Disusun Oleh:
Meisya Merdiana (1202050069)
Muhammad Zoel Satriyo (1202050077)
Nurul Ashri Uswatun Lutfiah N (1202050090)
Rifa Salsabila (1202050101)
BANDUNG
2020/1442 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Pencernaan dan nutrisi pada manusia ” dengan tepat waktu.Tak lupa sholawat serta
salam mari kita limpah curahkan kepada nabi besar kita Nabi Muhammad SAW,
kepada tabiit tabiitnya dan sampai pada kita selaku umat akhir zaman.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dosen pembimbing
mata kuliah filsafat pendidikan kepada penulis guna untuk memenuhi ataupun
mendapatkan nilai yang baik dalam mata kuliah biologi umum di Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati.
Selesainya penyusunan makalah ini tentunya berkat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih yang
terhormat kepada:
1. Ibu Ukit.M.Si. selaku dosen pembimbing mata kuliah biologi umum yang telah
memberikan bimbingan dalam pembuatan makalah ini;
2. Para penulis yang bukunya kami jadikan sebagai referensi dalam penulisan
makalah ini;
3. Para penulis jurnal yang kami jadikan sebagai referensi dalam penulisan
makalah ini;
4. Pada rekan kelompok yang turut bekerja sama demi terselesainya makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan oleh penulis. Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkompeten. Aamiin.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..................................................................................................1
BAB II .....................................................................................................................2
PEMBAHASAN .....................................................................................................2
PENUTUP .............................................................................................................23
3.1 Kesimpulan..............................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1.1. Organ-organ pencernaan
a) Mulut
Rongga mulut merupakan organ yang pertama saat mencerna
makanan. Dalam rongga mulut juga dilakukan pencernaan secara
kimiawi dan secara mekanik.
1. Lidah
Peranan lidah dalam pencernaan makanan ini adalah secara mekanik
yang berarti dalam proses pencernaan makanan di lidah ini berbentuk
kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Selain itu, lidah juga berfungsi
sebagai alat pengecap yang bisa merasakan asin, pahit, manis dan asam.
Saraf pada lidah juga sensitif terhadap panas dan dingin.
2. Gigi
Gigi terletak di rahang atas dan bawah masing-masing membentuk
sebuah arkus dentalis. Arkus rahang atas (maxila) bentuknya seperti
elips dan rahang bawah (mandibula) seperti parabola, sehingga gigi-gigi
tidak bertemu tepat satu dengan yang lain. Gigi tersusun atas beberapa
bagian, yaitu mahkota, leher gigi, dan akar gigi. Mahkota merupakan
3
bagian gigi yang terlihat dari luar. Adapun bagian leher dan akar gigi,
tertutup oleh suatu lapisan yang disebut lapisan gusi.
Pada manusia, gigi tumbuh pertama kali pada usia sekitar 6-8 bulan
(gigi seri). Gigi yang pertama kali tumbuh sering disebut gigi susu. Gigi
susu mulai tanggal diganti gigi tetap pada umur 6-8 tahun, pertamakali
adalah gigi seri dan diikuti gigi yang lain sampai umur +14 Tahun yang
mana gigi susu sudah diganti gigi tetap semua. Gigi geraham akhir
muncul pada umur 16-30 Tahun.
3. Kelenjar ludah
Kelenjar ludah menghasilkan air liur (saliva). Ludah berfungsi untuk
melarutkan makanan, memudahkan penelanan, dan melindungi selaput
mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Terdapat tiga macam
kelenjar ludah, yaitu: Kelenjar parotis, Kelenjar sublingualis, Kelenjar
submandibularis.
b) Kerongkongan (esofagus)
Setelah pencernaan oleh organ mulut makanan akan bergerak masuk
ke dalam kerongkongan (esofagus). Kerongkongan berfungsi sebagai
jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju ke
lambung.1
4
Sumber : https://ekosistem.co.id/kerongkongan/
c) Lambung
5
tersimpan selama 2 – 5 jam. Selama makanan ada di dalam lambung,
makanan dicerna secara kimiawi dan bercampur dengan getah lambung.
Getah lambung adalah campuran zat-zat kimia yang sebagian besar
terdiri atas air, asam lambung (HCl), serta enzim pepsin, renin, dan
lipase. Getah lambung bersifat asam karena mengandung banyak asam
lambung.
d) Hati
Hati terletak di bawah sekat rongga badan dan mengisi sebagian
besar bagian atas rongga perut sebelah kanan. Hati membuat empedu
yang terkumpul dalam kantung empedu. Empedu tersebut menjadi
kental karena airnya diserap kembali oleh dinding kantung empedu.
6
e) Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas ini mempunyai posisi melintang pada dinding
belakang perut dan ke kiri sampai pada limpa. Saluran pankreas ini juga
berakhir di dalam usus dua belas jari (duodenum) bersama saluran
empedu.
7
berakibat sekresi enzim pankreas. Kolesistokinin dari duodenum juga
merangsang sekresi pankreas.
e) Usus Halus
8
f) Usus Besar
9
Dalam usus besar sisa makanan didorong secara teratur oleh gerakan
peristaltik menuju rectrum yang merupakan akhir dari saluran
pencernaan. Gerakan peristaltik ini dilakukan secara tidak sadar, pada
saat buang air besar otot yang ada dalam anus ini dipengaruhi otot lurik.
Oleh karena itu proses buang air besar dilakukan secara sadar
dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan
mengendurnya otot yang ada di dalam anus maka sisa makanan dapat
terdorong keluar anus.2
b. Klasifikasi Penyakit
1. Dilihat dari tingkatan penyakitnya, penyakit pada sistem ini bisa
digolongkan ke dalam tiga macam :
Ringan, seperti sariawan,
Sedang, seperti gastritis (maag),
Kronis (berat), seperti kanker.
2. Dilihat dari keumumannya, penyakit pada sistem ini bisa digolongkan
ke dalam tiga macam :
10
Penyakit umum, yang merupakan penyakit yang sering kita
jumpai di masyarakat, seperti sariawan dan maag.
Penyakit khusus/langka, yang kasusnya cukup jarang kita
temukan di masyarakat, seperti kanker pankreas, kanker usus,
dll.
3. Dilihat dari asal-usulnya, penyakit pada sistem ini bisa digolongkan ke
dalam dua macam :
Penyakit yang merupakan bawaan atau disebabkan kecelakaan,
seperti overbite dan openbite yang merupakan kelainan pada
gigi
Penyakit yang disengaja, seperti penyakit umum yang telah
disebutkan sebelumnya.
c. Macam-macam Penyakit pada Sistem Pencernaan
1. Sariawan, merupakan penyakit pada mulut yang biasanya terjadi di
bagian dalam bibir, dinding mulut atau bahkan langit-langit mulut;
berupa peradangan yang akan terasa perih ketika pengidapnya hendak
makan, minum atau berbicara.
11
Penyebab : infeksi bakteri.
3. Tukak lambung, merupakan penyakit pada lambung di mana terjadi
luka/peradangan pada dinding lambung yang kemudian menyebabkan
nyeri.
12
Penyebab : kebanyakan makan junk food dan makanan high fat,
kebiasaan merokok, memiliki riwayat panyakit serupa di
keluarganya.
5. Gagal hati, merupakan penyakit pada liver dan terjadi kala sebagian
besar fungsi hati tidak berjalan dengan baik.
13
Penyebab : inveksi bakteri, inveksi virus, intoleransi makanan, dan
efek samping obat
7. Konstipasi/sembelit, merupakan penyakit pada usus di mana seseorang
mengalami susah BAB.
Penyebab : kurang minum, kekurangan serat diet, tidak mengunyah
makan dengan benar, depresi, stres dan cemas berlebihan.
8. Hepatitis, merupakan penyakit pada liver yang disebabkan oleh infeksi
virus (atau sebab selain virus), yang ditandai dengan demam, nyeri
perut kanan, dan penyakit kuning.
Penyebab : infeksi virus hepatitis, penyakit autoimun, konsumsi
obat-obat tertentu secara berlebih.
9. Hematemesis melena, merupakan dua penyakit; hematemesis yaitu
muntah darah dan melena yaitu feses yang berwarna gelap (hitam) dan
bisa disertai dengan darah.
14
Penyebab : penyakit di organ lain seperti tukak lambung dan
radang perut.
10. Nekrosis pankreas, merupakan penyakit pada pankreas di mana terjadi
kematian dini sel pada organ pankreas, sehingga fungsi kerja organ
pankreas terganggu.
15
2.2 Nutrisi
2.2.1 Definisi Nutrisi
b) Lemak
3
Ida Mardalena dan Eko Suryani, Ilmu Gizi, Hal. 3
16
Lemak atau lipid adalah senyawa organik yang larut dalam
pelarut non polar seperti etanol, kloroform dan benzena, tetapi tidak
larut dalam air. Lemak mengandung karbohidrat, namun kandungan
oksigennya lebih sedikit sedangkan kalori yang dihasilkan dua kali
lipat dari kabohidrat dalam jumlah yang sama. Makanan yang
dikonsumsi tubuh dapat menghasikan dan membentuk lemak.
c) Protein
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul
antara lima ribu hingga beberapa juta yang terdiri atas rantai-rantai
panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptide.
Asam amino terdiri atas karbohidrat dan unsur nitrogen. Beberapa
asam amino disamping itu juga mengandung unsur-unsur fosfor,
besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Sedangkan unsur nitrogen
merupakan 16% dari berat protein dan menjadi unsur utama protein
yang tidak mengandung karbohidrat dan lemak.
d) Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik yang tersusun dari karbohidrat
dan terkadang nitrogen atau elemen lain yang dibutuhkan dalam
jumlah kecil agar metabolisme dalam pertumbuhan dan
perkembangan berjalan normal. Jenis nutrien ini terdapat pada
makanan-makanan yang mengandung zat-zat organik berjumlah
kecil dan tidak dapat menghasilkan energi.
e) Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan
penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel,
jaringan organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan . Sumber
paling baik yang dimiliki mineral terdapat pada makanan hewani.
f) Air
Air ( cairan tubuh ) merupakan bagian utama tubuh, 55-60% dari
berat badan orang dewasa. Pertambahan umur dan kandungan otot
yang dimiliki dapat memengaruhi berkurangnya cairan tubuh.
Contohnya : cairan tubuh pada bayi lebih banyak daripada cairan
17
tubuh pada orang dewasa dan cairan tubuh laki-laki lebih banyak dari
wanita begitu juga dengan atlet. Cairan tubuh merupakan media
semua reaksi kimia di dalam sel yang terdiri dari cairan intraseluler
dan cairan ekstra seluler. Fungsi air dalam proses tubuh sebagai
pelarut dan alat angkut zat-zat gizi , katalisator dalam berbagai reaksi
biologi, fasilitator pertumbuhan, pengatur suhu tubuh, dan peredam
benturan organ-organ tubuh.
2.2.3 Saluran Cerna Berfungsi Penting Untuk Menyerap Nutrisi
Fungsi utama saluran cerna ialah memecah dan menyerap komponen
makanan. Kegagalan tubuh untuk memecah dan menyerap nutrisi akan
berakibat pada tidak optimalnya pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Bila terjadi gangguan fungsi saluran cerna, maka tubuh akan
kekurangan asupan zat gizi esensial, yaitu tidak dapat dibentuk oleh tubuh
dan harus diperoleh dari makanan dan minuman.
Gangguan fungsi saluran cerna antara lain adalah maldigesti dan
malabsorpsi. Maldigesti adalah gangguan dalam memecah zat gizi dari
makanan misalnya karbohidrat untuk menjadi mono-, di-, atau
oligosakarida, protein untuk menjadi asam amino dan oligopeptida, dan
lemak untuk menjadi asam lemak dan monogliserida. Malabsorpsi adalah
ketidakmampuan mukosa saluran cerna untuk mengambil dan menyerap
zat gizi yang telah dicerna, baik dari golongan karbohidrat, protein, dan
lemak, maupun vitamin dan mineral.
Ganguan pencernaan akan mengakibatkan gangguan fungsi tubuh
normal dan meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan.
Asupan nutrisi sejak masa janin diperoleh dari ibu melalui plasenta
dan tali pusat. Setelah lahir, bayi dinjurkan untuk dapat memperoleh
nutrisi dari asi sang ibu melalui program Inisiasi Menyusui Dini (IMD),
dianjurkan dapat diberikan selama 6 bulan pertama meklalui pemberian
asi eksklusif. Akan tetapi nutrisi dari asi bisa diberikan sampai anak usia
24 bulan atau sampai berumur 2 tahun dan harus disertai dengan makanan
18
pendamping ASI (MP-ASI) secara bertahap dengan baik dalamkualitas,
kuantitas, maupun jadwal setealh usia 6 bulan.
Oleh karena itu, nutrisi pada saat ibu mengandung haruslah baik
karena dapat berpengaruh terhadap perkembangan janin dan dapat
berdampak pada kesehatannya di masa mendatang. Ibu hamil dianjurkan
untuk mengonsumsi tambahan energi sebanyak 300 kalori yang setara
dengan dua piring nasi. Selain itu, ibu hamil pun memerlukan lauk-pauk
hewani maupun lauk-pauk nabati sebagai sumber protein dan lemak,
sayuran terutama sayuran yang berwarna hijau yang banyak mengandung
vitamin b, asam folat, zat besi serta kalsium, buah yang bewarna kuning,
orange dan merah yang banyak mengandung vitamin A dan C, serta
mongonsusmi susu khusus ibu hamil dan mengonsumsi kacang-kacangan
sebagai sumber kalsium.
Kenaikan berat badan pada saat ibu mengandung disarankan pada
kisaran 5-18 kg sesuai dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum
kehamilan, karena kenaikan berat badan yang berlebih ataupun
kekurangan akan meningkatkan resiko kehamilan, begitu pula akan
berbahaya pada janin yang dikandung.
19
a) Diabetes masa kehamilan yang akan membahayakan kondisi
janinnya.
b) Hipertensi.
c) Preeklampsia.
d) Kesulitan bersalin.
20
Perkembangan tidak akan terlepas dari faktor genetik dan epigenetik
yang dimiliki seseorang. Epigenetik merupakan hasil dari perubahan
ekspresi gen jangka panjang sejak awal kehidupan terhadap kondisi
lingkungan yang tidak sesuai. Perubahan ekpresi gen ini secara potensial
akan mengarah ke penyakit pada usia selanjutnya, atau sering dikenal
dengan the Developmental Origin of Health and Disease (DOHaD).
Sedangkan faktor genetik yang bersifat stabil dan menetap, maka
epigenetic bersifat tidak menetap dan dapat merenspons rangsang yang
diterima, baik yang berasal dari tubuh (endogen) maupun yang berasal
dari luar(eksogen).
Salah satu faktor eksogen yang dapat memicu perubahan epigenetik
ini adalah zat gizi atau nutrisi dari makananminuman yang dikonsumsi
sehari-hari. (Gabory A, Attig L, and Junien C. Epigenetic mechanisms
involved in developmental nutrition programming. World J Diabetes.
2011;2(10):164-175).
2.2.6 Tanda anak bergizi baik
21
Untuk dapat mengidentifikasi masalah gizi pada anak dan penanganannya
oleh petugas kesehatan, maka berikut urutan kegiatan yang harus
dilakukan:
1) Mendengarkan keluhan ibu dan/atau pengasuh anak
2) Menggali kebiasaan pemberian makanan sehari-hari dalam hal
variasi bahan makanan yang dipersiapkan (sumber karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, cairan dan prebiotikprobiotik),
jadwal pemberian makanan dalam sehari, dan jumlah porsi yang
dapat dihabiskan anak serta suasana saat makan
3) Melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak secara umum (suhu
tubuh, kelainan yang ditemukan mulai dari rambut, mata, telinga,
gigi-mulut, kulit, adanya udema dan menanyakan kebiasaan buang
air besarnya dan kemampuan motoriksensorik anak
4) Melakukan pengukuran antropometri BB, TB, lingkar lengan atas
dan lingkar kepala untuk disesuaikan dengan grafik dalam KMS
5) Hasil identifikasi tersebut didiskusikan dengan ibu dan/atau
pengasuh anak melalui kegiatan konseling untuk merencanakan
tindakan yang harus dilakukan di rumah atau harus merujuk anak
ke dokter dan/atau klinik di rumah sakit.5
5Saptawati Bardosono, Peran Nutrisi Untuk Tumbuh Kembang dan Kesehatan Saluran
Cerna, Hal. 154
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pencernaan manusia adalah suatu sistem dalam tubuh yang berperan
sebagai penerima makanan dari luar, yang kemudian diproses di dalam organ-organ
pencernaan manusia, dimulai dari menerima makanan dari luar, mencerna,
menyerap bahan yang dapat diserap, serta mengeluarkan sisa-sisa pencernaan.
Organ-organ pada sistem pencernaan manusia meliputi : mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Klasifikasi penyakit
sistem pencernaan pada manusia yaitu dilihat dari tingkatan penyakitnya, dilihat
dari keumumannya, dan dilihat dari asal-usul.
Macam-macam penyakit sistem pencernaan pada manusia meliputi :
sariawan, abses tenggorokan, tukak lambung, penyakit crohn, gagal hati, diare,
sembelit, dll.
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).
Jenis - jenis zat gizi yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, air.
3.2 Saran
Demikian makalah pembahasan mengenai sistem pencernaan dan Nutrisi,
harap kami pembaca lebih mampu dan mau untuk menyayangi diri mereka sendiri
dengan cara menyayangi pencernaan mereka, dengan cara lebih rajin berolahraga,
makan makanan yang bernutrisi, memperbaiki waktu tidur, dan hal-hal lainnya
yang bertujuan untuk kesehatan kita sendiri.
Kami sebagai penyusun, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kekurangan dan sangat jauh dari kesempurnaan Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas. Akhir kata kami ucapkan
terima kasih, terima kasih dan mohon maaf atas segala perhatiannya.
23
DAFTAR PUSTAKA
Alodokter, Dalam Artikel, https://www.alodokter.com/ , 25-26 April 2021.
Mardalena, I. (2016). Ilmu Gizi. Jakarta Selatan: Pusat Pendidikan Sumber Daya
Manusia Kesehatan Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan .
iii