Anda di halaman 1dari 30

Mata Kuliah : Administrasi dan Manajemen Pendidikan

MODUL
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
“KONSEP DASAR KETERAMPILAN BELAJAR”

DI SUSUN
O
L
E
H

ASTUTI 201302058

PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN


UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR
2020/2021
KATA PENGANTAR

PujisyukurkehadiratTuhan yang mahaEsaatassegalalimpahanrahmat, inayah, taufik,

danilhamnyasehingga kami dapatmenyelesaikanpenyusunanmodukinidalambentukmaupunisinya

yang sangatsederhana. Semogamodulinidapatdipergunakansebagaisalahsatuacuan,

petunjukmaupunpedomanbagipembaca.

Harapan kami semogamodulinimembantumenambahpengetahuandanpengalamanbagi

para pembaca, sehingga kami

dapatmemperbaikibentukmaupunisimakalahinisehinggakedepannyadapatmenjadilebihbaiklagi.

Modulini kami akuimasihbanyakkekurangankarenapengalaman yang kami

milikisangatkurang. Olehkarenaitu, kami harapkankepadapembacauntukmemberikanmasukan-

masukan yang bersifatmembangununtukesempuraanmakalahini.

Penulis

Mei 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Diskripsi Singkat

Keterampilan belajar merupakan keahlian yang didapatkan (acquired skills) oleh

seorang individu melalui proses latihan yang berkesinambungan dan mencakup aspek

optimalisasi cara-cara belajar baik dalam domain kognitif, afektif ataupun psikomotorik.

Namun demikian komponen utama latihan keterampilan belajar dalam konsepsi learning

how to learn difokuskan pada individu itu sendiri sebagai learner, sehingga setiap

individu dilatih untuk mengembangkanaya dan karakteristik belajarnya sendiri dan bukan

‘dipaksa’ untuk mengikuti gaya belajar yang one size fits for all (satu cara yang sama

untuk semua orang).

Secara umum keterampilan belajar menitikberatkan pada strategi pembelajaran untuk

membantu peserta didik menjadi lebih baik dan lebih mandiri dalam belajar. Peserta didik

akan belajar bagaimana mengembangkan dan menerapkan belajar, keterampilan

manajemen pribadi, dan interpersonal dan keterampilan kerja sama tim untuk

meningkatkan pembelajaran dan prestasi di sekolah. Program pembelajaran ini membantu

siswa untuk membangun kepercayaan diri dan motivasi untuk mengejar peluang untuk

sukses di sekolah menengah dan jenjang pendidikan selanjutnya.

B. TujuanIntruksionalUmum (Tiu)

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami media konsep dasar

keterampilan belajar.
C. TujuanIntruksionalKhusus (Tik)

1. Mahasiswa dapat menerangkan mengenai pengertian keterampilan belajar

2. Mahasiswa dapat menerangkan keterampilan pokok belajar

3. Mahasiswa dapat menerangkan hakikat keterampilan

4. Mahasiswadapatmenerangkantujuanpenerapanketerampilanbelajar

5. Mahasiswa dapat menerangkan karakteristik siswa yang memiliki ketarampilan

belajar

6. Mahasiswadapatmenerangkanapekketerampilanbelajar
BAB II

PENYAJIAN

A. PengertianKeterampilanBelajar

Keterampilan adalah hasil belajar pada ranah psikomotorik, yang terbentuk

menyerupai hasil belajar kognitif. Keterampilan adalah kemampuan untuk

mengerjakan atau melaksanakan sesuatu dengan baik. Maksud dari pendapat tersebut

bahwa kemampuan adalah kecakapan dan potensi yang dimiliki oleh seseorang untuk

menguasai suatu keahlian yang dimilikinya sejak lahir. Menjalani proses belajar

merupakan bagian yang amat penting dalam kegiatan belajar di sekolah. Melalui

kegiatan belajar materi pokok yang harus dikuasai siswa akan dibahas oleh guru

bersama siswa, melatihkan bermacam-macam keterampilan, mengerjakan berbagai

tugas sehingga siswa melakukan kegiatan belajar dalam rangka memahami dan

menguasai materi pokok yang dimaksudkan. Keterampilan merupakan kegiatan-

kegiatan yang bersifat neoromuscular, artinya menuntut kesadaran yang tinggi.

Melalui keterampilan belajar, seseorang memiliki kemampuan menetapkan langkah-

langkah yang ia lalui sewaktu mamasuki aktifitas belajar. Misalnya sewaktu akan

menghafal sebuah definisi, seseorang tahu langkah pertama yang harus dilakukan

sebelum menghafal.

Keterampilan belajar perlu dikuasai siswa karena belajar merupakan kegiatan

yang mempunyai tujuan. Tujuan belajar menurut Wahono (2018) adalah untuk

memperoleh pengetahuan, kecakapan, pengalaman, dan sikap yang diperlukan untuk


kesuksesan hidup. Keterampilan belajar dapat diartikan sebagai seperangkat sistem,

metode, dan teknik yang baik dalam usaha menguasai materi pengetahuan yang

disampaikan guru secara tangkas, efektif dan efisien. Kegiatan belajar seharusnya

dilaksanakan dengan menerapkan berbagai keterampilan yang meliputi keterampilan

dasar membaca, menulis, menghitung, keterampilan mengikuti pelajaran di dalam

kelas, membuat catatan, bertanya, dan menjawab (baik lisan, maupun tulisan),

mengerjakan tugas, membuat laporan, menyusun makalah, menyiapkan dan

mengikuti ujian, serta menindaklanjuti hasil mengerjakan tugas, ulangan, atau ujian.

Keterampilan merupakan kecakapan melakukan suatu tugas tertentu yang

diperoleh dengan cara berlatih terus menerus, karena keterampilan tidak datang

sendiri secara otomatis melainkan secara sengaja diprogramkan melalui latihan terus

menerus. Jika dikaitkan dengan makna belajar di atas, keterampilan belajar adalah

keahlian yang didapatkan (acquired skill) oleh sesorang individu melalui proses

latihan yang kontinyu dan mencakup aspek optimalisasi cara-cara belajar baik dalam

domain kogninif, afektif ataupun psikomotor.

Dibandingkan dengan kebiasaan, keterampilan merupakan kegiatan yang lebih

membutuhkan perhatian serta kemampuan intelektual, selalu berubah dan sangat

disadari oleh individu. Dalam proses menjadi (on becoming process), dimana siswa

memerlukan empat pilar yakni pengetahuan, keterampilan, kemandirian dan

kemampuan untuk menyesuaikan diri dan bekerjasama. Keterampilan belajar adalah

“Suatu keterampilan yang sudah dikuasai oleh siswa untuk dapat sukses dalam

menjalani pembelajaran di kampus (sukses akademik) dengan menguasai materi yang

dipelajari”. Dengan kata lain, keterampilan belajar merupakan suatu keahlian tertentu
yang dimiliki oleh siswa, jika keahlian tersebut dilatihkan terus-menerus akan

menjadi suatu kebiasaan yang baik bagi siswa dalam belajar.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan belajar adalah

suatu sistem, metode dan teknik yang baik dikuasai oleh siswa tentang materi

pengetahuan atau materi belajar yang disampaikan oleh guru secara tangkas, efektif

dan efisien, yang tentunyaketerampilan belajar tersebut harus dilatihkan sehingga

siswa menjadi terampil dalam menjalani pembelajaran di sekolah.

Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan

penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Dalam suatu proses

belajar pasti ada hambatan-hambatan dan masalah yang dihadapi oleh siswa.

Masalah-masalah tersebut dapat diminimalisir dengan berbagai cara atau metode.

Salah satunya adalah dengan cara menguasai keterampilan-keterampilan

belajar.Keterampilan belajar dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan individu

dalam aspek terpenting dalam belajar; pertama untuk lebih memahami konsep belajar

untuk belajar, dan yang kedua menekankan implikasi praktis dari konsep tersebut

pada aplikasi nyata dalam aktivitas sehari-hari seperti proses belajar mengajar,

training, konseling, pengembangan program dan melaksanakan program di dalam

lingkup akademik (Djamal, 2015).

B. Keterampilan-Keterampilan Pokok Dalam Belajar

Keterampilan belajar erat kaitannya dengan proses serta output (hasil) belajar.

Artinya keterampilan belajar merupakan prasyarat untuk terciptanya proses belajar. Dan

juga keterampilan belajar sebagai suatu kesiapan yang membutuhkan kesadaran tinggi

dari siswa di dalam belajar atau suatu kondisi awal dalam belajar yang membutuhkan
kesadaran serta harus dipenuhi sarana dalam menciptakan belajar yang efektif yang

mencakup keterampilan mendengar, membaca, mencatat, membuat outline,

mengorganisasi bahan, membuat kesimpulan, mengingat, membuat laporan,

mempersiapkan ujian, mengatasi kejenuhan dan membangkitkan motivasi. Belajar adalah

kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui

belajar dapat melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan

hidup. Keberhasilan belajar bagi siswa dapat diperoleh jika siswa tersebut memiliki

berbagai keterampilan yang dibutuhkannya dalam belajar.

Dalam belajar, siswa harus menguasai beberapa keterampilan belajar antara lain:

1. Keterampilan dalam menjalani proses belajar mengajar

Sebelum mengikuti pelajaran, siswa dapat mempersiapkan materi pelajaran dengan

cara membaca kembali catatan sebelumnya dan membaca bahan yang akan dipelajari

serta menemukan hubungannya. Selain itu, siswa juga perlu melakukan persiapan

fisik. Keefektifan belajar seseorang sangat dipengaruhi oleh kesiapan belajarnya

2. Keterampilan dalam mengingat, konsentrasi dan ketahanan dalam belajar

Pandangan dan sikap siswa terhadap proses belajar dalam batas-batas tertentu

mempengaruhi kegairahan dan aktifitas siswa yang bersangkutan. Sikap dan

pandangan yang posiif terhadap belajar akan dapat mendorong siswa untuk mau

bekerja keras sehubungan dengan berbagai kegiatan belajar yang akan dijalani.

3. Keterampilan dalam meningkatkan kemampuan membaca


Siswa hendaknya menaruh sikap dan pandangan yang positif terhadap program studi

yang dijalaninya. Sikap dan pandangan seperti itu akan mendorong siswa untuk

mencintai program studiyang dimaksudkan sehingga membawa dampak-dampak

yang menguntungkan terhadap aktifitas belajar siswa.

4. Keterampilan dalam penyusunan dan penyelesaian tugas-tugas

Mengingat harus didasari atas kebutuhan serta kesadaran untuk mencapai tujuan

belajar lebih lanjut. Secara ideal materi yang dipelajari hendaknya dapat diingat

dalam kualitas yang tinggi. Ada tiga proses dasar dalam mengingat, yaitu encoding

yang berarti pemberian kode tertentu terhadap materi yang akan disimpan, storage

yang berarti proses pengendapan materi yang dipelajari sampai terjadinya peristiwa

mengingat, dan retrieval yang berarti upaya memunculkan kembali kesadaran materi

yang sebelumnya diendapkan. Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu

hal dengan menyampingkan semua hal lain yang tidak berhubungan. Belajar yang

serius membutuhkan konsentrasi yang penuh. Untuk itu siswa perlu menetapkan

tujuan belajar yaitu:

 Bahan yang dipelajari dibagi-bagi,

 Penetapan target belajar,

 penilaian diri sendiri.

Selainitu, mengaturlingkunganbelajardiantaranya:

 Suasana hati dan emosional,

 Pengaturan tugas-tugas,

 Lingkungan fisik.
5. Keterampilan belajar sesuai dengan jurusan yang ditempati

Kemampuan membaca yang tinggi tidak datang dengan sendirinya, dan tidak akan

meningkat dari waktu ke waktu secara otomatis. Peningkatan itu harus diupayakan

dengan kemauan yang kuat dan dengan usaha yang keras.

6. Keterampilan dalam penyusunan dan penyelesaian tugas-tugas

Siswa yang sedang menjalani studi atau belajar dituntut untuk menyelesaikan tugas-

tugas tertentu untuk setiap mata pelajaran. Salah satu faktor penentu kesuksesan siswa

dalam belajar adalah sejauh mana siswa dapat menyelesaikan dengan baik tugastugas

yang dituntut oleh guru. Kemampuan dalam membuat tugastugas tersebut tidak dapat

meningkat dengan sendirinya tetapi perlu diupayakan melalui kerja keras dengan

semangat dan kemauan yang kuat.

7. Keterampilan bertanya

Keaktifan siswa dalam proses belajar tampak apabila siswa memberikan komentar

terhadap materi yang dibahas, bertanya tentang bahan-bahan yang tidak dipahami dan

berusaha menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru atau dari teman sekelas.

Keterampilan bertanya merupakan unsur penting yang perlu dikuasai oleh siswa,

mengingat bahwa siswa perlu mendalami materi yang dibahas dalam proses belajar.

Bertanya tujuannya adalah mengetahui dan memahami materi pelajaran yang belum

dipahami, dan atau mencek kebenaran konsep atau pengertian yang dimiliki siswa.

Untuk dapat bertanya secara efektif dikemukakan rambu-rambu sebagai berikut:

 Ikuti proses belajar dari awal agar yang ditanyakan tersebut memang belum

dibahas atau dibicarakan pada waktu-waktu sebelumnya.


 Tentukanlah bagian mana dari materi pelajaran yang betul-betul belum

memahaminya atau bagian yang tidak dapat ditemukan hubungan antara satu

unsur dengan unsur lainnya atau jika terdapat hubungan antara satu bagian

dengan lainnya, namun hubungan tersebut tidaklan logis menurut pikiran.

 Untuk tahap awal, yaitu siswa yang baru “belajar bertanya”, tulislah

pertanyaan yang akan diajukan tersebut.

 Mintalah kesempatan untuk bertanya kepada guru dengan cara mengacungkan

tangan.

 Apabila sudah diberi kesempatan untuk bertanya, ajukanlah pertanyaan yang

telah dirumuskan tersebut dengan nada suara ingin tahu, dan jangan sekali-

kali dengan nada menguji atau menyalahkan orang lain.

8. Keterampilan mencatat

Mencatat pelajaran merupakan suatu bentuk keterampilan yang perlu ditingkatkan.

Untuk itu diperlukan keterampilan khusus untuk kegiatan mencatat. Catatan yang

bagus hendaknya sistematis, jelas, ringkas, menarik agar siswa senang mempelajari

kembali materi yang telah dijelaskan. Beberapa pedoman dalam membuat catatan

yaitu:

 Mencatat pelajara secara ringkas,

 Mencatat pelajaran secara cermat,

 Mencatat pelajaran secara tepat,

 Menindak lanjuti catatan.

9. Keterampilan menjawab
Kemampuan menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapat secara lisan,

apalagi di depan orang banyak, merupakan suatu hal yang amat baik. Apalagi sebagai

seorang siswa yang memiliki berbagai ide atau pendapat terhadap pertanyaan yang

diajukan oleh guru atau teman. Siswa harus berani dan percaya diri terhadap jawaban

yang akan ia kemukakan.

Ada beberapa keterampilan belajar yang harus dimiliki siswa, diantaranya

keterampilan membaca, menulis, membuat catatan, keterampilan bertanya dan

menjawab, berdiskusi, keterampilan belajar berkelompok dan keterampilan

mempersiapkan diri menghadapi ujian. Prayitno (2016) mengatakan bahwa yang

manjadi dasar perlunya keterampilan belajar bagi siswa dalam rangka memperoleh

prestasi yang lebih baik adalah sebagai berikut:

 Keterampilan belajar merupakan suatu hal yang menjadi dasar bagi

kesuksesan siswa dalam sekolah atau kehidupan mereka selanjutnya.

 Keterampilan belajar sangat mendorong siswa apabila dilaksanakan lebih

awal.

 Guru BK dapat memberikan materi keterampilan belajar untuk semua siswa

sesuai dengan kebutuhannya.

 Melalui program keterampilan belajar guru pembimbing dapat menggali

permasalahan siswa atau membina hubungan konseling yang lebih mendalam.

Keterampilanbelajaradalahsuatu sistem, metode dan teknik yang baik dikuasai

oleh siswa tentang materi pengetahuan atau materi belajar yang disampaikan oleh

guru secaratangkas, efektifdanefisien, yang

tentunyaketerampilanbelajartersebutharusdilatihkansehinggasiswamenjaditerampi
ldalammenjalanipembelajaran di sekolah. Hal inidapatdilaksanakanoleh guru BK

melaluilayananpenguasaankonten. Seperti yangdiungkapkanolehPrayitno (2016)

bahwalayananpenguasaankontendapatmembantusiswauntukmenguasaikemampua

n-kemampuanataukompetensimelaluikegiatanbelajar.

Layananpenguasaankontenmerupakanlayanan yang diberikankepadaindividu

(siswa) untukmenguasaikemampuanataukompetensitertentumelalui

9kegiatanbelajar (Prayitno 2016).

Layananpenguasaankontensecaraumumbertujuanuntukmembantusiswamenguasai

kompetensitertentuberkaitandenganseluruhaspekterutamaberkaitandenganketeram

pilanbelajar. Denganmemahamidirinyakhususnyadalamprestasibelajar,

siswadapatmemperbaikicarabelajar yang efektifkhususnyaketerampilanbelajar.

Denganpenguasaanmateripelajaran yang

baikmakasecaralangsungprestasibelajarakanmeningkat.

C. HakikatKeterampilan

keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu

tujuan dengan efisiensi dan efektif. Menurut Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra,

(2018). Untuk memperoleh tingkat keterampilan diperlukan pengetahuan yang mendasar

tentang bagaimana keterampilan tertentu dihasilkan atau diperoleh serta faktor-faktor apa

saja yang berperan dalam mendorong penguasaan keterampilan. Pada intinya bahwa

suatu keterampilan itu baru dapat dikuasai apabila dipelajari atau dilatihkan dengan

persyaratan tertentu, satu diantaranya adalah kegiatan pembelajaran atau latihan

keterampilan tersebut dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu yang

memadai.
Pencapaian suatu keterampilan dipengaruhi oleh banyak faktor yang secara umum

dibedakan menjadi tiga hal yang utama, yaitu

1. Faktor proses belajar mengajar,

2. Faktor pribadi,

3. Faktor situasional

Hakikat keterampilan belajar meliputi empat unsur utama yaitu:

a) Transformasi Persepsi Belajar

Dalam berbagai hal guna meningkatkan keahlian belajar dalam basic

skills (membaca, menulis dan mendengar) ataupun dalam menangani rasa takut dan

kecemasan. Transformasi ini tidak hanya melatih kemampuan kognitif saja akan

tetapi juga meliputi domain afektif dan psikomotorik dari setiap orang. Sehingga

mampu menunjukkan pemahaman tentang keterampilan dan strategi belajar yang

diperlukan untuk sukses di sekolah.

b) Keterampilan Manajemen Pribadi

Kemampuan menerapkan pengetahuan keterampilan belajar dan kekuatan (potensi)

belajar yang dimilikinya untuk mengembangkan strategi guna memaksimalkan dan

meningkatkan pembelajaran sehingga dapat meraih kesuksesan belajar di sekolah

menengah.

c) Interpersonal Dan Keterampilan Kerjasama Tim

Kemampuan mengidentifikasi dan menjelaskan pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan untuk sukses dalam hubungan interpersonal dan kerjasama tim. Selain itu,
juga menunjukkan kemampuan yang tepat untuk menerapkan keterampilan

interpersonal dan kerjasama tim dalam berbagai lingkungan belajar.

d) Kesempatan Eksplorasi

Mengembangkan portofolio dokumen yang terkait dengan penilaian diri, penelitian,

dan ekplorasi karir yang diperlukan untuk merencanakan jalur untuk keberhasilan

sekolah menengah.

Keempat unsur itu merupakan ciri keterampilan belajar yang utuh yang sebenarnya

tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam proses pembelajaran keterampilan

belajar keempat unsur itu diharapkan dapat muncul, sehingga peserta didik dapat

mengalami proses internalisasi keterampilan belajar di dalam sikap belajarnya secara

utuh dan sempurna sehingga dapat mengurangi kemungkinan kebuntuan dalam

belajar (learning shutdown).

Manajemen diri pun sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.

Manajemen secara umum terdiri dari tiga langkah utama, yaitu menentukan tujuan,

memonitor dan mengevaluasi kemajuan, dan memberikan penguatan diri. Apabila

tujuan pendidikan adalah untuk menghasilkan orang orang yang mampu mendidik

dirinya maka siswa harus belajar mengatur hidupnya dengan menentukan tujuanya

sendiri, memonitor dan mengevaluasi perilakunya, dan menyediakan penguatan untuk

dirinya. Dalam kehidupan orang dewasa, penghargaan sering tidak tampak jelas, dan

tujuan sering memerlukan waktu lama untuk mencapainya. Hidup dipenuhi dengan

tugas tugas yan perlu diurutkan dalam manajemen diri, agar kegiatan lebih teratur dan

pencapaian tujuan bisa diprediksi.

D. TujuanPenerapanKeterampilanBelajar
Tujuan penerapan keterampilan dalam belajar yaitu:

1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran,

2. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar,

3. Membentuk peserta didik yang mandiri dalam belajar,

E. Karakteristik Siswa Yang Mempunyai Keterampilan Belajar.

Beberapa karakteristik siswa yang memiliki keterampilan belajar, antara lain :

1. Percaya diri (Self-Esteem)

2. Tidak menyandarkan diri pada orang lain (independence)

3. Mampu merekonstruksi belajar sesuai dengan dirinya (mengorganisasi belajar)

4. Mampu berinisiatif sendiri

5. Bertanggung jawab (responsibility)

6. Mampu berpikir logis dalam mengarahkan tujuan belajar

7. Mempunyai kemampuan fleksibilitas dan adaptabilitas yang tinggi terhadap

lingkungan

8. Selalu mempunyai gagasan baru (kreatif

F. Aspek-AspekKeterampilanBelajar

1. Keterampilan Membaca

Maunah (2014) menjelaskan bahwa pada hakikatnya membaca adalah kegiatan fisik

dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegiatan itu

terjadi proses pengenalan huruf – huruf. Sedangkan membaca yaitu melihat sambil

melisankan suatu tulisan dengan tujuan ingin mengetahui isinya. Menurut Tarigan,

membaca adalah pemerolehan pesan yang disampaikan oleh penulis.


Ada banyak metode membaca, metode ini merupakan hasil riset dari para ilmuwan

tentang cara membaca yang efektif. Salah satunya adalah metode SQ3R (Survey,

Question, Read, Recite, Review). Metoda SQ3R memberikan strategi yang diawali

dengan membangun gambaran umum tentang bahan yang dipelajari, menumbuhkan

pertanyaan dari judul/subjudul suatu bab dan dilanjutkan dengan membaca untuk

mencari jawaban dari pertanyaan.

Ada lima tahapan proses dalam membaca dengan metode SQ3R ini, yaitu:

 Survey atau meninjau

Baca Judul - Baca Pendahuluan – Baca Kepala Judul/Subbab – Perhatikan

Grafik, Diagram – Perhatikan Alat Bantu Baca.

 Question atau bertanya

Setelah kerangka pemikiran suatu bab diperoleh, mulai perhatikan kepala

judul/subbab yang biasanya dicetak tebal. Perhatikan kepala judul ini satu per

satu dan ubah kepala judul ini jadi beberapa pertanyaan. Tulislah pertanyaan-

pertanyaan itu pada suatu kolom dengan lebar 1/3 halaman kertas dan kolom

sisanya untuk jawaban yang diperoleh selama membaca.Misalkan kita

membaca buku tentang “Belajar di SMA” dan kepala judulnya adalah

“Manfaatkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolahmu”. Pertanyaan

yang dapat kita mundulkan adalah “Mengapa kita harus memanfaatkan

kegiatan ekstrakurikuler?” dan “Bagaimana caranya kita bisa ikut terlibat

dalam kegiatan ekstrakurikuler?”.

 Read atau membaca
Bacalah suatu subbab dengan tuntas jangan pindah ke subbab lain sebelum

kita menyelesaikannya. Pada saat membaca, kita mulai mencari jawaban

pertanyaan yang kita buat pada Question. Tuliskan jawaban yang kita peroleh

dengan dengan kata-kata sendiri di kertas yang pada 2/3 kolom yang

disiapkan. Dan jangan membaca di tempat tidur.

 Recite atau menuturkan

Cara melakukan Recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang

kita buat sebelum membaca subbab tersebut dan cobalah jawab pada selembar

kertas tanpa melihat buku.

 Review atau mengulang

Proses ini dapat dilakukan dengan membaca ulang seluruh subbab,

melengkapi catatan atau berdiskusi dengan teman. Cara Review yang terbukti

efektif adalah dengan menjelaskan kepada orang lain.

2. Keterampilan Menulis

Menulis merupakan keterampilan berfikir yang tidak dapat dipisahkan dan turut

berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar siswa. Aktifitas ini berkenaan dengan

bagaimana seorang siswa mengikat informasi pembelajaran dan menyajikannya

kembali dalam bentuk tulisan. Jika metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara

yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam

bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran,

teknik menulis dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam

mengimplementasikan suatu metode melalui aktifitas menulis.


DePorter (2015) mengatakan bahwa, “Menulis yang efektif adalah salah satu

kemampuan terpenting yang pernah dipelajari orang. Bagi pelajar, hal ini seringkali

berarti perbedaan antara mendapatkan nilai tinggi atau rendah pada saat

ujian”.Selanjutnya ia mengemukakan beberapa bentuk

keterampilan menulis diantaranya adalah sebagai berikut :

 Mencatat Standar/Linier

Teknik Mencatat Standar merupakan teknik pencatatan yang lazim dan telah

lama digunakan. Teknik mencatat ini adalah bentuk catatan dengan pola

memanjang kebawah mengikuti alur garis pada kertas.Beberapa gaya

pencatatan standar diantaranya :

a) Gaya kalimat/naratif yang terdiri dari tulisan apapun yang akan

dikomunikasikan dalam bentuk naratif

b) Gaya daftar yang menyertakan menuliskan ide ketika ide itu muncul

c) Gaya garis besar/alpabet yang terdiri dari membuat catatan dalam

urutan hierarki yang terdiri dari kategori utama dan subkategori

 Catatan TS

Catatan TS adalah singkatan dari Catatan : Tulis dan Susun. Bentuk catatan

ini membantu siswa berkonsentasi dengan memanfaatkan tulisan-tulisan

tentang pikiran-pikiran dan menyadarinya sebagai bagian dari proses belajar

serta menyertakan asosiasi  yang terkait dengan emosi yang bermanfaat dalam

proses pengingatan.

Secara anatomis Catatan TS membagi kertas dengan garis menjadi 2 kolom,

yaitu kolom kiri dan kolom kanan. Kolom kiri  dibuat lebih luas yang
berfungsi untuk daerah menulis catatan. Pada kolom ini siswa dapat menulis

tanggal, nama, dan informasi penting lainnya selama mendengarkan

penjelasan guru, merangkum, membaca dan sebagainya.

Sedangkan kolom kanan dibuat lebih sempit yang berfungsi untuk menyusun

catatan. Pada kolom ini siswa dapat menuliskan pemikiran asosiasi yang

muncul dalam benak mereka. Bisa berupa pendapat, reaksi dari apa yang

didengar, pertanyaan, perasaan, dan sebagainya.

 Mind Map (Peta Pikiran)

Peta Pikiran merupakan salah satu dari bentuk pencatatan dalam bentuk

organijer grafik. Teknik ini lahir dari ide tentang sifat kerja otak yang

memiliki karakteristik dan pola tertentu dalam memproses setiap informasi.

Peta pikiran merekam informasi ke dalam bentuk kata kunci, gambar, simbol

dan sebagainya membetuk pola informasi yang memetakan.

3. Keterampilan Bertanya

Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang

dikenal. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai hal-hal yang

merupakan hasil pertimbangan. Jadi, bertanya merupakan stimulus efektif yang

mendorong kemampuan berfikir.

Dalam proses belajar mengajar , bertanya memainkan peranan penting sebab

perrtanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan

memberikan dampak positif terhadap siswa , yaitu :

 Meningkatkan partisipasi siswa dalam dalam kegiatan belajar mengajar


 Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang

sedang dihadapi atau dibicarakan

 Mengembangkan pola dan cara belajar aktif dari siswa sebab berfikir itu

sendiri sesungguhnya adalah bertanya

 Menuntun proses berfikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu

siswa agar menentukan jawaban yang baik

 Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.

Dasar- dasarpertanyaan yang baik

 Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa

 Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan

 Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu

 Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berfikir sebelum menjawab

pertanyaan

 Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata

 Berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian

siwa untuk menjawab atau bertanya

 Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan jawaban yang

benar

Fungsipertanyaan di dalamkegiatanpembelajaranantaralain :

 Mendorong siswa untuk berfikir

 Meningkatkan keterlibatan siswa

 Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan

 Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah


 Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik

4. Keterampilan Mengatur Waktu dan Lingkungan

Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan

pengawasan produktivitas waktu. Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas

yang berarti rasio output dengan input.

Cara-cara mengatur waktu:

a) Membuat daftar “kerjaan”.

b) Membuat jadwal harian/mingguan.

c) Merencanakan jadwal yang lebih panjang (bulanan).

d) Belajarlah dengan rutin setiap hari tetapi degan frekuensi waktu yang tidak

terlalu lama.

e) Atur waktu belajar sekitar 5-10 menit saja.

f) Dahulukan pelajaran yang dianggap sulit.

Cara-caramengaturlingkungan:

 Sebelum kegiatan belajar dimulai, lingkungan fisik hendaknya ditata sehingga

tampak menyenangkan.

 Buku, jurnal, majalah, surat kabar, atau media lain, yang hendak dijadikan

sebagai sumber belajar perlu ditempatkan di dekat kegiatan belajar peserta

didik.

5. Keterampilan Mengikuti Ujian

Agar seorang siswa dapat mengerjakan ujian dengan baik, maka dia harus

mempersiapkan diri, baik itu persiapan secara psikologis, maupun untuk melakukan
review sebelumnya. Persiapan tes dapat dilakukan dengan persiapan mental, menjaga

kesehatan tubuh, dan percaya pada kemampuan diri sendiri.

 Belajar-Pasca Belajar

Beberapa hal yang dapat dilakukan selama maupun setelah belajar, diantaranya

a) Review catatan segera setelah pembelajaran di kelas,

b) Review catatan dengan singkat sebelum masuk pembelajaran di kelas

berikutnya

c) Jadwalkan waktu yang agak lama untuk review catatan tersebut secara

periodic

 Mengantisipasi Soal Ujian

Siswa dapat mengantisipasi soal ujian dengan mengira-ngira soal yang akan

keluar dengan:

a) Perhatikan setiap pedoman belajar (poin utama, bab,

subbab, handsout, dll.)

b) Pelajari soal-soal ujian sebelumnya atau dapat mempelajari soal-soal

Latihan Mandiri (LM)

c) Berdiskusilah dengan teman untuk menebak kira-kira soal apa yang akan

keluar dalam ujian.

 Tips Saat Ujian

Saat pelaksanaan ujian dapt dilakukan:

a) Datang dengan persiapan yang matang dan lebih awal

b) Tenang, percaya diri, sudah siap sedia, dan akan mengerjakan ujian

dengan baik
c) Preview soal-soal ujian dulu (terutama untuk soal uraian atau yang

memiliki waktu yang cukup banyak), luangkan 10% waktu untuk

membaca soal lebih mendalam

d) Jawab soal-soal ujian secara stretegis, dengan mulai menjawab pertanyaan

yang mudah, kemudian dengan soal-soal yang sukar

e) Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban mana

yang harus dipilih/ditebak.

f) Ketika mengerjakan soal ujian esai/uraian, pikirkan dulu jawabannya

sebelum menulis.

g) Sisihkan 10% waktu ujian untuk memerikasa ulang jawaban yang telah

dikerjakan.

h) Analisa hasil ujian, setiap ujian dapat membantu dalam mempersiapkan

diri untuk ujian selanjutnya

6. Penerapan Keterampilan Belajar Dalam BK

Dalam bimbingan konseling, konselor dapat menerapkan bimbingan belajar untuk

mengembangkan keterampilan belajar dengan melaksanakan bimbingan belajar.

Bimbingan belajar menurutAzwan (2016) adalah bimbingan yang diarahkan untuk

membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam belajar

dan memecahkan masalah-masalah belajar.Sedangkan menurut Yusuf, Nurikhsan

(2016) mengartikan bahwa bimbingan belajar adalah sebagai bimbingan yang

diarahkan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah belajar.

Layanan bimbingan belajar dilaksanakan melalui tahap-tahap :

a) Pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar


b) Pengungkapan sebab-sebab timbulnya masalah belajar

c) Pemberian bantuan pengentasan masalah

d) Langkah-langkah yang ditempuh dalam bimbingan:

 Menentukan masalah

 Pengumpulan data

 Analisis data

 Diagnosis

 Prognosis

 Treatment/terapi

7. Tindak lanjut/follow up

Dalam bimbingan belajar, keterampilan belajar amat penting untuk diterapkan.

Berbagai cara belajar yang dimiliki, akan sangat mendukung para konselor

mengembangkan kemampuan dan potensi para siswa khususnya pada bidang

akademik dengan menerapkan berbagai keterampilan belajar ini.

Meskipun demikian, keterampilan belajar perlu didukung oleh program bimbingan

untuk dapat mengembangkan keterampilan belajar siswa melalui:

a) Inventarisasi tingkat penguasaan keterampilan belajar siswa,

b) Sikap dan kebiasaan belajar siswa,

c) Pengetahuan yang memebantu siswa mengembangkan potensi diri dengan

mengembangkan keterampilan belajar.

d) Peran konselor sekolah sebagai ahli yang memiliki kemampuan memandirikan

siswa
e) Mampu menuangan atau memberdayakan semua potensi sekolah ke dalam

pengembangan program bimbingan dan konseling sekolah.


SOAL LATIHAN
I. ISIAN

1. Apa yang anda ketahui tentangkonsepdasarketerampilanbelajar?

2. Mengapa sebagai calon guru diperlukan untuk memahami keterampilan dasar

menjelaskan?

3. Jelaskan tujuan dari memahami konsepdasarketerampilan belajar?

4. Jelaskan prinsip-prinsip dalam menjelaskan materi kepada siswa!

5. Jelakan tahap-tahap dalam melakukan aktifitas menjelaskan!

6. Jelaskan hambatan-hambatan dalam penerapankonsepdasarketerampilanbelajar?

II. PILIHAN GANDA

1. Dalam proses pembelajaran, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan

efektifmaka guru perlumempunyai sikap sebagai berikut, kecuali

a. Mendorong siswa untuk membuat keputusan sendiri.

b. Memberi balikan dan pengayaan sebagaimana diperlukan.

c. Mengusahakan suasana belajar yang menyenangkan.

d. Memasukkan unsur yang tidak diperkirakan sebelumnya.

2. Pencapaian suatu keterampilan dipengaruhi oleh banyak faktor yang secara umum

dibedakan menjadi tiga hal yang utama, kecuali. .

a. Faktor proses belajar mengajar,

b. Faktor pribadi,

c. Faktor situasional

d. Faktoremosional

3. Dalam pembelajaran individual hendaknya guru harus memperhatikan prinsip ....

a. Sistematis
b. Kerjasama

c. Belajar tuntas

d. Perhatian

4. Yang harus dilakukan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran adalah …

a. Memberikan tugas dan latihan-latihan

b. Meninjau kembali penguasaan siswa

c. Memberikan motivasi

d. Memberikan bimbingan belajar

5. Pada karakteristik bahan pelajaran/materi pelajaran, substansi isi materi pelajaran

yang berhubungan dengan aturan, dalil, hukum, ketentuan, danprosedur yang

harusditempuhmerupakantermasuk dalam aspek

a. Konsep

b. Fakta

c. Nilai

d. Prinsip
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Keterampilan belajar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang yang dengan

kemampuan itu memberikan kemudahan baginya untuk mencapai tujuan belajar. Ada

banyak jenis keterampilan belajar, antara lain:

1. Keterampilan mengatur waktu

2. Keterampilan mengikuti pelajaran dikelas

3. Keterampilan mengerjakan tugas

4. Keterampilan persiapan mengikuti ujian

5. Keterampilan membuat ringkasan

6. Keterampilan belajar kelompok

7. Keterampilan belajar individu

Keterampilanbelajarmemilikitujuan dan manfaat yang besar bagi siswa, sehingga adanya

keterampilan belajar sangat dibutuhkan. Dalam layanan bimbingan dan konseling,

keterampilan belajar sangat dibutuhkandalammengetahuicarabelajarsiswa,

permasalahansiswadalambelajar, sertamenentukanlayananbimbinganbelajar yang

baikbagisiswa.

B. Saran

Dengan adanya keterampilan belajar ini diharapkan membangun pendidikan afektif dan

inovatif terkhusus pada mata pelajaran psikologipendidikan memperhatikan pengelolaan

kelas terutama keterampilan mengajar yang perlu dipersiapkan atau dirancang sebelum

memulai proses belajar mengajar.


DAFTAR PUSTAKA

Asrori. PsikologiPendidikanPendekatanMultidisipliner. 2020.

Djamarah, SyaifulBahri, Guru danAnakDidikDalamInteraksiEdukatif, Jakarta: PT. RinekaCipta,

2015

Aswan Zain, StrategiBelajarMengajar, Jakarta: PT. RinekaCipta, 2016PsikologiBelajar, Jakarta:

PT.

Hasibun, J.J danMoedjiono, Proses BelajarMengajar, Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2010

Hayati, IsnariaRizki, and EkoSujadi. "PerbedaanKeterampilanbelajarantarasiswa IPA dan

IPS." Tarbawi: JurnalIlmuPendidikan 14.1 (2018): 1-10.

Meilani, Dian, NyomanDantes, and I. N. Tika.

"PengaruhImplementasiPembelajaranSaintifikBerbasisKeterampilanBelajar Dan

Berinovasi 4C TerhadapHasilBelajar IPA

DenganKovariabelSikapIlmiahPadaPesertaDidikKelas V SD Gugus 15

KecamatanBuleleng." Jurnal Elementary: KajianTeori Dan

HasilPenelitianPendidikanSekolahDasar 3.1 (2020): 1-5.

Rahmat, PupuSaeful. Psikologipendidikan. BumiAksara, 2021.

Santi, V. P., Abdat, C. H., &Mahmudah, U. (2017). PengembanganPanduan Mind Mapping

untukMeningkatkanKeterampilanBelajar. Consilium: Jurnal Program

StudiBimbingandanKonseling, 5(2).

Anda mungkin juga menyukai