Mata Kuliah:
Ulumul Hadis B
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
BANJARMASIN
2020
PENDAHULUAN
Hadis ada yang dapat diamalkan dan ada pula yang tidak, oleh karena itu
para muhaddis melakukan pengkajian terhadap hadi-hadis Nabi agar mendapat
titik terang. Dengan demikian muncul berbagai ilmu hadis, yang diantaranya ialah
ilmu muhkam al-hadis.
1
PEMBAHASAN
Ilmu muhkam al-hadis termasuk bagian dari cabang ilmu hadis. Yang mana
untuk memahaminya perlu adanya pembahasan akan definisinya yang disertai
dengan contoh.
Ilmu berasal dari akar ‘ain-lam-mim yang diambil dari kata ‘allamah yang
berarti tanda, petunjuk maupun indikasi untuk mengetahui sesuatu. 1 Dengan
demikian, kata ‘ilm merupakan bentuk definitif dari kata ‘alima-ya’lamu-
‘ilman yang memiliki arti pengetahuan. 2
Al-muhkam secara bahasa berasal dari kata ‘ihkam’ yang berarti kekuatan,
kekokohan, kesempurnaan dan pencegahan. 3 Sedangkan secara istilah,
muhkam berarti hadis maqbul (hadis yang diterima) yang maknanya tidak
bertentangan dengan hadis lain yang semisal dengannya.4
Adapun al-hadis secara bahasa memiliki makna yang baru (jadid), yang
dekat-belum lama terjadi (gharib), dan sesuatu yang diucapkan seseorang lalu
disampakan kepada orang lain (khabar). 5 Sedangkan secara istilah, hadis
merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan Nabi Muhammad, baik itu
ucapan, perbuatan, keadaan serta perilaku beliau. 6
Untuk dapat memahami lebih jauh mengenai ilmu muhkam al-hadis, maka
diperlukan contoh hadisnya, yakni sebagai berikut:
ِ ان ِع ْن َد
ِ هللا َخي ُْرهُ ْم لِـج
َار ِه ِ َو َخي ُْر ا ْل، هللا َخي ُْرهُ ْم ِلصَاحِ ِب ِه
ِ ـجي َْر ِ ب ِع ْن َد ْ ََخي ُْر اْأل
ِ صحَا
1 Al-Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islam: Membangun Kerangka Ontologi,
Epistimologi,dan Aksiologi Pendidikan, (Medan: Media Perintis, 2008), 43.
2
Al-Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islam: Membangun Kerangka Ontologi,
Epistimologi,dan Aksiologi Pendidikan, 44.
3
Muhammad Abd al-Adzim al-Zarqani, Manahilul Irfan fi Ulumul Qur’an, (Beirut: Dar
Fikri, 1998), 270.
4
Abdurrahman bin Ibrahim al-Khamisiy, Mu’jam ‘Ulum al-Hadis an-Nabawiy, (Jeddah:
Darul Andalusi al-Khudhara, t.tt), 202-203.
5 Asep Herdi, Memahami Ilmu Hadis, (Bandung: Tafakur, 2014), 2.
6
Asep Herdi, Memahami Ilmu Hadis, 3.
2
“Sahabat yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya
terhadap sahabatnya. Tetangga yang paling baik di sisi Allah adalah yang
paling baik sikapnya terhadap tetangganya” (HR. At Tirmidzi 1944, Abu
Daud 9/156, dinilai shahih oleh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 103)
Maka jelas sekali bahwa berbuat baik terhadap tetangga adalah akhlak
yang sangat mulia dan sangat ditekankan penerapannya, karena diperintahkan
oleh Allah dan Rasul-Nya.7
Hak dan kedudukan tetangga bagi seorang muslim sangatlah besar dan
mulia. Sampai-sampai sikap terhadap tetangga dijadikan sebagai indikasi
keimanan.8
ْ الهذ:َهللا؟ قَال
ِي ُ َو َمنْ َيا َر:َ ِق ْيل. هللا ََل ُيؤْ مِ ُن
ِ س ْو َل ِ َو، هللا ََل ُيؤْ مِ ُن
ِ َو، هللا ََل ُيؤْ مِ ُنِ َو
ُ ََل َيأ ْ َم ُن ج
َار ُه َب َوا ِئقَ ُه
3
B. Perbedaan antara Ilmu Muhkam Al-Hadis dan Ilmu Mukhtalif al-Hadits
Untuk dapat membedakan antara ilmu muhkam al-hadis dan mukhtalif al-
hadis tentunya harus mengetahui terlebih dahulu makna keduanya. Oleh karena
itu, pembahasan akan definisi dari mukhtalif al-hadis juga perlu untuk dibahas dan
disertai contohnya.
Secara bahasa mukhtalif berasal dari kata ikhtalafa yang berarti bersalahan
atau berbeda, dan lawan dari kata ittafaqa yang berarti bersepakat. Secara
istilah mukhtalif al-hadits adalah hadits-hadits yang diterima yang kontradiktif
dengan hadits sejenis lainya dan memungkinkan dilakukan kompromi antar
keduanya. Dengan kata lain, mukhtalif al-Hadits ialah hadist-maqbul yang
bertentangan dengan hadits sejenisnya. 10
4
َ َاركَ مِ نَ األ
س ِد َ ف هِر مِ نَ ا ْل َمجْ ذُ ْو ِم ف َِر: قَا َل النهب ُي: عَنْ أَ ِب ْي ه َُري َْرةَ قَا َل
Dari Abu Hurairah, berkata: Rasulullah bersabda: “Larilah dari penyakit
kusta seperti engkau lari dari singa.” (HR. Bukhari)13
a. ) Jika diketahui salah satunya nasikh dan yang lain mansukh, maka
kita dahulukan yang nasikh lalu kita amalkan , dan kita tinggalkan
yang mansukh.
b. ) Jika tidak diketahui nasikh dan mansukhnya, maka kita cari mana
yang lebih kuat di antara keduanya lalu kita amalkan, dan kita
tinggalkan yang lemah.
5
PENUTUP
Dari beberapa ilmu hadits yang kita ketahui salah satunya ialah ilmu Muhkam al-
Hadits yang telah dipaparkan di atas. Demikian makalah yang telah kami susun
dengan harapan bisa dijadikan kawan-kawan sebagai tambahan bahan bacaan
untuk belajar. Kami sebagai penyusun menyadari adanya kekurangan dalam
makalah ini. Karena keterbatasan referensi yang dapat kami cari dan keadaan kita
sekarang yang tidak memungkinkan untuk berduduk santai di perpustakaan untuk
menambah referensi dan kami pun masih dalam proses belajar. Kami selaku
penyaji memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Kritik dan saran
dari kawan-kawan dan dosen pengampu sangat diharapkan untuk kami lebih baik
lagi.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://muslim.or.id/10417-akhlak-islami-dalam-bertetangga.html
https://muslim.or.id/14922-tidak-ada-wabah-penyakit-menular-dalam-pandangan-
islam.html