Anda di halaman 1dari 38

Makalah Dasar Biomedik Anatomi

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Disusun
Oleh:

1. Putri dinatut dini


2. Putri Hasdiana
3. Elly safwani

Dosen Pengampu:
Rosalia Putri, STR.Kep.,MKM

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH BESAR
2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat & ridha
allah SWT. karena tanpa rahmat & ridha-Nya, kita tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada ibu Rosalia
Putri,STr.Kep.,MKM selaku dosen biomedik anatomi yang membimbing kami
dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan
data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan
tentang sistem pencernaan pada manusia.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum
kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun
dosen, demi tercapainya makalah yang sempurna.
Semoga dengan kami membuat karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan
memberikan motivasi bagi para pembacanya, khususnya bagi kami dan bagi para
generasi muda yang akan datang.

Banda Aceh,13 oktober 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.............................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................3


2.1 Sistem Pencernaan Manusia...........................................................................3
2.2 Struktur Sistem Pencernaan............................................................................3
2.3 Proses Pencernaan Pada Manusia...................................................................3
2.4 Sistem Perkemihan.........................................................................................4
2.5 Struktur Sistem Perkemihan...........................................................................5
2.6 Proses Sistem Perkemihan..............................................................................6

BAB III PEMBAHASAN........................................................................................7


3.1 Pengertian Sistem Pencernaan Pada Manusia................................................7
3.2 Struktur Organ Sistem Pencernaan.................................................................8
3.3 Fungsi Sistem Pencernaan............................................................................21
3.4 Pengertian Sistem Perkemihan.....................................................................21
3.5 Struktur Organ Perkemihan..........................................................................22
3.6 Fungsi Sistem Perkemihan...........................................................................32

BAB 4 PENUTUP.................................................................................................34
4.1 Kesimpulan...................................................................................................34
4.2 Saran.............................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sistem pencernaan adalah sistem kerja organ untuk mengubah
makanan menjadi energi yang diperlukan oleh tubuh, mulai dari mulut
hingga anus. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, lambung,
usus halus,, usus besar dan anus. Namun meskipun begitu, bukan berarti
sistem pencernaan pada tubuh manusia akan selalu aman karena adanya
nutrisi yang banyak. Pintu atau jalan masuknya zat dari luar dengan bebas
ternyata akan menimbulkan banyak gangguan atau penyakit pada sistem
pencernaan, dimana penyakit tersebut akan mengganggu atau mengancam
penderitanya yang akan menghambat sistem kerja organ-organ yang
lainnya.
Penyakit pencernaan merupakan penyakit yang sering dikeluhkan
masyarakat karena banyaknya orang yang kurang memperhatikan
makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan,
keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi, dan
kelainan pada organ pencernaan. Semakin tingginya mobilitas seseorang
pada era ini tentunya berpengaruh dengan gaya hidup seseorang. Rutinitas
yang padat dan tuntutan waktu untuk bekerja dengan cepat, mempengaruhi
kepedulian seseorang terhadap gaya hidup sehat. Seharusnya dengan
semakin tingginya rutinitas seseorang berbanding lurus juga dengan gaya
hidup sehatnya.
Namun realitanya, masih banyak orang yang kurang peduli
terhadap kebersihan, contohnya adalah pada saat mau makan orang
cenderung jarang mencuci tangan. Selain itu, ketidakpedulian terhadap
kebersihan makanan yang akan dimakan juga dapat mengakibatkan
penyakit pencernaan seperti diare, maag, konstipasi atau sembelit,
hemaroid atau wasir, dan usus buntu.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu;
1. Apa yang dimaksud dengan system pencernaan pada manusia?
2. Bagaimana ciri-ciri system pencernaan manusia

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu;
1. menjelaskan apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan
Pada manusia.
2. menjelaskan ciri-ciri sistem pencernaan manusia.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pencernaan Manusia


Sistem pencernaan adalah sistem kerja organ untuk mengubah makanan
menjadi energi yang diperlukan oleh tubuh.
Sistem pencernaan manusia memungkinkan kita memperoleh nutrisi dan
energi dari berbagai jenis makanan atau minuman. Keduanya diperlukan dalam
proses metabolisme, perbaikan sel dan jaringan tubuh, serta menunjang aktivitas
sehari-hari, seperti bergerak, belajar, dan bekerja.
Tak hanya nutrisi dan energi, sistem pencernaan manusia juga
menghasilkan limbah yang akan dikeluarkan tubuh dalam bentuk fases. (Neil
A.Campbell)3

2.2 Struktur Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan, yaitu sebuah tabung
panjang yang membentang dari mulut ke anus, saluran pencernaan manusia terdiri
dari tenggorokan, lambung, usus halus dan usus besar. Ada juga peran hati,
kantong empedu, dan pankreas yang menghasilkan zat sekresi ke usus halus untuk
membantu pencernaan makanan.( Drs.H.Syaifuddin,AMK)

2.3 Proses Pencernaan Pada Manusia


Pada proses pencernaan, makanan mula-mula dijadikan bagian yang kecil-
kecil dengan cara mengigit dan mengunyah, kemudian dihaluskan lebih lanjut
oleh asam klorida dan enzim-enzim pencernaan. Enzim-enzim ini membantu
memecahkan atau menghidrolisis protein, karbohidrat dan lemak menjadi
senyawa dasar seperti asam amino, monosakarida dan gliserida. Senyawa ini
kemudian diabsorpsi melalui dinding usus ke dalam darah. Jadi pencernaan
merupakan proses yang dapat diserap ke dalam peredaran darah. Bahan-bahan

3
yang tidak berguna dan malahan sebagian yang toksik, disingkirkan atau
dikeluarkan berupa fases.( Dr. Jan Tambayong)
Proses pencernaan pada tubuh manusia dapat dibedakan menjadi dua
macam,yaitu;
Pencernaan secara mekanik merupakan proses perubahan makanan dari
bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Pada manusia, proses
pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi. (Dwi Cahyanto,
Yuyun Bahtiar dan Ospa Pea Yuanita)
Sementara, pencernaan secara kimiawi (enzimatis) merupakan proses
perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat lebih sederhana
dengan bantuan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang
berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan
makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan.
Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu
proses kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan terdiri dari air liur, kelenjar getah
lambung, hati (hepar), dan pankreas.
Alat-alat pencernaan
Proses pencernaan makanan pada manusia, baik secara mekanik maupun
kimiawi, melibatkan alat-alat pencernaan. Alat-alat pencernaan pada manusia
terdiri atas kelenjar pencernaan dan saluran pencernaan. (Dr. Eng.Mikrajuddin
Abdullah, M.Si., Drs. Saktiyono, M.Si., Drs. Lutfi)

2.4 Sistem Perkemihan


Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak digunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang
tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air
kemih). Berikut ini merupakan ilutrasi bagan yang menjelaskan tentang definisi
sistem perkemihan: (Nian Afrian Nuari, Dhina Widayati)

4
2.5 Struktur Sistem Perkemihan
Beberapa organ yang menyusun sistem perkemihan terdiri dari ginjal,
ureter, kandung kemih, dan uretra. (Nian Afrian Nuari, Dhina Widayati)

5
2.6 Proses Sistem Perkemihan
Ketika kandung kemih dalam keadaan kosong, tidak terjadi tekanan pada
kandung kemih. Kandung kemih akan mengalami perubahan tekanan
intravesikular atau tekanan dalam kandung kemih jika terisi oleh urin. Tekanan
akan meningkat menjadi 5 hingga 10 sentimeter air apabila kandung kemih terisi
oleh urin sebanyak 30 hingga 50 ml. Perubahan tekanan tersebut dipengaruhi oleh
tonus otot intinsik pada dinding kandung kemih. Tekanan akan menjadi lebih
cepat apabila kandung kemih terisi oleh urin hingga 400-500 mililiter. Puncak
tekanan dapat meningkat hingga 100 senitmeter air. (Dr. Eka Apriyanti, M.Pd;
Dwi Kameluh Agustina, S.Si., M.Pd.; Gama Bagus Kuntoadi, S.KG, MARS;
Yosefina Dhale Pora, S.Ked., M.Kes; Ns. Agustina Sisilia Wati D.Wida., M.Kep;
Emanuela Natalia Nua, S.Kep., Ns., M.Kep; Regina Ona Adesta, S.Kep., Ns.,
M.Kep; Yustina Yantiana Guru S.Kep.Ns.M.Kep: Yuliani Pitang, S.Kep., Ns.,
M.Kep.; Putri Athirah Azis, S.Pd, M.Pd)

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Sistem Pencernaan Pada Manusia


Sistem pencernaan manusia atau sistem gastrointestinal, terdiri dari organ
dalam saluran pencernaan dan organ pencernaan pelengkap. Saluran pencernaan
adalah saluran yang memanjang dari muluct hingga ke anus. Saluran yang disebut
saluran gastrointestinal ini berfungsi memecah dan menyerap zat gizi makanan
untuk dikirimkan melalui peredaran darah. (Neil A.Campbell)
Organ-organ saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus (tenggorokan),
lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sedangkan organ-organ
pencernaan pelengkap adalah mulut, kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan
pankreas. (Neil A.Campbell)
Setiap organ pencernaan manusia meiliki fungsi membantu mendorong
makanan dan cairan yang anda konsumsi secara berurutan. (Neil A.Campbell)
Sistem pencernaan merupakan proses diubahnya makanan dari ukuran
besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan
organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan
jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat
makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih
sederhana. (Neil A.Campbell)
Zat makanan yang mengalami proses pencernaan didalam tubuh, antara
lain; karbohidrat, protein dan lemak. Sedangkan nutrisi berupa vitamin, mineral
dan air tidak mengalami pencernaan. Proses pencernaan makanan pada manusia
terbagi menjadi dua, yaitu; proses pencernaan secara mekanik dan proses
pencernaan secara kimiawi. (Neil A.Campbell)
1.) Proses Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik merupakan proses percernaan
makanan yang dilakukan dengan gerakan-gerakan seperti mengunyah,

7
menghancurkan, memompa, menelan, dan meremas makanan. Pencernaan
mekanik bertujuan untuk mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil.
(Dwi Cahyanto, Yuyun Bahtiar dan Ospa Pea Yuanita)
Proses pencernaan mekanik terjadi didalam mulut dengan bantuan
gigi dan lidah. Proses pencernaan secara mekanik juga terjadi didalam
lambung dengan bantuan gerak peristaltik dinding lambung, sehingga
makanan seperti diaduk. (Dwi Cahyanto, Yuyun Bahtiar dan Ospa Pea
Yuanita)
2.) proses Pencernaan Kimiawi (Enzimatis)
Proses pencernaan kimiawi merupakan proses pencernaan
makanan yang melibatkan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan
oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Pencernaan kimiawi ini bertujuan untuk mengubah partikel makanan yang
kecil-kecil menjadi bentuk sederhana yang mudah diserap oleh tubuh
dengan bantuan enzim pencernaan. (Dwi Cahyanto, Yuyun Bahtiar dan
Ospa Pea Yuanita)

3.2 Struktur Organ Sistem Pencernaan


istem organ pencernaan merupakan sistem organ yang menerima makanan,
mencerna untuk dijadikan energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses
tersebut. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan yang terbentang dari mulut
atau oris sampai ke anus dalam manusia dibagi menjadi tiga bagian:
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
1. Proses pengahncuran makanan yang terjadi dalam mulut sampai ke
Lmbung.
2. Proses penyerapan sari makanan yang terjadi didalam usus.
3. Proses pengeluaran sisa-sisa makanan melalui anus.
Makanan yang dimakan penting sebagai sumber energi, kemudian
digunakan oleh sel dalam menghasilkan ATP (adenosina trifosfat merupakan
suatu nukleotida dalam biokimia dikenal sebagai “ satuan molekular” pertukaran
energi instraseluler) untuk menjalankan aktivitas, sebagai zat pembangun dan

8
pengganti sel-sel yang rusak. Pembuangan sisa atau sampah tubuh hanya
merupakan fungsi kecil dari sistem pencernaan melalui defekasi. Pembuangan lain
berlangsung melalui paru-paru, ginjal, dab kulit berupa keringat. :
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran pencernaan,
saluran pencernaan harus memiliki persediaan air, elektrolit, dan makanan yang
terus-menerus, untuk ini dubutuhkan; : (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
1. Pergerakan makanan melalui saluran pencernaan.
2. Sekresi getah pencernaan.
3. Absorpsi hasil pencernaan air dari elekrolit.
4. Sirkulasi darah malalui organ-organ gastrointstinal yang membawa
zat yang akan di absorpsi.
5. Pengaturan semua fungsi oleh sistem sarat dan hormon.

Susunan saluran pencernaan terdiri dari oral (mulut), tenggorokan


(esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum minor) yang terbagi
menjadi duodenum (usus 12 jari), ileum (usus penyerapan), jejunum, usus besar
(intestinum mayor), yang terbagi menjadi kolon asendens desendens (usus besar
mendatar), kolon organ yang menghasilkan getah cerna cena meliputi kelenjar
ludah, kelenjar getah lambung, kelenjar hati, dan kelenjar pankreas. :
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Saluran pencernaan makanan menerima makanan dari luar mempersiapkan
bahan makanan untuk diserap oleh tubuh melalui proses mengunyah, menelan,
dan menyerap zat cair yang terdapat mulai dari mulut sampai ke anus. :
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Fungsi utama sistem pencernaan adalah menyediakan zat nutrien yang
sudah dicerna secara berkesinambungan, untuk didistribusikan ke dalam sel
melalui sirkulasi dengan unsur-unsr (air, elektrolit dan zat gizi). Sebelum zat ini
diperoleh tubuh makanan harus berjalan/bergerak sepanjang saluran pencernaan. :
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)

9
Makanan yang kita makan harus diubah terlebih dahulu menjadi benda
cair agar dapat diserap (diabsorpsi) dan mengalami perubahan kimiawi dan fisis
dalam saluran pencernaan. : (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Pembuangan sisa/sampah sejumlah kecil dari metabolisme akan di eksresi
melalui saluran akhir sistem pencernaan dalam bentuk fases, disamping itu juga
melalui paru dan ginjal dalam bentuk karbon dioksida (co2) dan urine. :
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Organ-organ pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. : (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
a. Saluran sistem pencernaan
Agar dapat diubah menjadi energi dan berbagai macam nutrisi, seperti
asam amino, glukosa, dan asam lemak, makanan dan minuman yang masuk ke
dalam tubuh perlu diproses terlebih dahulu. : (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (esofagus), lambung,
pankreas, hati, kantong empedu, usus halus, dan usus besar. :
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Berikut ini adalah beberapa organ tubuh pada sistem pencernaan manusia
yang akan mengubah makanan menjadi energi dan nutrisi serta mengeluarkan zat
sisa:

1. MULUT
Mulut (oris) merupakan organ pertama dari saluran pencernaan
yang meluas dari bibir sampai ke istmus fausium yaitu perbatasan antara mulut
dengan faring, terdiri dari: : (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
1) Vestibulum oris, bagian di antara bibir dan pipi diluar, gusi dan
gigi bagian dalam. Bagian atas bawah vestibulum dibatasi oleh
lipatan membran mukosa bibir, pipi dan gusi. Pipi membentuk
lateral vestibulum, disusun oleh M. Buksinator, dilapisi oleh
membran mukosa. Sebelah luar gigi molar kedua. Bagian atas
terdapat papila kecil tempat bermuaranya duktus glandula parotis.

10
2) Kavitas oris propia, bagian di antara arkus alveolaris, gusi, dan
gigi, memiliki atap yang dibentuk oleh palatum durum (palatum
keras) bagian depan, palatum mole (palatum lunak) bagian
belakang.
Dasar mulut sebagian besar dibentuk oleh anterior lidah dan lipatan balik
membran mukosa. Sisi lidah pada gusi di atas mandibula. Garis tengah lipatan
membran mukosa terdapat papila kecil dengan dasar mulut. Di kiri dan kanan
frenulum lingua terdapat papila kecil bagian puncaknya bermuara duktus glandula
submandibularis. : (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Organ-organ pelengkap mulut
Mulut bagian eksternal ditutupi oleh kulit dan bagian internal dan dilapisi
oleh jaringan epitel yang mengandung mukosa. Bagian ini kaya pembuluh darah
dan banyak terdapat ujung-ujung saraf sensorik. Pada kavum oris terdapat dua
buah palatum (tulang langit-langit). (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
a). Palatum durum (palatum keras), yang tersusun oleh tulang
keras,dibentuk oleh prosesus palatinus maksilaris dan os palatum,
berbentuk lengkung, dilapisi oleh lapisan mukosa dan periosteum.
Bagian terbelakangnya terdapat banyak kelenjar palatina.
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
b). Palatum mole (palatum lunak). Bagian depannya bersatu dengan
palatum durum. Bagian belakangnya membentuk sebagian istmus
fausium dan berhubungan dengan faring. Bagian ini terdiri dari
jaringan fibrosa dan jaringan mukosa. Pada ujung tengah palatum mole
ada uvula (anak lidah). Pada tiap sisi uvula terdapat dua lipatan yaitu
arkus palatoglosus dan arkus palatofaringeus.
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
1. Pipi, alat kelengkapan mulut bagian luar dilapisi oleh kulit dan bagian
dalam dilapisi oleh jaringan epitel, mengandung selaput lendir
(membran mukosa). Otot pengunyah memanjang dari maksila ke
mandibula sifatnya lebih elastis. M. Buksinator membentuk basis otot

11
pipi. Sebelah luar pipi terdapat fasia bukofaringeal dengan jaringan
lemak. Korpus adiposa bukae dengan kelenjar bukales.
2. Gigi (dentis), merupakan alat bantu yang berfungsi untuk mengunyah
dan berbicara. Gigi terdiri dari:
a). Gigi sulung(gigi susu),tumbuh sejak umur 6-8 bulan dan akan
lengkap 20 buah pada umur 2,5 tahun dengan rincian 8 gigi seri (dens
invsisivus), bentuk menggiling dan menghancurkan makanan.
b). Gigi permanen (gigi tetap), tumbuh pada umur 6-18 tahun dan
berjumlah 32 buah. Susunannya sama dengan gigi susu ditambah
dengan geraham premolar sebanyak 12 buah, merupakan
penyempuranaan dari gigi susu. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
2. GIGI
Gigi dan gerakan terletak dalam alveolus dentalis dari tulang maksila dan
mandibula. Gigi mempunyai satu akar sedangkan geraham mempunyai 2-3 akar.
Pada ujung akar gigi terdapat foramen apikalis tempat masuk ke kanalis akar gigi
menuju kavum pulpitis. Akar gigi ditutupi oleh semen yang berhubungan dengan
alveolus dentis melalui membran periodentalis. Dentim merupakan bagian
terbesar dari gigi yang dilipisi oleh email. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Fungsi gigi adalah mengunyah makanan, pemecahan partikel besar
menjadi partikel kecil yang dapat ditelan tanpa menimbulkan tersedak. Proses ini
merupakan proses mekanik pertama yang dialami makanan pada waktu melalui
saluran pencernaan dengan tujuan menghancurkan makanan, melicinkan, dan
membasahi makanan yang kering dengan saliva serta mengaduk makanan sampai
rata. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan untuk mengunyah sehingga
makanan menjadi halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan
mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat
macam, yaitu; gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham
belakang. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Secara umum gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu; mahkota gigi
(korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi

12
merupakan baggian gigi yang tampak di bagian luar. Setiap jenis gigi memiliki
bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, Gigi
taring berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris
dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi
seri berkaitan pada fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi
taring yang berbentuk seperti pahat runcing berfungsi untuk merobek makanan.
Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk
berfungsi untuk mengunyah makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi yang
terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam
didalam rahang. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi
mahkota gigi. Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa),
merupakan rongga gigi yang didalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh-
pembuluh darah. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
3. Lidah
Lidah terdapat dalam kavum oris, merupakan susunan otot serat lintang
yang kasar dilengkapi dengan mukosa. Lidah berperan dalam proses mekanisme
pencernaan di mulut dengan menggerakkan makanan ke segala arah.
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Bagian-bagian lidah adalah:
1. Pangkal lidah (radik lingus), pada pangkal lidah bagian belakang terdapat anak
lidah (epiglotis) yang berfungsi menutup jalan pernapasan pada waktu
menelan, supaya makanan tidak masuk ke jalan pernapasan.
2. pangkal lidah (dorsum lingua), terdapat puting-puting pengecap (ujung saraf
pengecap) untuk menentukanrasa makanan (manis, asin, asam, pahit, dll).
Pada dorsum lingua terdapat jonjot-jonjot kecil sebagai puting pengecap
terdiri dari:
a. papila filiformis yang tersebar pada seluruh permukaan lidah.
b. papila fungiformis, terdapat pada tepi lidah bagian apeks.
c. papila sirkumvalate di depan sulkus terminalis lidah.
d. papila foliate, tepi samping posterior lidah.

13
3. Ujung lidah (apeks lingua) membantu membalikkan makanan, proses
berbicara, merasakan makanan yang dimakan, dan membantu proses menelan.
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan
kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi
dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor
pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel
sensori yang memounyai tonjolan seperti rambut yang disebut popila.
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Lidah pun berperan penting dalam mencampur makanan dengan air liur,
mengarahkan makanan didalam mulut agar tergigit secara merata oleh gigi, dan
kemudian mendorongnya kedalam tenggorokan untuk ditelan. Bagian luar lidah
terdiri dari papilla, yakni tonjolan-tonjolan yang berfungsi mencengkram
makanan dan mengenali rasa. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Sementara itu kelenjar ludah yang terletak di bawah lidah dan dekat
rahang bawah menghasilkan air liur ke dalam mulut. Air liur memecah
karbohidrat dengan salah satu enzim pencernaan terpenting bagi manusia, yaitu
enzim amilase. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Gerakan lidah dan mulut mendorong makanan ke belakang tenggorokan.
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
4. KELENJAR LUDAH
Kelenjar ludah (saliva) merupakan kelenjar yang menyekreasi larutan
makanan ke dalam mulut, membasahi dam melumas partikel makanan sebelum
ditelan. Kelenjar ini mengandung 2 enzim pencernaan, yaitu lipase lingua untuk
mencerna lemak dan enzim ptialin/amilase untuk mencerna tepung.
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Kelenjar ludah terdiri dari:
1. Kelenjar ludah bawah rahang (kelenjar submaksilaris), terdapat di bawah
rahang atas bagian tengah. Salurannya bernama duktus wartoni yang bermuara
pada rongga mulut dekat frenulum lingua.
2. Kelenjar ludah bawah lidah (kelenjar sublingua), terdapat di bawah selaput
lendir dasar rongga mulut dan bermuara di dasar rongga mulut.

14
3. Kelenjar parotis, terletak di bawah bagian depan telinga di antara prosesus
mastoid kiri dan kanan dekat os mandila. Salurannya bernama duktus stensoni
keluar dari glandula parotis menuju rongga mulut melalui pipi ( M. Buksinator).
Sekresi saliva normalnya setiap hari 1.000-1.500ml.
Sekresi saliva dikendalikan melalui refleks tidak bersyarat dari lidah,
esofagus, lambung, dan usus halus sebelah atas dan refleks syarat daerah korteks
serebri dengan perantaraan melihat, menghidu, mendengar, dan memikirkan
makanan. Dengan perangsangan saraf simpatis sekresi saliva menjadi encer,
volume menjadi vesar dan kandungan bahan organik sedikit disertai vasodilatasi
pada kelenjar. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Komposisi saliva
a. Air 97-99%
b. Glukoprotein (musin) yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar mukosa.
c. Ptialin (amilase) enzim pencernaan yang berfungsi mencerna tepung.
d. Garam- garam alkali.
e. Sel-sel epitel, sel kelenjar, leukosit, gas (o2), dan bakteri.
Fungsi saliva:
1. Fungsi mekanis, mencampur saliva dengan makanan agar menjadi lunak atau
setengah cair yang disebut bolus agar mudah ditelan dan mendinginkan makanan.
2. Fungsi kemis, melarutkan makanan yang kering untuk dapat dirasakan.
Misalnya, butiran gula/garam dalam mulut akan larut oleh saliva. Di samping itu
saliva juga memantau gigi-gigi yang menjadi busuk dengan cara mengubah
suasana asam yang ditimbulkan bakteri pembusuk menjadi suasana alkalis.
Apabila ada makanan dalam mulut menjadi rangsangan refleks otot-otot
untuk menggerakkan mandibula. Otot yang berfungsi adalah:
1. M.elevator yang mengangkat rahang, proyektornya M.masseter dan
M.pterigoideus, retraktornya M.temporalis.
2. M.depresor yang menurunkan rahang, proyektornya M.pterigoideus eksternus
dan M.digastrikus, retraktor, M.milohioideus dan M. Hioideus
Kelenjar menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah
dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu;

15
1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3. Kelenjar sublingualis, terletak dibawah lidah.
Kelenjar parotis menghasilkam ludah yang berbentuk cair. Kelenjar
submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang
bmengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan
makanan. Jadi, ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan
sehungga mudah di telan. Selain itu ludah juga melindungi selaput mulut terhadap
panas, dingin, asam dan basa. Dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase).
Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat
karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna
oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH
6,8-7 dan suhu 37. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
5. FARING
Faring (tekak) merupakan organ yang menghubungkan rongga
mulut dengan tenggorokan, panjangnya kira-kira 12cm, terbentang tegak lurus
antara basis kranii setinggi vertebrae servikalis Vl, ke bawah setinggi tulang
rawan krikoidea. Faring dibentuk oleh jaringan yang kuat (jaringan otot
melingkar). (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Organ terpenting di dalamnya adalah tonsil yang kumpulan
kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit. Untuk mempertahankan tubuh
terhadap infeksi, menyaring dan mematikan bakteri/mikroorganisme yang masuk
melalui jalan pencernaan dan pernapasan. Faring melanjutkan diri ke esofagus
untuk pencernaan makanan. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Faring terdiri atas tiga bagian:
1. Nasofaring (pars nasalis), bagian superior yang menghubungkan hidung dengan
faring. Bagian samping terdapat muara apertura tuba auditorius (eustachi) yang
menghubungkan nasofaring dengan telinga ossis oksipitalis. Lapisan mukosa
dinding belakang berlipat-lipat. Banyak ditemukan limfoid yang disebut tonsila
faringeal.

16
2. orofaring (pars oralis), bagian media yang menghubungkan rongga mulut
dengan faring. Pada bagian samping ditemukan jaringan limfoid (tonsilla palatina)
tersembunyi dalam bentuk gepeng dapat dilihat dengan mudah melalui mulut
terbuka pada dinding samping, dilapisi untuk mekanisme pertahanan tubuh
terhadap infeksi
2. TENGGOROKAN (ESOFAGUS)
Tenggorokan merupakan saluran yang menghubungkan mulut dan
lambung. Saluran ini merupakan jalan bagi makanan yang telah dikunyah atau
dihancurkan dari mulut menuju proses pencernaan selanjutnya didalam lambung.
Otot-otot tenggorokan memindahkan makanan dengan gerakan peristaltik.
Gerakan kontraksi dan relaksasi otot ini mampu mendorong makanan ke lambung.
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Pada ujung tenggorokan terdapat lower esophageal sphincter atau sering
disebut juga otot-otot yang berbentuk cincin.Otot ini berfungsi untuk memastikan
makanan atau minuman yang sudah mencapai lambung tidak kembali naik ke
tenggorokan atau mulut. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
3. LAMBUNG
Lambung merupakan organ yang berbentuk “J” yang berukuran sekitar
dua kepalan tangan. Dalam sistem pencernaan manusia, lambung terletak diantara
esofagus dan usus halus pada perut bagian atas. Setelah menerima makanan dan
minuman, lambung akan mengeluarkan zat asam dan enzim untuk melanjutkan
proses pencernaan. Makanan yang masuk ke lambung ini diolah menjadi cairan
pekat atau berupa pasta, dan selanjutnya akan didorong menuju usus halus.
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Didalam organ ini, makanan diolah menjadi bagian-bagian kecil dalam
bentuk setengah padat yang disebut dengan kim. Setelah proses pencernaan selesai
kim akan dilepaskan sedikit demi sedikit melalui otot sphincter pilorus. Otot
sphincter pilorus terletak di perbatasan antara lambung bagian bawah dan bagian
pertama usus halus yang disebut dengan duodenum (usus dua belas jari).
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)

17
Selain memecah makanan, lambung juga akan membunuh
mikroorganisme yang mungkin terdapat pada makanan atau minuman. Sebagian
besar makanan baru meninggalkan lambung setelah empat jam.
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
4. PANKREAS
Pankreas merupakan salah satu organ tubuh yang mempunyai peran
penting dalam pencernaan. Organ yang terletak kira-kira ukurannya sebesar
tangan. Selama proses pencernaan, pankreas berfungsi memproduksi cairan yang
disebut dengan enzim. Enzim ini kemudian digunakan untuk memecah nutrisi
(gula, lemak dan pati) seperti enzim lipase, enzim protease, dan enzim amilase.
Enzim-enzim tersebut akan dilepaskan oleh pankreas dan ikut bercampur dengan
enzim pencernaan dari lambung. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
- Enzim lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak.
- Enzim protease berfungsi untuk mencerna protein menjasi asam amino.
- Enzim amilase berfungsi untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa.
Bukan Cuma enzim, pankreas juga membantu sistem pencernaan dengan
memproduksi hormon. Hormon bekerja membawa pesan kimiawi melalui darah.
Dan pankreas juga memproduksi insulin dan meneruskannya langsung ke aliran
darah. Insulin merupakan hormon utama dalam tubuh untuk metabolisme gula.
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Selain membawa pesan, hormon juga membantu mengatur gula darah dan
nafsu makan, menstimulasi asam lambung, serta memberi tahu perut kapan harus
kosong. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
5. HATI
Hati adalah organ pelengkap dalam sistem pencernaan karena akan
terbentuk menjadi cairan empedu yang diperlukan dalam proses pencernaan
lemak. Empedu tersebut lalu akan ditampung di kantung empedu, sebelum
digunakan oleh usus halus. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Hati memiliki banyak fungsi, tetapi tugas utamanya dalam sistem
pencernaan adalah memproduksi cairan empedu yang bertugas membantu dalam
proses pencernaan makanan. Hati juga menyimpan energi untuk tubuh dalam

18
bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa ketika glukosa darah rendah.
Empedu dari hati yang dikeluarkan ke usus halus juga berperan penting dalam
mencerna lemak dan beberapa vitamin. Hati juga berfungsi mendetoksifikasi
bahan kimia berbahaya atau beracun. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
6. KANTONG EMPEDU
Empedu merupakan cairan kuning kehijauan yang dibuat oleh hati dan
disimpan di kantong empedu. Fungsi cairan empedu yang diproduksi oleh hati
ialah membantu pencernaan lemak dalam tubuh, serta membantu menyerap
vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K.
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Kantung empedu merupadakan kantung kecil yang berbentuk seperti buah
pir yang terletak di bawah organ hati. Kantong empedu berfungsi untuk
menyimpan empedu sampai dibutuhkan untuk percernaan. Saat anda makan,
kantong empedu akan berkontraksi untuk mengirim empedu ke saluran
pencernaan. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Cairan empedu ini terdiri dari kolesterol, garam empedu, bilirubin, air,
serta mineral, seperti kalium dan natrium, yang disimpan didalam kantung
empedu. Ketika proses pencernaan makanan berlangsung, cairan empedu akan
dialirkan ke dalam usus halus. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
7. USUS HALUS
Usus halus dapat dikatakan menjadi pusat terjadinya penyerapan kimiawi.
Di usus halus, terjadi komponen kunci dalam makanan, seperti asam amino,
peptisida, dan glukosa untuk energi. Makanan yang sudah menjadi pasta atau
kimus (chyme) didalam lambung akan didorong ke usus halus dengan gerakan
peristaltik usus. Di usus halus, makanan akan dipecah lebih lanjut dengan bantuan
enzim dari pankreas dan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Berikut ini
beberapa enzim yang dihasilkan oleh pankreas: (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
 Amilase pankreas, bertugas untuk mencerna polisakarida menjadi
disakarida.
 Lipase pankreas, membantu mencerna trigliserida menjadi asam
lemak.

19
 Nuklease pankreas, enzim untuk mencerna asam nukleat menjadi
nukleotida.
Proteinase pankreas, berfungsi untuk mengubah pencernaan peptida dari
protein menjadi aam amino. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Setelah itu, pencernaan kimiawi di usus halus juga akan mengandalkan enzim-
enzim yang dilepaskan oleh usus halus ini. Berikut ini beberapa enzim tersbut:
 Enzim maltase adalah enzim yang mencerna maltosa hasil pencernaan
polisakarida, menjadi glukosa yang merupakan monosakarida.
 Enzim sukrose, adalah enzim yang mencerna disakarida sukrosa
menjadi glukosa dan fruktosa.
 Enzim peptidase adalah enzim yang juga mencerna peptida dari protein
menjadi asam amino.
 Enzim lipase adalah enzim yang mencerna trigliserida menjadi asam
lemak dan gliserol.
 Enzim enterokinase adalah enzim yang berfungsi untuk mencerna
tripsinogen menjadi trpsin.
 Enzim laktase adalah enzim yang mencerna laktosa menjadi glukosa
dan galaktosa.
Usus halus terdiri dari 3 bagian, yaitu:
- Duodenum, usus 12 jari.
- Jejunum, usus kosong.
- Dan ileum, bagian terakhir dari usus halus
Usus halus bagian duodenum bertanggung jawab untuk melanjutkan
proses pencernaan makanan, sedangkan usus halus bagian jejunum dan usus halus
bagian ileum bertanggung jawab untuk proses penyerapan nutrisi ke dalam aliran
darah. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
8. USUS BESAR
Usus besar merupakan bagian akhir alias ujung dari saluran pencernaan.
Hal itulah yang membuat usus besar memiliki peran penting dalam sistem
pencernaan, yaitu mengeluarkan zat sisa dari makanan yang dicerna. Fungsi usus

20
besar juga mencakup penyerapan cairan dan vitamin hingga memproduksi
antibodi dan mencegah infeksi. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Setelah nutrisi diserap oleh tubuh, semua makanan yang diproses dalam
sistem pencernaan manusia akan meninggalkan sisa atau limbah yang disebut
dwngan fases. Usus besar akan mendorong limbah makanan tersebut ke dalam
rektum, yaitu pemberhentian terkahir pada saluran pencernaan.
(Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Proses pengolahan dan pencernaan makanan hingga menjadi fases pada
umumnya memerlukan waktu kurang lebih 30-40 jam. Ketika rektum sudah terisi
penuh dan fases di dalamnya siap dikeluarkan melalui anus, maka anda akan
merasakan mulas dan muncul dorongan unt3.4un BAB. Selain mengeluarkan
fases, usus besar juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
dalam tubuh. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)

3.3 Fungsi Sistem Pencernaan


Fungsi utama sistem pencernaan adalah menyediakan zat nutrisi yang
sudah dicerna secara berkesinambungan untuk didistribusikan melalui sel unsur-
unsur air, elektrolit, dan zat gizi. Sebelum zat ini diserap oleh tubuh, makanan
harus bergerak sepanjang saluran pencernaan. (Drs.H.Syaifuddin,A.MK)
Sistem pencernaan merupakan rangkaian jaringan yang terdiri dari organ-
organ yang berfungsi untuk mencerna segala makanan yang dimakan oleh
manusia. Fungsi sistem pencernaan pada manusia adalah untuk menerima dan
mencerna makanan, dimana makanan tersebut diubah menjadi nutrisi yang akan
diserap dan disalurkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Selain itu, sistem pencernaan juga berfungsi untuk memisahkan dan
membuang sisa makanan yang tidak bisa dicerna oleh tubuh. Proses pencernaan
makanan akan berlangsung didalam organ dan saluran pencernaan.

3.4 Pengertian Sistem Perkemihan


Sistem perkemihan adalah suatu sistem yang di dalamnya terjadi
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat yang tidak digunakan oleh tubuh.

21
Zat ini akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine. Zat yang dibutuhkan
tubuh akan beredar kembali dalam tubuh melalui pembuluh darah kapiler ginjal,
masuk ke dalam pembuluh darah dan beredar ke seluruh tubuh. Sistem
perkemihan merupakan sistem rangkaian organ yang terdiri atas ginjal, ureter,
vesika urinaria, dan uretra. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Sistem perkemihan manusia adalah sistem yang bekerja sebagai proses
penyaringan darah/filtrasi sehingga darah bebas dari zat-zat yang dipergunakan
lagi oleh tubuh (eksresi) dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh (reabsorpsi). Zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan dalam bentuk urine (air kemih). (Drs.H.Syaifuddin,AMK)
Sistem urinaria dapat dikatakan sistem kerjasama tubuh yang bertujuan
untuk keseimbangan internal atau homeostasis. Namun fungsi utama sistem
urinaria adalah sebagai filtrasi plasma darah eksresi zat tidak terpakai, dan
reabsorpsi zat terpakai oleh tubuh. (Drs.H.Syaifuddin,AMK)

3.5 Struktur Organ Perkemihan


1. Ginjal
Ginjal merupakan organ yang terpenting dalam mempertahankan
hemeostasis cairan tubuh. Berbagai fungsi ginjal untuk mempertahankan
homeostasis dengan mengatur volume cairan, keseimbangan osmotik, asam-basa,
eksresi sisa metabolisme, dan sistem pengaturan hormonal dan metabolisme.
Ginjal terletak dalam rongga abdomen retroperitonial kiri dan kanan kolumna
vertebralis, dikelilingi oleh lemak dan jaringan ikat di belakang peritoneum. Batas
atas ginjal kiri setinggi iga ke-11 dan ginjal kanan setinggi iga ke-12, sedangkan
batas bawah setinggi vertebralis lumbalis ke-3. (Drs.H.Syarifuddin,A.MK.)
a. struktur makroskopis ginjal
Secara anatomis ginjal terbagi menjadi bagian: bagian kulit
(korteks), sum-sum ginjal (medula), dan bagian rongga ginjal (pelvis
renalis).

22
1). Kulit ginjal (korteks)
Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan
penyaringan darah yang disebut nefron. Pada tempat penyaringan darah ini
banyak mengandung kapiler darah yang tersusun bergumpal-gumpal disebut
glomerulus. Tiap glomerulus dikelilingi oleh simpai bowman, dan gabungan
antara glomerulus dengan simpai bowman disebut badan malphigi. Penyaringan
darah terjadi pada badan malphigi, yaitu diantara glomerulus dan simpai bowman.
Zat-zat yang terlarut dalam darah akan masuk kedalam simpai bowman. Dari sini
maka zat-zat tersebut akan menuju ke pembuluh yang merupakan lanjutan dari
simpai bowman yang terdapat dalam sum-sum ginjal. (Drs.H.Syarifuddin,A.MK.)
2). Sum-sum ginjal (medula)
Sum-sum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut
yang disebut piramid renal. Dengan dasarnya menghadap korteks
dan puncaknya disebut apeks atau papila renis, mengarah ke bagian
dalam ginjal. Satu piramid dengan jaringan korteks di dalamnya

23
disebut lobus ginjal. Piramid antara 8-18 buah tampak bergaris-
garis karena terdiri atas berkas saluran paralel (tubuli dan duktus
koligentes). Diantara pyramid terdapat jaringan korteks yang
disebut dengan kolumna renal. Pada bagian ini berkumpul ribuan
pembuluh halus yang merupakan lanjutan simpai bowman. Di
dalam pembuluh halus ini terangkut urine yang merupakan hasil
penyaringan darah dalam badan malphigi, setelah mengalami
berbagai proses.
3). Rongga ginjal (pelvis renalis)
Pelvis renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal,
berbentuk corong lebar. Sebelum berbatasan dengan jaringan
ginjal, pelvis renalis bercabang dua atau tiga disebut kaliks mayor,
yang masing-masing bercabang membentuk beberapa kaliks minor
yang langsung menutupi papila renis dari piramid. Kaliks minor ini
menampung urine yang terus keluar dari papila. Dari kaliks minor,
urine masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis ke ureter, hingga di
tampung dalam kandung kemih (vesikula urinaria).
b. struktur mikroskopis ginjal
Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil
disebut nefron. Tiap-tiap nefron terdiri atas komponen veskuler dan
tubuler. Komponen veskuler terdiri atas pembuluh-pembuluh darah yaitu
glomerulus dan kapiler peritubuler yang mengitari tubuli. Dalam
komponen tubuler terdapat kapsul bowman, serta tubulus-tubulus, yaitu
tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus pengumpul
dan lengkung henle yang terdapat pada medula. Kapsula bowman terdiri
atas lapisan parietal (luar) berbentuk gepeng dan lapis viseral (langsung
membungkus kapiler glomerulus) yang bentuknya besar dengan banyak
juluran mirip jari disebut podosit (sel berkaki) atau partikel yang memeluk
kapiler secara teratur sehingga celah-celah antara pedikel itu sangat
teratur. Kapsula bowman bersama glomerulus disebut korpuskel renal,
bagian tubulus yang keluar dari korpuskel renal disabut dengan tubulus

24
kontortus proksimal karena jalannya yang berbelok-belok, kemudian
menjadi saluran yang lurus yang semula tebal kemudian menjadi tipis
disebut ansa henle atau loop of henle, karena membuat lekungan tajam
berbalik kembali ke korpuskel renal asal, kemudian berlanjut sebagai
tubulus kontortus distal. (Drs.H.Syarifuddin,A.MK.)

c. vaskularisasi ginjal
ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai
percabangan areteria renalis, yang berpasangan kiri dan kanan dan
bercabang menjadi arteria interlobaris kemudian menjadi arteri akuata,
arteria interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi kapiler
membentuk gumpalan yang disebut dengan glomerulus dan dikelilingi
oleh alat yang disebut dengan simpai bowman, didalamnya terjadi

25
pencadangan pertama dan kapiler darah yang meninggalkan simpai
bowman kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena kava inferior.
(Drs.H.Syarifuddin,A.MK.)

d. persarafan ginjal
Ginjal mendapat persyarafan dari flekus renalis (vasomotor). Saraf
ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal,
saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke
ginjal. Anak ginjal (kelenjar suprarenal) terdapat di atas ginjal yang
merupakan sebuah kelenjar yang menghasilkan 2 macam hormon yaitu
hormone adrenalin dan hormone kortison. (Drs.H.Syarifuddin,A.MK.)

26
2. Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke
kandung kemih (vesika urinaria) panjangnya 25-30 cm dengan penampang 0,5
cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam
rongga pelvis. Lapisan dinding ureter terdiri dari: dinding luar jaringan ikat
(jaringan fibrosa), lapisan tengah otot polos dan lapisan sebelah dalam lapisan
mukosa, seperti yang nampak pada gambar. (Drs.H.Syarifuddin,A.MK.

27
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan - gerakan peristaltik tiap 5
menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih
(vesika urinaria). Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang
dieskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum
uretralis masuk ke dalam kandung kemih Ureter berjalan hampir vertikal ke
bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi oleh pedtodinium Fibrous.
(Drs.H.Syarifuddin,A.MK.)
3. Kandung Kemih
Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet,
terletak di belakang simfisis pubis di dalam ronga panggul. Bentuk kandung
kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan
ligamentum vesika umbikalis medius Dinding kandung kemih terdiri dari
beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah luar). tunika muskularis,
tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam). Bagian vesika
urinaria terdiri dari:
1. Fundus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan bawah,
bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh
jaringan ikat duktus deferent, vesika seminalis dan prostate.
2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.

28
Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan
ligamentum vesika umbilikalis. (Drs.H.Syarifuddin,A.MK.)

4. Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih
yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Pada laki-laki uretra bewrjalan
berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostat kemudian menembus lapisan
fibrosa yang menembus tulang pubis kebagia penis panjangnya + 20 cm. Uretra
pada laki-laki terdiri dari: Uretra Prostatica Uretra membranosa dan Uretra
kavernosa Lapisan uretra laki-laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling
dalam), dan lapisan submukosa. Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis
pubis berjalan miring sedikit kearah atas, panjangnya ± 3-4 cm. Lapisan uretra
pada wanita terdiri dari Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa
merupakan pleksus dari vena - vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).
Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan
vagina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi.
(Drs.H.Syarifuddin,A.MK.)

29
5. Plasma Darah
Ginjal yang merupakan sistem perkemihan manusia menerima sekitar
1000-1200ml darah permenit (20% dari cardiac output). Jumlah cardiac output
permenit sekitar 5000ml. Laju aliran darah sebesar ini untuk menjaga agar ginjal
mampu menyelesaikan komposisi darah, sehingga volume darah terjaga,
memastikan keseimbangan natrium, klorida, kalium, fosfat, dan pH darah serta
membuang produk-produk metabolisme seperti urea dan kreatinin.
(Drs.H.Syarifuddin,A.MK.)
Darah menuju ke ginjal melalui arteri renalis dan berakhir di arteriol
aferen. Setiap arteriol aferen menjadi sebuah kapiler glomerulus yang
menyalurkan darah ke nefron. Darah meninggalkan hinjal dan mengalir kembali
ke vena kava inferior menuju ke atrium kanan di jantung.
(Drs.H.Syarifuddin,A.MK.)
Aliran darah ginjal harus tetap kuat agar ginjal dapat bertahan serta untuk
menontrol volume plasma dan elektrolit. Perunahan aliran darah ginjal dapat
meningkatkan atau menurunkan tekanan hidrostatik glomerulus yang
mempengarungi laju filtrasi glomerulus ( GFR (glomerulus filtrasi rate)).
(Drs.H.Syarifuddin,A.MK.)
Aliran darah ginjal dikontrol oleh mekanisme intrarenal dan ekstrarenal.
Mekanisme intrarenal dikendalikan oleh arteri afferen dan efferen berupa melebar

30
dan menyempitnya luas penampang arteri. Kemampuan mekanisme intrarenal ini
disebut mekanisme otoregulasi. Mekanisme ekstrarenal ini dikendalikan oleh efek
peningkatan dan penurunan tekanan arteri rata-rata dan efek susunan saraf
simpatis. Mekanisme ketiga diatur oleh hormon yang dihasilkan oleh ginjal, yaitu
hormon renin, yang bekerja melalui pembentukan suatu vasokonstriktor kuat
berupa angiotensin II. (Drs.H.Syarifuddin,A.MK.)

6. Urine

Jumlah darah yang disaring oleh glomerulus per menit sekitar 1200ml (ini
disebut laju filtrasi glomerulus) dan membentuk filtrat sekitar 120-125
cc/menitnya. Setiap hari glomerulus dapat membentuk filtrat sebanyak 150-180
liter. Namun dari jumlah besar ini hanya sekitar 1% nya saja atau sekitar 1500ml
yang keluar sebagai urine. Berikut tahap pembentukan urine;
(Drs.H.Syarifuddin,A.MK.)
1. Proses Filtrasi
Tahapan ini ada di glomerulus (bagian nefron). Proses filtrasi
glomerulus disebut dengan laju filtrasi karena dapat dihitung per menitnya.

31
Prosesnya mulai masuk plasma darah di arteri afferent. Hampir semua
cairan plasma disaring kecuali protein. Hasil penyaringan akan diteruskan
ke kapsula bowman berupa air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dan
mineral lainnya. Kemudian diteruskan ke tubulus distal lengkuang henle,
tubulus proksimal dan dikumpulkan di duktus kolegentus.
(Drs.H.Syarifuddin,A.MK.)
2. Proses Reabsorpsi
Hasil dari proses filtrasi dinamakan filtrat. Ada beberapa filtrat
penting seperti; glukosa, natrium klorida, fosfat dan bikarbonat diserap
kembali ke dalam tubuh.
Proses penyerapan terjadi secara pasif akibat proses difusi.
(Drs.H.Syarifuddin,A.MK.)
3. Proses Augmentasi (pengumpulan)
Proses ini terjadi di bagian tubulus kontortus distal sampai
tubulus kolegentus (duktus pengumpul). Pada duktus colecting ini
masih terjadi proses reabsorpsi natrium, clorida dan ureum sehingga
terbentuknya urine. Dari duktus pengumpul ini urine akan dimasukkan
ke perlvis renalis lalu dibawa ke ureter. Dari ureter urine masuk ke
kandung kemih. Setelah cukup banyak sekitar 250-300 cc, terjadilah
proses rangsangan syaraf pudenda yang mengakibatkan otot polos
kandung kemih berkontraksi.

3.6 Fungsi Sistem Perkemihan


Fungsi utama Sistem Perkemihan pada tubuh adalah melakukan ekskresi
dan eliminasi sisa-sisa metabolisme tubuh. Selain itu terdapat beberapa fungsi
tambahan, anatara lain:
1. Sebagai regulator volume darah dan tekanan darah dengan
mengeluarkan sejumlah cairan ke dalam urine dan melepaskan
hormone eritropoetin dan rennin.
2. Sebagai regulator konsentrasi plasma dari beberapa ion, yaitu:
sodium, potassium, klorida & mengontrol jumlah kehilangan ion-

32
ion lainnya ke dalam urine, serta menjaga batas ion kalsium
melalui sintesis kalsiterol.
3. Sebagai stabilisator pH darah melalui control jumlah pengeluaran
Hidrogen dan ion bikarbonat ke dalam urine
4. Sebagai detoksifikator racun bersama organ hepar selama
kelaparan melalui proses deaminasi asam amino yang dapat
merusak jaringan. (Drs.H.Syarifuddin,A.MK.)

33
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut;
1. Sistem pencernaan merupakan serangkaian jaringan organ yang
memiliki fungsi untuk mencerna makanan.
2. Sistem perkemihan merupakan sistem organ yang memproduksi,
menyimpan, dan mengalirkan urine.
3. Organ-organ yang terlihat dalam sistem pencernaan makanan meliputi
mulut, tenggorokan, lambung, usus halus, dan usus besar.
4. Organ-organ yang terlihat dalam sistem perkemihan adalah ginjal,
ureter, kandung kemih, otot sphincter, dan uretra.
5. Kelenjar pencernaan meliputi hati dan pankreas.
6. Gangguan pada sistem pencernaan meliputi kanker lambung, gastiris,
hepatitis, radang usus buntu, diare, sembelit, parotitis, hemorhoid,
xerostomia, dan keracunan makanan. (Nian Afrian Nuari, Dhina
Widayati)

4.2 Saran
Kita harus menjaga kesehatan organ sistem pencernaan dan sistem
perkemihan kita agar tetap sehat sehingga dapat terus berfungsi dengan baik dan
tidak mudah terjangkit kelainan atau penyakit.

34
DAFTAR PUSTAKA

Neil A.Campbell.2012. Biologi.Jakarta. Erlangga.


Drs.H.Syaifuddin,A.MK..2013. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta. Selemba
Medika.
Dr.Jan Tambayong.2012. Anatomi Dan Fisiologi. Jakarta. EGC.
Sri Handayani.2021. Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia. Jawa Barat. Media
Sains Indonesia.
Dwi Cahyanto, Yuyun Bahtiar dan Ospa Pea Yuanita Meishanti.2021. Sistem
Pencernaan Pada Manusia. Jawa Timur. Lembaga Penelitian Dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas KH.A.Wahab Hasbullah.
Dr.Eng .Mikrajuddin Abdullah,M.SI., Drs.Saktiyono.M.SI., Drs.Lutfi.2017. Ipa
Terpadu Smp Dan Mts. Jakarta. Erlangga.
Nian Afrian Nuari, Dhina Widayati.2017. Gangguan Pada Sistem Perkemihan
Dan Penatalaksanaan Keperawatan.Yogyakarta.DEEPUBLISH (Grub
Penerbitan CV BUDI UTAMA).
Dr. Eka Apriyanti, M.Pd; Dwi Kameluh Agustina, S.Si., M.Pd.; Gama Bagus
Kuntoadi, S.KG, MARS; Yosefina Dhale Pora, S.Ked., M.Kes; Ns.
Agustina Sisilia Wati D.Wida., M.Kep; Emanuela Natalia Nua, S.Kep.,
Ns., M.Kep; Regina Ona Adesta, S.Kep., Ns., M.Kep; Yustina Yantiana
Guru S.Kep.Ns.M.Kep: Yuliani Pitang, S.Kep., Ns., M.Kep.; Putri
Athirah Azis, S.Pd, M.Pd.2019. Teori Anatomi Tubuh Manusia. Aceh.
Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.

35

Anda mungkin juga menyukai