Anda di halaman 1dari 5

ALIH TANGAN KASUS

A. Pengertian
Adakalanya masalah – masalah yang dihadapi oleh siswa berada diluar  kewenangan dan
kemampuan konselor maupun staf sekolah. Misalnya masalah sakit pisik (amandel, mata,
telinga), gangguan psikis yang tergolong berat (neurosa, psikoneurosa, psikosa) (Widada,
Hayinah, 1990:31 ), oleh karena itulah layanan alihtangan kasus diberikan agar konseli
mendapatkan layanan yang optimal dari ahli lain yang benar-benar handal/sesuai dengan
bidangnya.

B.   Tujuan
1. Umum
Konseli mendapat layanan yang optimal atas masalah yang dialaminya
2. Khusus
Terwujudnya keempat fungsi konseling terutama upaya pengentasan masalah konseli. 
Layanan ini juga mewujudkan upaya pemahaman dan pencegahan serta pengembangan
dan pemeliharaan.

C.   Komponen
1. Konseli dan masalahnya
Konselor tidak berkewenangan dalam menangani masalah :
a. Penyakit
b. Kriminalitas
c. Psikotropika
d. Guna-guna
e. Keabnormalan akut

2. Konselor
Sebelum dialihtangankan maka konselor hendaknya memperhatikan kenormalan
konseli dari substansi masalah konseli

3. Ahli Lain
a. Dokter
b. Psikiater
c. Psikolog
d. Guru
e. Ahli bidang tertentu : agama, adat dll

D.  Kegiatan 
kegiatan alih tangan meliputi dua jalur yaitu :
1. Jalur Kepada Konselor
Jalur kepada konselor dalam arti konselor menerima “kiriman” konseli dari pihak lain
seperti orangtua, kepala sekolah, pihak atau ahli lain (misalnya dokter, psikiater, psikolog,
kepala suatu kantor atau perusahaan). Konselor menerima konseli dari pihak lain dengan
harapan konseli itu dapat ditangani oleh pihak lain itu; atau permasalahan konseli itu tidak
sesuai dengan bidang keahlian pihak yang mengirimkan konseli itu. Berkenaan dengan
prosedur alihtangan hamper tidak ada persoalan yang memerlukan perhatian khusus,
kecuali masalah kesukarelaan. Konseli yang dikirimkan kepada konselor itu hendaknya
dengan sukarela dating kepada konselor. Di atas kesukarelaan itulah konselor akan bekerja
bersama konseli itu menangani masalahnya. 
2. Jalur dari Konselor
Jalur dari konselor dalam arti konselor “mengirimkan” konseli yang belum tuntas
ditangani ahli-ahli lain, seperti konselor yang lebih senior , konselor yang membidangi
spesialisasi tertentu , ahli-ahli lain (misalnya guru bidang studi, psikologi, psikiater,
dokter). Konselor mengalihtangankan konseli kepada pihak lain apabila masalah yang
dihadapi konseli memang diluar kewenangan konselor untuk menanganinya , atau setelah
konselor berusaha sekuat tenaga memberikan bantuan , namun permaslahan konseli belum
berhasil ditangani secara tuntas. Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian ,
khusunya tentang kepada siapa konseli akan dialih tangankan kepada pihak alih tangan .
Dalam kaitan itu, Cornier & Bernard (1982) mengemukakan beberapa praktek yang salah
yang hendaknya tidak dilakukan konselor dalam kegiatan alih tangan , yaitu :
1. Konseli tidak diberi alternatif pilihan kepada ahli mana dia akan dialih tangankan
2. Konselor mengalih tangankan konseli kepada pihak yang keahliannya diragukan , atau
kepada ahli yang reputasinya kurang dikenal
3. Konselor membicarakan permasalahan konseli kepada calon ahli tempat alih tangan tanpa
persetujuan konseli
4. Konselor menyebutkan nama konseli kepada calon ahli tempat alih tangan

E.  Operasionalisasi
a. Perencanaan
Menetapkan kasus yang dialihtangankan , meyakinkan konseli akan alih tangan kasus,
menghubungi ahli lain yang menjadi arah alih tangan kasus, menyiapkan materi alih
tangan kasus dan kelengkapan administrative
b. Pelaksanaan
Mengkomunikasikan rencana alih tangan kasus kepada pihak terkait dan
mengalihtangankan konseli kepada pihak terkait itu.
c. Evaluasi
Membahas hasil alih tangan kasus melalui; konseli, laporan dari ahli lain dan analisis hasil
alih tangan kasus kemudian mengkaji hasil alih tangan kasus terhadap pengentasan
masalah konseli
d. Analisis hasil evaluasi
Melakukan analisis terhadap efektivitas alih tangan kasus terhadap pengentasan masalah
konseli secara menyeluruh.
e. Tindak lanjut
Menyelenggarakan layanan lanjutan oleh konselor jika diperlukan atau konseli
memerlukan alih tangan kasus ke ahli lain lagi.
f. Pelaporan
Menyusun laporan kegiatan alih tangan kasus , menyampaikan laporan dan
mendokumentasi laporan.

F.  Langkah – langkah dalam alih tangan kasus


Berikut ini adalah  langkah – langkah  alih tangan kasus :
1. Di mulai dengan pembicaraan dengan siswa yang bersangkutan berkaitan dengan
perlunya pengalih tanganan kasusnya. Perlu diupayakan agar  pada akhirnya siswa setuju
dan bersedia untuk mengikuti  program alih tangan kasus
2. Dengan surat pengantar, siswa yang bersangkutan  menemui ahli, bila diperlukan guru
pembimbing dapat mengantar siswa
3. Selanjutnya, penanganan kasus sepenuhnya berada ditangan ahli yang bersangkutan
4. Siswa yang  bersangkutan perlu diminta untuk membicarakan hasil alih tangan kasus
( setelah proses penanganan ) kepada guru  pembimbing dan atau pembimbing 
memberikan layanan tindak lanjut. 
  
G. Sumber Rujukan Alih Tangan Kasus ( Referal )

Dalam alih tangan kasus juga diperlukan adanya sumber rujukan guna penanganan yang 
memerlukan cara atau  layanan yang berbeda. Sumber rujukan alih tangan kasus (referral)
yaitu alih tangan kasus dapat dilaksanakan untuk alas an – alas an pengembangan, diagnotik,
perbaikan dan pencegahan dalam berbagai bidang  masalah individu atau peserta didik
menjadi psikologis, fisiologis dan kesehatan, sosial, finansial, pendidikan dan pekerjaan,
pertunbuhan dan aktualitas. Dengan jenis masalah seperti it maka dapat dikenali sumber-
sumber rujukan sebagai berikut : 

a. Sumber – sumber alih tangan kasus (referral) bagi kebutuhan psikologis khusus
Kebutuhan psikologis yang membutuhkan perhatian khusus adalah kecemasan yang
berlebihan, depresi, takut, permusuhan, agresif, tidak mampu mengambil keputusan , tidak
bertanggung jawab dan sebagainya.
b. Sumber- sumber alih tangan kasus untuk tujuan kesehatan
Faktor-faktor kesehatan dan fisikologis semacam penglihatan, pendengaran, diet efek
penyakit kronis, kesehatan pribadi seperti gigi bersih. Sumber utama yang memenuhi
kebutuhan kesehatan di sekolah adalah dokter sekolah dan perawat. Di masyarakat juga
terdapat pusat kesehatan atau rumah sakit. Sumber-sumber perawatan perbaikan meliputi :
dokter umum, rumah sakit, klinik, penerapi fisik. Guru dan konselor dapat bekerja sama
dengan badan – badan kesehatan dalam menangani kesehatan siswa.
c. Sumber – sumber rujukan untuk kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial siswa telah menjadi perhatian sejak mereka duduk dibangku sekolah
keadaan selalu berubah dari  waktu ke waktu, hal ini sangat di pengaruhi oleh keadaan
ekonomi, sosial dan moral. Sumber  - sumber  rujukan sosial dapat diperoleh di beberapa
sekolah yaitu melalui pekerja sosial dan konselor.
d. Sumber alih tangan kasus kebutuhan bantuan keuangan
Kebutuhan keuangan sering menjadi sandungan utama bagi siswa selama belajar , sekolah
jarang mengusakan mengatasi kesulitan yang berkaitan dengan keuangan, pengaruh tidak
terpenuhinya keuangan muncul dalam bentuj perilaku sosial , psikologi bahkan fisiologi.
Sumber alih tangan kasus masyarakat yang dapat diperoleh adalah pengusaha, badan
serikat kerja, badan  kesejahteraan sosial dan kelompok – kelompok professional .
e. Kebutuhan penempatan dan perencanaan kerja
Di Amerika banyak kantor – kantor tenaga kerja yang memberikan layanan kepada anak
remaja yang memasuki dunia kerja. tes yang digunakan adalah General aptitude tes
battery, hasilnya diinterpretasi, selanjutnya di kirim ke lembaga penempatan tenaga kerja
sebagai pertimbangan dalam  penempatan.

Sementara itu setiap lembaga tenaga kerja secara berkala mengeluarkan hasil analisa tentang
keadaan lapangan kerja, hasilnya di bagikan ke sekolah. Konselor dapat memanfaatkan data
ini sebagai sumber informasi karir bagi siswa.

KESIMPULAN

Layanan alih tangan kasus merupakan upaya bantuan agar konseli mendapatkan
layanan yang optimal dari ahli lain yang benar – benar handal/ sesuai dengan bidangnya. .
Cara ini dilakukan untuk membantu konselor dalam hal pemecahan masalah karena ketidak
mampuannya untuk menangani permasalahan tersebut, sehingga diperlukan pihak tertentu
yang dianggap mampu untuk melakukan penanganan persoalan yang dihadapi individu.
Kegiatan alih tangan kasus ini seharusnya dilakukan secara sungguh – sungguh antara
konselor dan individu serta pihak – pihak yang lain agar dicapai pemecahan masalah yang
optimal bagi individu (konseli). Demi kepentingan pribadi individu dan konselor tersebut.
Setiap kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan perencanaan yang disetujui oleh semua
pihak serta dilakukan secara profesional.
DAFTAR TINDAKAN ALIH TANGAN KASUS

MASALAH SISWA PIHAK TUJUAN ALIH TANGAN


Siswa melakukan tindakan diluar batas normal Pihak yang dapat dijadikan sebagai tempat alih
akibat depresi seperti marah tidak terkendali, tangan kasus adalah psikiater karena siswa
merusak barang, dan menyakiti teman. mengalami gangguan kejiwaan.
Siswa mengeluh kepada konselor bahwa Pihak yang dapat dijadikan tempat alih tangan
penglihatannya kabur saat belajar. kasus adalah Dokter spesialis matas
Siswa mengkonsumsi narkotika di sekolah Pihak yang dapat dijadikan tempat alih tangan
kasus adalah pihak kepolisian.
Siswa menjadi provokator tawuran di sekolah dan Pihak yang dapat dijadikan tempat alih tangan
pembajakan angkutan umum. kasus adalah pihak kepolisian
Siswa melakukan penganiayaan berat terhadap Pihak yang dapat ditujukan untuk alih tangan kasus
teman sekolah hingga mengakibatkan kecacatan adalah pihak kepolisian
permanen
Siswa melakukan pembunuhan terhadap teman Pihak yang dapat ditujukan untuk alih tangan kasus
sekolah di lingkungan sekolah. adalah pihak kepolisian
Siswa melakukan tindak asusila pemerkosaan di Pihak yang dapat ditujukan untuk alih tangan kasus
lingkungan sekolah. adalah kepolisan dan orangtua
Siswa setiap hari pingsan dan kondisi fisiknya Pihak yang ditujukan untuk alih tangan kasus
sangat lemah adalah orangtua dan petugas kesehatan
Intelegensi siswa sangat lemah dan mengalami Pihak yang dituju untuk alih tangan kasus adalah
keterbelakangan dalam menangkap materi orangtua dan psikolog
pelajaran yang diajarkan guru.
Siswa selalu pingsan saat jam pelajaran olahraga Pihak yang dituju untuk alih tangan kasus adalah
orangtua dan petugas kesehatan.
Siswa menyebarkan ajaran yang sesat terhadap Pihak yang dituju untuk alih tangan kasus adalah
suatu agama di sekolah kepolisian dan petugas kementerian agama
Siswa memaksa temannya berfoto tidak pantas Pihak yang dituju untuk alih tangan kasus adalah
kemudian menyebarkannya. orangtua dan pihak kepolisian.
Siswa membutuhkan informasi yang sangat detail Pihak yang dituju untuk alih tangan kasus adalah
tentang informasi keahlian pekerjaan pihak balai latihan kerja.
Siswa terlibat dalam organisasi terlarang yang Pihak yang dituju untuk alih tangan kasus adalah
dilarang oleh pemerintah pemerintah dan pihak kepolisian.
Siswa mengalami sakit yang parah dan tidak bisa Pihak yang dituju untuk alih tangan kasus adalah
disembuhkan dokter spesialis.
Siswa mengalami depresi berkepenjangan Pihak yang dituju untuk alih tangan kasus adalah
diakibatkan kegagalannya dalam ujian psikiater
Siswa mengalami sakit yang hebat di bagian perut Pihak yang dituju untuk alih tangan kasus adalah
saat belajar dokter
Siswa sangat sulit untuk mengenal potensi yang Pihak yang dituju untuk alih tangan kasus adalah
ada dalam dirinya dan membutuhkan informasi psikolog.
tentang diri yang lebih mendalam dan jelas.
Siswa selalu sulit untuk mengerjakan PR dan Pihak yang dituju untuk alih tangan kasus adalah
sangat sulit dalam memahami materi pelajaran. Bimbingan belajar
Siswa ingin membebaskan dirinya dari pengaruh Pihak yang dituju untuk alih tangan kasus adalah
minuman keras dan obat-obatan terlarang BNN dan panti rehabilitasi
Klien sangat ingin mendapatkan informasi kerja Pihak yang dituju untuk alih tangan kasus adalah
dan ia sangat membutuhkan daftar lowongan agen penyalur tenaga kerja dan konselor karier.
pekerjaan yang tersedia.
Klien merasa mendapatkan gangguan dari hal-hal Pihak yang dituju untuk alih tangan kasus adalah
yang berkaitan dengan masalah supranatural tokoh agama
SATUAN KEGIATAN PENDUKUNG
ALIH TANGAN KASUS

A. Topik Permasalahan / Bahasan :


B. Bidang Bimbingan :
C. Jenis Kegiatan :
D. Fungsi Kegiatan :
E. Tujuan Kegiatan :
F. Hasil Yang Ingin Dicapai :
Subyek Yang Mengalami
G. :
Masalah

H. Gambaran Ringkas Masalah :

I. Kepada Siapa Dialih Tangankan :


J. Alasan Pengalihan Tangan :
K. Kapan Pengalih Tangan :
Bahan-bahan Yang Disertakan
L. :
Dalam Alih Tangan        

Keterkaitan Dalam Kegiatan Ini


M. Dengan Layanan / Kegiatan :
Pendukung Terdahulu

Rencana Penilaian dan Tindak


N. :
Lanjut  Kegiatan
O. Catatan Khusus :

Mengetahui Depok, ……………………….


Kepala SMP Islam Dian Didaktika Guru Pembimbing

__________________ ________________________

Anda mungkin juga menyukai