LATAR BELAKANG
Tidak perlu diragukan lagi bahwa hadits merupakan sumber ajaran islam di samping
al-quran. Mengingat begitu pentingnnya hadits, maka studi atau kajian terhadap hadits akan
terus dilakukan, bukan saja oleh umat islam, tetapi juga siapapun yang berkepentingan
terhadapnya. Berbeda dengan ayat ayat alquran yang semuanya dapat diterima. Hadits tidak
semua dapat dijadikan acuan atau hujjah. Hadits ada yang dipakai ada yang tidak di sinilah
letak perlunya meneliti hadits dan mengetahui keseluruhan pembagiannya.
B. HADITS MUTAWATIR
1. Pengertian Hadits Mutawatir
Mutawatir menurut bahasa, berarti mutatabi, yaitu: Yang datang berturut-turut, dengan
tidak ada jaraknya.1 Menurut istilah: Hadits Mutawatir ialah hadits yang diriwayatkan oleh
banyak orang, berdasarkan panca indera, yang menurut adat (logika) mustahil mereka
terlebih dahulu sepakat untuk berdusta.2
Dengan melihat kepada pengertian istilah, maka dikatakan hadits mutawatir jika telah
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Khobar yang disampaikan oleh rowi-rowi tersebut harus berdasarkan tangkapan panca
indera (yakni khobar yang mereka sampaikan itu harus benar-benar hasil pendengaran
atau penglihatan sendiri ).
Jumlah rowinya harus mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan mereka
1 Utang Ranuwijaya, Ilmu Hadis, (Jakarta: GAYA MEDIA PRATAMA, 1996), hlm123
2 Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadits, (Bandung, OFFSET ANGKASA), hlm 135
1
bersepakat berbohong.
Adanya keseimbangan jumlah antara rowi-rowi dalam thobaqoh (tingkatan)
berikutnya.3
Dengan demikian, bila jumlah perawi pada thabaqqah pertama sekitar 10 orang, maka
pada thabaqah-thabaqah lainnya juga harus sekitar 10 orang. Tetapi bila di thabqah
pertama misalnya 10 orang, lalu di thabaqah kedua 12 orang, kemudian di thabaqah
lainnya sekitar 2 orang saja, atau pun sebaliknya. Maka, hadis yang demikian ini
tidaklah termasuk mutawatir.4
Yakni, hadis mutawatir yang diriwayatkan dengan lafadz dan makna yang sama, serta
kandungan hukum yang sama pula.
Barangsiapa berbuat dusta terhadap diriku, hendaklah ia menempati neraka.
Menurut Al-Bazzar, hadis ini diriwayatkan oleh 40 orang sahabat. An-Nawawy menyatakan,
diriwayatkan oleh 200 orang sahabat.
2
Mutawatir `Amali, yaitu sesuatu yang dapat diketahui dengan mudah dan telah mutawatir
di kalangan umat islam bahwa Nabi melakukannya atau menyuruhnya. Contohnya adalah
hadis-hadis nabi tentang waktu shalat, tentang jumlah rakaat shalat wajib, adanya shalat Id,
adanya shalat jenazah dan sebagainya.
Adapun kitab-kitab hadis yang memuat khusus hadis-hadis Mutawatir, anatar lain:
- Al-Azhar al-Mutanatsirah fi al-Akhbar al-Mutawatirah, susunan Imam Suyuthy. Kitab
ini menurut Dr. Muhammad Ajjaj Al- Khatib, mamuat 1513 hadits.
- Nadzmu al-Mutanatsirah min al-Hadits al-Mutawatir, susunan Muhammad bin Jafar
Al-Kattany, 1345 hadis.5
C. HADITS SHAHIH
1. Pengertian Hadits Shahih
Sahih menurut bahasa adalah yang berarti selamat dari berbagai
cacat dan penyakit. Kata sahih juga telah menjadi kosa kata bahasa Indonesia yang berarti
sah, benar, sempurna dan tidak cacat. Menurut istilah, Hadis sahih adalah:
Hadis yang bersambung sanad-nya, diriwayatkan oleh periwayat yang adil dan dhabit dari
periwayat yang adil dan dabit pula (dari awal) hingga akhir sanad, tidak ada syadz dan tidak
ber-`illat.6
2. Syarat-Syarat Hadits Shahih
Sebagaimana pengertian diatas, syarat-syarat hadits shahih yang harus dipenuhi ada 5
macam:
a. Sanadnya harus bersambung, artinya masing-masing perawi betul-betul pernah
menerima hadits secara langsung dari perawi diatasnya. Keadaan itu berlangsung
demikian sampai akhir sanad.
5 Ibid, 138-139
3
b. Perawinya bersifat adil, artinya perawinya harus beragama islam, mukallaf (baligh
atau berakal), melaksanakan ketentuan agama (tidak fasiq), dan tidak cacat
muruahnya (berperilaku baik).
c. Perawinya bersifat dhabit, artinya sempurna hafalannya, baik dhabit al shodri maupun
dhabit al kitab.
d. Tidak terdapat syadz (kejanggalan), artinya hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang
tsiqah tidak bertentangan dengan hadis yang diriwayatkan oleh banyak perawi yang
juga bersifat tsiqah.
e. Tidak terdapat illt atau cacat , artinya tidak terdapat sebab yang tersembunyi yang
dapat merusak kualitas hadits.7
:
:
:
.
Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khottob radiallahuanhuma dia
berkata : Saya mendengar Rasulullah Shallallahualaihi wasallam bersabda : Islam dibangun
diatas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa
nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan
puasa Ramadhan.(Riwayat Turmuzi dan Muslim)
SHOHIH LIGHAIRIHI
Shohih Lighoirihi adalah hadits yang keadaan rowinya kurang kuat hafalannya, tetapi
mereka terkenal jujur, kemudian ditemukan pada hadits itu riwayat lain yang sederajat atau
lebih kuat yang dapat menutupi kelemahannya itu.
:
7 Mahmud Thahhan, Intisari Ilmu Hadits, (Malang, UIN-Malang Press, 2007), hlm
58
4
Artinya.
dari muhammad bin Amr dari Abu Saalmah dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW
besabda: seandainya tidak memberatkan ummatku, niscaya aku perintah mereka untuk
bersiwak di waktu tiap-tiap hendak Shalat
Hadits diatas asalnya hasan lidzatihi kemudian menjadi sohih Lighoirihi karena ada hadits
yang sama riwayat al Bukhari dengan derajat sohih lidzatihi.
D. HADITS HASAN
1. Pengertian Hadits Hasan
Menurut bahasa, kata hasan berasal dari kata hasuna yahsunu yang berarti bagus, baik.
Sedangkan menurut istilah, Hadis Hasan adalah Hadis yang bersambung sanad-nya,
diriwayatkan oleh periwayat adil yang kurang kedabitannya dan selamat dari shadhdh dan
illat.
2. Tingkatan Hadits Hasan
Sebagaimana halnya Hadits Shahih. Hadits Hasan juga mempunyai
tingkatan-tingkatan sebagai berikut:
Menurut A-Adzahabi, sebagaimana dikutip oleh Ajjaj Al-Khatib,
tingkatan yang paling tinggi adalah periwayatan dari Bahz ibn Hakim dari
bapaknya, dari kakenya; dari Amr ibn Syuaib dari bapaknya, dari
kakenya; dan Ibnu Ishaq dari Al-Taymiy
Bila perawi mengatakan bahwa sebuah hadits itu Shahih Al-Isnad
atau Hasan Isnadnya maka itu belum tentu menunjukkan Shahih
matannya. Oleh karena suatu Hadits kadang Shahih atau Hasan Sanadnya
saja,sedangkan matannya lemah karena Syadz atau adanya Illat. Orang
yang berhak memberikan label Hadits Shahi, Hadits Hasan adalah orang
yang mutamad ( ahli dalam bidang ini dan dapat dipercaya).
3. Macam-macam Hadits Hasan
Hadis Hasan terbagi menjadi dua macam yaitu (a) Hasan lidzatih dan (b) hasan lighairihi.
yang dimaksud hasan lidzatihi. adalah hadis yang mencapai derajat hasan dengan
sendirinya, sebagaimana yang telah disebutkan mengenai definisi Hadits Hasan, dan tidak
memerlukan bantuan lain untuk mengangkatnya ke derajat Hasan.Sebagaimana halnya
dengan Hadits Hasan Lighairihi. Contoh Hadits Hasan Lidzatihi
5
Sesungguhnya pintu-pintu surga berada dibawa naungan pedang.....( Al-
Hadits.)
Artinya.Yaitu Hadits Dhaif apabila jalan (datang )-nya berbilang (lebih dari satu), dan
sebab ke-Dhaif-annya bukan karena perawinya fasiq atau pendusta
Diriwayatkan oleh At-tarmidzi dari jalur Syubah, dari Ashim bin Ubaidillah, dari
Abdillah bin Amir bin Rabiah, dari ayahnya, bahwasyahnya seorang wanita dari bani
Fazarah menika dengan mahar sepasang sandal, lalu Rasulullah bersabda,
6
DAFTAR PUSTAKA