OLEH:
RAHMIDA YANTI
DESY AYUNI
Segala puji dan syukur kami sembahkankehadirat Allah SWT yang dengan rahmat dan
karunianya hingga saya bisa menyelesaikan makalah saya dalam pembelajaran Media dan
Teknologi Informasi PAUD yang berjudul “Desain Media dan Sumber Berlajar”.
Rasa terima kasih juga saya sampaikan pada dosen pengampu Media dan Teknologi
Informasi PAUD yaitu Bapak Hendra Kurniawan M. Pd. I Karena telah membimbing saya
dalam memahami pelajaran ini.
Rasa terima kasih juga saya sampaikan kepada keluarga dan teman-teman yang telah
mendukung saya dalam menyelesaikan makalah ini. Terima kasih kepada para keluarga yang
telah memberikan semangat kepada saya untuk menempuh pendidikan ini.
Mungkin akan banyak terdapat kekurangan dalam makalah yang telah saya buat ini,
namun saya penulis telah mengupayakan sesuai kemampuan saya untuk menyelesaikan
makalah ini. Saya mohon maaf untuk segala kekurangan yang ada dalam makalah saya.
Semoga makalah ini bias bermanfaat bagi pembaca maupun penulis.
Hormat Kami
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Media dan Media Pembelajaran
B. Perkembangan Media Pembelajaran
C. Fungsi, Peranan Media Dalam Pembelajaran
D. Landasan Teoritis Pemilihan Media
E. Prosedur Memilih Media
F. Kriteria Pemilihan Media
G. Langkah-langkah Membuat Media Pembelajaran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem
pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral
dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir
dari pemilihan media adalah penggunaaan media tersebut dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media
yang kita pilih.
Apabila kita telah menentukan alternatif media yang akan kita gunakan
dalam pembelajaran, maka pertanyaan berikutnya sudah tersediakah media
tersebut di sekolah atau di pasaran ? Jika tersedia, maka kita tinggal meminjam
atau membelinya saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah kita rencanakan, dan terjangkau harganya. Jika media
yang kita butuhkan ternyata belum tersedia, mau tak mau kita harus membuat
sendiri program media sesuai keperluan tersebut. Jadi, pemilihan media itu perlu
kita lakukan agar kita dapat menentukan media yang terbaik, tepat dan sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk itu, pemilihan jenis media
harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu banyak jenis media
dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan
didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan
jenis media maupun pemilihan topic yang dimediakan, akan membawa akibat
panjang yang tidak kita ninginkan di kemudian hari.
B. Rumusan masalah
1. Apakah yang dinamakan dengan media pembelajaran ?
2. Bagaimanakah perkembangan media pembelajaran?
3. Apasajakah fungsi, peranan media pembelajaran?
4. Bagaimana landasan teoritis dalam pemilihan media?
5. Prosedur apa yang digunakan dalam pemilihan media?
6. Bagaimana kriteria pemilihan media yang baik?
7. Bagaimana langkah-langkah membuat media pembelajaran?
C. Tujuan
1. Mengetahui Apakah yang dinamakan dengan media pembelajaran ?
2. Mengetahui Bagaimanakah perkembangan media pembelajaran?
3. Mengetahui Apasajakah fungsi, peranan media pembelajaran?
4. Mengetahui Bagaimana landasan teoritis dalam pemilihan media?
5. Mengetahui Prosedur apa yang digunakan dalam pemilihan media?
6. Mengetahui Bagaimana kriteria pemilihan media yang baik?
7. Mengetahui Bagaimana langkah-langkah membuat media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata media, berasal dari bahasa Latin, bentuk jamak dari medium secara
harfiah berarti perantara atau pengantar.
Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (chennel) untuk
menyampaikan pesan (message) atau informasi dari suatu sumber
(resource) kepad penerimanya (reciver) (Soeparno, 1988:1).
Media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide,
sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima (Santoso S. hamijoyo).
Media merupakan segala bentuk yang digunakan untuk proses
penyaluran informasi (AECT).
Media adalah segala benda yang dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau
dibicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut (NEA).
Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang merangsang
yang sesuai untuk belajar (Brigg).
Media merupakan segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi
sebagai perantara, sarana, alat untuk proses komunikasi belajar mengajar
(Rohani, 1997: 2-3)
Media pengajaran merupakan hardware (perangkat keras) yang dipakai untuk
menunjang berlangsungnya proses belajar mengajar.
Media pengajaran pada hakekatnya hanya merupakan alat yang
berfungsi untuk menvisualisasikan konsep tertentu.
B. Perkembangan Media Pembelajaran
Baru pada tahun 1960-an, para ahli mulai memperhatikan siswa sebagai
komponen utama dalam pembelajaran. Pada saat itu teori Behaviorisme BF.
Skinner mulai mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran.
Teori ini telah mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah tingkah
laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran. Produk media pembelajaran yang
terkenal sebagai hasil teori ini adalah diciptakannya teaching machine (mesin
pengajaran) dan Programmed Instruction (pembelajaran terprogram). Pada tahun
1965-70, pendekatan sistem (system approach) mulai menampakkan pengaruhnya
dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Pendekatan sistem ini mendorong
digunakannya media sebagai bagian intregal dalam proses pembelajaran. Media,
yang tidak lagi hanya dipandang sebagai alat bantu guru, melainkan telah diberi
wewenang untuk membawa pesan belajar, hendaklah merupakan bagian
integral dalam proses pembelajaran. Media, yang tidak lagi hanya dipandang
sebagai alat bantu guru, melainkan telah diberi wewenang untuk membawa pesan
belajar, hendaklah merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar.
Dalam hal ini juga, Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap
efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi
sebagai alat bantu guru untuk mengajar dan digunakan adalah alat bantu visual.
Sekitar pertengahan abad ke-20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan
digunakan alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang
pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi
semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
E. Prosedur Memilih Media
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arif S Sadiman (1986:86), ada tiga model yang
dapat dijadikan prosedur dalam pemilihan media yang akan digunakan, yakni:
1. Menentukan apakah pesan yang akan kita sampaikan melalui media termasuk
pesan pembelajaran atau hanya sekedar informasi umum/hiburan.Jika hanya
sekedar informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan
khusus untuk pemilihan media yang bersifat untuk keperluan pembelajaran.
a) Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau
hanya sekedar alat bantu mengajar bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat
peraga, proses juga dihentikan (diabaikan).
b) Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif atau
psikomotor.
c) Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai,
dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang
tersedia, kemampuan produksi dan beaya.
d) Mereview kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau
masih terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang
lebih tepat.
e) Merencanakan, mengembangkan dan memproduksi media.
Pendekatan lain yang dapat digunakan dalam memilih media adalah pendekatan
secara matrik. Salah satu dari pendekatan ini adalah yang dikemukakan oleh Alen.
Matrik ini memberikan petunjuk yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih
media yang sesuai dengan jenis tujuan pembelajaran tertentu. Matrik menggambarkan
tinggi rendahnya kemampuan setiap jenis media bagi pencapaian berbagai tujuan dengan
kemampuan setiap jenis media dalam mempengaruhi berbagai jenis belajar.
Untuk menggunakan matrik tersebut, terlebih dahulu kita mempelajari jenis
belajar mana yangakan dipelajari / harus dikuasai siswa, apakah informasi faktual,
konsep, keterampilan dan seterusnya. Setelah itu, kita bisa memilih jenis media yang
sesuai dengan jenis belajar tersebut. Caranya dengan melihat dalam kolom yang yang
berlabel tinggi yang tertera di bawah kolom jenis belajar. Selanjutnya kita lihat secara
horizontal ke kolom paling kiri untuk memperoleh petunjuk jenis media mana yang
sebaiknya kita pilih. Jika media tersebut ternyata tidak tersedia, atau tidak mungkin
disediakan kareana mahal, tidak praktis, atau tidak sesuai dengan kondisi siswa, dengan
cara yang samamaka pilihan kita beralih pada jenis media yang berlabel ‘sedang’. Ini
berati kita telah memilih jenis media ‘terbaik kedua’, bukan yang terbaik.
Sekali lagi, pertimbangan utama dalam memilih media adalah keseuaian media
tersebut dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Jika terdapat beberapa
jenis media yang sama sama baik dan sesuai, maka prioritas kita adalah memilih jenis
media yang murah, lebih praktis dan yang telah tersedia di sekitar kita.
F. Kriteria Pemilihan Media
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau
kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang
tepat untuk digunakan. Jika tujuan atua kompetnesi yang dicapai bersifat mehamai isi
bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pebelajaran bersifat
motorik (gerak dan ativitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu,
terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer).
1. Tujuan
Apa tujuan pembelajaran (TPU dan TPK ) atau kompetensi yang ingin dicapai?
Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikhomotor atau
kombinasinya? Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan,
pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup
visual diam? Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan kita pada jenis media
tertentu, apakah media realia, audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak
dan seterusnya.
2. Sasaran didik
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? bagaimana
karakteristik mereka, berapa jumlahnya, baga mana latar belakang sosialnya, apakah
ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan seterusnya.
Apabila kita mengabaikan kriteria ini, maka media yang kita pilih atau kita buat
tentu tak akan banyak gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya sasaran inilah
yang akan mengambil manfaat dari media pilihan kita itu. Oleh karena itu, media
harus sesuai benar dengan kondisi mereka.
3. Karateristik media yang bersangkutan
Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya,
sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai? Kita
tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal dengan baik
karakteristik masing- masing media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya
adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih
sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis media
tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut.
4. Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan
untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta berapa lama
waktu yang tersedia/yang kita memiliki, cukupkah? Pertanyaan lain adalah,berapa
lama waktu yang diperlukan untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama
alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran ? Tak ada gunanya kita
memilih media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya.
Jangan sampai pula terjadi, media yang telah kita buat dengan menyita banyak
waktu, tetapi pada saat digunakan dalam pembelajran ternyata kita kekurangan
waktu.
5. Biaya
Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah
penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media, jika akibatnya
justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus kita
pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perluka untuk membuat, membeli atau
meyewa media tersebut? Bisakah kita mengusahakan beaya tersebut/apakah
besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai? Tidak
mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu,
adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan
belajar? Media yang mahal, belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan
belajar, dibanding media sederhana yang murah.
6. Ketersediaan
Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah
media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran ? Kalau kita
harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu tenaga dan sarana untuk
membuatnya? Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah sarana
yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas? Misalnya, untuk menjelaskan
tentang proses tejadinya gerhanamatahari memang akan lebih efektif jika disajikan
melalui media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak
punya video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.
7. Konteks penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana
media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar individual,
kelompok kecil, kelompok besar atau masal? Dalam hal ini kita perlu
merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan
dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks
penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran.
8. Mutu Teknis
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media siap pakai yang telah ada,
misalnya program audio, video, garafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu
teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok? Apakah suaranya
jelas dan enak didengar ? Jangan sampai hanya karena keinginan kita untuk
menggunakan media saja, lantas media yang kurang bermutu kita paksakan
penggunaannya. Perlu diinggat bahwa jika program media itu hanya menjajikan
sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media
itu tidak perlu lagi kita gunakan.
G. Langkah-langkah Membuat Media Pembelajaran
Agar media pendidikan yang dibuat dapat digunakan sebagai alat untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan maka sangat diperlukan enam
langkah-langkah pengembangan program media. Ada beberapa pakar yang
menyampaikan tentang langkah-langkah pembuatan media pembelajaran, dengan
berbagai spesifikasinya masing-masing. Diantaranya menurut Prof.
Dr.H.Aminuddin Rasyad merumuskan enam langkah-langkah pengembangan
program media sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Media merupakan suatu peangkat keras dan perangkat lunak yang di mani mulasi
untuk menyampaikan pesan kepada penenima pesan. Media pengajaran adalah sebuah
alat yang digunakan untuk memperagakan suatu hal yang di maksud dalam proses belajar
mengajar, dan untuk menvisualisasikan konsep tertentu.Tidak diragukan lagi bahwa
semua guru sepakat bahwa media itu perlu dalam pembelajaran. Kalau sampai hari ini
masih ada guru yang belum menggunakan media, itu hanya perlu satu hal yaitu
perubahan sikap. Dalam memilih media, perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan
kondisi masing-masing. Dengan perkataan lain, media yang terbaik adalah media yang
ada. Terserah kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat dilihat
dari isi, penjelasan pesan dan karakteristik siswa.
Ada beberapa batasan atau pengertian tentang media pembelajaran yang disampaikan
oleh para ahli. Dari batasan-batasan tersebut, dapat dirangkum bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang
dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar
(individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat pembelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar kelas)
menjadi lebih efektif.
B. Saran
Media merupakan suatu peangkat keras dan perangkat lunak yang di mani
mulasi untuk menyampaikan pesan kepada penenima pesan. Dalam memilih
media, perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-
masing. Dengan perkataan lain, media yang terbaik adalah media yang ada. Ada
beberapa batasan atau pengertian tentang media pembelajaran yang disampaikan
oleh para ahli.
Daftar Pustaka