Anda di halaman 1dari 13

BENTUK-BENTUK LAYANAN BIMBINGAN

DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling SD
Dosen Pengampu : Aprilia Tina Lidyasari S. Pd., M. Pd.

Disusun Oleh :
1. Zeni Dwi Adiningsih (20108241001)
2. Umatul Choiriyah (20108241011)
3. Isabela (20108241069)
4. Dhiya Ulhaq (20108241117)
5. Eva Dwi Nugraheni (20108244077)
6. Titik Noor Khoironi (20108244083)
7. Wari Kusuma Dewi (20108244105)
Kelas 3C PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Bentuk-Bentuk Layanan
Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling SD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang bentuk-bentuk layanan bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Aprilia Tina Lidyasari S.Pd., M.Pd.,
selaku dosen mata kuliah Bimbingan dan Konseling SD yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Yogyakarta, 4 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling SD ................................................... 3
B. Layanan Responsif Bimbingan dan Konseling SD ............................................ 4
C. Layanan Perencanaan Individual Bimbingan dan Konseling............................. 5
D. Dukungan Sistem Layanan Bimbingan dan Konseling ...................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan interaksi yang terjadi antara konselor
dengan konseling yang memiliki tujuan untuk membantu konseling dalam
mengembangkan potensi ada dalam dirinya dan memecahkan masalah konseling.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya yang dilakukan konselor untuk
memberikan fasilitas perkembangan konseling untuk mencapai kemandirian dalam
kehidupannya. Dengan demikian, akan dapat terlihat peran dan fungsi bimbingan dan
konseling dikatakan sangat penting. Sehingga nantinya dengan pentingnya bimbingan
konseling banyak pihak yang menerima manfaat dan mengunakan fungsi bimbingan
konseling tersebut.
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, bidang Bimbingan dan Konseling
(2004) menyatakan bahwa dalam kerangka kerja layanan BK dikembangkan dalam
program BK yang dapat dijabarkan dalam empat bagian kegiatan utama yaitu layanan
dasar bimbingan dan konseling, layanan responsif, layanan perencanaan individual,
dan dukungan sistem layanan bimbingan konseling.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian, tujuan dan fokus pengembangan layanan dasar bimbingan?
2. Apa pengertian, tujuan, fokus pengembangan dan strategi layanan responsif?
3. Apa pengertian dan isi yang ada dalam layanan perencanaan individual?
4. Apa saja dukungan sistem dalam layanan bimbingan konseling?

1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dikemukakan, maka tujuan yang
ingin dicapai oleh penulis pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian, tujuan, dan fokus pengembangan layanan dasar
bimbingan.
2. Mengetahui pengertian, tujuan, fokus pengembangan dan strategi dari layanan
responsif.
3. Mengetahui pengertian dan isi yang ada dalam layanan perencanaan individual.
4. Mengetahui dukungan sistem dalam layanan bimbingan konseling.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis, sebagai bahan acuan untuk menggali dan melakukan eksperimen
terhadap bentuk-bentuk layanan bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar. Dan
dapat memperoleh hasil yang baik serta penanganan yang sesuai.
2. Bagi instansi pendidikan, dapat digunakan sebagai bahan maupun media
pembelajaran serta dapat digunakan sebagai pedoman sekolah dalam menentukan
layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan jenjangnya terutama di
Sekolah Dasar sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
3. Bagi pemerintah, dapat sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan
layanan-layanan bimbingan dan konseling terutama di Sekolah Dasar menjadi
lebih baik dan sesuai dengan tujuan pendidikan.
4. Bagi masyarakat, dapat sebagai pengetahuan baru tentang layanan bimbingan dan
konseling di Sekolah Dasar dan dapat dimanfaatkan untuk membantu atau
menyongsong suatu program layanan bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar
sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya dan mencapai keberhasilan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling SD


1. Pengertian Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling
Menurut Widada : 2013, Layanan dasar bimbingan adalah layanan Bimbingan
dan Konseling berupa penyiapan pengalaman secara sistematis dan terprogram
kepada konseli melalui pendekatan kelompok untuk mengembangkan sikap atau
perilaku, seperti yang terumus dalam SKKPD (Standar Kompetensi Kemandirian
Peserta Didik). Dalam beberapa sumber, layanan ini dikenal dengan dengan
sebutan Kurikulum Bimbingan (Widada : 2013). Sesuai dengan penyebutannya,
maka kurikulum bimbingan ini memberikan layanan dengan cara
mengintegrasikan Bimbingan, Konseling dan mata pelajaran ke dalam
pembelajaran.
2. Tujuan Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling
Pelayanan dasar ini bertujuan untuk membantu konseli agar memperoleh
pengetahuan dan keterampilan serta kesehatan mental yang diperlukan untuk
menghadapi kehidupan ini. Selain itu, layanan ini juga bertujuan untuk
membentuk konseli dalam mencapai Standar Kompetensi Kemandirian Peserta
Didik (SKKPD). Secara rinci, tujuan pelayanan ini dapat dirumuskan sebagai
berikut (Fathur Rahman : 2008) :
1) Konseli mempunyai kesadaran (pemahaman) tentang diri sendiri dan
lingkungannya (Pendidikan, pekerjaan, sosial-budaya, dan agama),
2) Konseli dapat mengembangkan keterampilan untuk meningkatkan tanggung
jawab atau membentuk tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan
lingkungannya,
3) Konseli mampu menyelesaikan atau memenuhi kebutuhan dan
permasalahannya, dan
4) Konseli mampu mengembangkan dirinya untuk mencapai tujuan hidupnya.
3. Fokus Pengembangan Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling
Dalam mencapai tujuan tersebut, beberapa aspek seperti aspek pribadi, sosial,
serta karir perlu dikembangkan dan ditingkatan oleh konseli sebagai upaya dalam
memusatkan perilaku konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya (sebagai

3
standar kompetensi kemandirian). Perkembangan materi pelayanan dasar perlu
dirumuskan dan dibentuk atas dasar standar kompetensi kemandirian antara lain:
Selfesteem (harga diri), Motivasi berprestasi, Keterampilan dalam mengambil
keputusan, Keterampilan dalam menghadapi dan memecahkan masalah,
Keterampilan berkomuikasi atau hubungan antar pribadi,dan Perilaku bertanggung
jawab.

B. Layanan Responsif Bimbingan dan Konseling SD


1. Pengertian Layanan Responsif
Layanan Responsif adalah layanan yang memberi bantuan kepada peserta
didik yang sedang menghadapi permasalahan dan memerlukan pertolongan
secepatnya. Pertolongan secepatnya dilakukan agar peserta didik tidak mengalami
hambatan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya.
2. Tujuan Layanan Responsif
Layanan responsif bertujuan untuk memberikan bantuan kepada peserta didik
dalam menghadapi permasalahan tertentu, yaitu aspek pribadi, sosial, belajar, dan
karir yang dilakukan dengan segera guna menghindari terjadinya penghambatan
pada proses perkembangan peserta didik. Hasil dari layanan responsif diharapkan
dapat memberikan perubahan pikiran, perasaan, atau keinginan peserta didik yang
berkaitan dengan permasalahan yang dihadapinya.
3. Fokus Pengembangan Layanan Responsif
Fokus dari layanan responsif adalah memberikan bantuan kepada peserta didik
yang secara riil mengalami permasalahan yang dapat mengganggu peserta didik
tetapi peserta didik tidak menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan baik
dari aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Fokus layanan responsif
diberikan cesara segera agar peserta didik tidak mengalami kegagalan atau
hambatan dalam proses perkembangannya. Misalnya ada seorang anak SD yang
memiliki permasalahan mengenai karirnya, ia bingung ingin mendaftar sekolah di
mana. Terlebih pendaftaran sekolah jenjang SMP akan dibuka sebentar lagi.
Permasalahan tersebut jika tidak ditangani maka akan mengakibatkan peserta
didik salah memilih sekolah yang sesuai dengan kondisinya dan pada akhirnya ia
akan mengalami kesulitan saat menyelesaikan proses studinya di bangku
Menengah Pertama.

4
4. Strategi Layanan Responsif
1) Konseling Individual
Konselor melakukan interaksi secara intens dengan konseli agar dapat
memahami permasalahan yang sedang dihadapi konseli serta dapat
memudahkan konselor dalam mencari penyelesaian dari masalah konseli.
2) Konseling kelompok
Konseli kelompok dilakukan apabila peserta didik memiliki rasa rendah diri
terhadap dirinya sehingga diperlukan keterlibatan teman-temannya.
3) Konsultasi
Konselor membuka pelayanan konsultasi bagi semua pihak sekolah yang
terkait guna membangun pandangan yang sama dalam memberikan
bimbingan kepada para peserta didik.
4) Rujukan atau alih tangan
Apabila konselor merasa tidak mampu menangani masalah konseli, maka
konselor bisa mengalihtangankan konseli kepada pihak lainnya, misalnya
psikiater, dokter, dan lain sebagainya. Konseli yang sebaiknya diberi rujukan
adalah konseli yang memiliki masalah seperti depresi, kecanduan narkoba,
kriminalisasi, dan lainnya.
5) Kolaborasi
Konselor dapat berkolaborasi baik dengan guru, wali kelas, maupun orang tua
guna mendapatkan informasi mengenai peserta didik sehingga bisa lebih
mudah memecahkan masalah yang dihadapi oleh konseli.
6) Kunjungan rumah
Kegiatan guna mendapatkan data mengenai peserta didik yang ditangani agar
lebih mudah dalam memecahkan masalah yang dihadapi dengan cara
mengunjungi rumah konseli.

C. Layanan Perencanaan Individual Bimbingan dan Konseling


1. Pengertian Layanan Perencanan Individual
Layanan perencanaan individual adalah layanan yang diberikan konselor
kepada konseli guna membantu membuat rencana secara terprogram dalam
kehidupannya, contohnya tes minat bakat, analisis hasil belajar, konsultasi dengan
orangtua lain sebagainya yang dapat membantu peserta didik menentukan pilihan

5
karier yang sesuai dengan kebutuhannya dan pengharapan orang lain sekitarnya.
Strategi peluncurannya yakni konsultasi dan konseling.
2. Isi Layanan Perencanaan Individual
1) Bidang pendidikan dengan topiknya belajar efektif, belajar memantapkan
program keahlian yang cocok dengan bakat, minat, serta karakteristik
kepribadian lainnya.
2) Bidang karir dengan topiknya mengidentifikasikan kesempatan di lingkungan
masyarakat, mengembangkan sikap positif kepada dunia kerja, serta planning
kehidupan karirnya.
3) Bidang sosial-pribadi dengan topiknya yakni mengembangkan konsep diri
sendiri yang positif, mengembangkan berbagai macam keterampilan sosial
yang tepat, menghindari konflik dengan orang lain, serta belajar memahami
perasaan orang lain.

D. Dukungan Sistem Layanan Bimbingan dan Konseling


1. Pengertian Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan salah satu dari komponen program BK yang
terdapat pada Permendikbud nomor 111 tahun 2014. Dalam lampirannya
dijelaskan bahwa dukungan sistem terdiri dari 4 hal, yakni :
1) Komponen pelayanan dan kegiatan manajemen
Komponen pelayanan dan kegiatan manajemen menunjukkan bahwa
dukungan sistem merupakan bentuk dari pelayanan yang mana pelayanan
tersebut juga berupa kegiatan manajemen.
2) Tata kerja
Tata kerja menyangkut mengenai tatanan yang berkaitan dengan pemberian
bimbingan dan konseling oleh konselor untuk konseli.
3) Infrastuktur
Infrastruktur merupakan penunjang terlaksananya bimbingan dan konseling
yang dapat berupa teknologi informasi dan komunikasi.
4) Pengembangan
Pengembangan di sini maksudnya adalah kegiatan yang mendorong konselor
untuk mengembangkan kemampuannya secara berkelanjutan.

6
Dari keempat poin di atas dapat dikatakan bahwa dukungan sistem merupakan
komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur, serta
pengembangan konselor secara berkelanjutan yang secara langsung maupun tidak
langsung memberikan dampak kepada konseli.
2. Tujuan Dukungan Sistem
Tujuan diadakannya dukungan sistem tidak lain dan tidak bukan untuk
mendukung aktivitas bimbingan dan konseling di sekolah dasar agar dapat
berjalan dengan efektif dan efisien yang secara langsung maupun tidak langsung
nantinya akan memberikan dampak kepada konseli.
3. Fokus Pengembangan Dukungan Sistem
Fokus pengembangan pada dukungan sistem ini mengarah pada konselor atau
guru bimbingan dan konseling sekolah dasar. Mengutip dari Permendikbud nomor
111 tahun 2014 bahwasanya program pengembangan pada dukungan sistem
berupa 4 hal berikut :
1) Konsultasi
Dalam melakukan bimbingan dan konseling, tidak dapat dimungkiri bahwa
konselor juga membutuhkan tempat untuk berkonsultasi. Dengan diadakannya
konsultasi diharapkan konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat terus
memberikan pengaruh kebaikan kepada konseli. Konsultasi ini dapat
dilakukan baik dengan sesama konselor maupun dengan seseorang yang
dianggap lebih dari konselor.
2) Menyelenggarakan program kerjasama
Para konselor dapat melakukan program kerjasama dengan berbagai pihak
yang mana dengan kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, kemampuan, dan kapasitas konselor.
3) Berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan satuan
pendidikan
Dengan aktif berpartisipasi dalam berbgai aktivitas di satuan pendidikan
diharapkan mampu mengasah berbagai kemampuan dan sikap pada diri
konselor.

7
4) Melakukan penelitian dan pengembangan
Hendaknya konselor juga dipacu untuk mau dan mampu melakukan berbagai
penelitian yang mana dengan penelitiannya itu juga diharapkan dapat menjadi
bahan untuk pengembangan diri.
Pada dasarnya dukungan sistem terbesar pada aktivitas bimbingan dan
konseling di sekolah dasar adalah konselor. Oleh karena itu, konselor didorong
untuk melakukan pengembagan diri sehingga kapasitas pada diri seorang konselor
dapat meningkat sehingga mampu memberikan dampak atau pengaruh kepada
konseli.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Layanan bimbingan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan
yang memiliki tujuan untuk membantu siswa agar mencapai perkembangan yang
optimal sesuai dengan potensinya. Oleh karena itu, sebagai wujud penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling dengan sasaran yang akan menerima layanan
yaitu siswa. Dalam kerangka kerja layanan BK dikembangkan dalam program BK
yang dapat dijabarkan dalam empat bagian kegiatan utama yaitu layanan dasar
bimbingan, layanan responsife, layanan perencanaan individual, dan dukungan sistem.

B. Saran
Demikian makalah layanan bimbingan konseling yang telah kami buat. Dalam
membuat program layanan bimbingan dan konseling sebaiknya disesuaikan dengan
kondisi atau ketersediaan sarana dan prasarana di Sekolah Dasar. Sebab jika tidak
sesuai hanya akan menimbulkan terbengkalainya program tersebut. Layanan
bimbingan dan konseling terutama di Sekolah Dasar sangatlah penting dan
berpengaruh terhadap perkembangan diri seorang anak. Anak-anak usia Sekolah
Dasar merupakan masa untuk membentuk pribadi seorang anak dengan beberapa
faktor yang mempengaruhinya. Dengan adanya layanan bimbingan dan konseling ini
bisa menuntun atau mengarahkan anak supaya tidak mengambil keputusan yang
salah. Maka dari itu, setiap sekolah terutama Sekolah Dasar harus mempunyai
layanan bimbingan dan konseling yang tepat dan sesuai.

9
DAFTAR PUSTAKA

Halim, Purnomo & Syuaeb Kurdie. 2017. Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar.
Yogyakarta : Penerbit K-Media.
Permendikbud. 2014. Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah. Jakarta : Mendikbud.
Rahman, Fathur. 2008. Penyusunan Program BK di Sekolah. Departemen Pendidikan
Nasional Universitas Negeri Yogyakarta.
Widada. 2012. Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. FIP Universitas Negeri
Malang.

10

Anda mungkin juga menyukai