa system pencernaan
manusia adalah system organ dalam manusia yang menerima makanan dan
mengubahnya dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih halus serta memecah
molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan
enzim dan organ-organ pencenaan sehingga makanan tersebut mudah dicerna oleh
tubuh.

B. Ciri-Ciri System Pencernaan Manusia

System pencernaan pada manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


 Terdiri dari beberapa system organ/alat pencernaan (rongga mulut-rektum).
 Dalam melakukan proses pencernaan dibantu oleh enzim-enzim tertentu
tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna.
 Enzim dihasilkan oleh organ-organ pencernaan.
 Proses pencernaan makanan dibagi atas dua yaitu pencernaan secara mekanik dan
secara kimiawi.

7
C. Alat-Alat Pencernaan Manusia

 Saluran pencernaan
Alat-alat pencernaan makanan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut (Oris), pangkal
kerongkongan (faring), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus
yang terdiri atas: usus 12 jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus
penyerapan (ileum) sedangkan usus besar, terdiri atas usus tebal (kolon), poros usus
(rektum), dan anus.

8
Gambar saluran pencernaan pada manusia

1. Rongga mulut ( cavum oris)


Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Gigi memotong
dan menghaluskan makanan menjadi bagian kecil sehingga mudah ditelan. Gigi
manusia tersusun atas gigi seri, gigi taring, dan geraham.

9
Gigi seri berbentuk seperti kapak, terletak di sebelah depan, berfungsi untuk
memotong makanan. Gigi taring terletak di antara gigi seri dan geraham., berbentuk
runcing dan berfungsi untuk merobek atau mengoyak makanan. Geraham terletak di
belakang taring dan berfungsi untuk mengunyah atau menghaluskan makanan.
Geraham mempunyai permukaan agak lebar dan bergelombang seperti papan
penggilas.
Selain gigi, di dalam rongga mulut terdapat lidah dan 3 pasang kelenjar air liur.
Lidah berfungsi sebagai alat pengecap makanan, membantu gigi mencampur dan
menempatkan makanan, serta membantu menelan dan mendorong makanan masuk
ke dalam kerongkongan.
2. Pangkal Kerongkongan (faring)
Faring merupakan persimpangan antara tenggorokan dengan kerongkongan. Di
pangkal faring terdapat katup yang disebut epiglotis. Bagian depan faring
berhubungan dengan tenggorokan, sedangkan bagian belakang berhubungan dengan
kerongkongan.

3. Kerongkongan (esophagus)
Kerongkongan merupakan penghubung antara mulut dengan lambung. Organ ini
berbentuk tabung yang panjangnya sekitar 25 cm. Kerongkongan terletak di belakang
saluran pernapasan. Pada batas antara esophagus dengan lambung terdapat sfinger
esophagi (sphincter esophagi) yang berfungsi mengatur agar makanan yang sudah
masuk ke dalam lambung tidak kembali ke esophagus. Makanan ketika melewati
kerongkongan didorong dengan menggunakan gerakan otot kerongkongan yang
disebut gerak peristaltik.

10
Gambar kerongkongan

4. Lambung (ventrikulus)
Lambung atau perut besar terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri.
Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak) berbatasan dengan.
kerongkongan, bagian tengah (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Di ujung
lambung terdapat otot lingkar yang mengatur masuk atau keluarnya makanan di
lambung. Otot lingkar itu cenderung tertutup dan membuka hanya pada saat ada
makanan masuk ke lambung atau saat muntah. Otot lingkar lainnya terdapat di ujung
lambung yang berbatasan dengan usus halus, yaitu otot lingkar pilorus.
Pada dinding lambung bagian fundus terdapat kelenjar lambung yang dapat
menghasilkan 400 - 800 ml getah lambung. Getah lambung terdiri atas air, lendir,
asam lambung, enzim pepsinogen, dan renin. Dinding lambung terdiri atas otot yang
tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi otot lambung
menyebabkan makanan teraduk merata dengan getah lambung.

11
Gambar penampang lambung
5. Usus halus
Usus halus merupakan saluran makanan terpanjang, panjangnya kurang lebih 5
m, serta banyak mengandung pembuluh darah dan limfa. Usus halus terdiri dari:
 usus dua belas jari (duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak
setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua
belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale
dan berakhir di ligamentum treitz. Usus dua belas jari merupakan organ
retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus
dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Lambung
melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan
bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui
sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh,
duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan
makanan.

12
Empedu dihasilkan oleh sel hati. Cairan empedu dari hati ditampung di kantong
empedu, kemudian dialirkan ke usus dua belas jari melalui saluran empedu. Cairan
empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Empedu berwarna kecoklatan karena
merupakan hasil pemecahan hemoglobin. Pigmen empedu ini memberi warna khas
pada feses

13
Gambar penampang usus halus pada manusia

 usus kosong (jejenum)


Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus
dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa,
panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong.
Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus
(vili), yang memperluas permukaan dari usus.

 Usus Penyerapan (Illeum)


Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia ileum memiliki panjang sekitar 2- 4 m dan terletak setelah
duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7
dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam
empedu.

6. Usus Besar (kolon)


Usus besar terdiri dari dua bagian, yaitu usus tebal dan poros usus (rectum).
Usus tebal terdiri atas bagian yang naik, bagian yang datar, dan bagian yang turun.
Bagian akhir dari usus besar adalah poros usus (rectum).

14
Gambar penampanng usus besar

Usus tebal mengatur kadar air pada sisa makanan. Apabila kadar air pada sisa
makanan terlalu banyak, dinding usus tebal menyerap kelebihan air tersebut.
Sebaliknya, jika sisa makanan kekurangan air, dinding usus tebal mengeluarkan air
ke sisa makanan tersebut. Di dalam usus tebal terdapat bakteri koli (Escherichia coli)
yang membantu proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Bakteri koli juga
membantu pembentukan vitamin K dan vitamin B-12. Selain itu, bakteri koli dapat
menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.
 Usus Buntu (sekum)
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi
adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon
menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa
jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan
karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya
digantikan oleh umbai cacing.
 Umbai Cacing (Appendix)
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi
pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah
dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga
abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).Dalam anatomi manusia, umbai

15
cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah
hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum. Umbai cacing terbentuk
dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran
sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks
selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda – bisa di retrocaecal atau di
pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum. Banyak orang percaya
umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya
bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik. Operasi membuang umbai
cacing dikenal sebagai appendektomi.
7. Rectum dan anus
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan
yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum
ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon
desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka
timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum
karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering
kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali
dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan
pengerasan feses akan terjadi.
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi
dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang
penting untuk menunda BAB. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan,
dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan
tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur
oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air
besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus.
 Kelenjar Pencernaan
1. Kenjar Ludah

16
Kelenjar ludah merupakan kelenjar yang ada di rongga mulut yang berfungsi
memproduksi air liur (saliva).
Enzim yang dihasilkan di mulut yaitu enzim amilase yang mengubah zat tepung
(amilum) menjadi zat gula (pati).
2. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama
yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan
duodenum (usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
 Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
 Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan
hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna
protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk
yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini
hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan
sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan
cara menetralkan asam lambung.
3. Hati (hepar)
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa
fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan
penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah
medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik
dari kata Yunani untuk hati, hepar.
4. Kantong empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir
yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan
berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna

17
cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus
dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
 Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
 Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin
(Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

D. Mekanisme atau Proses Pencernaan Pada Manusia

Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan


mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan
kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah
makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula
sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya.
Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37 oC. Makanan
selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa
turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung,
makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai
berikut:
 Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI).
Hanya dimiliki oleh bayi.
 Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.

18
 HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan
kolesistokinin pada usus halus.
 Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam,
makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat
enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
1. Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih
sederhana (maltosa).
2. Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim
yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap
diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di
dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke
usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna
empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna
empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah
yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna
empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Selanjutnya makanan dibawa
menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan
melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak
dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino.
Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan
protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di
usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk
glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap
dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan
dapat langsung diserap oleh usus halus.

19
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan
lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan
menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan
vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa
makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan
kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Selanjutnya sisa-sisa makanan
akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan
dilakukan dengan sadar.

E. Gangguan Sistem Pencernaan Pada Manusia

1. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender)
dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman
penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu
tinggi.
2. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus
dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
3. Diare

20
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon.
Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan
makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam
usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat
menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan
nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit
desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.

4. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah
keadaan yang dialami seseorang dengan gejala fases mengeras sehingga susah
dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisi makanan.
Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk
yang menunda-nunda buang air besar. Selain itu, juga karena kurangnya penderita
dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-
buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah
gangguan ini.

5. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks.
Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu).
Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh
vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil
seringkali mengalami gangguan ini.
7. Maag

21
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding
lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan
meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan
yang tak teratur, dan lain sebagainya.
8. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan
pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman,
toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan
merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL
di lambung. Jika HCL berlebihan, selaput lendir lambung akan rusak.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
system pencernaan manusia adalah system organ dalam manusia yang menerima
makanan dan mengubahnya dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih halus serta
memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan
menggunakan enzim dan organ-organ pencenaan sehingga makanan tersebut mudah
dicerna oleh tubuh.

22
System pencernaan pada manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Terdiri dari beberapa system organ/alat pencernaan (rongga mulut-rektum).
 Dalam melakukan proses pencernaan dibantu oleh enzim-enzim tertentu
tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna.
 Enzim dihasilkan oleh organ-organ pencernaan.
 Proses pencernaan makanan dibagi atas dua yaitu pencernaan secara mekanik dan
secara kimiawi.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut (Oris), pangkal kerongkongan (faring),
kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus yang terdiri atas: usus
12 jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum) sedangkan
usus besar, terdiri atas usus tebal (kolon), poros usus (rektum), dan anus. Kelenjar
pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar pancreas, kelenjar empedu. Proses
pencernaan pada manusia terjadi secara mekanik oleh gigi dan otot saluran
pencernaan dan secara kimiawi oleh enzim-enzim yang dihasilkan oleh kelenjar
pencernaan.
Gangguan pada system pencernaan terdiri dari: gastritis, hepatitis, diare,
konstipasi, apendisitis, ambeyen, maag, tukak lambung.
B. Saran
Dalam pembahasan makalah ini masih banyak hal-hal yang belum dibahas
sehubungan dengan system pencernaan pada manusia berhubung sumber yang kami
dapat terbatas. Oleh karena itu, sebaiknya pembaca perlu mencari sumber lain
mengenai system pencernaan pada manusia.
Daftar Pustaka

Anonym . dalam http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-


irmadyahay-6313-2-babii.pdf
Anonim. Makalah Anfisman.
Dalam https://www.scribd.com/doc/96512493/makalah-anfis#
Husadanin, dian. 2013. Makalah Sistem Pencernaan dalam

23
https://dianhusadanindyapp.wordpress.com/2013/02/21/makalah-sistem-
pencernaan/
Madan, surya. 2014. System Pencernaan pada manusia
dalam https://suryaramadan.wordpress.com/2014/11/05/37/sistem pencernaan pada
manusia
Sridianti. Gambar bagan system pencernaan pada manusia
dalam http://www.sridianti.com/gambar-bagan-sistem-pencernaan-manusia.html

24

Anda mungkin juga menyukai