Anda di halaman 1dari 8

LEMABAR KERJA PESERTA DIDIK

Materi : Sumber Hukum Islam

A. Al-Qur’an
1. Jelaskan Pengertian Al-Qur’an secara etimologi dan terminology!

Pengertian Al Quran secara etimologi adalah bacaan. pengertian Al Quran secara terminologi
atau secara istilah ilmu agama adalah kitab suci yang berisikan wahyu atau firman Allah yang
Allah turunkan kepada Nabi Muhammad dan menjadi pedoman hidup umat manusia

2. Jelaskan kedudukan Al-Qur’an sebagai sumber hokum islam

1. Hukum I'tiqadiah
Hukum I'tiqadiah adalah hukum yang mengatur tentang hubungan manusia dengan Allah SWT
secara rohaniah dan hal-hal yang berkaitan dengan akidah atau keimanan. Hukum jenis ini
tercermin dalam rukun iman. Hukum ini dipelajari dalam Ilmu Tauhid, dan Ilmu Ushuluddin atau
Ilmu Kalam.
2. Hukum Amaliah
Hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT secara lahiriah disebut dengan
hukum amaliah. Hukum amaliah juga mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia serta
manusia dengan lingkungan sekitar.
3. Hukum Khuluqiah
Hukum Khuluqiah adalah hukum yang berkaitan dengan perilaku normal manusia dalam
kehidupan sehari-hari, baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Hukum jenis ini
tercermin dalam konsep Ihsan dan dipelajari dalam Ilmu Akhlak atau Tasawuf.

3. Sebutkan dan jelaskan isi kandungan hukum dalam Al-Qur’an !

-Hukum akidah (i'tiqadiyah) ialah sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan manusia kepada
Allah SWT
-Hukum etika (khuluqiyyah) adalah sesuatu perilaku yang berkaitan dengan kepribadian diri

4. Sebutkan mukjizat atau keistimewaan Al-Qur’an!

-Firman Allah SWT


-Sebagai panduan untuk kebenaran
-Tidak ada keraguan di dalamnya
-Makna yang mendalam

5. Sebutkan 10 nama lain dari Al-Qur’an beserta artinaya!

1.Al-kitab (di tulis)


2.Al-Furqon (pembeda)
3.Al-Bayan (penjelas)
4.al balagh (penyampai)
5.al Huda (petunjuk)
6.al bayi nah (bukti yang nyata)
7.al haqq (kebenaran)
8. Al kalam (firman allah)
9.al busyro (kabar gembira
10. Al qoul (ucapan)

6. Sebutkan fungsi diturunkannya Al-Quran!

Sebagai petunjuk bagi umat manusia hingga akhir zaman,penyempurna kitab-kitab suci
sebelumnya,dan sumber pokok ajaran agama Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad Saw

B. Hadis
1. Jelaskan pengertian hadis secara etimologi dan terminology!

Hadis secara etimologi merupakan kata benda dari kata al-Tahdis yang berarti pembicaraan.
terminologis adalah ucapan, perbuatan, pengakuan dan keadaan Nabi saw.

2. Jelaskan kedudukan hadis sebagai sumber hukum islam!

sumber hukum Islam setelah Al-Qur'an yang berisi perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi
Muhammad saw.

3. Sebutkan dan jelaskan fungsi hadis terhadap Al-Qur’an!

Memperkuat hukum yang sudah ada dalam Al-Qur'an. Merinci ayat Al-Qur'an yang masih
bersifat mujmal atau global. Menetapkan hukum yang belum terdapat dalam Al-Qur'an.

4. Hadis Nabi Muhammad Saw dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yakni sebagai berikut:

fi'liyah diartikan sebagai segala sesuatu yang mencakup


perbuatan yang dilakukan Nabi SAW, baik dalam hal ibadah
a. Hadis fi’liyah atau juga muamalah, atau baik hanya sekali dua kali dilakukan,
atau sering dilakukan.

b. Hadis qauliyah ‫َم ْن َك اَن ُيْؤ ِم ُن ِباِهَّلل َو اْلَي ْو ِم اآْل ِخ ِر َفاَل ُي ْؤ ِذ َج اَرُه َو َم ْن َك اَن ُي ْؤ ِم ُن ِباهلل َو اْلَي ْو ِم اآْل ِخ ر‬
‫ (متف??ق عليه‬. ‫َفْلُيْك رْم َض ْيَفُه َو َم ْن َك اَن ُيْؤ ِم ُن ِباِهَّلل َو اْلَيْو ِم اآْل ِخ ِر َفْلَيُقْل َخْيًرا َأْو ِلَيْص ُم ْت‬
‫(عن أبي هريرة‬
Artinya: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari
Akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya dia
memuliakan tamunya. Dan barangsiapa yang beriman kepada
Allah dan Hari Akhir, maka hendaknya dia berbicara yang baik-
baik atau diam." (Muttafaq Alaih dari Abu Hurairah).

taqririyah adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh para


sahabat, dimana Nabi SAW mengetahuinya, namun beliau
c. Hadis taqririyah
hanya diam saja. Beliau tidak melarangnya atau menyuruhnya.
Beliau juga tidak pernah mendiamkan sesuatu, kecuali sesuatu
yang benar.

5. Jelaskan bagian-bagian atau struktur hadis di bawah ini!

Sanad menurut bahasa adalah sandaran atau tempat bersandar.


Sedangkan sanad menurut istilah adalah jalan yang
a. Sanad
menyampaikan kepada jalan hadits.

"Matan" atau "al-matn" menurut bahasa adalah mairtafa'a min


b. Matan
al-ardi atau tanah yang meninggi. Sedangkan menurut istilah
adalah "kalimat tempat berakhirnya sanad".

Rawi adalah unsur pokok ketiga dari sebuah hadits. Kata "Rawi"
c. Rawi
atau "ar-Rawi" berarti orang yang meriwayatkan atau
memberitakan hadits (naqil al-Hadits).

6. Jelaskan pengertian pembagian hadis di bawah ini


Pembagian hadis berdasarkan kuantitas perawi

a. Hadis Mutawattir A.Hadis Mutawattir: Hadis mutawattir adalah hadis yang


diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi yang mencapai tingkat
yang cukup tinggi untuk menjamin keabsahan dan keandalan hadis
tersebut. Jumlah perawi dalam hadis mutawattir biasanya cukup
banyak sehingga sulit bagi mereka untuk berkolusi atau membuat
kesalahan yang serupa dalam meriwayatkan hadis tersebut. Oleh
karena itu, hadis mutawattir dianggap memiliki tingkat kebenaran
dan keandalan yang sangat tinggi.

b. Hadis Ahad B. Hadis Ahad: Hadis ahad adalah hadis yang diriwayatkan oleh
sejumlah kecil perawi yang tidak mencapai tingkat mutawattir.
Jumlah perawi dalam hadis ahad biasanya hanya satu atau
beberapa orang. Hadis ahad dapat memiliki tingkat keabsahan dan
keandalan yang berbeda-beda tergantung pada kekuatan sanad
(rantai transmisi) dan periwayatan perawi tersebut.

Dalam pembagian hadis berdasarkan kualitas hadis (kuat dan


lemahnya hadis itu dijadikan sandaran hukum), terdapat dua
kategori utama:

1) Hadis Masyhur
1. Hadits Masyhur
Secara bahasa, hadits masyhur berasal dari kata 'syaharah' yang
bermakna penampakan sesuatu, kejelasan sesuatu, ketenaran
sesuatu dan penyebaran sesuatu. Sedangkan secara istilah, hadits
masyhur adalah hadits yang memiliki jalan sanad lebih dari dua
perawi dan tidak mencapai derajat mutawatir.
Berikut contohnya yang diriwayatkan dari jalur Ibnu Umar:
‫َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ُبِنَي اِإْل ْساَل ُم َع َلى َخ ْم ٍس َش َهاَد ِة َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهَّللا َو َأَّن‬
‫“ َ ُمَحَّم ًدا َر ُسوُل ِهَّللا َوِإَقاِم الَّص اَل ِة َوِإيَتاِء الَّز َكاِة َو اْلَح ِّج َو َص ْو ِم َر َم َض ان‬
"Islam dibangun diatas lima asas (yaitu) syahadat (persaksian)
bahwa tidak Ilah yang hak kecuali Allah dan syahadat bahwa
Muhammad itu Rasulullah, mendirikan shalat, memberikan zakat,
haji dan puasa Ramadlan.”

2) Hadis ‘Aziz 2. Hadits Aziz


Secara bahasa, kata Aziz adalah shifat musyabbahah dari kata kerja
‘azza-ya’izzu yang bermakna sedikit atau jarang. Sedangkan secara
istilah, hadits aziz adalah hadits yang diriwayatkan oleh dua orang
perawi dalam tiap thabaqat atau tingkatan.
Jumlah perawi hadits aziz memang lebih sedikit dibandingkan
hadits masyhur, namun lebih kuat karena diriwayatkan melalui
jalur tertentu.
Berikut contoh hadits aziz yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
dan Imam Muslim:
‫ اليؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من والده‬:‫أن الرسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬
‫وولده والناس أجمعين‬
Sesunguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah kalian beriman
sampai aku menjadi yang paling ia cintai dari kedua orang tuanya,
anaknya dan semua manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3) Hadis Ghorib 3. Hadits Gharib


Mengutip buku Koreksi Tuntas Buku: 37 Masalah Populer oleh
Abdurrahman Al-Mukaffi, secara bahasa, gharib bermakna sesuatu
yang jauh atau asing. Sedangkan secara istilah, hadits gharib
adalah hadits yang diriwayatkan oleh satu orang perawi saja.
Berikut contoh hadits gharib yang dikutip dari Shahih Bukhari:
‫ِإَّنَم ا اَأْلْع َم اُل ِبالِّنَّياِت َوِإَّنَم ا ِلُك ِّل اْم ِرٍئ َم ا َنَو ى َفَم ْن َكاَنْت ِهْج َر ُتُه ِإَلى ُد ْنَيا ُيِص يُبَها َأْو ِإَلى‬
‫“ اْمَر َأٍة َيْنِكُح َها َفِهْج َر ُتُه ِإَلى َم ا َهاَج َر ِإَلْيِه‬
"Sesungguhnya amal itu dengan niat, dan sesungguhnya bagi
masing-masing orang apa yang dia niatkan. Barangsiapa yang
hijrahnya kepada dunia yangakan ia dapatkan atau kepada
perempuan yang akan dia nikahi maka (hasil) hijrahnya adalah apa
yang dia niatkan”. (Muttafaqun ‘alaih)
c. Hadis Masyhur
C.Hadits Masyhur

Masyhur menurut bahasa adalah “nampak”. Sedangkan menurut


istilah adalah hadits yang diriwayatkan oleh 3 perawi atau lebih
pada setiap thabaqah (tingkatan) dan belum mencapai batas
mutawatir.

Contohnya, sebuah hadits yang berbunyi (artinya) :


“Sesungguhnya Allah tidak akan mengambil ilmu dengan
melepaskan dari dada seorang hamba. Akan tetapi akan
melepaskan ilmu dengan mengambil para ulama. Sehingga apabila
sudah tidak terdapat seorang yang alim, maka orang yang bodoh
akan dijadikan sebagai pemimpin, lalu memberikan fatwa tanpa
didasari ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan” (HR. Bukhari,
Muslim, dan Tirmidzi).

Pembagian hadis berdasarkan kualitas hadis Pembagian hadis berdasarkan kualitas hadis (kuat
dan lemahnya hadis itu dijadikan sandaran hukum)

a. Hadis Maqbul
Hadis di terima

1) Hadis Shahih 1) Hadis Shahih: Hadis yang memiliki sanad


(rantai periwayatan) yang kuat dan dapat
dipercaya baik secara sanad maupun
matannya. Hadis shahih menjadi salah satu
sumber utama dalam penentuan hukum
syariat.

2) Hadis Hasan
2) Hadis Hasan: Hadis yang memiliki sanad
yang baik, meskipun tidak sekuat sanad
hadis shahih. Meskipun kurang kuat dari
hadis shahih, hadis hasan tetap menjadi
sumber hukum yang dapat diterima.

b. Mardud
Hadis di tolak

1) Dha’if 1) Hadis Dha'if: Hadis yang memiliki cacat


dalam sanad atau matannya yang
mengurangi tingkat keandalannya. Hadis
dha'if tidak dapat digunakan sebagai
sandaran hukum utama, tetapi dapat
digunakan untuk memahami konteks atau
sebagai pendukung dalam pemahaman
hukum yang telah ditetapkan berdasarkan
sumber yang lebih kuat.
2) Maudu 2) Hadis Maudu: Hadis palsu atau hadis
yang dibuat-buat dan tidak memiliki
landasan yang sah dalam Islam. Hadis
maudu tidak dapat digunakan sebagai
sumber keabsahan hukum dan harus
dihindari dalam penentuan hukum syariat.

C. Ijtihad
1. Jelaskan pengertian ijtihad secara etimologi dan terminology!

Secara etimologis, ijtihad berarti mengerahkan segala upaya dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
secara terminologi, ijtihad berarti mengerahkan kekuatan maksimal untuk sampai pada
kesimpulan suatu hukum syar'i yang aplikatif dari dalilnya yang rinci dengan cara menggali
hukum dari sumbernya.

2. Sebutkan syarat-syarat mujtahid!

1.Menguasai ilmu bahasa Arab. Karena Al-Quran berbahasa Arab dan As Sunnah diucapkan oleh
Nabi berbahasa Arab.
2.Mengetahui tentang Al-Quran dan pengetahuan tentang nasikh mansukh.
3.Mengetahui tentang As Sunnah.
4.Mengetahui masalah-masalah yang telah disepakati dan yang masih diperselisihkan.
5.Mengetahui tentang qiyas.

3. Jelaskan kedudukan dan fungsi ijtihad!

ijtihad memiliki kedudukan sebagai sumber hukum Islam ketiga setelah Al-Qur'an dan hadis.
Ijtihad digunakan untuk menetapkan suatu hukum Islam yang belum disebutkan secara tegas
dalam Al-Qur'an dan hadis.

4. Jelaskan macam-macam metode ijrihad

Metode Penjelasan Contoh


Ijtihad

Ijma' merupakan suatu proses Kesepakatan para ulama dan


Ijma mengumpulkan perkara dan memberi mujtahid atas diharamkannya
hukum atasnya serta menyakininya. minyak babi.
.

Qiyas
Memakan daging anjing hukumnya
Qiyas yaitu menyerupakan suatu masalah haram karena hukum memakan
yang belum ada hukumnya dengan daging anjing diserupakan dengan
masalah yang sudah ada hukumya. hukum memakan daging babi dalam
Surat Al-Maidah ayat 3.

Orang yang dititipi barang harus


Meninggalkan suatu Qiyas yang bertanggung jawab atas barang yang
membawa kepada yang berlebih-lebihan dititipkan kepadanya, apabila yang
(melampaui batas) di dalam hukum dan menitipkan meninggal dunia, maka
Istihsan berpindah kepada hukum lain yang orang yang dititipi barang tersebut
merupakan pengecualian. harus mengganti barang tadi jika
melalaikan dalam pemeliharaannya.

pencatatan perkawinan dalam surat


adalah sesuatu yang baik menurut akal resmi. Sebenarnya, perkawinan atau
dengan pertimbangan dapat mewujudkan pernikahan sudah dianggap sah, jika
Maslahah
kebaikan atau menghindarkan keburukan memenuhi ruku, syarat, dan
Mursalah
bagi manusia wajibnya.

mendekatkan suatu peristiwa dengan bila tadi pagi seseorang telah wudhu
hukum tertentu dengan peristiwa lainnya, untuk shalat subuh, maka keadaan
sehingga keduanya dinilai sama status telah wudhu tersebut masih
Istishab
hukumnya. diperhitungkan keberadaannya pada
waktu ia akan melaksanakan shalat
Dhuha.

merupakan kebiasaan baik yang dilakukan ungkapan “daging” yang berarti


secara berulang- ulang oleh masyarakat. daging sapi; padahal kata-kata
“daging” mencakup seluruh daging
‘Urf yang ada.

adalah daya usaha mencari dalil atau Jumlah hari pada setiap bulan
sumber hukum bagi sesuatu masalah yang komariah adalah tidak lebih dari
Istidlal
belum diketahui hukumnya. tiga puluh hari.

D. Pembagian Hukum Islam


1. Hukum Wad’i

hukum yang menjadikan sesuatu itu sebagai sebab adanya yang lain atau syarat bagi sesuatu
yang lain atau sebagai penghalang bagi sesuatu yang lain

2. Hukum Taklifi
hukum yang mengendaki mukalaf untuk mengerjakan, atau memilihnya antara mengerjakan
dan meninggalkannya.

E. Hikmah berpegang teguh pada sumber hukum islan

=> Dengan adanya sumber hukum, maka setiap perbuatan yang kita lakukan itu akan memiliki
dasarnya sehingga kita tidak akan salah atau berdosa dalam mengerjakan sesuatu hal. => Kita
juga akan mendapat syafaat dari Rasulullah Saw. karena mencintai sunnah-sunnahnya.

Anda mungkin juga menyukai