Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING


Tentang
PENGAWASAN BK

KELOMPOK : 5
RIDHO SYAFRULLAH (17129075)
GUSTIS ANABELLA PUTRI (17129108)
NURUL HAZIZI (17129390)
NIRMAYANTI (17129456)

Seksi : 17 BB 05

DOSEN PENGAMPU:
Drs. Muhammadi M.Si

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji saya panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa


memberikan rahmat dan hidayah-Nya. sehingga makalah ini dapat diselesaikan.  Tanpa adanya
pertolongan Allah saya tidak dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah yang berjudul “Pengawasan dan supervisi dalam BK” ini di buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah manajement BK. Atas terselesaikannya makalah ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada bapak selaku dosen pengampuh di mata kuliah Manajement
BK yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum memenuhi kriteria sebagai makalah yang
sempurna, oleh sebab itu kami mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam penulisan serta
penyusunan makalah ini. Penulis mengharapkan saran dan kritik agar dapat menghasilkan karya
tulis yang lebih baik.Penulis berharap makalah ini dabat bermanfaat bagi semua pihak, terutama
bagi penulis makalah ini merupakan sebuah pembelajaran untuk memperdalam pengetahuan.

                                                                          
BAB I

PENDAHULUAN

Pada dasarnya kehidupan manusia tidak terlepas dari masalah. orang tampak sehat
mungkin karena ia tidak memiliki masalah dengan penyakit, tapi tidak menutup kemungkinan
dia memiliki masalah lain seperti masalah perekonomian atau masalah dalam berumah tangga.
Kalaupun tidak memiliki masalah-masalah tersebut, bisa jadi ia memiliki masalah dengan
manusia lain. jelasnya, tidak ada manusia yang hidup dimuka bumi ini tanpa masalah.

Jika setiap individu menyadari bahwa setiap diri ada masalah, maka ia akan menyadari
arti pentingnya hidup bersama orang lain, memalui hidup bersama ia dapat berbagi atau sharing
tentang masalah yang dihadapinya. Ketika seorang mengalami kesulitan atau memiliki masalah,
ia akan meminta bantuan kepada orang lain yang mampu memberikan bantuan dan petunjuk
untuk mengatasi masalah dan pada saat itulah eksistensi konseling mulai diakui, sebagai upaya
yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah.

Bimbingan dan konseling merupakan sebuah layanan yang dapat diberikan kepada siswa
(konseli) untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam diri mereka, dengan melaksanakan
fungsi pengawasan BK yakni dengan memberikan arahan, bimbingan kepada siswa, dengan
adanya pengawasan dalam BK diharapkan kegiatan konseling akan terus berjalan sebagaimana
mestinya, untuk membantu meningkatkan kesadaran peserta didik terhadap potensi yang ada di
dalam dirinya, sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik dan tepat

Konseling dilakukan sesuai dengan perangkat aturan dan pedoman yang telah digariskan
oleh lembaga-lembaga konseling profesional yang mensyaratkan akreditasi dan tingkat
kompetensi minimum. Mengingat pentingnya pelayanan BK bagi siswa, sementara itu hubungn
konseling itu kompleks serta dipengaruhi kualitas pribadi konselor dan bagaimana konselor
tersebut berprilaku ketika ia berinteraksi dengan klien. Oleh sebab itu, keberadaan pengawasan
BK sangatlah dibutuhkan untuk pengawasan keberlangsungan pelayanan BK di sekolah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGAWASAN

1. Pengertian Pengawasan BK

Ada sejumlah pengertian pokok yang amat perlu mendapat perhatian dari pengawas
sekolah, yaitu tentang pengawas sekolah itu sendiri dan tugas pokok kepengawasan dalam
melaksanakan penilaian dan pembinaan terhadap guru pembimbing melalui pemberian
arahan, bimbingan, contoh, dan saran.

Pengawas sekolah adalah Pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana


teknis untuk melakukan pemgawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertententu yang
ditunjuk atau ditetapkan. Tugas pokok pengawas sekolah adalah menyelenggarakan
kepengawasan pendidikan pada sejumlah sekolah baik negeri maupun swasta yang menjadi
tanggung jawabnya.

Kepengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah dengan melaksanakan penilaian


dan pembinaan guru dan tenaga lain dari segi teknis pelaksanaan dan administrasi kegiatan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu.

Pengawas Counselor merupakan salah seorang anggota staf bimbingan, yang


bertindak selaku pengawas Counselor ialah Penilik Sekolah dan Pengawas. Selaku petugas
pendidikan maka ia perlu menaruh minat pada program Bimbingan dan harus memiliki
beberapa kualifikasi tertentu yang penting artinya dalam meningkatkan relasinya dengan
anak didik serta dalam usahanya untuk turut membantu anak memecahkan masalah-masalah
yang dihadapinya.

Ada sejumlah pengertian pokok yang amat perlu mendapat perhatian dari
pengawasan sekolah yaitu tentang pengawasan sekolah itu sendiri dan tugas pokok
kepengawasan dalam melaksanakan penilaian dan pembinaan terhadap guru pembimbing
melalui pemberian arahan, bimbingan, contoh, dan saran. Uraian singkat tentang pengertian-
pengertian pokok tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pengawasan sekolah adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai
pelaksana teknis untuk melakukan pengawasan pendidikan terhadap sejumlah
sekolah tertentu yang ditunjuk atau ditetapkan. Tugas pokok pengawasan sekolah
adalah menyelenggarakan ke pengawasan pendidikan pada sejumlah sekolah baik
negeri maupun swasta yang menjadi tanggung jawabnya.

2) Kepengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah dengan melaksanakan


penilaian dan pembinaan guru dan tenaga lain dari segi teknis pelaksaan dan
administrasi kegiatan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu.

3) Penilaian adalah kegiatan pengawas sekolah melalui penentuan derajat


berdasarkan kriteria (tolok ukur) yang ditetapkan terhadap data atau kondisi
penyelenggaraan pendidikan disekolah.

4) Pembinaan adalah kegiatan pengawas sekolah terhadap guru dan tenaga lain
dengan jalan memberikan arahan, bimbingan, contoh, dan saran dalam
melaksanakan pendidikan disekolah.

5) Memberikan arahan adalah upaya pengawas sekolah agar guru dan tenaga lain
disekolah yang diawasi dalam melaksanakan tugasnya lebih terarah dan mencapai
tujuan yang telah dirumuskan.

6) Memberikan bimbingan adalah upaya pengawas sekolah agar guru dan tenaga lain
disekolah yang diawasi mengetahui secara lebih rinci kegiatan yang harus
dilaksanakan dan cara melaksanakannya.

7) Memberikan saran adalah upaya pengawas sekolah dengan tujuan agar ssuatu
proses atau materi tertentu pendidikan dilaksanakan disekolah demi meningkatnya
hasil pendidikan, atau berupa saran kepada pemimpin untuk menindaklanjuti
pembinaan yang tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh pengawas sekolah.

Dengan pengertian-pengertian pokok di atas, kegiatan pengawasan bimbingan dan


konseling disekolah dapat dimengerti sebagai kegiatan pengawas sekolah yang
menyelenggarakan kepengawasan dengan tugas pokok mengadakan penilaian dan
pembinaan melalui arahan, bimbingan, contoh, dan saran kepada guru pembimbing dan
tenaga lain dalam bidang bimbingan dan konseling disekolah. Berikut adalah struktur
oranisasi pengawasan program BK di sekolah:

1) Depdiknas adalah personil yang bertugas melakukan pengawasan dan terhadap


penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Dalam hal ini
adalah pengawasan sebagaimana dimaksudkan dalam petunjuk pelaksanaa
bimbingan dan konseling di sekolah.

2) Kepala sekolah (bersama wakil kepala sekolah) adalah penanggung jawab


pendidikan pada satuan pendidikan (SLTP, SMA, SMK) secara keseluruhan,
termasuk penggung jawab dalam membuat kebijakan pelayanan bimbingan dan
konseling.

3) Koordinator bimbingan dan konseling (bersama guru pembimbing/ konselor


sekolah) adalah pelaksanaan utama pelayanan bimbingan dan konseling.

4) Guru (mata pelajaran atau paktik) adalah pelaksanaan pengajaran dan praktik
atau latihan.

5) Wali kelas, adalah guru yang ditugasi secara khusus untuk mengurusi binaan
dan administrasi (seperti nilai raport, kenaikan kelas, kehadiran siswa) satu
kelas tertentu.

6) Siswa, adalah peserta didik yang menerima pelayanan pengajaran, dan praktik
atau latian, dan bimbingan di SLTP, SMA dan SMK.

7) Tata usaha, adalah pembantu kepala sekolah dalam menyelenggarakan


administrasi dan ketatausahaan.

8) Komite sekolah, adalah organisasi yang terdidri dari unsur sekolah, orang tua
dan tokoh masyarakat yang berperan membantu penyelenggaraan satuan
pendidikan yang bersangkutan.
2. Manfaat dan Tujuan Pengawasan BK

Berdasarkan pengertian tersebut pentingnya instrumen supervisi pada guru BK


membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam
mencapai tujuan pendidikan. Idealnya instumen supervisi BK dapat mengukur
keterlaksanaan kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling.

Pengawas melakukan supervisi untuk melakukan penilaian terhadap kinerja guru


BK menggunakan instrumen supervisi BK. Pada instrumen/alat penilaian supervisi
layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa komponen diantaranya:

1) Guru pembimbing

2) Siswa Asuh

3) Program kerja

4) Dukungan sistem

5) Aktivitas Layanan

6) Evaluasi, Rencana, Tindak Lanjut, dan Pelaporan.

Ketidaksesuaian dengan karakter instrumen supervisi BK ada pada


domain/wilayah tupoksi komptensi profesional guru BK maupun ada pada indikator
kinerja komponen. Dalam instrumen supervisi BK dengan merujuk pada Permendiknas
No.27 tahun 2008 tentang SKAKK bahwasanya standar kompetensi profesional
konselor dituntut untuk memiliki kemampuan mengelola program, yaitu :
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan merancang tindak lanjut atau
mendesain perbaikan atau pengembangan program BK.

Guiffrida, Douglas A. and Rachel Jordan at ll, (Journal of Counseling &


Development, 2007 sebagaimana dikutip oleh Ulfa, Sugiyo dan Edy Purwanto, 2014)
memaparkan bahwa pengawasan umumnya dikonseptualisasikan sebagai suatu proses
yang melibatkan kemajuan melalui berbagai tahap perkembangan. Pada saat ini,proses
ini menjadi pengalaman yang yang kurang baik dan bergolak untuk supervisor.
Dalam pengawasan, pengawas sering berfungsi sebagai panduan untuk
membantu objek atau person dalam memahami proses perkembangan menjadi seorang
konselor sehingga dengan supervisi dapat memfasilitasi perkembangannya (Ulfa,
Sugiyo dan Edy Purwanto, 2014).

3. Pengawasan (controlling)

Sebagai salah satu fungsi manajemen, pengawasan merupakan tindakan terakhir


yang dilakukan para menejer pada suatu organisasi. Siagian (1985) berpendapat bahwa:
pengawasan dalam (controlling) merupakan proses pengamatan atau pemantauan
terhadap pelaksanaan kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan
yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.

Proses pengawasan yang akan menjamin standar bagi pencapaian tujuan. Sebagai
mna dijelaskan oleh Terry (1973:323) yaitu "controlling is determining what is being
accomplish, that evaluating performance and, if necessary applying corrective measures
so performance takes according to plans". Pendapat diatas mengandung pengertian
bahwa pengawasan merupakan usaha yang sistematis dalam menentukan apa yang telah
dicapai yang mengarah kepada penilaian kinerja dan pentingnya mengkoreksi atau
mengukur kinerja yang berdasarkan pada rencana-rencana yang ditetapkan sebelumnya.

Jhonson (1978:74) menyimpulkan kontrol sebagai fungsi dari sistem yang


memberikan penyesuaian dalam mengarahkan kepada rencana, pemeliharaan dari
variasi-variasi dari sasaran-sasaran sistem didalam batas-batas yang diperbolehkan.

Pengawasan yang dibuat dalam fungsi menejemen sebenarnya merupakan strategi


untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan dari segi pendekatan rasional
terhadap keberadaan input (jumlah dan kualitas bahan, uang, staf, peralatan, fasilitas,
dan informasi), demikian pula pengawasan terhadap aktivitas (penjadwalan dan
ketetapan pelaksanaan kegiatan organisasi),, sedangkan yang lain adalah pengawasan
terhadap output (standar produk yang diinginkan).

Siagian (1985) berpendapat bahwa sasaran pengawasan adalah untuk menjamin


hal-hal berikut :

1) Kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan terselenggara sesuai jiwa dan
semangat kebijaksanaan dan strategi dimaksud;

2) Anggaran yang tersedia untuk menghidupi berbagai kegiatan organisasi benar-


benar dipergunakan untuk melakukan kegiatan tersebut secara efisien dan efektif;

3) Penyediaan dan permanfaatan sarana dan prasarana kerja sedemikian rupa sehingga
organisasi memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari saranq dan prasarana
tersebut;

4) Standar mutu hasil pekerjaan terpenuhi semaksimal mungkin; dan

5) Prosedur kerja di taati semua pihak.

4. Implementasi pengawasan dalam BK

Pengawasan merupakan sebuah aktivitas akademik yang dilaksanakan oleh orang


yang memiliki pengetahuan lebih tinggi dan lebih dalam dari orang yang disupervisinya.
Misi utama pengawasan/supervisi akademik adalah memberi pelayanan kepada guru
untuk meningkatkan mutu pembelajaran, membina guru agar lebih kreatif dalam
mengelola pembelajaran, memfasilitasi guru agar dapat mengajar lebih efektif dan
menyenangkan, melakukan kerjasama dengan guru untuk mengembangkan kurikulum
serta melaksanakan pembinaan. Jadi pengawasan merupakan pelaksanaan teknis
edukatif di sekolah baik berupa penyusunan program pembelajaran, pelaksanaan
kegiatan pembelajaran maupun evaluasinya, agar mutu pembelajaran dapat meningkat.

B. SUPERVISI

1. Pengertian supervisi Bimbingan Konseling (BK)

Diartikan secara Etimologi, Supervisi berarti pengawasan, penilikan, pembinaan .


Sedangkan secara Terminologi, Supervisi adalah Bantuan berbentuk pembinaan yang di
berikan kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar
yang lebih baik .
Setelah mengetahui supervisi, harus diketahui juga pengertian dari bimbingan
baik bersifat umum maupun khusus. Bimbingan bersifat umum merupakan usaha-usaha
untuk memberikan penerangan atau pendidikan agar yang menerima bimbingan lebih
mengetahui, lebih menyenangi, lebih bersikap positif terhadap apa yang dibimbingkan.
Sedangkan yang bersifat khusus yaitu bimbingan yang diberikan oleh guru, pembimbing
atau konselor kepada anak-anak yang dalam perkembangan pendidikannya
memperlihatkan kelambatan atau hambatan/kesulitan

Supervisi bimbingan dan koseling  merupakan satu relasi antara supervisor dan
konselor (supervisee) dimana supervisor (konselor senior)memberi dukungan dan
bantuan untuk meningkatkan mutu kinerja profesional supervisee.tumpu pada satu
prinsip yang mengakui setiap manusia itu mempunyai potensi untuk berkembang.

Dari penjelasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kerangka kesimpulan bahwa
supervisi program bimbingan konseling di sekolah adalah kegiatan pengawasan dan
pembinaan yang diberikan kepada para pembimbing atau konselor untuk membantu
peserta didik yang sedang dalam tahap perkembangan guna mendapatkan situasi belajar
mengajar lebih optimal.

2. Arah dan Tujuan Supervisi Konseling

Supaya pelaksanaan supervisi program bimbingan konseling ini dapat berjalan


dengan efektif maka perlu dipahami arah serta tujuan diadakan supervisi dalam
program bimbingan dan konseling. Adapun arah dan tujuan supervisi bimbingan dan
konseling adalah:

1) Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personil bimbingan yaitu bagaimana


pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing

2) Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang ditemui oleh para


personil bimbingan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

3) Untuk mencari solusi terhadap hambatan-hambatan dan permasalahan-


permasalahan yang ditemui.
4) Memastikan terlaksananya program bimbingan secara baik untuk pencapaian
tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan.

Sedangkan tujuan dari pelaksanaan supervisi program bimbingan konseling


adalah:

1) Meningkatkan kompetensi professional konselor

2) Meningkatkan kesadaran dan identitas professional

3) Mendorong perkembangan pribadi dan professional

4) Mempromosikan kinerja professional

5) Pemberian jaminan mutu terhadap praktek professional

3. Prinsip-prinsip supervisi Penyelenggaraan Bimbingan Konseling

Dalam prinsip Supevisi bimbingan dan penyuluhan dapat dibagi berdasarkan


sifatnya yaitu prinsip secara umum dan khusus :

a) Prinsip umum, yaitu prinsip yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

− Supervisi program bimbingan dan konseling harus bersifat praktis.

− Di kerjakan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah

− Hasil supervisi harus berfungsi sebagai sumber informasi bagi staf sekolah
sebagai pengembangan proses belajar mengajar/ bimbingan konseling

− Supervisi dilaksanakan dengan mekanisme yang menunjang kurikulum yang 


berlaku.

b) Prinsip khusus, yaitu supervisi hendaknya dilaksanakan secara :

− Sistematis artinya supervisi di kembangkan dengan perencanaan yang matang


sesuai dengan sasaran yang diinginkan.

− Objektif artinya supervisi memberikan masukkan sesuai dengan aspek yang


terdapat dalam instrument.

− Realistis artinya supervisi di dasarkan atas kenyataan yang sebenarnya yaitu


pada keadaan hal-hal yang sudah di pahami dan di lakukan oleh para staf
sekolah.

− Antisipatif artinya supervisi diarahkan untuk menghadapi kesulitan- kesulitan


yang mungkin akan terjadi.

− Konstruktif artinya supervisi memberikan saran-saran perbaikan kepada yang


di supervisi untuk berkembang sesuai dengan ketentuan atau aturan yang
berlaku.

4. Aspek yang di supervisi

Dalam supervisi program bimbingan dan konseling aspek-aspek yang akan di


supervisi terdiri dari:

a) Aspek Ketenagaan, yang terdiri dari:

− Jumlah guru pembimbing dan kesesuaian latar belakang pendidikan

− Ratio konselor adalah 1: 150

− Tenaga administrasi

b) Aspek organisasi, yang terdiri dari:

− Struktur organisasi

− Deskripsi tugas personal

c) Aspek Kegiatan, yang terdiri dari:


− Program kegiatan bimbingan dan konseling

− Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan koneling

− Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling

− Analisis hasil evaluasi bimbingan dan konseling

− Tindak lanjut

d) Aspek Sarana dan Prasarana, terdiri dari:

− Ruang khusus bimbigan dan konseling

− Ruang konseling

− Catatan pribadi siswa

− Kartu status konseling

− Kartu catatan kejadian

− Kartu komunikasi.

− Peta laporan dan peta kelas

d) Aspek Laporan, yang terdiri dari:

− Laporan bulanan

− Laporan caturwulan

− Laporan tahunan

5. Materi, dan Fungsi Supervisi bimbingan Konseling

a. Materi Supervisi bimbingan dan Konseling

Guru pembimbing/konselor bertugas menyelenggarakan pelayanan bimbingan


dan konseling di seolah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan bimbingan dan
konseling. Sebagai pelaksana utama, tenaga inti, guru pembimbing/konselor
bertugas  :

− Memasyakatkan pelayanan bimbingan.

− Merencanakan program bimbingan.

− Melaksanakan seluruh pelayanan bimbingan.

− Menilai proses dan hasil pelayanan bimbingan dan kegiatan pendukungnya.

− Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan.

− Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.

− Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan

− Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan dalam pelayanan   bimbingan.

b. Fungsi Supervisi Konseling

Fungsi supervisi program bimbingan konseling yaitu: Memonitor,


Mencatatan, Memberi dukungan, Mengukur dan menilai kinerja, Mendorong untuk
merefleksi , Adapun uraian dari bentuk-bentuk kegiatan tersebut adalah :

− Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personil bimbingan yaitu bagaimana


pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka masingmasing

− Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang ditemui oleh para


personil bimbingan dalam melaksanakan tugas

− Memungkinkan dicarinya jalan keluar terhadap hambatan hambatan dan


permasalahan-permasalahan yang ditemui

− Memungkinkan terlaksananya program bimbingan secara lancar kearah pencapaian


tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan

6. Pelaksanaan, Dampak, dan Teknik dari  Supervisi Konseling

a) Pelaksanaan Supervisi Program BK


Dalam pelaksanaan supervisi program bimbingan konseling yang terpenting
dilakukan adalah membuat kontrak sesi individual selama beberapa periode waktu
dengan orang yang sama.

Berkaitan dengan hal ini Hawkins dan Shohert (1989:200) telah membangun
model proses supervisi yang sangat bermanfaat untuk menjelaskan beberapa isu ini.
Model tersebut terdiri dari enam level operasi dalam supervisi program BK antara
lain:

− Refleksi terhadap muatan sesi konseling. Fokusnya di sini adalah klien, apa
yang  di ucapkannya,bagaimana berbagai bagian dari kehidupan klien saling
bertautan dan apa yang di inginkan klien dari penyuluhan.

− Eksplorasi tekhnik dan strategi yang di gunakan oleh konselor. Tingkatan ini
berkenaan dengan maksud terapeutuik konselor,dan pendekatan yang di
ambilnya untuk membantu klien.

− Eksplorasi terapeutik.Tujuan dari level ini menguji cara interaksi antara klien
dan konselor, dan apakah mereka telah membangun aliansi kerja yang
berfungsi.

− Perasaan konselor kepada klien. Dalam daerah supervisi ini, Tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi dan memahami reaksi conter- transference konselor,
dan isu personal yang di rangsang kembali melalui kontak dengan klien.

− Apa yang terjadi saat ini dan sekarang antara supervisor dan yang di awasi.
Hubungan yang terjadi dalam sesi supervisi mungkin memaparkan karakteristik
yang mirip dengan hubungan antara konselor dan kliennya.

− Perasaan pengawas merespons yang di awasi juga dapat memberikan panduan 


beberapa cara untuk melihat kasus yang tidak secara sadar diartikulasikan oleh
pengawas atau yang di awasi, sekaligus memberikan kontribusi terhadap
pemahaman kualitas hubungan pengawas dengan yang di awasi.

b) Dampak Supervisi Bimbingan Konseling


Jika pelaksanaan supervisi program bimbingan konseling tidak dilakukan
secara efektif maka menimbulkan dampak sebagai berikut:

− Tidak ada balikan dari orang yang kompeten apakah praktek profesional telah
memenuhi standar kompetensi dan kode etik

− Ketinggalan iptek dalam bk

− Kehilangan identitas profesi BK

− Kejenuhan profesional (bornout)

− Pelanggaran kode etik yang akut

− Mengulang kekeliruan secara masif 

− Erosi pengetahuan yang sudah di dapat daripendidikan prajabatan (pt)

− Siswa dirugikan, tidak mendapatkan layananbk sebagaimana mestinya

7. Metode / Tekhnik Supervisi Konseling

Teknik pelaksanaan supervisi program bimbingan dan konseling dapat menggu


nakan beberapa alternatif teknik supervisi yaitu

a.    Kunjungan kelas

b.    Observasi kelas

c.    Kunjungan dan atau observasi dokumentasi ke ruang bimbingan

d.    wawancara dan

e.   angket

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengawas sekolah adalah Pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana
teknis untuk melakukan pemgawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertententu yang
ditunjuk atau ditetapkan. Tugas pokok pengawas sekolah adalah menyelenggarakan
kepengawasan pendidikan pada sejumlah sekolah baik negeri maupun swasta yang menjadi
tanggung jawabnya. Jadi pengawasan merupakan pelaksanaan teknis edukatif di sekolah
baik berupa penyusunan program pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran maupun
evaluasinya, agar mutu pembelajaran dapat meningkat.
Pengawasan BK bertujuan untuk mengawasi mengontrol dan mengawasi eksistensi
Konselor sekolah dalam menjalankan tugasnya.
Supervisi bimbingan dan koseling  merupakan satu relasi antara supervisor dan
konselor (supervisee) dimana supervisor (konselor senior)memberi dukungan dan bantuan
untuk meningkatkan mutu kinerja profesional supervisee.tumpu pada satu prinsip yang
mengakui setiap manusia itu mempunyai potensi untuk berkembang           

B. Saran
Penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada pembaca
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan dalam penyusunan makalah
ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

DAFTAR RUJUKAN

Flurentin, Elia. 2001. Organisasi dan Manjemen Bimbingan di Sekolah. Malang : Tanpa Penerbit
Indra,2012. Supervisi Bimbingan Penyuluhan. (online).
(http://indrasangpujangga.blogspot.com/2012/04/supervisi-bimbingan-
penyuluhan.html). Diakses tanggal 22 April 2013
________.Instrumen Supervisi Kegiatan Bimbingan dan Konseling.(online).
(http://www.scribd.com/doc/50678504/Instrumen-Supervisi-Kegiatan-Bimbingan-Dan-
Konseling) diakses tanggal 22 April 2013
_______.Pengarahan Supervisi dan Penilaian Kegiatan.(online).(http://id.shvoong.com/social-
sciences/counseling/2173703-pengarahan-supervisi-dan-penilaian-
kegiatan/#ixzz1tNzieDHI). Diakses tanggal29 April 2012

Anda mungkin juga menyukai