Anda di halaman 1dari 3

QUIZ ULUMUL HADIST

Dosen Pengampu: Endang Soetari Ad., H., Prof., Dr., M.Si

Hamdan Hambali, M.Ag

Disusun oleh Kelompok 2

Aisyah Fitriana Minardi (1202050008)

Alicia Tri Julianingsih (1202050010)

Ane Tri Agustin (1202050012)

Arifia Fathonah (1202050016)

Arini Nurfazri (1202050017)

Cici Nenden Dewi (1202050026)

Clara Dwi Rahmawati (1202050027)

Dede Muhamad (1202050138)

Delly Alfianoor (1202050028)

Desi Ratnasari (1202050029)

Devia Islah Fauziah (1202050031)

PMTK 3A
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2021
Aplikasikan teori tentang Kehujahan Hadits dengan kaidah Taqsim, Tashih, dan Tathbiq untuk
Hadits tentang Hisab awal Ramadhan berikut:

‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬


َ ِ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َما قَا َل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬ ِ ‫ُّوب ع َْن نَافِ ٍع ع َْن اب ِْن ُع َم َر َر‬َ ‫ب َح َّدثَنَا إِ ْس َم ِعي ُل ع َْن أَي‬
ٍ ْ‫و َح َّدثَنِي ُزهَ ْي ُر بْنُ َحر‬
ُ‫َو َسلَّ َم إِنَّ َما ال َّش ْه ُر تِ ْس ٌع َو ِع ْشرُونَ فَاَل تَصُو ُموا َحتَّى تَ َروْ هُ َواَل تُ ْف ِطرُوا َحتَّى تَ َروْ هُ فَإ ِ ْن ُغ َّم َعلَ ْي ُك ْم فَا ْق ِدرُوا لَه‬

Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Isma'il]
dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] radliallahu 'anhumaa, ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhya hitungan bulan itu adalah dua puluh
sembilan hari, maka janganlah kalian berpuasa hingga kalian melihat Hilal, dan jangan pula
berbuka hingga kalian melihatnya terbit kembali. Dan bila hilal itu tertutup dari pandangan
kalian, maka hitunglah (jumlah harinya)."

JAWABAN:

1. Aplikasi Kehujahan Hadits secara Kaidah Taqsim Kualifikasi

-Dari segi rawi


Dari segi rawi hadist tersebut termasuk hadist ahad karena jumlah rawinya sedikit. Apabila
hadist diatas jumlah rawinya 6 meliputi thabaqah shahabat, tabi’in, 2 T, 3 T, dan 4 T sampai
mudawin Muslim maka hadist tersebut bisa dikatakan hadist Gharib karena rata-rata satu
perthabaqah.

- Dari segi sanad


Dari segi persambungan sanad, hadist diatas jika ditarikh ruwah mudawin Muslim liqa dengan
gurunya Juhair bin Harb, Juhair liqa dengan Ismail, Islmai liqa dengan Ayyub, Ayyub liqa
dengan Nafi, Nafi liqa dengan Umar, dan Umar menerima langsung dari Rasullah SAW, maka
sanad hadist diatas muttashil yang berarti terjadi persambungan pertabaqah dari mudawin sampai
ke Rasullah, sehingga hadist tersebut disebut hadist Muttashil.
Berdasarkan keadaan sanad, dapat dikatakan sebagai Hadits Mu’an’an, sebab terdapat sighah ‘an
dalam sanad, yiatu lafadz ‫عن ايوب عن نافع عن ابن عمر رضي هللا عنهما‬. Dengan 7 orang rawi sampai
mudawin Muslim yang wafat tahun 261 H, maka termasuk Hadits ‘Ali, sebab termasuk sedikit
rawi dalam sanad, rata-rata perthabaqah 1 orang lebih.

- Dari segi matan


Hadits di atas dari segi matannya termasuk kualifikasi Hadits Marfu Qauli Haqiqi, artinya Hadits
yang matannya idhafah pada Nabi SAW, bentuk matannya berupa perkataan, dan tanda idhafah
dan bentuk matannya jelas atau eksplisit, yakni ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ِ‫قَال َرسُوْ ُل هللا‬

2. Aplikasi Kehujahan Hadits secara Kaidah Tashih Kualitas

Untuk Hadits di atas, dengan Itibar diwan dapat dikatakan sebagai Hadits Shahih, karena
termaktub pada kitab Shahih, yakni Kitab Al-Jami al-Shahih Muslim, tandanya ada footnote : (
‫ ;)رواه مسلم‬menurut konvensi Muhadditsin kitab Shahih Haditsnya shahih.

3. Aplikasi Kehujahan Hadits secara Tathbiq

Hadist diatas merupakan hadist yang sahih sehingga hadist tersebut merupakan hadist yang
maqbul/dapat diterima. Apliaksi kehujahan hadist berdasarkan kaidah tathbiq pada dasarnya
ditentukan berdasarkan muhkam dan mutasyabih serta jika hadistnya lebih dari satu maka
ditentukan berdasarkan empat Langkah.
Dikarenakan hadist maqbul hanya ada satu, kemudian lapadz dan maknanya jelas (muhkam)
maka hadist diatas termasuk hadist maqbul yang ma’mul bih sehingga hadist tersebut bisa
diamalkan dan digunakan sebagai hujjah.

Anda mungkin juga menyukai