SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Diajukan Oleh :
BUKITTINGGI
2019/2020
1
2
ABSTRAK
Halaman Persembahan
6
Ya allah...
KATA PENGANTAR
5. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan/i Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Bukittinggi yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu
pengetahuan selama di perguruan tinggi ini.
6. Kepala Sekolah SMKN 4 Payakumbuh yang telah memberi izin dan
informasi yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bimbingan dan Konseling
2015 yang telah banyak memberikan semangat dalam penyelesaian
skripsi ini.
8. Kakak senior dan juga adik-adik junior yang selalu memberikan do’a,
dorongan dan bantuan bagi penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Semua pihak yang telah membantu penulis selama menyelesaikan studi
di IAIN Bukittinggi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari apa yang diharapkan,
mengingat sangat terbatasnya waktu dan kemampuan yang ada pada diri penulis.
Namun demikian penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri maupun bagi pihak lain, dan juga penulis menerima segala kritik dan saran
untuk kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Akhir kata penulis sampaikan Do’a kepada Allah SWT, semoga amal baik,
bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan
yang berlipat ganda di sisi-Nya. Amin Yaa Robbal A’lamin
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK.......................................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................iii
SURAT PERNYATAAN................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................v
KATA PENGANTAR....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Focus Penelitian....................................................................................8
C. Pertanyaan Penelitian............................................................................8
D. Tujuan Penelitian..................................................................................8
E. Manfaat Peneltian.................................................................................9
F. Sistematika Penulisan...........................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................80
B. Saran.....................................................................................................81
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan konseling maka integrasi dari seluruh potensi dalam dirinya dapat
kognitif atau akademis saja tetapi juga seluruh komponen dirinya baik itu
dijadikan pegangan.
1
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 25
2
Sulistyarini & Mohammad Jauhar, Dasar-dasar Konseling,(Jakarta: Prestasi
Pustakaraya, 2014),hlm.52
15
oleh pemerintah dan juga masyarakat luas. Pengakuan ini terus mendorong
Menengah.
yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang
menjauhi pihak lain dan bahkan bisa saja ingin saling menghancurkan.
3
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 195
16
masalah dimana pihak luar yang tidak memihak atau netral menjadi
mediator bagi pihak yang sedang bertikai atau sedang tidak menemukan
mediasi boleh jadi akan muncul masalah pribadi, masalah belajar, masalah
karir dan maslah sosial lainnya yang perlu ditangani oleh konselor.4
4
Puskur, Panduan Pengembangan Diri, (Jakarta: Depdiknas, 2006) hlm. 23
17
Artinya: dan apabila ada dua golongan orang mukmin berperang, maka
damaikanlah antara keduanya. jika salah satu dari keduanya berbuat
zalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang
berbuat zalim itu , sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah.
Jika golongan itu sudah kembali (kepada perintah Allah), dan berlakulah
adil. Sungguh, Allah mencintai orang –orang yang berlaku adil.
adanya isu yang tidak jelas kebenarannya. Dan jika ada dua kelompok
yang menyatu secara faktual atau berpotensi untuk menyatu dari, yakni
sehingga ia, yakni kelompok itu, kembali kepada perintah Allah, yakni
menerima kebenaran; jika ia telah kembali kepada perintah Allah itu maka
segala hal putusan kamu dapat diterima denga baik oleh semua kelompok.
5
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah,(Jakarta : Lentera Hati, 2002), hlm. 594-595
18
diberikan layanan mediasi, maka siswa tersebut maka akan tetap dalam
karena Allah menganjurkan untuk berbuat adil dan Allah menyukai orang-
pihak yang bertikai merasa lega dan tidak merasa dirugikan satu sama lain.
menjauhi dan kurangnya rasa peduli terhadap satu sama lain dalam hal
pembelajaran.
tidak tegur sapa. Layanan mediasi sudah enam kali dilakukan guru
bantuan dengan segera. Tujuan layanan ini ialah memberikan (1) layanan
bidang kelemahan yang spesifik dan (2) layanan pencegahan bagi peserta
dengan perkembangan sosial antara lain konflik dengan teman sebaya dan
7
Pop BK Sekolah Menengah Pertama, 2016. Hlm. 32
21
cangkupan kepada masalah sosial yang terjadi pada individu itu sendiri.
Masalah sosial adalah masalah yang dihadapi individu dalam segi sosial
yang muncul karena kebutuhan manusia yang tidak terpenuhi atau mereka
yang terkait.
B. Batasan Masalah
8
Pop BK Sekolah Menengah Pertama, 2016. Hlm. 32
22
Agar penelitian ini lebih terfokus serta mencapai hasil yang diinginkan,
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
ini bertujuan
Payakumbuh.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
konseling.
layanan mediasi.
konseling di sekolah.
F. Penjelasan Judul
dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan suatu kepentingan yang
24
tersusun sebelumnya.9
ataupun bertambah.
konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih yang
G. Sistemaika Penulisan
sistematika penulisan.
9
http://kbbi.web.id/terap-2
10
Pop BK Sekolah Menengah Pertama, 2016. Hlm. 32
11
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 195
25
hipotesis peneliti.
dan pembahasan.
BAB II
KAJIAN TEORI
antara dua kondisi yang berbeda, mengadakan kontak sehingga dua yang
perantaraan atau penghubung, kedua hal yang tadinya terpisah itu menjadi
atau bantuan terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam
12
Prayitno, Layanan L1-L9, (Universitas Negeri Padang, 2004), hlm. 1
13
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, 2007. H. 195
27
peserta didik.14
konselor terhadap dua pihak (atau lebih) yang sedang dalam keadaan
yang berhadapan itu jauh dari rasa damai bahkan mungkin berkehendak
yang positif dan kondusif diantara para klien atau pihak-pihak yang
yang positif dan kondusif diantara siswa yang bertikai dan bermusuhan. 17
hubungan kedua belah pihak yaitu hubungan yang positif, kondusif dan
negatif menjadi kondisi baru yang positif dalam hubungan antara dua
17
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, 2007. h. 196
18
Prayitno, Layanan Mediasi, Jurusan, Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas negeri Padang, 2004. H. 2
29
lain:
pihak sudah dapat terwujud dalam satu minggu atau paling lama satu
memerlukan dua atau tiga kali pertemuan diantara dua pihak yang
bersengketa.
Jika dibayarpun tidak mahal. Biaya adminitrasi juga kecil. Tidak perlu
public docket). Juga tidak ada peliputan oleh wartawan (no press
coverage).
para pihak sejak awal sampai masa selanjutnya, dibina di atas dasar
pihak tidak perlu saling ngotot mempertahanlan fakta dan bukti ysng
ditunggangi emosi.19
pada umumnya mediator tidak dibayar dan hasil yang dicapai kedua belah
Isi atau masalah yang dibahas dalam layanan mediasi adalah hal-
siswa, (c) perasaan tersinggung, (d) dendam dan sakit hati, (e) tuntutan
atas hak, dan lain sebagainya. Berdasarkan cakupan di atas, isi atau
Dengan perkataan lain individu atau kelompok yang menjadi klien dalam
layanan mediasi, tidak sedang terlibat dalam kasus kriminal yang menjadi
urusan polisi.21
dan sakit hati, bukan masalah yang bersifat kriminal karena segala sesuatu
diantara mereka.
1. Konselor
20
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, 2007. h. 197
21
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah.....hlm. 197
32
bermasalah.23
2. Klien
konselor menghadapi klien yang terdiri dari dua pihak atau lebih, dua
orang individual atau lebih, dua kelompok atau lebih, atau kombinasi
3. Masalah klien
22
http://www.pn-yogyakota.go.id/pnyk/utama/arti/lambang/19-layanan-mediasi.html,
pada tanggal 9 juli 2019 pukul 21.28
23
Prayitno, Layanan L1-L9, (Universitas Negeri Padang, 2004), hlm. 4
24
Prayitno, Layanan L1-L9,......hlm. 6
33
tersinggung, dendan dan sakit hati, tuntutan atas hak dan sebagainya.
25
Prayitno, Layanan Mediasi, Jurusan, Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas negeri Padang, 2004, hlm. 6
34
1. Asas Kerahasian
kunci dalam usaha bimbingan dan konseling. Jika asas ini benar-benar
baiknya.26
konselor dan dua orang orang klien atau lebih. Identitas pribadi dan
rahasia lagibagi semua orang yang ikut serta dalam layanan. Dalam
2. Asas Keterbukaan
Layanan mediasi diikuti oleh dua orang atau lebih. Semua orang
orang lain itu dari pihak atau kelompok sendiri (kalau kliennya adalah
klien.
A,B,atau C, atau kepada pihak yang satu atau kepada pihak lain.
itu.
menyalahkan, diri atau pihak sendirilah yang benar dan yang lain
36
mereka hadapi itu adalah masalah bersama. Semua pihak harus secara
yang teramat berat atau musykil dan sebaliknya, bukan masalah yang
saja. Dibahas dampak negatif dan kerugian apa yang dapat muncul
pihak.
mengenal dan menerima. Dalam hal ini konselo, sejak awal proses
37
kondisif itu akan mereka isi dengan mengemukakan apa yang ada pada
3. Asas Kesukarelaan
mengikuti layanan mediasi. Namun hal seperti itu amat sulit terjadi
harus menang) dan pihak lain salah (sehingga harus menang) dan
pihak lain salah (sehingga harus dikalahkan). Pihak yang merasa kuat
dan benar (dan harus menang) menolak mediasi dan pihak yang
adi dan memihak kepada yang kuat, sedangkan pihak yang merasa kuat
mencari jalan agar pihaknya tidak terlalu dikalahkan. Pihak ini mencari
ketiga terjadi apabila kedua belah pihak mempunyai atasan dan (para)
39
atasan itu berkehendaki membawa (para) anak buah yang bertikai itu
4. Asas Kekinian
fokus bahasan dalam layanan mediasi adalah hal bersifat aktual, yang
5. Asas Kemandirian
28
Prayitno & Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2004), hlm.117
40
suasana yang negatif seperti itu diharapkan telah terkikis habis dan
tidak akan terjadi lagi, dengan para pesaingnya terdahulu dan dengan
sebelumnya.
6. Asas-asas lainnya
tugas tersebut tertuju kepada sejumlah klien dari dua “kubu” atau lebih
konseling asas-asas yang terdapat di dalam layanan mediasi ada lima yanki
29
Prayitno, Layanan L1-L9, (Universitas Negeri Padang, 2004), hlm.16
41
apabila diamerasa dirinya beres (OK) dan orang lain juga dirasakannya
oleh tidak ada hal-hal yang mengganggu, negatif atau tidak baik.
Pemilikan posisi hidup saya Oke, kamu oke, menurut ThomasA Harris,
30
Taufik, Model-Model Konseling, Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Padang, 2009, hlm. 105
42
ego seperti ini dinilai baik. Wujud dari penampilan ego state
lain. ego state ini diwarnai oleh penekanan pada rasio, sehingga
lugas pula, secara rasional apa adanya. Apabila kedua belah pihak
apa adanya, tidak lagi diwarnai oleh tanda-tanda Ego State Adult,
3. Pendekatan Komprehensif
36
Taufik, Model-Model Konseling, Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Padang, 2009, hlm. 148-149
45
norma yang berlaku baik itu norma agama, hukum adat dan
adalah: (1) penerimaan terhadap klien dan posisi duduk. Proses layanan
para peserta didik. (3) ajakan untuk berbicara. Secara tidak langsung,
dan tiga M diarahkan kepada setiap siswa yang sedang berbicara, (2)
diantara para peserta. Oleh karena itu konselor, konselor harus secara
layanan mediasi. (6) strategi memfrutasikan klien (siswa) dan tiada maaf
41
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah,....hlm. 188
48
diterapkan secara baik, nasihat tidak diperlukan lagi. (4) peneguhan hasrat
dan kontrak. Teknik ini merupakan tahap pengunci atas berbagai upaya
layanan mediasi ada dua teknik yang diterapkan yaitu teknik umum dan
teknik khusus. Dimana teknik umum yaitu penerimaan terhadap klien dan
posisi duduk, penstrukturan dan ajakan untuk berbicara dimana teknik ini
42
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah,.....hlm. 189
43
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah,.....h. 189-190
49
tujuan, nasihat dan peneguhan hasrat dan kontrak dimana teknik ini
1. Aplikasi instrumentasi
bisa melibatkan orang (ahli) lain, dengan catatan orang tersebut benar-
44
Budi Santosa, Studi Kasus Bimbingan dan Konseling, (Bukittinggi: LP2M, 2014), hlm.
35
45
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, 2007. Hlm 190-191
50
2. himpunan data
serta menyimpulkannya.46
Data apa yang telah ada atau telah terkumpul? Dan data apa yang
3. konferensi kasus
komitmen yang tinggi untuk teratasinya kasus secara baik dan tuntas.47
46
Budi Santosa, Studi Kasus Bimbingan dan Konseling, (Bukittinggi: LP2M, 2014), hlm.
62
47
Budi Santosa, Studi Kasus Bimbingan dan Konseling, (Bukittinggi: LP2M, 2014), hlm.
68
51
mini, karena dihadiri oleh kedua pihak yang berselisih atau bertikai
pihak yang berselisih atau bertikai dan pihak-pihak lain yang dianggap
mediasi, (c) konferesnsi kasus yang dihadiri oleh pihak-pihak lain yang
4. kunjungan rumah
48
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, 2007. Hlm. 191-192
49
Budi Santosa, Studi Kasus Bimbingan dan Konseling, (Bukittinggi: LP2M, 2014), hlm.
73
52
lanjutan.
hukum.
positif), dan action (kegiatan yang dilakukan klien setelah proses layanan
50
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, 2007. h. 204
55
untuk penilaian jangka pendek dan panjang dapat merupakan wakil pihak-
konseling dapat melihat sikap dan keseharian peserta didik, serta tindakan
melalui layanan mediasi dapat diselesaikan dengan baik. Namun ada juga
yang lainnya. 52 Tujuan tindak lanjut ini ialah untuk menilai sampai sejauh
51
Prayitno, Layanan L1-L9, (Universitas Negeri Padang, 2004), hlm 36
52
Rita Framika, Pelaksanaan Layanan Mediasi Oleh Guru Bimbingan dan Konseling
Terhadap Peserta Didik Yang Berselisih di MTsN Lembah Gumanti Kabupaten Solok (e-Jurnal:
Bimbingan dan Konseling, 2014), hlm. 5
53
Hallen, Bimbingan dan Konseling, (QUANTUM TEACHING, 2005), hlm. 132
56
layanan mediasi.54
1. Faktor internal
Faktor internal yaitu faktor yang datang dari dalam diri individu
54
Prayitno, Layanan L1-L9, (Universitas Negeri Padang, 2004), hlm 36
57
1) Pemahaman diri
55
Rita Framika, Pelaksanaan Layanan Mediasi Oleh Guru Bimbingan dan Konseling
Terhadap Peserta Didik Yang Berselisih di MTsN Lembah Gumanti Kabupaten Solok (e-Jurnal:
Bimbingan dan Konseling, 2014) , hlm. 2
56
Rita Framika, Pelaksanaan Layanan Mediasi Oleh Guru Bimbingan dan Konseling
Terhadap Peserta Didik Yang Berselisih di MTsN Lembah Gumanti Kabupaten Solok (e-Jurnal:
Bimbingan dan Konseling, 2014), hlm. 2
58
2) Kompeten
bahagia.
3) Dapat dipercaya
4) Jujur
57
Fenti Hikmawati, Bimbingan dan Konseling, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2008. hlm.
58
58
Fenti Hikmawati, Bimbingan dan Konseling,.... hlm. 58
59
5) Bersikap hangat
6) Sabar
gesa.
sebagai berikut:
masalahnya.
membantu.
yang aktif).
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor dorongan yang datang dari luar diri
BK.
60
Fenti Hikmawati, Bimbingan dan Konseling, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2008. H.
59
61
a. Penyedian fasilitas
1) Fasilitas fisik
2) Fasilitas teknis
1. Pembiayaan personel
3. Biaya operasional
L. Penelitian Relevan
oleh orang lain. Peneliti terdahulu yang relevan pernah dilakukan oleh:
adalah cukup baik, hal ini ditandai dari 13 indikator pelaksanaan layanan
pelaksanaannya dan tidak melatih tingkah laku yang baik bagi peserta
layanan.
64
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mendapatkan data yang sesuai dengan aspek masalah yang diteliti. Adapun
ditemukan dilapangan.61
mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu
Payakumbuh.
B. Lokasi penelitian
61
Sugiyono, Metode PenelitianKuantitatif dan Kualitatif dan R& D, (Bandung: Alfabeta,
2010), hlm. 8
62
Rahmad Kriyanto. Teknik Pratis Riset Komunikasi, (Jakarta: Pernada Media Group,
2006) hlm.56
65
penelitian karena sekolah tersebut cukup diminati oleh siswa tamatan SMP
C. Informan
berikut:
1. Informan kunci
2. Informan pendukung
wali kelas.
1. Observasi
66
Budi Santosa, Studi Kasus Bimbingan dan Konseling, (Bukittinggi: LP2M, 2014), hlm.
50
67
indra lainnya.67
yang paling dasar dan yang paling tua, karena dengan cara –cara
2. Wawancara
secara fisik.71
67
Fadhilla Yusri, Instrumentasi Non Tes Dalam Konseling, (Padang Panjang: P3SDM
Melati Publishing),hlm. 140
68
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015), hlm.
143
69
Fadhilla Yusri, Instrumentasi Non Tes Dalam Konseling, (Padang Panjang: P3SDM
Melati Publishing),hlm. 156
70
Rulam Ahmadi, metode penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2014),
hlm 120
71
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif,... hlm. 160
68
E. Pengumpulan Data
data tersebut. Data yang diperoleh adalah kualitatif yaitu keterangan yang
yang diteliti.
dikumpulkan
BAB IV
HASIL PENELITIAN
masalah sosial siswa. Penelitian ini di lakukan melalui metode observasi langsung
sosial siswa. Maka dari itu guru bimbingan dan konseling dapat melakukan
layanan mediasi untuk mengatatasi masalah sosial siswa yang tidak menemukan
konselor yang terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling
berarti layanan atau bantuan terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam
70
peserta didik kepada temannya pada saat jam pelajaran yang membuat
mereka.”74
berawal dari perkataan kasar yang dilontarkan oleh temannya saat jam
72
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, 2007. H. 195
73
Sulistyarini & Mohammad Jauhar, Dasar-dasar Konseling, (Jakarta: Prestasi
Pustakaraya, 2014),hlm.55
74
Wawancara pribadi dengan Guru Bimbingan dan Konseling MN, 10 Oktober 2019
75
Wawancara Pribadi dengan Wali Kelas MZ, 1 November 2019
71
keterangan bahwa: “Dari yang saya lihat saat belajar sikap menjauhi ini
terjadi pada peserta didik tersebut karena mereka masih belum bisa
peserta didik ingin menang sendiri yaitu: “Sikap ini terjadi saat saya
keterangan bahwa:
perdamaian saling menuduh satu sama lain dan mengatakan dirinya tidak
salah yang membuat peserta didik tersebut saling menyalahkan satu sama.
membalas yang terjadi pada peserta didik yang saya dengar dari laporan
peserta didik itu sendiri yang terlibat perkelahian tersebut adalah dalam
keterangan bahwa:
didik tersebut dalam hal tugas atau PR yang ditinggal oleh guru mata
benar sendiri peserta didik yang terlibat perkelahian ini merasa bahwa apa
keterangan bahwa: “Dari apa yang saya lihat peserta didik yang terlibat
perdamaian.”83
mau benar sendiri peserta didik dilihat dari sikap peserta didik yang saling
menuduh satu sama lain dan mengatakan bahwa dirinya itu benar dengan
dipahami bahwa perkelahian yang tejadi pada peserta didik berawal dari
perkataan kasar yang dilontarkan oleh temannya pada saat jam pelajaran
82
Wawancara Pribadi dengan Guru Bimbingan dan Konseling MN , 10 Oktober 2019
83
Wawancara Pribadi dengan Wali Kelas MZ, 1 November 2019
74
menang senidri, sikap ingin membalas dan sikap mau benar sendiri.
awal dari rasa bermusuhan terhadap pihak lain menjadi rasa damai, sikap
mau menang sendiri menjadi sikap mau memberi dan menerima, sikap
kedua belah pihak. Hubungan yang positif, kondusif dan kontruktif itu
yang terjadi pada peserta didik terjadi karena perkataan yang kasar yang
saling menjauhi, sikap menang senidri, sikap ingin membalas dan sikap
hubungan yang positif kondusif dan kontruktif yang dirasakan oleh pihak-
pihak terkait.
1. Perencanaan
mediasi yaitu:
85
Wawancara Pribadi dengan Guru Bimbingan dan Konseling MN, 11 Oktober 2019
76
penyebabnya.
seperti orang tua yang bertikai, kepala sekolah, wakil kepala sekolah
diperlukan).”86
86
Wawancara Pribadi dengan Guru Bimbingan dan Konseling MN, 11 Oktober 2019,
87
Wawancara Pribadi dengan Guru Bimbingan dan Konseling MN, 11 Oktober 2019,
77
layanan mediasi.
88
Wawancara Pribadi dengan Guru Bimbingan dan Konseling MN, 11 Oktober 2019
78
perencanaan layanan.
2. Pelaksanaan
91
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga,(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), Hlm 627
92
Wawancara Pribadi dengan Guru Bimbingan dan Konseling MN, 18 Oktober 2019
80
b. Menyelenggarakan penstrukturan
93
Wawancara Pribadi dengan Guru Bimbingan dan Konseling MN, 18 Oktober 2019
81
sama lain.
nasehat.”95
94
Wawancara Pribadi dengan Guru Bimbingan dan Konseling MN, 18 Oktober 2019
95
Wawancara Pribadi dengan Guru Bimbingan dan Konseling MN, 18 Oktober 2019
82
“Yang saya harapkan dalam layanan mediasi ini yaitu agar peserta
e. Membina komitmen
96
Wawancara Pribadi dengan Guru Bimbingan dan Konseling MN, 18 Oktober 2019
83
tersebut dijalankan dengan baik atau tidak bisa kita lihat dari
hubungan mereka.”97
panjang.”
97
Wawancara Pribadi dengan Guru Bimbingan dan Konseling MN, 18 Oktober 2019
84
tidak melakukannya.
memberikan penilaiannya.
segera.
3. Penilaian (Evaluasi)
98
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, 2007. h. 204
85
mediasi.
99
Wawancara Pribadi dengan Guru Bimbingan dan Konseling MN, 18 Oktober 2019
86
yaitu penilaian yang dilakukan pada saat melaksanakan layanan ada tiga
panjang.
evaluasi”102
100
Prayitno, Layanan L1-L9, (Universitas Negeri Padang, 2004), hlm 28
101
Prayitno, Layanan L1-L9, (Universitas Negeri Padang, 2004), hlm 36
102
Wawancara Pribadi dengan Guru Bimbingan dan Konseling MN, 18 Oktober 2019
87
peserta didik.
analisis hasil evaluasi tersebut adalah satu bagian yang tidak bisa
5. Tindak lanjut
keterangan bahwa:
103
Rita Framika, Pelaksanaan Layanan Mediasi Oleh Guru Bimbingan dan Konseling
Terhadap Peserta Didik Yang Berselisih di MTsN Lembah Gumanti Kabupaten Solok (e-Jurnal:
Bimbingan dan Konseling, 2014) , hlm. 5
88
“Tindak lanjut yang saya lakukan jika peserta didik yang bertikai
tersebut masih dengan keadaan yang sama yaitu dengan memantau
dan memanggil mereka kembali setelah berselang beberapa hari
dengan melakukan layanan yang sama tanpa melibat pihak lain
yang datang pada saat pelaksanaan layanan mediasi
sebelumnya.”104
hubungan mereka.
lain itu juga dapat merupakan layanan tindak lanjut. Misalnya ada pihak
104
Wawancara Pribadi dengan Guru Bimbingan dan Konseling MN, 18 Oktober 2019
105
Prayitno, Layanan L1-L9, (Universitas Negeri Padang, 2004), hlm 29-30
89
dan memanggil peserta didik yang bertikai itu kembali untuk melakukan
layanan mediasi.
6. Laporan
mediasi yang saya laksanakan yaitu dalam bentuk absen layanan mediasi,
catatan hasil dari layanan mediasi dan dokumentasi dalam bentuk foto
laporan yaitu absen, catatan hasil mediasi dan foto pelaksanaan layanan
mediasi.
dilakukan guru bimbingan dan konseling yang sesuai dengan teori yaitu
106
Wawancara Pribadi dengan Guru Bimbingan dan Konseling MN, 18 Oktober 2019
90
disimpulkan bahwa telah terjadi pertikaian antar peserta didik pada saat
saling menjauhi dan memusuhi, sikap mau menang sendiri, sikap ingin
membalas, sikap mau benar sendiri, sikap bersaing dan dalam keadaan
tidak tegur sapa. dalam pelaksanaan layanan mediasi guru bimbingan dan
didapatkan bahwa:
temannya.
bertikai dengan melibatkan kedua belah pihak secara adil dan tidak
didik.
beberapa hari.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
layanan sama dan laporan yang dilakukan yaitu dalam bentuk catatan hasil
B. Saran
melakukan tugasnya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Amti Erman & Prayitno .2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta:
Rineka Cipta
http://aditz19.wordpress.com/2011/03/12/pengertian-mediasi/
http://www.pn-yogyakota.go.id/pnyk/utama/arti/lambang/19-layanan-
mediasi.html
Kriyanto Rahmad. 2006. Teknik Pratis Riset Komunikasi, (Jakarta: Pernada Media
Group
Moleong J Lexi.1999.Metode Peneltian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda
Karya