Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya. Sehingga para penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Landasan
Bimbingan Konseling” secara tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Ibu Roiyan One Febriani, M.Pd pada
mata kuliah bimbingan konseling. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada Ibu Roiyan selaku dosen mata kuliah yang telah membimbing dalam penyusunan
makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk
itu penulis mengharapkan kepada pembaca memrikan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan serta kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam masalah bimbingan dan konseling kode etik sangat dibutuhkan. Kode etik
dibutuhkan ketika seseorang (konselor) hendak membimbing seorang atau individu (konseli)
kearah pengembangan pribadinya. Peran kode etik yaitu sebagai acuan dan tuntunan dalam
memberikan masukan-masukan kepada konseli agar masukan yang diberikan oleh konselor
tidak menyelewwng atau keluar dari aturan-aturan, Norma-norma yang berlaku dimasyarakat
maupun di kalangan konselor sendiri.
1.3 Tujuan
1) Agar Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Kode Etik Profesi Konselor
Bimbingan Dan Konseling.
PEMBAHASAN
Namun dalam bahasa Indonesia etik dan etika diartikan berbeda. Kata ”etik”
mempunyai dua arti yaitu :
2) Nilai, mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Sementara etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral(akhlak).2
Pengertian etika telah banyak dikemukakan oleh para ahli yaitu pertama, etika
merupakan bagian filsafat yang mengajarkan akhlak (baik dan buruk). Kedua, etika
merupakan filsafat tentang nilai, kesusilaan, baik dan buruk. Ketiga, etika merupakan studi
tentang tingkah laku manusia, tidak hanya menentukan kebenarannya saja, tetapi juga
menyelidiki manfaatnya. Keempat, etika merupakan ilmu yang menyelidiki hal baik dan
buruk serta memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal
pikiran. Kelima, menurut Van Hoose dan Kottler menjelaskan bahwa etika merupakan ilmu
filsafat mengenai tingkah laku dan pengambilan keputusan moral.
1
Efendy, Ferry dan Makhfudli. Keperawatan Keehatan Komunitas Teori dan Praktis dalam Keperawatan,
Jakarta: Salemba Medika. 2009. h.25
2
Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,2003. h.309
Kode etik merupakan system aturan yang tertulis secara jelas dan tegas serta
terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik perbuatan yang dilakukan oleh seorang
profesional. Selanjutnya kode etik juga berupa aturan-aturan sikap akhlak yang ditetapkan
bersama dan ditaati bersama yang tergabung dalam suatu kumpulan. Oleh karena itu, kode
etik adalah serangkaian ketentuan dan peraturan yang disepakati bersama guna mengatur
tingkah laku para anggota.
3) Hubungan kelembagaan.
Kode etik profesi bimbingan dan konseling di Indonesia terdiri dari lima bab yaitu
bab satu pendahuluan, bab dua tentang kualifikasi dan kegiatan professional konselor, bab
tiga tentang hubungan kelembagaan, bab empat tentang praktek mandiri dan laporan kepada
pihak lain dan bab lima tentang ketaatan profesi.
3) Bagian ketiga berfokus pada isu yang berkaitan dengan tanggung jawab
professional seperti kompetensi professional periklanan dan penawaran , kualifikasi dan
tanggung jawab publik.
5) Bagian kelima mencakup evaluasi, penilaian dan intepretasi, pada bagian ini
mencakup penilaian klien, ketrampilan konselor dan kesesuaian penilaian.
3
Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling, Departemen Pendidikan Nasional tahun 2004,
h.4.
6) Bagian enam pengajaran, pelatihan dan pengawasan. Mencakup masalah yang
berkaitan dengan pelatihan dan program konselor Pendidikan. Ini mencakup sub topik :
pendidik konselor dan pelatih, konselor Pendidikan dan program pelatihan.
7) Bagian tujuh penelitian dan publikasi. Mencakup masalah yang berkaitan dengan
perlakuan etis. Subtopik termasuk tangung jawab penelitian, informedconsent, hasil laporan
dan publikasi.
c. Konselor wajib memiliki rasa tanggung jawab terhadap saran maupun peringatan
yang diberikan kepadanya, khususnya dari rekan seprofesi dengan pelaksanaan ktentuan-
ketentuan tingkah laku professional sebagaimana yang diatur dalam kode etik ini.
a. Catatan tentang diri klien meliputi data hasil wawancara, surat menurat, rekaman,
dan lainnya. Semuanya merupakan informasi yang rahasia dan hanya dapat digunakan oleh
kepentingan klien.
a. Konselor wajib menangani klien selama ada kesempatan dalam hubungan antara
klien dengan konselor.
c. Dalam melakukan tugasnya konselor tidak mengadakan pembedaan klien atas dasar
suku, bangsa, warna kulit, agama atau status sosial ekonomi.
d. Konselor tidak akan memaksa untuk memberikan bantuan kepada seseorang tanpa
izin dari orang yang bersangkutan.
g. Konselor wajib menjelaskan kepasa klien sifat hubungan yang sedang dibinadan
batas-batas tanggung jawab masig-masing dalam hubungan profesional.
Yaitu kode etik yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu
permasalahan peserta didik (klien) kiranya dapat mengalih-tangankan kepadapihak yang
lebih ahli.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kode etik merupakan system aturan yang tertulis secara jelas dan tegas serta
terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik perbuatan yang dilakukan oleh seorang
profesional.
Dalam kode etik ACA terdapat delapan bagian judul topik yaitu :
1) Yang pertama berisi hubungan konseling termasuk tanggung jawab konselor professional
pada konseli dan penggunaan teknologi dalam konseling.
2) Bagian kedua mencakup kepercayaan komunikasi istimewa dan privasi dalam konseling.
3) Bagian ketiga berfokus pada isu yang berkaitan dengan tanggung jawab professional.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
repository.uinbanten.ac.id/6027/2/ETIKA%2520DAN%2520BIMBINGAN
%2520KONSELING_HUNAINAH.pdf&ved=2ahUKEwj66bz2-
an2AhXdIbcAHXGoDm4QFnoECAYQAQ&usg=AOvVaw322Y6F2lPgMy_PwDI4nER
0
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/cobaBK/article/download/8172/4751&ved=2ahUKEwiQ2IPP-
qn2AhV3_XMBHX7vDJ44ChAWegQIFBAB&usg=AOvVaw0UPO6RDuJHSFbT9ajsf
Wgw