Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DASAR BIMBINGAN KELOMPOK

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Bimbingan dan Konseling Kelompok
Yang diampu Muhammad Reza Septian, M.Pd

Disusun Oleh :
Ahmad Dimyati M 17010246
Novia Khoerunnisa 17010169
Pipih ratna puri 17010149
Salma Nur Fauziah 17010172
Tira Tartila 17010208

Kelas : B2 – 2017

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
IKIP SILIWANGI
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi, yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini dibuat sebagai tugas untuk memenuhi salah satu mata
kuliah “Bimbingan dan Konseling Kelompok” di IKIP Siliwangi Bandung.
Semoga semua yang telah diberikan kepada kami menjadi amal baik yang
di ridhoi Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Cimahi, April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Bimbingan Kelompok Sebagai System.............................................3
B. Pengertian, Tujuan, Fungsi, Asas dan Ruang Lingkup Materi
Bimbingan Kelompok.........................................................................4
C. Kesalah Pahaman Mengenai Bimbingan Kelompok.......................8
D. kelebihan dan kelemahan bimbingan kelompok.............................10
BAB III PENUTUP.........................................................................................12
3.1...............................................................................................................
Kesimpulan..........................................................................................12
3.2...............................................................................................................
Saran....................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah atau lembaga pendidikan merupakan sebuah wadah bagi
masyarakat yang digunakan selain sebagai tempat untuk mendidik juga sebagai
wadah bimbingan bagi masyraakat. Banyak yang sudah dilakukan oleh guru dan
orang tua untuk selalu membimbing anaknya agar selalu berbuat baik, taat aturan
dan tidak menjadi anak yang salah pergaulan. Banyak kegiatan yang bisa diikuti
oleh anak untuk menumbuhkan rasa prcaya diri, keberanian diri, dan
pengembangan diri.
Orang tua dan guru selalu memperhatikan dan memantau perkembangan
anak. Hal ini dilakukan agar si anak juga bisa mengetahui perkembangannya.
Biasanya anak bermain dengan temannya baik itu bermain di lapangan, di
halaman rumah atau bermain didalam rumah. Dengan mengisi waktunya dengan
bermain secara tidak langsung perkembangan anak bertambah, tentunya harapan
dari orang tua atau guru adalah perkembangan yang positif.
Bagi anak yang kesulitan belajar biasanya tindakan orang tua adalah
mengirim anak ke lembaga bimbingan belajar. Itu juga salah satu langkah yang
baik, namun bila orang tua yang lebih kreatif tentunya ia akan membimbing
anaknya dalam belajar tidak langsung di les kan ke tempat bimbingan belajar.
Mungkin tindakan lain adalah mengundang teman yang lain untuk belajar
kelompok atau beljar bareng.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah bimbingan dan konseling kelompok sebagai system?
2. Bagaimana pengertian, tujuan, fungsi, asas dan lingkup materi
bimbingan kelompok?

1
2

3. Kesalah pahaman mengenai bimbingan kelompok.


4. Bagaimana kelebihan dan kelemahan bimbingan kelompok?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk memahami bimbingan dan konseling sebagai system.
2. Untuk memahami pengertian, fungsi, asas dan lingkup materi
bimbingan kelompok.
3. Untuk memhami kesalah pahaman bimbingan kelompok.
4. Untuk mengetahui dan memahami kelebihan dan kelemahan bimbingan
kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN

E. Bimbingan Kelompok Sebagai System

Sistem merupakan kesatuan yang kompleks dan terorganisasi. Sistem


merupakan kumpulan terpadu elemen-elemen yang berinteraksi, yang dirancang
untuk menjalankan fungsi yang telah ditentukan dengan baik. Suatu sistem terdiri
dari bagian-bagian yang saling mempengaruhi dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan. Sistem mengandung subsistem-subsistem yang saling berinteraksi.

Sistem adalah suatu hal yang aktif, bergerak,dan menuju kepada arah atau
produk tertentu. Oleh karena itu bimbingan yang disusun berdasarkan suatu
sistem, mengadakan penyesuaian atau peninjauan kembali kegiatan
pemrosesannya, tetapi juga sistem itu meninjau kembali dan mengubah tolok
ukurnya (baik berupa sasaran, target, tujuan maupun yang lainnya).

Bimbingan dan konseling kelompok merupakan suatu sistem, yang


memiliki komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan. Sistem bimbingan dan konseling kelompok merupakan sub
sistem pendidikan, yang saling berhubungan dan bekerja sama pula untuk
mencapai tujuan pendidikan yang lebih luas. Dalam proses bimbingan dan
konseling kelompok terdapat beberapa komponen yang harus dipandang sebagai
suatu sistem, yakni:

1. Sarana, merupakan seperangkat alat bantu untuk memperlancar proses


bimbingan dan konseling kelompok. Sarana sebagai perangkat alat bantu
akan mempermudah konselor dan konseli sebagai personil sistem dalam
mencapai tujuan. Sarana yang dimaksudkan dalam komponen
instrumental system kegiatan tersebut yaitu ruangan, tempat duduk dan
perlengkapan administrasi lain untuk kegiatan.

3
4

2. Tahapan sebagai komponen dalam sistem bimbingan dan konseling


kelompok yang digunakan oleh konselor sebagai personil sistem dalam
pemrosesan masukan menjadi keluaran.
3. Program sebagai komponen masukan instrumental dalam sistem
bimbingan dan konseling kelompok yaitu seperangkat kegiatan yang
dirancang secara terencana, terorganisasi, terkoordinasi selama periode
waktu tertentu dan dilakukan secara berkaitan untuk mencapai tujuan
4. Konselor merupakan komponen dasar untuk pengoperasian sebuah
sistem.
5. Konseli yang dilayani merupakan komponen dasar dalam sistem, yang
mengikat satu sama lain, tidak hanya membawa masalah, kebutuhan
yang perlu dipecahkan dan dipebuhi,
6. Norma adalah petunjuk yang harus dijalankan oleh konselor dan konseli
sebelum, selama, dan sesudah kegiatan.
7. Tujuan dirumuskan berdasarkan kebutuhan konseli, perkembangan
konseli dan tuntutan lingkungan.

B. Pengertian, Tujuan, Fungsi, Asas dan Ruang Lingkup Materi Bimbingan


Kelompok
1. Pengertian

Bimbingan kelompok secara umum adalah layanan bimbingan yang


diberikan dalam suasana kelompok. Namun berikut ini adalah pengertian
bimbingan kelompok menurut para ahli :

 Menurut Dewa Ketut Sukardi (2002 :48),bimbingan kelompok yaitu


layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara
bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu
(terutama dari pembimbing/ konselor) yang berguna untuk menunjang
5

kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota


keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.
 Menurut Prayitno ( 1995 : 62 ) menyatakan Bimbingan kelompok berarti
memanfaatkan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan
konseling. Bimbingan kelompok lebih merupakan suatu upaya
bimbingan kepada individu-individu melalui kelompok.
 Menurut Juntika (2003 : 31),bimbingan kelompok merupakan bantuan
terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan
kelompok dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas
kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi
dan sosial.
 Menurut Prof. Mungin (2005 : 17) menyatakan bimbingan kelompok
adalah suatu kegiatan kelompok di mana pimpinan kelompok
menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota
kelompok menjadi lebih sosial atau untuk membantu anggota-anggota
kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.

Jadi dapat disimpulkan kegiatan bimbingan kelompok merupakan salah satu


layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sejumlah individu dalam
bentuk kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk membahas
topik tertentu  yang dipimpin oleh pemimpin kelompok bertujuan menunjang
pemahaman, pengembangan dan pertimbangan pengambilan keputusan/ tindakan
individu.

2. Tujuan
 Tujuan Umum
6

Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan


kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi perserta
layanan (siswa).

 Tujuan Khusus

Secara lebih khusus layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk


mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang
menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yaitu peningkatan
kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal para siswa.

Menurut Prayitno (1995 : 70) tujuan yang ingin dicapai dalam bimbingan
kelompok yaitu penguasaan informasi untuk tujuan yang lebih luas,
pengembangan pribadi, dan pembahasan masalah atau topik-topik umum secara
luas dan mendalam yang bermanfaat bagi para anggota kelompok

Menurut Mungin Eddy Wibowo, (2005:17).Tujuan bimbingan kelompok


adalah untuk memberi informasi dan data untuk mempermudah pembuatan
keputusan dan tingkah laku.

3. Fungsi

Fungsi dari layanan bimbingan kelompok diantaranya adalah sebagai


berikut:

 memberi kesempatan yang luas untuk berpendapat dan memberikan


tanggapan tentang berbagai hal yang terjadi di lingkungan sekitar.
 mempunyai pemahaman yang efektif, objektif, tepat, dan cukup luas
tentang berbagai hal tentang apa yang mereka bicarakan.
 menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan sendiri dan lingkungan
mereka yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam
kelompok.
7

 menyusun program-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan


terhadap sesuatu hal yang buruk dan memberikan dukungan terhadap
sesuatu hal yang baik.
 melaksanakan kegiatan-kegiatan yang nyata dan langsung untuk
membuahkan hasil sebagaimana apa yang mereka programkan semula.
4. Asas
Asas-asas yang ada dalam layanan bimbingan kelompok diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Asas kerahasiaan; Para anggota harus menyimpan dan merahasiakan
informasi apa yang dibahas dalam kelompok, terutama hal-hal yang tidak
layak diketahui orang lain.
b. Asas keterbukaan; Para anggota bebas dan terbuka mengemukakan
pendapat, ide, saran, tentang apa saja yang yang dirasakan dan
dipikirkannyatanpa adanya rasa malu dan ragu-ragu.
c. Asas kesukarelaan; Semua anggota dapat menampilkan diri secara
spontan tanpamalu atau dipaksa oleh teman lain atu pemimpin kelompok.
d. Asas kenormatifan; Semua yang dibicarakan dalam kelompok tidak
boleh bertentangan dengan norma-norma dan kebiasaan yang berlaku.
e. Asas kegiatan : Hasil  layanan bimbingan kelompok tidak akan berarti
bila konseli yang dibimbing tidak melakukan kegiatan dalam mencapai
tujuan– tujuan bimbingan. Pemimpin kelompok hendaknya menimbulkan
suasana agar konseli yang dibimbing mampu menyelenggarakan kegiatan
yang dimaksud dalam penyelesaian masalah.
f. Asas kekinian : Masalah yang dibahas dalam kegiatan bimbingan
kelompok harus bersifat sekarang. Maksudnya, masalah yang dibahas
adalah masalah yang saat ini sedang dialami yang mendesak, yang
mengganggu keefektifan kehidupan sehari-hari, yang membutuhkan
penyelesaian segera, bukan masalah dua tahun yang lalu ataupun masalah
waktu kecil.
8

5. Ruang Lingkup Materi

Dalam bimbingan kelompok tentunya akan diberikan beberapa materi.


Berikut adalah materi yang diberikan dalam bimbingan kelompok:

a. Pengenalan sikap dan kebiasaan, bakat dan minat, dan cita-cita serta
penyalurannya.
b. Pengenalan kelemahan diri dan penanggulangannya, kekuatan diri dan
pengembangannya.
c. Pengembangan kemampuan berkomunikasi, menerima/menyampaikan
pendapat, bertingkahlaku dan hubungan sosial, baik di rumah, sekolah,
maupun di masyarakat, teman sebaya di sekolah dan diluar sekolah dan
kondisi/peraturan sekolah.
d. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik disekolah dan di
rumah sesuai dengan kemampuan pribadi siswa.
e. Pengembangan teknik-teknik penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi
dan kesenian sesuai dengan kondisi fisik, sosial, dan budaya.
f. Orientasi dan informasi karier, dunia kerja, dan upaya memperoleh
penghasilan.
g. Orientasi dan informasi perguruan tinggi sesuai dengan karier yang
hendak dikembangkan.
h. Pengambilan keputusan dan perencanaan masa depan.

Pelayanan bimbingan kelompok juga memanfaatkan dinamika


kelompok dalam mencapai tujuan pelayanan bimbingan. Dalam sebuah kelompok
juga tidak boleh terlalu besar anggotanya. Setiap kelompok paling tidak ada 10
orang atau maksimal 15 orang.

Pelayanan bimbingan kelompok juga memanfaatkan dinamika


kelompok dalam mencapai tujuan pelayanan bimbingan. Dalam sebuah kelompok
9

juga tidak boleh terlalu besar anggotanya. Setiap kelompok paling tidak ada 10
orang atau maksimal 15 orang.

C. Kesalah Pahaman Mengenai Bimbingan Kelompok


1. Kerancuan antara “Bimbingan Kelompok” dengan “Membimbing
Kelompok”

Bimbingan kelompok sering diartikan sebagai usaha membimbing


kelompok konseli (dalam hal ini siswa) agar kelompok yang dibimbing menjadi
lebih kokoh dan mandiri. Namun,yang perlu dicatat adalah bahwa
kegiatan membimbing kelompok seperti itu tidak dikategorikan ke dalam
“Bimbingan Kelompok” sebagai salah satu layanan bimbingan dan konseling.
“Membimbing suatu Kelompok” atau “Bimbingan suatu Kelompok” tidak sama
dengan “Bimbingan Kelompok”. Membimbing kelompok berarti “membesarkan
kelompok”. Sedangkan “Bimbingan Kelompok” sama artinya dengan
memanfaatkan potensi dan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan yang
diharapkan dari layanan bimbingan dan konseling. Bimbingan kelompok lebih
merupakan usaha bimbingan yang diberikan kepada individu melalui kelompok-
kelompok.

2. Bimbingan kelompok disamakan saja kegiatan kelompok.

“Bimbingan Kelompok” sering juga diartikan sebagai suatu kegiatan yang


dilakukan dalam, oleh dan untuk kelompok yang bersangkutan. Namun
demikian, kegiatan yang dilakukan belum dapat dikategorikan sebagai bimbingan
atau konseling kelompok apabila “dinamika kelompok” yang terkandung dalam
kegiatan tidak ditumbulkan dengan sengaja dalam dan dikendalikan cermat oleh
10

pemimpin kelompok yang yang berperan sebagai pemimpin untuk kepentingan


orang-orang yang menjadi peserta kegiatan itu.

3. Bimbingan kelompok disamakan saja dengan diskusi.

Kegiatan diskusi dianggap sebagai bimbingan kelompok. Memang benar


kegiatan diskusi adalah kegiatan kelompok dan tujuan diskusi adalah
memecahkan suatu masalah tertentu dan dibenarkan juga bahwa dalam diskusi
para pesertanya berkemungkinan lebih pandai berargumentasi, berani
mengemukan pendapat, dan lain sebagainya. Akan tetapi, dalam forum diskusi
bebas, sering kali suasana berkembang menjadi panas saling mementingkan ego
masing-masing. Kegiatan diskusi pun tidak selalu menjadi atau tidak dengan
sendirinya menjadi kegiatan bimbingan kelompok. Hal-hal seperti itulah yang
justru bertentangan dengan tujuan bimbingan dan konseling, dan hal itu tidak
mungkin terjadi dalam suatu kegiatan bimbingan kelompok atau konseling
kelompok yang dikelola dengan baik.

4. Bimbingan kelompok membahas masalah yang sama

Bimbingan kelompok sering kali dianggap sebagai kegiatan bimbingan yang


diberikan kepada sekelompok siswa yang mengalami masalah yang sama. Pada
hal perlu diingat, dalam konteks bimbingan dan konseling, setiap masalah adalah
unik. Dan oleh karena itu juga, setiap masalah harus didekati dari sudut
keunikannya. Menganggap semua masalah yang dialami individu adalah
sama, sudah pasti tidak selaras dengan orientasi keunikan individual dalam
pelayanan bimbingan dan konseling. Satu hal mendasar yang perlu dipertanyakan
adalah, sampai seberapa jauhkah dinamika kelompok di kembangkan dan di
11

kendalikan dalam suatu kegiatan-kegiatan tertentu. Misalkan mengenai


penerangan tentang akibat adanya pergaulan bebas pada remaja-remaja masa
kini, upaya pengurangan kegiatan mencontek, dan latihan mengerjakan soal-soal.
Namun apabila dinamika kelompok yang dikembangkan kurang tepat, maka boleh
jadi kegiatan-kegiatan tersebut tidak ada bedanya dengan kegiatan pengajaran
atau latihan, dan bahkan lebih tepatnya disebut dengan layanan informasi.

5. Bimbingan kelompok di fokuskan pada pemberian informasi.

Bimbingan kelompok, sering kali difokuskan pada pemberian layanan


informasi kepada sekelompok individu/konseli/siswa. Lebih parahnya
lagi, pandangan semacam ini banyak dianut oleh orang yang tidak begitu awam
dengan bimbingan konseling. Statement (anggapan) hampir sama dengan
kesalahpahaman yang keempat tadi, yang tidak mempersoalkan pengembangan
dan pengendalian dinamika kelompok dalam kelompok-kelompok tertentu, dan
yang terbentuk hanyalah wadah pemberian layanan informasi.

D. Kelebihan dan Kelemahan Bimbingan


1. Kelebihan bimbingan kelompok
a. Bimbingan kelompok lebih bersifat efektif dan efisien waktu dan
tenaga.
b. Bimbingan kelompok dapat memanfaatkan pengaruh-pengaruh
seseorang atau beberapa orang individu terhadap anggota lainnya.
c. Menyadarkan klien bahwa kenyataan yang sama juga dihadapi oleh
teman-temannya, sehingga terdorong untuk berusaha menghadapi
kenytaan bersama dan saling mendiskusikan.
12

d. Dalam bimbingan kelompok dapat terjadi saling tukar pengalaman


diantara anggotanya.
e. Bimbingan kelompok dapat merupakan awal dari bimbingan individual.
f. Bimbingan kelompok dapat menjadi pelengkap dari tekhnik bimbingan
individual.

2. Kelemahan bimbingan kelompok


a. Hanya terbatas pada pencegahan
b. Lebih berorientasi pada pemberian informasi
c. Kurang adanya interaksi antar sesame anggota.
d. Kebutuhan individual masing-masing akan informasi yang lebih
spesifik tidak dapat sepenuhnya dilayani
e. Informasi yang disampaikan tidak akan dapat terlalu mendalam dan
lengkap, karena tingkat kedalaman dan kelengkapan masing-masing
klien dalam kelompok tidak sama sehingga informasi yang disampaikan
diselaraskan dengan kbutuhan rata-rata dalam kelompok
f. Tidak semua klien akan tertarik dan melibatkan diri karena daya
tangkap, minat dan kedewasaan berbeda-beda
g. Harus menentukan materi yang sesuai bagi kelompok yang dilayani.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan dan konseling kelompok merupakan suatu sistem, yang
memiliki komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan. Sistem bimbingan dan konseling kelompok merupakan sub
sistem pendidikan, yang saling berhubungan dan bekerja sama pula untuk
mencapai tujuan pendidikan yang lebih luas.

Bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan


konseling yang diberikan kepada sejumlah individu dalam bentuk kelompok
dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk membahas topik tertentu  yang
dipimpin oleh pemimpin kelompok yang secara umum layanan bimbingan
kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya
kemampuan berkomunikasi perserta layanan (siswa).

Dimana pada pelaksanaanya bimbingan kelompok berlandaskan asas-asas


diantaranya adalah sebagai berikut : Asas kerahasiaan, asas keterbukaan, asas
kesukarelaan, asas kenormatifan, asas kekinian, asas kegiatan.

Adapun kesalah pahaman mengenai bimbingan kelompok adalah, sebagai


berikut :

1. Kerancuan antara “Bimbingan Kelompok” dengan “Membimbing


Kelompok”
2. Bimbingan kelompok disamakan saja kegiatan kelompok.
3. Bimbingan kelompok disamakan saja dengan diskusi.
4. Bimbingan kelompok membahas masalah yang sama
5. Bimbingan kelompok di fokuskan pada pemberian informasi.

12
13

Dalam penggunaannya bimbingan kelompok memiliki kelebihan dan


kelemahan yakni :

 Kelebihan Bimbingan Kelompok


1. Bimbingan kelompok lebih bersifat efektif dan efisien waktu dan
tenaga.
2. Bimbingan kelompok dapat memanfaatkan pengaruh-pengaruh
seseorang atau beberapa orang individu terhadap anggota lainnya.
3. Menyadarkan klien bahwa kenyataan yang sama juga dihadapi oleh
teman-temannya, sehingga terdorong untuk berusaha menghadapi
kenyataan bersama dan saling mendiskusikan.
4. Dalam bimbingan kelompok dapat terjadi saling tukar pengalaman
diantara anggotanya.
5. Bimbingan kelompok dapat merupakan awal dari bimbingan individual.
6. Bimbingan kelompok dapat menjadi pelengkap dari tekhnik bimbingan
individual.
 Kekurangan Bimbingan Kelompok
1. Hanya terbatas pada pencegahan
2. Lebih berorientasi pada pemberian informasi
3. Kurang adanya interaksi antar sesama anggota.
4. Kebutuhan individual masing-masing akan informasi yang lebih
spesifik tidak dapat sepenuhnya dilayani
5. Informasi yang disampaikan tidak akan dapat terlalu mendalam dan
lengkap, karena tingkat kedalaman dan kelengkapan masing-masing
klien dalam kelompok tidak sama sehingga informasi yang disampaikan
diselaraskan dengan kebutuhan rata-rata dalam kelompok
6. Tidak semua klien akan tertarik dan melibatkan diri karena daya
tangkap, minat  dan kedewasaan berbeda-beda.
7. Harus menentukan materi yang sesuai bagi kelompok yang dilayani.
14

B. Saran
Kami  merasa bahwa pada makalah ini banyak sekali kekurangan, oleh
karena kurangnya pengetahuan pada saat pembuatan makalah, kami sebagai
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun kepada pembaca agar
kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi. Karena pengetahuan tentang
konsep dasar bimbingan kelompok ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa
Bimbingan dan Konseling
DAFTAR PUSTAKA
Dewa, Ketut S. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Eddy, Wibowo Mungin. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang:
Unnes Press.
Mugiarso, Heru dkk. 2007. Bimbingan dan Konseling. Semarang : UPT UNNES
PRESS.
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Romlah, Tatik. 2001. Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok. Malang :
Universitas Negeri Malang.
Santosa ,Slamet.2004. Dinamika Kelompok.jakarta : PT . Bumi Aksara.
W. S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti. 2004. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
\

Anda mungkin juga menyukai