SKRIPSI
Diajukan Untuk Di Munaqasyahkan pada Program Studi Bimbingan dan
Konseling Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Oleh :
Zilfa Rahmi
2615.143
Dosen Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur peneliti ucapakan kehadirat Allah SWT, yang
yang telah meninggalkan dua pedoman hidup menuju jalan yang diridhai Allah
SWT.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat dan
prosedur untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan strata satu pada jurusan
bantuan dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada
waktunya. Oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada keluarga peneliti, yang telah mencurahkan kasih sayang, dan
perjuangan yang tak kenal lelah untuk masa depan dan kehidupan peneliti,
1. Ibu Dr. Ridha Ahida, M.Hum sebagai Rektor IAIN Bukittinggi. Wakil
Rektor I Bapak Dr. Asyari, M.Si.Wakil Rektor II Bapak Dr. Novi Hendri,
M.Ag. dan Wakil Rektor III Ibu Dr. Miswardi, M.Hum Institut Agama Islam
ii
iii
2. Ibu Dr. Zulfani Sesmiarni, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Pd.I selaku wakil dekan II, dan Bapak Dr. Supratman Zakir, M.Pd.,M.Kom
selaku wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi yang telah memberi fasilitas kepada peneliti
4. Ibu Alfi Rahmi M.Pd sebagai Ketua Prodi Bimbingan dan Konseling IAIN
Bukittinggi.
5. Bapak Dr. Linda Yarni, S.Ag, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
6. Bapak dan ibu dosen serta karyawan dan karyawati IAIN Bukittinggi yang
penelitian.
terimakasih, semoga apa yang telah diberikan itu dibalas oleh Allah SWT
dengan balasan yang setimpal, akhirnya kepada Allah SWT peneliti berserah
Zilva Rahmi
Nim. 2615.143
DAFTAR ISI
ABSTRAK.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Fokus Penelitian.......................................................................................10
C. Pertanyaan Penelitian...............................................................................10
D. Tujuan Penelitian.....................................................................................10
E. Manfaat Penelitian...................................................................................10
F. Penjelasan Judul.......................................................................................11
G. Sistematika Penelitian..............................................................................13
v
vi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 74
B. Saran ....................................................................................................... 75
DAFTAR KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diperhatikan dan diberi kasih sayang oleh berbagai pihak, mulai dari
keluarga.1
orang tua dalam keluarga. Proses sosialisasi pertama kali terjadi dalam
yang mandiri.
1
Diva Press, Mencetak Karakter Anak Sejak Janin, (Jogjakarta: Sampangan Jl Wonosari
Baturetno Banguntapan, 2012), hal:05
1
2
beruntung, mereka tidak bisa merasakan mempunyai kedua orang tua, ada
yang meninggalnya salah satu atau kedua orang tua, semua ini berdampak
anak tidak mendapatkan perhatian serta kasih sayang yang cukup dari
Anak yang tinggal dipanti asuhan dan jauh dari orang tuanya tetap
memiliki kebutuhan yang sama dengan anak yang tinggal dengan orang
tuanya dan harus juga dipenuhi oleh orang yang mengasuhnya yaitu
dan terlantar juga terdapat dalam Al-Qur’an An-Nisa ayat 127 yang
berbunyi:
2
Magdalena, Jurnal Tesis PMIS-UNTAN PSS. Pola Pengasuhan Anak Yatim Terlantar dan
Kurang Mampu Di Panti Asuhan Bunda Pengharapan Di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten
Kubu raya (Tahun 2018), hal: 1. Diakses hari Selasa, 4 Februari 2020. Pukul 12.39 WIB
3
bertanggung jawab dalam mengasuh dan mendidik anak yatim secara adil,
dan itu juga merupakan tanggung jawab pengasuh yang merupakan wali
Anak yang tercantum dalam Bab 1 Pasal 1 dalam ayat (10) yang
menyatakan bahwa anak asuh adalah “anak yang diasuh oleh seseorang
Islam karena pendidik adalah sosok yang memberikan ilmu dan membina
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama
karma, budaya dan adat istiadat. Individu yang berkarakter baik atau
keadaan, dan kata-kata yang diucapkan kepada orang lain. Karakter pada
5
Siti Nurkhotimah, Peran Pengasuh Dalam Membentuk Krakter Religius Di Panti
Asuhan Budi Mulya Sukarame Bandar Lampung (Skripsi), Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung 2019, hal: 4. Diakses hari Selasa, 04 Februari 22:20. Pukul 17:12 WIB.
6
Syamsul Kurniawan, Pembinaan Karakter: Konsepsi dan Implementasinya Secara
Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat, (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2013), hal: 29
7
Dr. Zubaedi. M.Ag. M.Pd, Desain Pembinaan Karakter, (Jakarta: Kencana, 2011), hal:
13
5
norma agama.
sesuatu yang membedakan yang satu dengan yang lain dan dibebaskan
dalam diri seseorang tentu tidaklah secara otomatis diterima oleh manusia.
sebagai orang tua bagi anak. Pengasuh menjelma menjadi orang tua
panti asuhan pada masa depan, karena pada praksisnya pengasuh memiliki
kewenangan yang besar dalam mengasuh anak, baik dari sisi kualitas dan
pengasuh.
terlihat daloam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik,
9
Siti Nurkhotimah, Peran Pengasuh Dalam Membentuk Karakter Religius Di Panti
Asuhan Budi Mulya Sukarame Bandar Lampung(Skripsi), Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung 2019, hal: 4. Diakses hari Selasa, 04 Februari 2020. Pukul 17:12 WIB.
7
teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman, taqwa kepada Tuhan Yang
berbeda-beda seperti yatim, anak piatu, anak yatim piatu dan anak
tingkat pendidikan orang tua yang rendah serta orang tua yang kesulitan
orang tua merasa apabila anaknya tersebut tinggal di panti asuhan ini
lebih baik lagi. Di panti asuhan ini terdapat berbagai macam perbedaan,
kehidupan sosial, ekonomi yang berbeda, ciri dan watak kepribadian tiap
pengasuh dan dengan anak-anak asuh, serta tata tertib atau aturan, nilai
10
Sri Narwanti, Pembinaan Karakter, (Yogyakarta: Famili, 2001), hal: 17
8
itu kegiatan sholat malam dan puasa sunnah juga rutin di biasakan kepada
penulis lihat dari segi anak asuh, masih kurang serius dalam mengikuti
kegiatan dengan baik. Masih ada juga anak asuh yang terkadang tidak
terlalu menghiraukan apa yang diajarkan oleh ibu asuhnya. Hal ini juga
pelaksanaannya.
penulis lakukan dengan ibu pengasuh Panti Asuhan Hanifa III Kampung
bahwa anak asuh yang tinggal di panti belum sepenuhnya serius dalam
kegiatan rutin yang ada di panti. Masih ada juga yang tidak tegur sapa
11
Hasil observasi awal di Panti Asuhan Hanifa III Kampung, Agustus 2019
9
dengan teman sesama di panti, ada juga diantara mereka yang kurang
jujur.
pengaruh terhadap karakter yang ditampilkan oleh anak asuh seperti sikap
dan watak anak asuh yang berbeda, ada yang mencerminkan rasa senang,
tidak senang atau perasaan biasa-biasa saja (netral). Adanya anak asuh
asuh ada yang mendongkol saat diberi nasehat oleh ibu asuh panti.
Beberapa anak asuh yang suka bermain dengan itu-itu saja di panti, dilihat
yang sama. Adanya anak asuh yang tidak tegur sapa dengan teman
B. Fokus Penelitian
C. Pertanyaan Penelitian
pndidikankarakter anak.”
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
tugas dan memenuhi salah satu syarat guna meraih gelar Sarjana S1
Bukittinggi.
2. Praktis
F. Penjelasan Judul
pembaca dalam memahami maksud yang ada dalam penulisan ini, maka
13
Wahyu Dwi Saputra. Skripsi: “Peranan Panti Asuhan Terhadap Sikap Pembentukan
Sosial Anak Di Panti Asuhan Mahmudah Desa Sumberejo Sejahtera”. (Bandar Lampung:
Universitas Lampung, 2016), hal: 11
14
Nicolaas Kandowangko, Jurnal Acta Diurna, Peran Pengasuh Dalam Meningkatkan
Kemandirian Anak Disabilitas Netra (Vol VI No 1 tahun 2017), hal: 4. Diakses hari Selasa, 4
Februari 2020. Pukul 17.00 WIB
12
pengganti orang tuanya. Dengan adanya didikan dari pengasuh maka anak
G. Sistematika Penulisan
berikut:
15
Syamsul Kurniawan, Pembinaan Karakter: Konsepsi dan Implementasinya Secara
Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi di Masyarakat, (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2013), hal: 40
13
sistematika penulisan.
BAB II : Merupakan landasan teori yang berisi tentang pembahasan
relevan.
BAB III : Membahas tentang metodologi penelitian berkenaan dengan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Panti Asuhan
panti asuhan dapat dilihat dari dua sudut yaitu pengertian dalam arti
sempit dan pengertian dalam arti yang luas. Pengertian dalam arti
anak yatim piatu dan anak terlantar, anak yang ditampung dalam panti
15
16
dapat dilihat dari dua segi yaitu panti asuhan sebagai lembaga
hidup.17
16
Departemen Sosial RI, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyantunan dan Pengentasan
Terlantar Melalui Panti Asuhan Anak, (Jakarta:, 1986), hal:3
17
Wahyu Dwi Saputra., Peranan Panti Asuhan Terhadap Sikap Pembentukan Sosial
Anak Di Panti Asuhan Mahmudah Desa Sumberejo Sejahtera(Skripsi), Universitas Negeri
Lampung, 2016, hal: 14. Diakses hari Selasa 10 Desember 2019, Pukul 20.00 WIB.
17
Indonesia yaitu:
sosial anak.
menyimpang.
19
anak asuh, dan kepada orang lain, kepuasan yang diperoleh karena
anak.
anak.
dilingkungannya.
seti ap anak asuhnya, hal itu dilakukan untuk menjaga ketertipan dan
19
Wahyu Dwi Saputra, “Peranan Panti Asuhan Terhadap Sikap Pembentukan Sosial
Anak Di Panti Asuhan Mahmudah Desa Sumberejo Sejahtera”. (Bandar Lampung: Universitas
Lampung, 2016), hal: 17
21
peraturan yang ada di Panti Asuhan Hanifa III Kampung di bawah ini.
masing.
kesekolah.
g. Tamu yang ingin bertemu dengan anak harus melalui ibu pembina
pengasuh.
seragam.
kedisiplinan kepada anak asuh, hal ini dapat dilihat dari sebagian
beberapa aturan yang berbunyi, bagi anak asuh yang piketnya belum
dipanti asuhan.
B. Pengasuh
1. Pengertian Pengasuh
23
2. Tugas Pengasuh
berikut:
a. Asuh
1) Makan Minum
2) Tempat Tinggal
3) Perawatan Kesehatan
b. Asah
25
1) Kegiatan Belajar
anak.
pendisiplinan.
orang lain.
dengan sendirinya
b. Gaya Pendisiplinan
ditetapkan.
sebagai berikut:
penting.
kepada anak asuh dan memberikan perlakuan yang adil terhadap anak
penuh untuk mendidik, membina dan menjaga para anak asuh untuk
a. Sebagai Pendidik
harus sebagi tokoh, panutan serta identifikasi diri bagi para anak
serta disiplin yang dapat dijadikan contoh bagi para anak asuhnya.
b. Sebagai Pembimbing
21
Rifa Hidayah, Psikologi Pengasuhan Anak, (Malang: UIN-MALANG Press, 2009),
hal: 18.
22
Uduwiah Urba, Peran Pengasuh Dalam Membentuk Karakter Santi Di Lembaga
Kesejaheraan Sosial Anak , (Malang: UM Malang, 2018), hal. 13-17
30
sebagai berikut:
c. Sebagai Pembina
harus memiliki sikap dan prilaku yang baik agar dapat ditiru oleh
para santinya.
d. Sebagai Motivator
memuaskan.
e. Sebagai Teladan
anak yang suka meniru dan mencontoh dari apa yang sedang
f. Sebagai Penasehat
g. Sebagai Pelatih.
apa yang menjadi bakat mereka agar dapat berkembang dan terasa
dengan baik.
C. Pembinaan Karakter
a. Karakter
23
Kak Hendri, Pendidikan Karakter Berbasis Dongeng, (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media), hal: 2
34
kepribadian.
adat istiadat”.25
sesuatu, atau tentang apa yang berharga dan yang tidak beharga
untuk dicapai.
berpikir dan perprilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk
Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat, (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2013), hal 29
36
yang lain.28
(personality evaluated).29
sebagai paduan dari pada segala tabiat manusia yang bersifat tetap,
28
Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Implementasinya Secara
Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat….., hal 28
29
Sri Narwanti, Pendidikan Karakter, (Yogyakarta: Famili, 2001), hal: 1
37
adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap
30
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana, 2011), hal: 9
31
Zubaedi, Desain Pendidikan KarakteR, (Jakarta: Kencana 2011), hal: 11
38
agama, hokum, tata karma, budaya dan adat istiadat. Individu yang
32
Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Implementasinya Secara
Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat, (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2013), hal: 29
33
Dr. Zubaedi. M.Ag. M.Pd, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana, 2011), hal:
13
39
b. Pembinaan Karakter
lingkungannya.34
sebagai berikut:35
34
Abd. Malik Usman, Holistika Pemikiran Tentang Pembinaan Karakter Berbasis Nilai-
Nilai Islam Bagi Siswa Open School, (Malang: UGM, 2017) hal. 62
35
Rhisty Frida Utami, AT Soegito, & Muhdi, Strategi Pembinaan Karakter Siswa Di
Sekolah Dasar Islam Terpadu Buah Hati Pemalang, (Semarang: Universitas PGRI Semarang),
hal.187
40
karakter, yaitu:36
1) Model Otonomi
36
Abd. Malik Usman, Holistika Pemikiran Tentang Pembinaan Karakter Berbasis Nilai-
Nilai Islam Bagi Siswa Open School, (Malang: UGM, 2017) hal. 62
41
pembina
2) Model Integrasi
ketauladanan.
3) Model Suplemen
para anak asuh karena ranah afektif anak asuh lebih banyak
4) Model Kolaborasi
42
anak asuh.
D. Penelitian Relevan
panti asuhan dalam Pembinaan karakter anak asuh Cabang Nanggalo Kota
Padang umumnya pengurus panti ini melakukan sesuai dengan hak yang
yang diinginkan.37
religius anak anak panti asuhan Budi Mulya yakni tanggung jawab dan
larangannya.41
didapatkannya.
40
Ike Oktyanti, Attachment Pengasuh Dengan Anak Panti Asuhan Usia-Pra Sekolah
(Skripsi), Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya 2017, hal: 34. Diakses hari Selasa, 16
Februari 2020. Pukul 21.00 WIB.
Asuhan Budi Mulya Sukarame Bandar Lampung (Skripsi), Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung 2019, hal: 4. Diakses hari Selasa, 16 Februari 2020. Pukul 21:12 WIB.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
42
Sanafiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Ghalia Indonesia,
1999), hal: 32
46
47
C. Informan Penelitian
yang peneliti wawancarai yaitu berasal dari orang atau kelompok yang
setempat.44
satu orang ibuk asuh Panti Asuhan Hanifa III kampung Tilatang Kamang,
informan pendukung adalah Pembina dan anak asuh Panti Asuhan Hanifa
III Kampuang.
diantaranya:
1. Observasi
43
Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Kualitataif, (Jakarta : Grafindo Persada, 2001),
cet ke-1 hal :92
44
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung Remaja Rosdakarya, 2012),
Cet ke-5 hal: 3
48
orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
dari subjek.46
2. Wawancara
45
Sudaryono, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2017), hal: 216
46
Sugiyono, Meode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, kualitatif, R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2015) hal: 204
49
yang dijadikan patokan alur, urutan dan penggunaan kata, dan tujuan
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
47
Nano Syaodih Sukmadinata, Metode Penelian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), hal 2016
48
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika,
2011), hal: 121.
50
analisis data merupakan proses dalam mencari data yang mana data
tersebut dapat diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan
lain, data yang didapatkan tersebut harus bisa dipahami sehingga dapat
pula diinformasikan kepada orang lain hasil data yang di dapat tersebut.
catatan lapangan dan bahan lain, kemudian diolah dengan cara menyeleksi
data.
1. Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari
observasi, wawancara.
49
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2010), hal: 244
50
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),
hal: 248
51
melalui waktu dan data yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini
berkaitan.52
51
Nana Sudjana, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2000), hal: 30.
52
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2001),
hal: 178.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Panti asuhan Hanifa III Kampuang berdiri sejak tahun 2001 yang
orang tua/ wali dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial,
52
53
daerah.
masa depan.
Anak asuh yang dibina di panti asuhan Han adalah anak yatim dan atau
piatu, serta dhuafa yang berasal dari daerah Kabupaten Agam, Kabupaten
Pasaman Barat, Pesisir Selatan dan Pariaman. Adapun jumlah anak-anak asuh di
Panti Asuhan Hanifa III Kampung disajikan pada tabel berikut ini:
55
Tabel 4.1
Alamat Orang
No Nama Jk Ttl Sekolah
Tua
1. ADE NOVITA Paladangan, 15 MAN 2
SARI P Malalak
Januari 002 AGAM
2. CHELSEA JONI Bawan, 09 Maret MTsN 1
LESTARI P Bawan
2005 AGAM
3. DARNIS Sungai gatung, 13 MAN 2
P Palupuah
Juli 2000 AGAM
4. GUSMERI Bawan, 19 Tompek MAN 2
MARLINA P
Agustus 2003 Palambayan AGAM
5. IRA FATMAWATI Kayu pasak, 01 MAN 2
P Palembayan
April 2001 AGAM
6. HADRISUL Langgai, 17 Mei MAN 2
KIMAJANI P Pesisir selatan
2000 AGAM
7. HA10YATUN Bukittinggi, 06 MAN 2
NUFUS P Panampuang
Juni 2004 AGAM
8. IRA FATMAWATI Bonjol, 18 MAN 2
P Palupuah
Februari 2003 AGAM
9. MAISITA Langgai, 30 April MAN 2
P Pesisirselatan
2002 AGAM
10. MEYTIA ROSA Duri, 23 Mei MTsN 1
PUTRI P Salo
2005 AGAM
11. NOVA ELIZA Tompek, 04 MAN 2
P Palambayan
Januari 2000 AGAM
12. RAHMA Duri, 27 Oktober MTsN 1
OKTAFIANI P Balai panjang
2004 AGAM
13. REVI WARNITA Kayu pasak, 19 MAN 2
P Palambayan
Mei 2001 AGAM
56
Tabel 4.2
Sarana dan Prasarana Panti Asuhan Hanifa III Kampung
Adapun rincian dari kegiatan yang ada di Panti Asuhan Hanifa III
Tabel 4.3
Jadwal Kegiatan Anak Panti Asuhan Hanifa III Kampung
B. Penyajian Data
dalam membentuk karakter anak asuh anak asuh di Panti Asuhan Hanifa III
Kampung adalah:
59
berikut:
a. Sebagai Pendidik
b. Sebagai Pembimbing
c. Sebagai Pembina
d. Sebagai Motivator
e. Sebagai Penasehat
f. Sebagai Pelatih
a. Sebagai Pendidik
isya.
Wawancara dengan Pengasuh Panti Asuhan Hanifa III Kampung pada 17 Januari 2021
61
hasil observasi yang penulis lakukan di panti asuhan ini, penulis tidak
anak panti sudah berpakaian sesuai ajaran Islam dengan pakaian yang
salah satu anak asuh di panti asuhan Hanifa III Kampung yaitu;
55
Wawancara dengan Pengasuh Panti Asuhan Hanifa III Kampung pada 17 Januari 2021
56
Observasi di Panti Asuhan Hanifa III Kampung pada Januari 2021
57
Wawancara dengan Anak Asuh Panti Asuhan Hanifa III Kampung pada 20 Januari
2021
62
Hal ini diperkuat dari hasil wawancara dengan Yeni salah satu
b. Sebagai Pembimbing
58
Observasi Panti Asuhan Hanifa III Kampung pada Januari 2021
59
Wawancara dengan Anak Asuh Panti Asuhan Hanifa III Kampung pada 20 Januari
63
memberikan teladan untuk datang lebih dulu dan tidak terlambat atau
hasilnya:
pada malam jum’at dan malam sabtu. Shalat tahajud ini dilakukan
Baiturrohim.
Suarni salah satu pengasuh di panti asuhan Hanifa III Kampung yaitu;
untuk sahur dan berbuka saja. Hal ini membantu anak asuh dalam
agar tidak dusta atau berkata jujur, santun atau tidak berkata kasar
serta menjaga perbuatan dan hatinya untuk tidak melakukan hal yang
seperti biasa dan berbuka puasa dengan menu makan seperti biasa.64
Suarni salah satu pengasuh di panti asuhan Hanifa III Kampung yaitu;
c. Sebagai Pembina
agar anak mampu dan mau terbuka serta berterus terang ketika berada
satu bentuk pola asuh yang mengedepankan partisipasi anak. Hal ini
d. Sebagai Motivator
al- qur’an.
68
Observasi Panti Asuhan Hanifa III Kampung pada Januari 2021
69
Wawancara dengan Pengasuh Panti Asuhan Hanifa III Kampung pada 20 Januari
68
data jadwal kegiatan. Pada tahun pertama dan kedua setiap hari
2) Memberikan teladan
menjelaskan bahwa:
asuhan ini, tutur kata anak-anak panti sudah cukup baik dan
maupun pengurus panti, selain itu dalam hal makan dan minum
penulis jarang sekali melihat anak panti yang makan dan minum
contoh dan teguran langsung untuk hal- hal yang tidak baik73
e. Sebagai Penasehat
hati dan akal anak dalam proses pembinaan akhlak, karena yang namanya
72
Wawancara dengan Pengasuh Panti Asuhan Hanifa III Kampung pada 20 Januari
73
Observasi Panti Asuhan Hanifa III Kampung pada Januari 2021
70
Yeni, ia menyatakan;
harinya dari guru ataupun pengasuh panti asuhan Hanifa III Kampung.
harus saling berbagi, maka sudah terlihat oleh penulis bahwa anak-anak
panti memang memang dalam keadaan selalu berbagi atau ketika nasehat
bahwasannya kita tidak boleh berkata kasar terlebih kepada orangtua. Hal
ini, penulis juga melihat bahwa anak-anak panti dalam bertutur kata
sudah baik.75
f. Sebagai Pelatih
asuhan ini lebih mengarah kepada pengembangan bakat anak asuh yang
74
Wawancara dengan Anak Pengasuh Panti Asuhan Hanifa III Kampung pada 20 Januari
75
Observasi Panti Asuhan Hanifa III Kampung pada 20 Januari
71
Yeni, ia menyatakan;
pengusaha dan bisa membuka lapangan kerja sendiri sedari dini. Hal ini
karakter anak asuh anak asuh di Panti Asuhan Hanifa III Kampung
1) Faktor pendukung
a) Faktor naluri dari diri sendiri yang memiliki semangat untuk terus
religius
76
Wawancara dengan Anak Pengasuh Panti Asuhan Hanifa III Kampung pada 20 Januari
77
Observasi Panti Asuhan Hanifa III Kampung pada 20 Januari
72
2) Faktor penghambat
C. Analisis Data
memberikan bimbingan dan pendidikan kepada anak asuh dapat dilihat dari
berperan dalam memberi motivasi dan semangat. Hal ini diperkuat dari hasil
wawancara dengan kedua pengasuh dan salah satu anak asuh panti asuhan
Hanifa III Kampung, dan hasil observasi; pengasuh disini sudah berperan
pengasuh dalam memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak asuh
dapat dilihat dari hubungan antara pengasuh dan anak asuh. Berdasarkan hasil
memberi perhatian dan kasih sayang. Hal ini diperkuat dari hasil wawancara
73
dengan kedua pengasuh dan salah satu anak asuh panti asuhan Hanifa III
menjadi pendengar yang baik untuk anak, menghargai pendapat anak dan
semangat kepada anak asuh dapat dilihat dari bentuk kepedulian dan dedikasi
pengasuh sudah berperan dalam memberi motivasi dan semangat. Hal ini
diperkuat dari hasil wawancara dengan kedua pengasuh dan salah satu anak
asuh panti asuhan Hanifa III Kampung, dan hasil observasi; pengasuh disini
Urba bahwa seorang pengasuh adalah orang yang diberi tanggung jawab
penuh untuk mendidik, membina dan menjaga para anak asuh untuk
membentuk prilaku anak asuh menjadi lebih baik serta mampu memiliki
78
Uduwiah Urba, Peran Pengasuh Dalam Membentuk Karakter Santi Di Lembaga
Kesejaheraan Sosial Anak , (Malang: UM Malang, 2018), hal. 13-17
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengasuh sudah berperan dalam memberi motivasi dan semangat. Hal ini
diperkuat dari hasil wawancara dengan kedua pengasuh dan salah satu
anak asuh panti asuhan Hanifa III Kampung, dan hasil observasi;
memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak asuh dapat dilihat
dari hubungan antara pengasuh dan anak asuh. Berdasarkan hasil data
memberi perhatian dan kasih sayang. Hal ini diperkuat dari hasil
wawancara dengan kedua pengasuh dan salah satu anak asuh panti asuhan
Hanifa III Kampung, dan hasil observasi; pengasuh disini sudah berperan
74
75
motivasi dan semangat kepada anak asuh dapat dilihat dari bentuk
motivasi dan semangat. Hal ini diperkuat dari hasil wawancara dengan
kedua pengasuh dan salah satu anak asuh panti asuhan Hanifa III
B. Saran
karakter anak..
2. Pengasuh
3. Peneliti Lanjutan
77
78
Muchlas Samani dan Harianto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.
Bandung: Rosdakarya.
Nana Sudjana. 2000. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Nano Syaodih Sukmadinata. 2009. Metode Penelian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nicolaas Kandowangko. Jurnal Acta Diurna. Peran Pengasuh Dalam
Meningkatkan Kemandirian Anak Disabilitas Netra (Vol VI No 1 tahun
2017). hal: 4. Diakses hari Selasa. 4 Februari 2020. Pukul 17.00 WIB
Rhisty Frida Utami. AT Soegito. & Muhdi. Strategi Pembinaan Karakter Siswa
Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Buah Hati Pemalang. Semarang:
Universitas PGRI Semarang.
Rifa Hidayah. 2009. Psikologi Pengasuhan Anak. Malang: UIN-MALANG Press.
Sanafiah Faisal. 1999. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Ghalia
Indonesia.
Sudaryono. 2017. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sugiyono. 2015. Meode Penelitian Pendidikan Kuantitatif. kualitatif. R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sumadi Suryabrata. 2008. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Raja Grafindo.
Syamsul Kurniawan. 2013. Pembinaan Karakter: Konsepsi dan
Implementasinya Secara Terpadu di Lingkungan Keluarga. Sekolah.
Perguruan Tinggi di Masyarakat. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.