Disusun oleh:
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan konseling merupakan suatu proses komunikasi, yang
dalam prosesnya ada pesan yang akan disampaikan oleh konselor sebagai
komunikator kepada konseling sebagai komunikan, yang pada akhirnya ada
komunikasi yang bersifat timbal balik antara keduanya. Juga membahas
bahwa bimbingan konseling sebagai suatu sistem membutuhkan media yang
akan memperkuat proses pemecahan masalah konseling.
Seringkali kita temui dalam proses pembelajaran di kelas, guru
mengalami masalah untuk memberikan pengertian kepada siswa tentang satu
pokok bahasan. Guru mengeluh karena sudah seringkali diulang, tetapi siswa
tidak dengan segera dapat memahami pokok bahasan tersebut. Kasus ini
mengindikasikan bahwa dalam proses komunikasi antara guru dan siswa
terdapat kesenjangan. Dimana kesenjangan ini muncul mungkin akibat bahan
ajar yang diberikan kepada siswa kurang menarik atau mungkin media yang
dipergunakan tidak sesuai dengan karakteristik bahan ajar yang diberikan.
Seringkali guru menyampaikan bahan ajar kepada siswa hanya dengan
mempergunakan cara-cara yang “kuno”. Dalam arti bahwa guru hanya sebatas
menjelaskan atau memberi ceramah kepada siswa. Keterbatasan metode ini
akan membuat siswa merasa cepat bosan walaupun materi yang diberikan
oleh guru sebenarnya sangat menarik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Media?
2. Apa pengertian Media dan Bimbingan Konseling?
3. Bagaimana manfaat Media dalam Bimbingan Konseling?
4. Apa saja jenis Media dalam Bimbingan Konseling?
5. Apa saja kerugian Media dalam Bimbingan Konseling?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Media Bimbingan Komunikasi
2. Untuk Memahami manfaat Media Bimbingan Konseling
3. Untuk mengetahui Jenis-jenis Media Bimbingan Konseling
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media
Kata “media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak d ari
kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau
pengantar. Menurut Heinich dkk (1989), media merupakan alat saluran
komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara
sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Heinich
mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak
(printed materials), computer dan instruktur.
Pengertian media menurut Masitoh, dkk (2006). adalah :” peralatan
yang dapat mendukung anak secara komprehensip yang meliputi
perkembangan fisik, motorik, sosial, emosi, kognitif, kreatifitas dan bahasa”.
Sementara itu Badru Zaman (2005) mendifinisikan media “ sebagai wahana
dari pesan yang oleh sumber pesan (guru) ingin diteruskan kepada penerima
pesan (anak)”. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan ke mauan siswa
untuk belajar.
B. Pengertian Media Bimbingan Konseling
Media bimbingan dan konseling adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan bimbingan dan konseling yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan konseli untuk
memahami diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan serta memecahkan
masalah yang dihadapi.
Pengertian media dalam bimbingan konseling sebagai hal yang
digunakan menjadi perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor)
melaksanakan program BK. Namun dalam perkembangannya Media BK tidak
sebatas untuk perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor)
melaksanakan program BK tetapi memiliki makna yang lebih luas yaitu
segala alat bantu yang dapat digunakan dalam melaksanakan program BK.
Media bimbingan dan konseling selalu terdiri atas dua unsur penting,
yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsure pesan yang
dibawanya (message/software). Perangkat lunak (software) adalah informasi
atau bahan bimbingan dan konseling itu sendiri yang akan disampaikan
kepada konseling, sedangkan perangkat keras (hardware) adalah sarana atau
2
peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan/bahan bimbingan dan
konseling tersebut.
D. Jenis-jenis Media
Beberapa para ahli mendefinisikan jenis-jenis media menjadi beberapa
unsur,seperti Rudy Bretz, mengidentifikasi media menjadi tiga unsur: suara,
visual dan gerak. Visual dibedakan menjadi tiga, yaitu: gambar, garis (line
graphic), dan simbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk dapat ditangkap
dengan indera penglihatan. Bretz juga membedakan antara media siar
3
(tellecomunication) dan media rekaman (recording), sehingga ada 8 klasifikasi
media yaitu :
1. Media audio visual gerak
2. Media audio visual diam
3. Media audio gerak
4. Media visual gerak
5. Media visual diam
6. Media semi gerak
7. Media audio
8. Media cetak
Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang dikutip
oleh Rohani (1997) yaitu :
1. Gambar diam baik dalam bentuk teks, bulletin, papan display, slide,
film strip, atau overhead proyektor.
2. Gambar gerak baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun
yang tidak bersuara.
3. Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam.
4. Televisi
5. Benda-benda hidup, simulasi maupun model.
6. Instruksional berprograma ataupun CAI (Computer Assisten
Instruction).
4
Dalam menggunakan media, seperti internet ada kekurangannya
seperti data sering kali sulit dilindungi; sulit mengetahui respon klien secara
langsung; serta mahal. Selain itu ada beberapa dampak negatif dari beberapa
alat media yang digunakan jika pengguna dan pelaksananya tidak memahami
dampak yang akan ditimbulkan.Beberapa contoh dampak negatif
penyalahgunaan teknologi informasi seperti :
1. Beredarnya rekaman video porno di ponsel
2. Beredarnya video porno bajakan yang dilakukan oleh anak
negeri
3. Banyaknya video-video yang lebih kepada video porno yang
beredar di internet yang dapat di akses dan di lihat oleh
kalangan manusia tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak-
anak.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan ke mauan
siswa untuk belajar.
Media bimbingan dan konseling adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan bimbingan dan konseling yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan konseli untuk
memahami diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan serta memecahkan
masalah yang dihadapi.
Beberapa para ahli mendefinisikan jenis-jenis media menjadi beberapa
unsur,seperti Rudy Bretz, mengidentifikasi media menjadi tiga unsur: suara,
visual dan gerak.
5
DAFTAR PUSTAKA