Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya pendidikan mengupayakan pengembangan untuk menjadi
manusia seutuhnya, namun manusia pun tidak akan terhindar dari berbagai
sumber rintangan dan kegagalan selama perjalanan kehidupannya. Pengajaran di
kelas ternyata tidak cukup memadai untuk menjawab semua tuntutan
penyelenggaraan pendidikan yang luas serta mendalam. Maka dari itu pelayanan
bimbingan dan konseling merupakan unsur yang perlu di padukan ke dalam upaya
pendidikan secara menyeluruh baik saat kegiatan di sekolah maupun di luar
sekolah.
Pada generasi sekarang, bidang bimbingan dan konseling sudah mulai
berkembang, di awali dengan pemahaman konsep bimbingan dan konseling,
materi layanan yang diberikan, subyek yang masih menjadi wewenang seorang
konselor, strategi bimbingan dan konseling, dan evaluasi dari program bimbingan
dan konseling maupun evaluasi terhadap konselor.
Struktur program bimbingan dan konseling secara komperhensif
(menyeluruh) diklasifikasikan kedalam empat jenis layanan yaitu: (a) layanan
dasar bimbingan; (b) layanan responsif; (c) layanan perencanaan individual, dan
(d) layanan dukungan sistem. dan kelompok kami akan membahas semua jenis
bimbingan dan konseling.
1.2 Rumusan Masalah
1.Apakah yang dimaksud dengan layanan bimbingan dan konseling ?
2. Apakah tujuan layanan bimbingan dan konseling?
3. Apa saja komponen layanan bimbingan dan konseling ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian layanan bimbingan dan konseling.
2. Untuk mengetahui tujuan layanan bimbingan dan konseling.
3. Untuk mengetahui komponen layanan bimbingan dan konseling.

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian layanan Bimbingan dan Konseling

Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terencana


berdasarkan pengukuran kebutuhan (need asessment) yang diwujudkan dalam
bentuk program bimbingan dan konseling. Program bimbingan dan konseling di
sekolah dapat disusun secara makro untuk 3 (tiga) tahun, meso 1 (satu) tahun dan
mikro sebagai kegiatan operasional dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan
khusus. Program menjadi landasan yang jelas terukur layanan profesional yang
diberikan oleh konselor di sekolah. Akhmad Sudrajat (2010)
2.2 Tujuan layanan Bimbingan & Konseling
Tujuan untuk layanan bimbingan dan konseling secara yaitu terdiri dari :
1. Untuk memahami, menerima, mengarahkan, dan mengembangkan
minat, bakat, serta kemampuan siswa seoptimal mungkin
2. Untuk menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan, keluarga,
sekolah dan masyarakat
3. Agar bisa merencanakan kehidupan masa depan siswa yang sesuai
dengan tuntutan dunia pada saat ini ataupun masa yang akan datang.
2.3 Komponen layanan Bimbingan dan Konseling
Struktur program bimbingan dan konseling komprehensid diklasifikasikan
ke dalam empat jenis layanan, yaitu : (1) layanan dasar bimbingan; (2) layanan
responsif; (3) layanan perencanaan individual; dan (4) dukungan sistem ( Muro
dan Kottman ,1995 : 26)
2.3.1 Layanan Dasar Bimbingan
Layanan dasar bimbingan merupakan layanan bantuan bagi peserta
didik (siswa) melalui kegiatan-kegiatan kelas atau diluar kelas yang
disajikan

secara

sistematis,

dalam

rangka

membantu

siswa

mengembangkan potensinya secara optimal.


Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar
memperoleh perkembangan yang normal,memiliki mentak yang sehat,dan
memperoleh keterampilan dasar hidupnya. Tujuan layanan ini dapat di
rumuskan sebagai upaya membantu siswa agar (1) memiliki kesadaran

pemahaman tentang diri dan lingkungan (pendidikan,pekerjaan,socialbudaya dan agama); (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk
mengindentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku tepat
(memadai) bagi penyesuaian dirinya dengan lingkungan; (3)mampu
menangani kebutuhan dan masalahnya ,serta mengembangkan dirinya
dalam rangka mencapai tujuan dalam hidupnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut,maka kepada para siswa (yang
berusia remaja,SLPT,SLTA) disajikan materi layanan yang menyangkut
aspek-aspek pribadi,sosial,belajar dan karier, yang kesemuanya terkait
dengan pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci materi
aspek-aspek tugas-tugas perkembanganitu dapat dirumuskan secara
berikut.
1. Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Tugas Yang Maha
Esa .
2. Pengembangan kemandirian emosional
3. Pengembangan kemampuan individuak (problem solving i decision
making)
4. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang positif atau
keterampilan belajar yang efektif.
5. Pengembangan prilaku sosial yang bertanggung jawab (sikap
altruis,sikap toleran dalam suasana kehidupan yang heterogin: multi
budaya,etnis, ras, dan agama).
6. Pengembangan upaya pencapaian peran sosial sebagai pria atau
wanita.
7. Pengembangan

sikap

penerimaan

diri

secara

objektif

dan

pengembangan secara tepat.


8. Pengembangan sikap dan kemampuan untuk mencapai kemandirian
ekonomi.
9. Pengembangan sikap dan kemampuan mempersiapkan karier di masa
depan.
10. Pengembangan upaya pencapaian hubungan baru yang lebih matang
dengan teman sebaya, baik pria maupun wanita.
11. Pengembangan sikap positif terhadap pernikahan
berkeluarga.

dan

hidup

Selanjutnya dalam uraian berikut dikemukan contoh materi


layanan dasar bimbingan untuk orang dewasa yaitu: (1) pengembangan
tanggung jawab sosial dan kewarganegaraan secara lebih dewasa; (2)
kiat-kiat

membantu

anak-anak

dan

pemuda

khususnya

anak

kandungnya sendiri agar berkembang menjadi orang dewasa yang


bahagia dan bertanggung jawab; (3) pemngebangan aktivitas dan
memanfaatkan waku luang sebaik-baiknya bersama orang dewasa
lainnya; (4) kiat-kiat memelihara hubungan diri sedemikian rupa
dengan pasangan yakni suami-istri secara pribadi yang utuh; (5)
pengembangan kemapuan untuk menerima dan menyesuaiakan diri
dengan perubahan-perubahan psikologis yang lazim terjadi pada masa
setengah baya; (6) pengembangan kemampuan untuk melaksanakan
dan menampilkan unjuk kerja yang lebih baik dalam profesi dan
jabatan; (7) kiat-kiat menyesuaikan diri dengan perikehidupan orangorang yang berusia lanjut khususnya dalam cara bersikap dan
bertindak.

2.3.2 Layanan Responsif (Responsive Sercices)


Layanan responsif merupakan layanan bantuan bagi para siswa
yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan
(pertolongan) dengan segara .
Layanan ini bertujuan untuk membantu siswa memenuhi
kebutuhannya yang dirasakan pada saat ini, atau para siswa yang
dipandang mengalami hambatan dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkembangannya. Indikator dari kegagalan itu berupa ketidakmampuan
untuk menyesuaikan diri atau perilaku bermasalah, atau malasuai
(maladjustment).

Layanan ini lebih bersifat kuratif. Strategi yang digunakan adalah


konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi. Isi layanan
responsif ini adalah bidang:
1. Bidang pendidikan
Bidang pendidikan adalah pemilihan program studi di sekolah sesuai
dengan bakat, minat, dan kemampuan; dan pemilihan program studi
lanjutan di perguruan tinggi.
2. Bidang belajar
Bidang belajar adalah cara belajar efektif dan cara mengatasi kesulitan
belajar.
3. Bidang sosial
Bidang social adalah cara memilih teman yang baik, cara memelihara
persahabatan yang baik, dan cara pembentukan pola karier.
4. Bidang pribadi
Bidang pribadi adalah pembentukan identifikasi karier, pengenalan
karakteristik dan lingkungan pekerjaan, dan pembentukan pola karier.
5. Bidang tata tertib di sekolah
Bidang tata tertib di sekolah adalah pengenalan tata tertib sekolah dan
pengembangan sikap serta perilaku disiplin.
6. Bidang narkotika dan perjudian
Bidang narkotika dan perjudian adalah penegenalan bahaya penggunaan
narkotika dan pencegahan terhadap bahaya narkotika.
2.3.3 Layanan Perencanaan Individual
Layanan perencanaan individual dapat diartikan sebagai layanan
bantuan kepada semua siswa agar mampu membuat dan melaksanakan
perencanaan masa depannya, berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan
kelemahan dirinya. Layanan perencaan individual adalah layanan layanan
bimbingan

yang

bertujuan

membantu

individu

membuat

dan

mengimplementasikan rencana rencana pendidikan, karir, dan sosial

pribadinya. Membantu individu memantau dan memahami pertumbuhan


dan

perkembangannya

mengimplementasikan

sendiri,

rencana

kemudian

merencanakan

rencananya

itu

dan

sesuai

dengan

a. Tujuan layanan perencanaan individual


1. Memiliki kemampuan untuk merumuskan

tujuan,

pemantauan dan pemahamannya itu.

perencanaan, atau pengelolaan terhadap pengembangan


dirinya, baik menyangkut aspek priadi, sosial, belajar
maupun karier
2. Dapat belajar memantau dan memahami perkembangan
dirinya
3. Dapat melakukan kegiatan atau tindakan berdasarkan
pemahamannya atau tujuan yang telah dirumuskan secara
proaktif
b. Isi layanan perencanaan individual
1. Bidang pendidikan dengan topik topik belajar yang
efektif, belajar memantapkan program keahlia yang sesuai
dengan bakat, minat, dan katakteristik kepribadian lainnya
2. Bidang karir dengan topik topik mengidentifikasi
kesempatan karir yang ada di lingkungan masyarakat,
mengambangkan sikpa yang positif terhadap dunia kerja,
dan merencanakan kehidupan karirnya
3. Bidan sosial pribadi dengan

topik

topik

mengembangkan konsep diri yang postig, mengembangkan


keterampilan keterampilan sosial yang tepat, belajar
menghindari konflik denga teman, dan elajar memahami
perasaan orang lain.
c. Kegiatan layanan perencanaan individual
1. Siswa menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya, yaitu
yang

menyangkut

perkembangannya,

pencapaian
atau

sosial,belajar, atau karier.

aspek

tugas

aspek

tugas
pribadi,

2. Merumuskan tujuan, dan perencanaan kegiatan (alternatif


kegiatan) yang menunjang pengembangan dirinya, atau
kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki kelemahan
dirinya.
3. Melakukan kegiatan yan sesuai dengan tujuan atau
perencanaan yang telah ditetapkan.
4. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya.

2.3.4 Dukungan Sistem


Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang
bertujuan untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program
bimbingan secara komperhensif (menyeluruh) melalui pengembangan
profesinal, hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf
ahli atau penasehat, masyarakat yang lebih luas, manajemen program,
penelitian dan pengembangan. (Thomas Ellis, 1990)
Program ini memberikan dukungan kepada guru pembimbing
dalam memperlancar penyelenggaraan layanan diatas. Sedangkan bagi
personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan
program pendidikan di sekolah. Dukungan sistem ini meliputi dua aspek,
yaitu :
(1) Pemberian Layanan Konsultasi/Kolaborasi
Pemberian layanan menyangkut kegiatan guru pembimbing (konselor)
yang meliputi :
a) Konsultasi dengan guru-guru,
b) Menyelenggarakan program kerjasama dengan orang tua atau
masyarakat,
c) Berpartisipasi dalam merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah,
d) Bekerjasama dengan personel sekolah lainnya dalam rangka
mencisekolahakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi
perkembangan siswa,
e) melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang berkaitan erat
dengan bimbingan dan konseling.
(2) Kegiatan Manajemen
8

Kegiatan

manajemen

merupakan

berbagai

upaya

untuk

memantapkan, memelihara, dan meningkatkan mutu program bimbingan


dan konseling melalui kegiatan-kegiatan :
a) Pengembangan Program, pengembangan ini lebih baik apabila
diselaraskan dengan hasil kajian atau analisis tentang tujuan dan
program sekolah, kondisi objektif untuk pencapaian tugas-tugas
perkembangan siswa atau kebutuhan dan masalah siswa, kondisi
objektif lingkungan perkembangan siswa , dan perkembangan
masyarakat ( sosial budaya, dan dunia industri atau perusahaan).
Maka seyogyanya program bimbingan dan konseling itu
bersifat fleksibel, namun tetap idealis. Dalam mengembangkan
program ini perlu di lakukan hal- hal sebagai berikut :
1. Merumuskan tujuan bimbingan dan konseling

yang

beroreintasi kepada pengembangan tugas-tugas perkembangan


siswa.
2. Menata struktur organisasi dan mekanisme kerja porsenel yang
memungkinkan terjadinya koordiansi, komunikasi, dan jalinan
kerjasama,

sehingga

program

layanan

bimbingan

dan

konseling dapat dilaksanakan secara efketif dan efesien.


3. Merumuskan bidang isi bimbingan, atau mengenai topik-topik
bimbingan yang relevan dengan pengembangan tugas-tugas
perkembangan siswa.
4. Merumuskan jenis layanan bimbingan yang menunjang
perluncuran komponen program layanan, layanan responsif
maupun layanan perencanaan individual.
5. Rekrutmen petugas bimbingan yang profesional ( jika
memungkinkan ) yang jumlahny memadai dengan jumlah
siswa.
6. Melengkapi sarana yang memadai, seperti halnya yaitu alatalatpengumpul

dasta,

alat-alat

penyimpan

data,

dan

perlengkapan administrasi prasarana yang memadai pula,


seperti ruangan bimbingan yang meliputi ruang kerja guru
pembimbing, ruang konseling, ruang bimbingan kelompok,
9

ruang dokumentasi, ruang tamu , ruang perpustakaan khusus


dan budget untuk keperluan surat menyurat , home visit,
penataran, penelitian atau keperluan lain yang menunjang
pencapaian tujuan dari bimbingan dan konseling.
b) Pengembangan Staf, agar para pembimbing dan para personel
lainnya mampu memberikan layanan bimbingan secra bermutu,
maka perlu diberikan penambahan, perluasan, atau pendalaman
tentang konsep atau keterampilan tertentu tentang bimbingan,
sesuia

dengan

deskripsi

pekerjaan

masing-masing.

Bentuk

pengembangan staf itu bisa dilaksanakan dengan melalui seperti


seminar, penataran atau loka karya.
Melalui kegiatan pengembangan ini diharapkan para
personel sekolah memiliki kemampuan sesuia dengan deskrispsi
kinerja masing-masing. Kinerja masing-masing personel itu
sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah : (a) Mengkordiansikan semua kegitan
pendidikan yang di programkan sekolah, sehingga kegiatankegiatan itu, baik bimbingan, maupun pelatihan dalam
pelaksanaanya menjadi suatu kesatuan yang terpadu , harmonis
dan dinamis. (b) Menyediakan sarana-prasarana, tenaga dan
berbagai kemudian lainnya bagi terlaksananya program
bimbingan dan konseling yang efektif dan efesien. (c)
Melakukan
pembimbing

pengawasan
dalam

dan

pembinaan

melaksankan

kegiatan

terhadap

guru

perencanaan,

pelaksanaan, evaluais dan tindak lanjut layananan bimbingan.


(d) Menerapkan kebijakan yang menunjang terciptanya iklim
pendidikan di sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa
secara optimal. (e) memahami kedudukan program bimbingan
dan koseling sebagai salahsatu komponen penting yang harus
dilaksanakan di sekolah. (f) Memahami konsep dasar
bimbingan serta karakteristik siswa.

10

2. Guru Mata Pelajaran : (a) Memahami konsep dasar bimbingan


dan karakteristik siswa ( tugas-tugas perkembangan siswa),
sebagai landasan untuk memberikan layanan bimbingan. (b)
Memahami keragaman karakteristik siswa dalam aspek aspek
fisik ( kesehatan dan keberfungsiaanya), kecerdasan, motif
belajara, sikap dankebiasaan, tempramen ( periang, pendiam,
pemurung dan lain-lain), dan karakternya ( seperti kejujuran
kedisiplinan dan tanggung jawab). (c) Menandai siswa yang
diduga mempunyai masalah atau siswa yang gagal dalam
menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya. (d) Menciptakan
iklim kelas yang secara sosipsikologis kondusif basgi
kelancaran belajar siswa. (e) Membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar dan lain sebagainya.
3. Guru Pembimbing (konselor) (a) Memahami konsep-konsep
bimbingan dan konseling, serta ilmu bantu lainnya. (b)
Memahami karakteristik pribadi siswa, khususnya tugas-tugas
perkembangan siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,
(c) Mensosialisasikan (memasyarakatkan ) program layanan
bimbingan dan konseling, (d) Merumuskan perencanaan
program layanan bimbingan dan konseling, (e) Melaksanaan
program layanan bimbingan, yaitu : layanan dasar bimbingan,
layanan responsif, layananan perencanaan individual, dan
layanan dukungan sistem. Dalam hal ini, guru pembimbing
dituntut untuk memiliki pemahaman dan keterampilan dalam
melaksanakan layanan-layanan : orientasi, informasi, bimbingan
kelompok, konseling individual maupun kelompok,
pembelajaran, penempatan dan referal. (f) mengevaluasi
program hasil (perubahan sikap dan prilaku siswa, baik dalam
aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karier).
c) Pemanfaatan Sumber Daya Masyarakat : aspek ini berkaitan denga
upaya sekolah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-unsur

11

masyarakat yang dipandang relevan dengan peningakatan mutu


layanan bimbingan. Jalinan kerjasama ini seperti dengan pihakpihak (a) instansi pemerintah, (b) intansi swasta, (c) organisasi
profesi, seperti hal nya IPBI ( Ikat Petugas Bimbingan Indonesia)
yang sekarang menjadi ABKIN ( Asosialisasi Bimbingan dan
Konseling Indonesia), (d) para ahli dalam bidang tertentu yang
terkait, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan orang tua siswa, (e)
MGBK ( musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling).
d) Pengembangan atau Penentuan Kebijakan : Pelakasanaan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah perlu di dukung oleh
kebijakan kepla sekolah secra jelas. Kebijakan yang diluncurka itu
hendaknya dapat memfasilitasi ( memberi kemudahan dan peluang
bagi kelancaran implementasi program. Kebijakan yang perlu
ditata itu, dianytaranya menyangkut aspek aspek : (a) stuktur
organisasi,(b)

rekrutmen

dalokasian

biaya

operasional

bimbingandan konseling, (c) penyediaan sarana dan prasarana yang


memadai, (d) pengalokasian biaya operasional bimbingan dan
konseling, (e) penjadwalan waktu khusus untuk masuk kelas bagi
guru pembimbing , sebagaiu wahana untuk pelakasanaan program
yang bersifat klasikal, (f) menjalin kerjasama dengan pihak-pihak
terkait.

Kegiatan utama layanan dasar bimbingan, respontif, perencanaan


individual, dan dukungan sistem dalam implementasinya didukung oleh
beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling antara lain : 1) layanan
pengumpulan data; 2) layanan informasi, 3) layanan penempatan, 4)
layanan konseling, 5) layanan refelral dan 6) layanan penilaian dan tindak
lanjut. 5) Layananan Orientasi 6) Evaluasi 7) Follow up
1.

Layanan pengumpulan data

12

Yaitu keggiatan dalam bentuk pengumpulan data, pengolahan dan


penghimpunan berbagai informasi tentang peserta didik beserta latar
belakangnya tujuan layanan ini adalah untuk memperoleh pemahaman
yang objektif terhadap peserta didik dalam membantu mereka dalam
mencapai perkembangan yang optimal.
2.

Layanan informasi
Yaitu layanan dalam memberikan sejumlah informasi kepada

peserta didik, tujuan layanan ini adalah agar peserta didik memiliki
informasi yang memadai, baik informasi tentang dirinya maupun
informasi tentang lingkungannya.
3.

Layanan penempatan
yaitu layanan untuk membantu peserta didik agar memperoleh

wadah yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.Tujuan layanan ini


adalah agar setiap peserta didik dapat mencapai prestasi optimal sesuai
dengan potensinya.
4.
Layanan konseling
Yaitu layanan kepada peserta didik yang menghadapi masalah-masalah
pribadi melalui tekhnik konseling.Tujuan layanan ini agar peserta didik
yang menghadapi masalah pribadi mampu memecahkannya sendiri.
5.

Layanan Referal
Yaitu layanan untuk melimpahkan kepada pihak lain yang lebih

mampu dan berwenang apabila masalah yang ditangani itu diluar


kemampuan dan kewenangan personel/guru pembimbing di sekolah
tersebut.
6.

Layanan penilaian dan Tindak Lanjut


Yaitu layanan untuk menilai keberhasilan usaha bimbingan yang

telah diberikan. Sekaligus secara tidak langsung layanan ini dapat


berfungsi untuk menilai keberhasilan program pendidikan secara
keseluruhan.
7.

Layanan Orientasi

13

Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik


dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar
terhadap peserta didik (terutama orang tua) memahami lingkungan yang
baru dimasuki peserta didik, untuk mempermudah dan memperlancar
berperannya peserta didik dilingkungan yang baru ini.
8.
Evaluasi
Yaitu proses menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi
yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.
9.
Follow up
Yaitu tindak lanjut dari hasil evaluasi atau usaha untuk mengetahui
keberhasilan bantuan yang telah diberikan kepada siswa dan tindak
lanjutnya yang didasari hasil evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan
dalam upaya pemberian bimbingan.

BAB III
ANALISIS
Menurut kelompok kami mengenai komponen layanan bimbingan dan
konseling, pada sistem sekolah belum sepenuhnya diaplikasikan sesuai dengan
teori, karena selama ini masih berkembang bahwa layanan bimbingan dan

14

konseling hanya diperuntukkan pada individu yang sedang mempunyai masalah,


sehingga citra (image) seorang konselor adalah tempat mengadunya individu yang
bermasalah saja. Dan, jika konselor di sekolah sering mengenal dengan sebutan
polisi sekolah, padahal tugas dan wewenang konselor di sekolah bukan hanya
mengurusi secara administrasi saja melainkan segala aspek dan seharusnya
konselor dapat menangani. Karena seharusnya layanan bimbingan dan konseling
itu untuk semua individu atau kelompok baik yang mempunyai permasalahan
maupun tidak yang sedang berkembang dan pada dasarnya layanan bimbingan
dan

konseling

bertujuan

untuk

mengenal,

memahami

dirinya

dan

mengembangkan potensi yang ada dan pada akhirnya dapat mengaktualisasi


dirinya secara utuh, pelayanan bimbingan dan konseling pun seharusnya
membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi,kehidupan
sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan
bimbingan dan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik secara
individual,kelompok atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan potensi, minat, bakat,
perkembangan , kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga
membantu mengatasi kelemahan dan hambatan pada suatu permasalahan yang
dihadapi peserta didik.

BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

15

Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang


terencana berdasarkan pengukuran kebutuhan (need asessment) yang
diwujudkan dalam bentuk program bimbingan dan konseling.
Komponen program layanan bimbingan dan konseling : (1)
layanan dasar, program yang secara umum dibutuhkan oleh seluruh siswa
pertingkatan kelas; (2) layanan responsif, program yang secara khusus
dibutuhakn untuk membatu para siswa yang memerlukan layanan bantuan
khusus; (3) layanan perencanaan individual, program yang mefasilitasi
seluruh siswa memiliki kemampuan mengelola diri dan merancang masa
depan;

dan

(4)

dukungan

sistem,

kebijakan

yang

mendukung

keterlaksanaan program, program jejaring baik internal sekolah maupun


eksternal. Dalam implementasinya didukung oleh layanan orientasi,
informasi, penempatan, evaluasi dan follow up.
Komponen

layanan

dasar,layanan

respontid

dan

layanan

perencanaan Individual merupakan pemberian layanan bimbingan dan


konseling kepada siswa secara langsung. Sedangkan dukungan sistem
merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen yang secara tidak
langsung memberikan bantuan kepada siswa atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan siswa.
3,2 Saran
Diharapkan bagi konseli dapat mengambil pelajaran dan hikmah
dari kejadian atau masalah yang dialami seperti yang diangkat dalam
makalah ini dan setelah melewati beberapa pertemuan konseling
diharapkan pula agar konseli tidak lagi perbuatannya dan mampu
mengatasi masalah yang serupa dan masalah yang lain secara mandiri.
Bagi pembaca diharapkan dapat menambah sedikit wawasan yang
dimiliki setelah membaca makalah ini dan mampu memberikan informasi
untuk pembelajaran bagi orang lain.

16

DAFTAR PUSTAKA
Juntika Nurishsan, Achmad, (2007). Strategi Layanan Bimbingan & Konseling.
Bandung: PT. Refrika Aditama.

17

Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, Juntika, (2006). Landasan Bimbingan & Konseling.
Bandung:Program Pascasarjana UPI dengan PT Remaja Rosdakarya.

18

Anda mungkin juga menyukai