Secara harfiyah
Secara istilah
Al Khabar
Secara harfiyah berarti Berita
Kata Al Khabar searti dengan Al Hadits namun, biasanya
digunakan untuk menyebut hadits-hadits yang marfu’.
Al Atsar
Secara harfiyah berarti bekas atau jejak
Kata Al Atsar searti dengan Al Hadits
namun, biasanya digunakan untuk
menyebut hadits-hadits yang maukuf.
Struktur Hadits
Sanad
Secara bahasa Sandaran, yang kita bersandar kepadanya.
Menurut istilah Jalan yang dapat menghubungkan matanul
hadits kepada Nabi Muhammad saw.
Matan
Secara bahasa Punggung jalan; tanah yang keras dan tinggi
Menurut istilah Pembicaraan (kalam) atau materi berita yang diover
oleh sanad yang terakhir. Baik pembicaraan itu sabda
Nabi, sahabat, ataupun tabi’in.
Rawi
Orang yang menyampaikan hadits atau menuliskan dalam suatu kitab apa-apa yang
pernah didengar dan diterimanya dari seseorang (gurunya).
Sedangkan orang yang menukilkan hadits dari suatu kitab atau musnad ke kitab lain
disebut Mukharij
Hadits sebagai sumber ajaran agama
2. Menjelaskan Al Qur’an
Pada masa khalifah Abu Bakar dan Umar Ibnu Khattab perkembangan hadits
tidak begitu pesat sebab, anjurab beliau kepada para sahabat agar
mengutamakan penyiaran Al Qur’an sebagai dasar syari’at islam yang pertama.
Sedangkan pada masa Khalifah Usman bin Affan perkembangan hadits begitu
pesat sebab, banyak sahabat kecil dan tabi’in yang mulai mencari dan
mengumpulkan hadits dari para sahabat yang lainnya.
Pembukuan hadits secara resmi
Pembukuan hadits terjadi pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Riwayah
Ilmu Hadits
Dirayah
Arti, Obyek, dan Faedah Ilmu Hadits Riwayah dan Dirayah
3. Hadits Dho’if Hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari
syarat-syarat Hadits Shahih atau Hadits Hasan.
dari segi kuantitas rawi, hadits
terbagi menjadi 2 bagian
1. Hadits Mutawatir
2. Hadits Ahad
HADIST AHAD
Dibagi menjadi 3
adalah suatu hadits hasil tanggapan dari panca indera, yang diriwayatkan oleh
sejumlah besar rawi, yang menurut adat kebiasaan mustahil mereka berkumpul
dan bersepakat berdusta
Mutawatir Lafdzi
Mutawatir Ma’nawi
Suatu hadits dapat dikatakan mutawatir
bila telah memenuhi tiga syarat
Para muhaditsin memberikan nama-nama tertentu bagi hadits Ahad mengingat banyak
sedikitnya rawi-rawi yang berada pada tiap-tiap thabaqat, yaitu dengan
Hadits Masyhur, Hadits Aziz dan Hadits Gharib
Contoh hadits Dha’if, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
ِ
اإلميان ضع َو َسبعون ُشعبَةً َواحْلَيَاءُ ُشعبَةٌ ِم َنِ
ٌ اإلميان ب: قل النيب صلى اهلل عليه وسلم
Nabi Muhammad saw, bersabda : iman itu bercabang-cabang menjadi 73 cabang, “
”.malu itu salah satu cabang dari iman
Pembagian Hadits
dari segi kualitas sanad, hadits
terbagi menjadi 3 bagian
3. Hadits Dho’if Hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari
syarat-syarat Hadits Shahih atau Hadits Hasan.
Syarat-syarat Hadits Shahih
1. Rawinya
bersifat adil
2. Sempurna
ingatan
Hadits dinilai
shahih apabila 3. Sanadnya
memenuhi lima tidak putus
syarat
4. Hadits itu
tidak ber’illat
5. Tidak ada
kejanggalan
Seorang Rawi dikatakan adil apabila
memenuhi 4 syarat
Shahih lidzatih
Shahih lighairih
Hadits Dha’if dan Macam-macamnya
Hadits Dha’if adalah Hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat
Hadits Shahih atau Hadits Hasan.
Sebab-sebab
tertolaknya Hadits dari
dua jurusan
Sanad Matan
Dhaif disebabkan terputusnya sanad dan macam-macamnya
Hadits Mauquf
Berita yang disandarkan hanyha sampai kepada sahabat saja,
baik yang disandarkan itu perkataan atau perbuatan
dan baik sanadnya bersambung hatau teroutus
Hadits Maqthu’
Perkataan atau perbuatan yang berasal dari seseorang tabi’i
serta dimaukufkan padanya, baik sanadnya bersambung atau tidak
Kehujjahan Hadits Dha’if
2. Membolehkan
Syarat-syarat Seorang Perawi
Dan Proses Transformasi
3. Ijazah
Syarat2
4. Munawalah seorang
rawi
5. Mukatabah
6. Wijadah
7. Washiyah
8. I’lam
Lafadz-lafadz untuk meriwayatkan Hadits
َّ , َع ْن, ُح ِكى,ى
َأن َ ِ
و ر
ُ
َ
diriwayatkan oleh ……, dihikayatkan oleh….. dari…. bahwasanya…..
ILMU JARHI WA AT-TA’DIL
Ta’rif Ilmu Jarhi Wa At-Ta’dil
Bid’ah
Mukhalafah
Ghalat
Jahalatul hal
Da’wa al-Inqitha
Terimakasih
َح َّدثَنَا َع ِل ُّي ب ُْن ُحجْ ٍر َأ ْخبَ َرنَا ِإ ْس َم ِعي ُل ب ُْن ِإ ْب َرا ِهي َم َع ْن ُعيَ ْينَةَ ْب ِن َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن َع ْن
ب َأجْ َد ُر َأ ْن
ٍ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َما ِم ْن َذ ْن َ ََأبِي ِه َع ْن َأبِي بَ ْك َرةَ قَا َل ق
َ ِ ال َرسُو ُل هَّللا
احبِ ِه
ِ صَ ِيُ َعجِّ َل هَّللا ُ ل
Silahkan Takhrij Hadist diatas dalam bentuk makalah dengan
isi :
•Pendahuluan (Muqodimah) sesuai dengan isi hadist diatas.
•Lengkapi hadist tsb baik sanad dan matannya, kemudian
terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
•Carilah hadist yang sama atau semakna (Takhrijul hadist).
•Buatlah Perbandingan sanad (I’tibar sanadnya).
•Kesimpulan/Penutup