Anda di halaman 1dari 6

Struktur Hadits

Yang dimaksud dengan struktur Hadits disini ialah unsur-unsur yang harus ada

dalam sebuah Hadits, yaitu harus ada Sanad, Matan dan Rawi Haditsnya.Sebagai

gambaran awal saya sajikan sebuah hadits yang terdiri dari Sanad, Matan, dan Rawi

Haditnya :

‫ ك ان‬: ‫حدثنا مسدد حدثنا معتمر قال سمعت أبي قال سمعت أنس بن مالك رضي هللا عنه ق ال‬

‫النبي صلى هللا علي ه و س لم يق ول ( اللهم إني أع وذ ب ك من العج ز والكس ل والجبن واله رم‬

‫)وأعوذ بك من فتنة المحيا والممات وأعوذ بك من عذاب القبر ) – )روه البخاري‬

Artinya : Musaddad telah memberitahu kami, dia berkata : Muktamir telah memberitahu

kami, dia berkata : Aku mendengar ayahku berkata: Aku mendengar Anas bin Maalik,

radiyallahu ‘anhu berkata :“ Dahulu Nabi berdoa :( Ya Allah,Aku berlindung kepada-

Mu dari ketidakmampuan dan kemalasan, kepengecutan dan kepikunan dan aku

berlindung kepada-Mu dari cobaan hidup dan kematian dan berlindung kepada-Mu dari

siksa kubur)” (H.R. Bukhori)

A. Sanad

1. Pengertian

Sanad menurut bahasa artinya sandaran atau sesuatu yang dijadikan sebagai

sandaran, dikatakan demikian karena suatu hadis bersandar kepadanya. Sedangkan

pengertian sanad menurut istilah ilmu hadis, banyak ulama yang mengemukakannya,

diantaranya ialah:

a.  As Suyuti dalam bukunya Tadrib ar Rawi, hal 41 , menulis:

ِ ‫ْال َمت‬
                                      ‫َن‬ ِ ‫اال ْخبَا ُر ع َْن طَ ِري‬
‫ْق‬ ِ

            “Berita tentang jalan matan”

b. Mahmud at Tahhan, mengemukakan sanad adalah :

ِ ‫ْال َم ْت‬
                                ‫ن‬ ِ ْ‫ِّجا ِل ْال ُمو‬
َ ِ‫صلَ ِة ا‬
‫لى‬ َ ‫ِس ْل ِسلَةُ الر‬

1
   “Mata rantai para perawi hadis yang menghubungkan sampai kepada matan hadis.”

Dalam bidang ilmu hadis sanad itu merupakan salah satu neraca yang menimbang

shahih atau dhaifnya suatu hadis. Jika para pembawa hadis tersebut orang-orang yang

cakap dan cukup persyaratan, yakni adil, taqwa, tidak fasik, menjaga kehormatan diri,

dan mempunyai daya ingat yang kuat, sanadnya bersambung dari satu periwayat kepada

periwayat lain sampai kepada sumber berita pertama, maka hadisnya dinilai shahih.

Begitupun sebaliknya, andaikan salah seorang dalam sanad ada yang fasik atau yang

tertuduh dusta atau setiap para pembawa berita dalam mata rantai sanad tidak bertemu

langsung (muttashil), maka hadis tersebut dhaif sehingga tidak bisa dijadikan hujjah.

2. Contoh Sanad

‫حدثنا عبد هللا بن يوسف قا ل أخبرنا مالك عن ابن ش هاب عن محم د بن جب ير بن مطعم عن‬

)‫ (رواه البخاري‬.‫سمعت رسول هللا صلى هللا عليه قرأ فى المغرب الطور‬ : ‫أبيه قال‬

Artinya: “memberitakan kepada kami Abdullah bin Yusuf ia berkata; memberitakan

kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im dari

ayahnya berkata: “aku mendengar Rasulallah SAW membaca surah Ath-Thur pada salat

maghrib.” (HR. Al-Bukhori)

Dari contoh hadis di atas jika diteliti, maka yang dimaksud dengan sanad adalah

dimulai dari haddatsana Abdullah bin Yusuf hingga pada lafadz ‘An biihi qaala, yang

menyambungkan kepada Rasulullah SAW. Agar lebih jelas berikut ini diterangkan dalam

bentuk denah periwayatan hadits di atas.

B. Mukharrij

1. Pengertian

Orang yang membukukan dan mengumpulkan hadits-hadits Nabi SAW, yang

sekaligus periwayat terakhir dari hadits-hadits tersebut.

- Mukharrij = Mudawwin

- Rawi terakhir

2
- Mempunyai kitab Hadits

- Kitab-kitab Hadits para Mukhrrij tersebut menjadi sumber kutipan/referensi.

C. Sighat al-ada’

1. Pengertian

Lafad/kata yang digunakan oleh seorang periwayat yang menunjukkan

bagaimana cara gurunya menyampaikan suatu hadis kepadanya (atau bagaimana cara

periwayat itu menerima hadis dari gurunya).

• ‫ حدثنا‬، ‫ ح ّدثني‬، ‫ سمعت‬ al-sama’ • ‫ كتب إل ّي‬...  mukatabah

• ‫ قرأت على‬...  qiraah • ‫ أخبرنا إعالما‬ i‘lam

• ‫ أجاز لي‬، ‫ حدثنا إجازة‬ ijazah • ‫ أوصى إل ّي‬ washiyah

• ‫ ناولنا‬، ‫ ناولني‬ munawalah • ‫ وجدت في كتاب‬...  wijadah

D. Matan

1. Pengertian

Kata matan menurut bahasa berarti ‫االرض‬ ‫م ا ارتف ع وص لب من‬ yang berarti

tanah yang tinggi dan keras,namun ada pula yang mengartikan kata matan dengan arti

kekerasan, kekuatan, kesangatan. sedangkan arti matan menurut istilah ada banyak

pendapat yang dikemukakan para ahli dibidangnya, diantaranya:

- Menurut Muhammad At Tahhan

‫ما ينتهى اليه السند من الكالم‬

“suatu kalimat tempat berakhirnya sanad”

- Menurut Ath Thibbi

‫معاني‬ ‫بها‬ ‫تتقوم‬ ‫التى‬ ‫الحديث‬ ‫الفاظ‬

“lafadz hadis yang dengan lafadz itu terbentuk makna”

3
Jadi pada dasarnya matan itu ialah berupa isi pokok dari sebuah hadis, baik itu

berupa perkataan Nabi atau perkataan seorang sahabat tentang Nabi. Posisi matan dalam

sebuah hadis amatlah penting karna dari matan hadis tersebutlah adanya berita dari Nabi

atau berita dari sahabat tentang Nabi baik itu tentang syariat atau pun yang lainnya,

2. Contoh matan

‫من أح دث فى أمرن ا ه ذا م ا‬ , ‫قال رسول هللا‬ : ‫عن أم المؤمنين عا ئشة رضى هللا عنها قالت‬

)‫ (رواه متفق عليه‬.‫ليس منه فهو رد‬

“warta dari Ummu Al Mukminin, ‘Aisyah ra., ujarnya: ‘Rasulullah SAW telah bersabda:

barang siapa yang mengada-ngadakan sesuatu yang bukan termasuk dalam urusan

(agamaku), maka ia tertolak’. ” (Hr. Bukhori dan Muslim)

Dari contoh hadist diatas yang dimaksud dengan matan hadis ialah lafadz yang

dimulai dengan ‫أحدث‬ ‫من‬  hingga lafadz ‫رد‬ ‫فهو‬ atau dengan kata lain yang dimaksud

dengan bagian matan dari contoh hadis di atas ialah lafadz  ‫ليس‬ ‫من أحدث فى أمرنا هذا ما‬

‫“منه فهو رد‬barang siapa yang mengada-ngadakan sesuatu yang bukan termasuk dalam

urusan (agamaku), maka ia tertolak”.

E. Rawi

1. Pengertian

٥٩٠ :‫ الذى يروي الحديث و نحوه( المنوز‬: ‫الراوي في لغة‬

Kata rawi atau ar-rawi berarti orang yang meriwayatkan atau memberikan

hadits ( naqil al-hadits).

Sebenarnya, sanad dan rawi itu merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan.

Sanad-sanad hadits pada tiap tabaqah-nya, juga disebut rawi, jika yang dimaksud dengan

rawi adalah orang yang meriwayatkan dan memindahkan hadits. Akan tetapi, yang

membedakan antara rawi dan sanad terletak pada pembukuan atau pen-tadwin-an hadits.

Orang yang menerima hadits dan kemudian menghimpunnya dalam suatu kitab tadwin

4
disebut perawi. Dengan demikian, maka perawi dapat disebut mudawwin (orang yang

membukukan dan menghimpun hadits).

2. Contoh Rawi

‫ حدثنا أبو هشام المحزومي عن عبد الواحد وهو ابن‬،‫حدثنا محمد بن معمر بن ربعي القيس‬

‫زياد حدثنا عثمان بن حكيم حدثنا محمد ابن المنكدر عن عمران عن عثمان بن عفان قال‬

‫؛ قال رسول هللا صلي هللا عليه و سلم ؛ من توضأ فأحسن الوضوء خرجت خطاياه من‬

)‫(رواه مسلم‬.‫جسده حتي تخرج من تحت أظفاره‬

Artinya:

“ Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ma’mur bin Rabi’i al-Qaisi, katanya

telah menceritakan kepadaku Abu Hisyama al-Mahzumi dari Abu Al-Wahid yaitu Ibnu

Ziyad, katanya telah menceritakan kepadaku ‘Utsman bin Hakim, katanya telah

menceritakan kepadaku Muhammad al-Munqadir, dari ‘Amran, dari ‘Utsman bin Affan

r.a. ia berkata” Barang siapa yang berwudu’ dengan sempurna (sebaik-baiknya wudu’),

keluarlah dosa-dosanya dari seluruh badannya, bahkan dari bawah kukunya”(H.R.

MUSLIM).

Dari nama Muhammad bin Ma’mur bin Rabi’il al-Qaisi sampai dengan ‘Utsman

bin ‘Affan ra. adalah sanad dari hadits tersebut. Mulai kata “man tawadha’a” sampai

dengan kata “tahta azhfarihi”, adalah matannya, sedangkan Imam Muslim yang dicatat

diujung hadits adalah perawinya, yang juga disebutmudawwin.

3. Syarat-syarat Rawi

1) Islam

2) Baligh

3) ‘Adil

4) Dhabith

5
Kesimpulan

Jadi yang disebut dengan struktur Hadits yaitu unsur-unsur yang harus ada dalam

sebuah Hadits. Yaitu harus ada Sanad (Mukharrij, Rawi, Shigat al-Ada’) dan Matan.

Daftar Pustaka

http://stiqulumalhadis.blogspot.com/2012/01/rijalul-hadits-rawi.html

http://www.google.com/#q=pengertian+rawi+hadits

Solahudin, Agus, Uluumul Hadits, Bandung: Pustaka Setia, 2013.

Anda mungkin juga menyukai