Anda di halaman 1dari 12

KEDUDUKAN BIMBINGAN KARIR DALAM PENDIDIKAN FORMAL

DAN PROGRAM BIMBINGAN KARIR

MAKALAH

Disusun untuk memenui salah satu tugas

kelompok Mata Kuliah : Bimbingan dan

Konseling Karir

Dosen Pengampu : Cucu Arumsari, M.Pd,. Kons.

Oleh Kelompok 3:

1. Gini Nurwidiyanti C2186201064


2. Michella Viezyandini C2186201024
3. Rifki Fauzal Gojali C2186201034

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Terutama kepada Ibu Cucu Arumsari ,M.Pd. Kons. Selaku dosen
pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling Karir. Berkat beliau, kami dapat menyusun
makalah ini dengan judul “Kedudukan bimbingan karir dalam pendidikan formal dan program
bimbingan karir”. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.

Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa di praktekkan oleh para
pembaca dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini

Tasikmalaya,18 Maret 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kedudukan bimbingan dalam sistem pendidikan di Indonesia telah digariskan
dalam Undang-undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta
perangkat Peraturan Pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1990,
bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya
menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Pasal 25,
dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990, Pasal 27 dikemukakan bahwa
bimbingan diberikan oleh guru pembimbing. Pengakuan formal, seperti ini
mengandung arti bahwa layanan bimbingan perlu dilaksanakan secara terprogram
dan ditangani oleh yang memiliki kemampuan untuk itu. Pendidikan pada saat ini,
memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa. Bimbingan dipandang sebagai
salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari komponen-komponen lainnya. Di
Indonesia perkembangan bimbingan dimulai dalam bidang pendidikan, khususnya
pendidikan formal di sekolah. Kurikulum 1975 dan 1976 merupakan wadah formal
bagi pelaksanaan bimbingan dalam pendidikan di sekolah. Dengan adanya
kebijakan pemerintah untuk menyempurnakan kurikulum menjadi kurikulum yang
lebih sesuai dengan tuntutan masyarakat, yang kemudian dikenal dengan
“Kurikulum 1984”, kemudian berkembang lagi menjadi “Kurikulum 1994”. Dalam
kurikulum 2004 atau KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), bimbingan dan
konseling semakin memiliki peran penting dalam pengembangan kompetensi, baik
kompetensi intelektual, personal, sosial maupun vokosional.
Lembaga pendidikan dalam rangka mempersiapkan siswa agar mampu mencapai
cita-cita, maka menyiapkan tenaga pendidik yang professional yaitu konselor, orang
yang memberikan bantuan kepada individu dalam mengambil keputusan dan
perubahan sikap individu kearah yang lebih baik khususnya dalam karier siswa.
Konselor juga berperan dalam perkembangan potensi yang dimiliki siswa serta
membimbing dan mengarahkan dalam penentuan karier siswa, agar siswa semakin
paham akan dirinya sendiri, lingkungan hidupnya serta proses pengambilan
keputusan dan semakin mantap dalam mempersiapkan diri dalam menata cita-
citanya, serta nila-nilai yang membuat pilihan-pilihan karir secara bertanggung
jawab dan menciptakan bagi dirinya sendiri suatu masa depan yang cerah. Konselor
harus berperan aktif dalam menjalankan tugas-tugasnya dan fungsi-fungsinya serta
bertanggung jawab dalam bimbingan karier siswa di sekolah. Pelaksanaan
bimbingan karier sekolah mempunyai tujuan untuk memberikan arah kesusksesan
pada siswa.

ii
B. Rumusan Masalah
Bagaimana kedudukan bimbingan karir dalam pendidikan formal dan program bimbingan
karir?
Bagaimana tujuan dan fungsi Bimbingan Karir?
C. Tujuan
Untuk mengetahui kedudukan bimbingan karir dalam pendidikan formal dan program
bimbingan karir itu seperti apa.
Tujuan dan fungsi Bimbingan Karir.

iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Karir
1. Pengertian bimbingan
Beberapa pengertian bimbingan diberikan oleh para ahli, berikut ini uraiannya:
a. Menurut James (1997): bimbingan adalah pertolongan yang diberikan oleh seorang
individu untuk menolong individu lain dalam membuat keputusan ke arah yang
dituju, dan mencapai tujuannya dengan cara yang paling baik.
b. Menurut Crow (1960): bimbingan adalah proses pendidikan.
c. Menurut Shertzer dan Stone (1981): bimbingan adalah pertolongan yang diberikan
kepada individu yang biasanya sedang mengalami perkembangan dan pertumbuhan
mental, sosial, intelektual, fisik, emosi, kejiwaan, dan kerohanian.
d. Menurut Sunaryo Kartadinata (1998): bimbingan adalah proses membantu individu
untuk mencapai perkembangan optimal.
e. Menurut Rochman Natawidjaja (1987): bimbingan adalah suatu proses pemberian
bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu
tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan
dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan
sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya.
f. Menurut Yee (1997): bimbingan adalah bantuan berkesinambungan dan bersifat
mendidik yang diberikan kepada individu agar mampu membuat penyesuaian dan
perubahan tingkah laku yang perlu.
g. Kamus Besar Bahasa Indonesia: bimbingan diartikan sebagai petunjuk (penjelasan)
cara mengerjakan sesuatu.
Dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan
kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya. Istilah bantuan
dalam bimbingan tidak diartikan sebagai bantuan material (seperti uang, hadiah,
sumbangan, dan lain-lain), melainkan bantuan yang bersifat menunjang bagi
pengembangan pribadi bagi individu yang dibimbing. Bimbingan merupakan suatu
proses yang mengandung pengertian bahwa bimbingan merupakan kegiatan yang
berkesinambungan, bukan kegiatan seketika atau kebetulan. Dalam proses
bimbingan, pembimbing tidak memaksakan kehendaknya sendiri, tetapi berperan
sebagai fasilitator perkembangan individu. Dalam bimbingan, yang aktif dalam
6
mengembangkan diri, mengatasi masalah, atau mengambil keputusan adalah
individu itu sendiri.

2. Pengertian Karir
Di masa lalu, istilah karier dipadang oleh masyarakat awam sebagai sebuah istilah
yang eksklusif dan hanya dibicarakan di kalangan terbatas. Misalnya, karier diterapkan
kepada orang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi, pejabat publik, atau
orang yang memegang jabatan struktural, bahkan menyempit di kalangan orang-orang
yang sukses di sektor bisnis, pemerintahan, dan birokrasi. Reduksi esensi karier lainnya
adalah berupa pandangan bahwa karier identik dengan kenaikan pangkat atau golongan
secara reguler, dan puncak karier terjadi ketika seseorang memegang jabatan struktural.
Karier dapat dikatakan sebagai suatu rentangan aktivitas pekerjaan yang saling
berhubungan; dalam hal ini seseorang memajukan kehidupannya dengan melibatkan
berbagai perilaku, kemampuan, sikap, kebutuhan, aspirasi, dan cita-cita sebagai satu
rentang hidupnya sendiri (the span of one's' life) (Murray:1983).
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karir merupakan
perwujudan diri yang bermakna melalui serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh
aspek kehidupan yang terwujud karena adanya kekuatan inner person. Perwujudan diri
akan bermakna manakala ada kepuasan/kebahagiaan diri dan lingkungan.
3. Pengertian Bimbingan Karir
Mohamad Surya (1988:31) menyatakan bahwa bimbingan karier merupakan salah
satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu untuk memecahkan masalah
karier, memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dan
lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan
hidupnya. Bimbingan karir yaitu bimbingan untuk individu dalam perencanaan,
pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir seperti: pemahaman terhadap
jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman
kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan
pemecahan masalah-masalah karir yang dihadapi.
Dengan mencermati uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier
adalah suatu proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat
mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan
yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan
mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang
diambilnya itu sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna. Dengan
demikian, bimbingan karier difokuskan untuk membantu individu menampilkan dirinya
yang memiliki kompetensi/keahlian agar meraih sukses dalam perjalanan hidupnya dan
mencapai perwujudan diri yang bermakna bagi dirinya dan lingkungan di sekitarnva.
Bimbingan karier merupakan salah satu dari layanan bimbingan dan konseling.
Dalam program bimbingan dan konseling di sekolah, di samping layanan bimbingan
karier, ada layanan bimbingan pribadi, bimbingan sosial, dan bimbingan belajar. Semua
jenis layanan tersebut diarahkan kepada peserta didik (siswa) yang disebut sebagai
klien, agar mereka memahami dirinya, mengenal lingkungannya yang efektif, sehingga

iii
dapat mengambil keputusan atau merencanakan masa depan kehidupannya secara
bermakna.

Adapun lingkup kehidupan klien yang dibantu atau difasilitasi melalui layanan
bimbingan dan konseling di sekolah itu meliputi aspek kemampuan untuk:
a. mengembangkan diri atau pribadi dengan berbagai karakteristiknya yang
khas.
b. mengembangkan hubungan sosial dalam kaitan dengan lingkungan individu
yang lain, kelompok, dan masyarakatnya.
c. mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang aktif dan produktif
hingga dapat mencapai prestasi yang optimal.
d. mengembangkan pemahaman serta penerimaan terhadap gambaran diri
pribadinya dan dunia kerja di luar dirinya, memperoleh penyesuaian antara
gambaran diri dan dunia kerja pilihannya, hingga meraih keberhasilan dan
dapat mewujudkan diri sepanjang perjalanan hidupnya.
Dengan demikian, bimbingan karier pada dasarnya merupakan proses bantuan,
layanan, atau pendekatan yang dilakukan oleh konselor terhadap klien (siswa), agar
siswa dapat memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang
sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, menentukan dan mengambil
keputusan yang tepat serta bertanggung jawab, sehingga mampu mewujudkan dirinya
secara bermakna. Berdasarkan pengertian bimbingan karier tersebut, karier dapat
dinyatakan sebagai perjalanan hidup bermakna yang ditempuh seseorang, yang ditandai
dengan serangkaian kesuksesan dalam hidupnya. Karier seseorang dapat diraih melalui
pekerjaan, jabatan, posisi, ataupun hobi. Adapun bimbingan karier dimaksudkan untuk
membantu individu dalam perencanaan, pengembangan, dan pemecahan masalah-
masalah karier, seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, kondisi dan
kemampuan diri, kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier,
penyesuaian pekerjaan, dan pengentasan masalah-masalah karier yang dihadapi
Bimbingan karier juga merupakan layanan pemenuhan kebutuhan perkembangan
individu sebagai bagian integral dari program pendidikan. Bimbingan karier terkait
dengan perkembangan kemampuan kognitif, afektif, atau keterampilan individu dalam
mewujudkan konsep diri yang positif, memahami proses pengambilan keputusan, atau
perolehan pengetahuan dalam keterampilan yang akan membantu dirinya memasuki
sistem kehidupan sosial budaya yang terus berubah.
B. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Karir
1. Tujuan Bimbingan Karir
Tujuan bimbingan karir secara khusus adalah untuk membantu atau memfasilitasi
perkembangan peserta didik agar memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut
(Supriatna & Budiman, 2011):

8
a. Memahami dan menilai dirinya, terutama potensi dasar (bakat, minat, sikap,
kecakapan, dan cita-cita) yang terkait dengan dunia kerja yang akan dimasukinya
kelak. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh
kemampuan individu memahami dan menilai potensi dasar yang dimilikinya. Oleh
karena itu, maka setiap peserta didik perlu dibantu untuk memahami potensi dasar
dirinya, sehingga menentukan pilihan atau mengambil keputusan yang sesuai
dengan dunia kerja pilihannya itu.
b. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada pada diri dan masyarakatnya,
sehingga menumbuhkan sikap positif terhadap dunia kerja. Sikap positif berarti
bahwa individu mau bekerja dalam bidang pekerjaan apa pun tanpa merasa rendah
diri, yang penting bermakna bagi diri dan lingkunganya, serta sesuai dengan norma
agama yang dianutnya.
c. Mengetahui lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan potensi dirinya serta
memahami jenis-jenis pendidikan dan/atau palatihan yang diperlukan untuk
mengembangkan karir dalam bidang pekerjaan tertentu. Melalui pengetahuan dan
pemahaman tersebut individu terdorong untuk membentuk identitas karir dengan
cara mengenali cirri-ciri pekerjaan, persyaratan yang dituntut, lingkungan pekerjaan,
prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
d. Menemukan dan dapat mengatasi hambatan-hambatan yang disebabkan oleh factor
diri dan lingkungannya.
e. Merencanakan masa depan, yaitu merencanakan kehidupan secara rasional untuk
memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi
kehidupan sosial-ekonomi.
f. Membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Misalnya, apabila
seorang peserta didik bercita-cita menjadi pemandu wisata, dia senantiasa harus
mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir
kepariwisataan.

Adapun tujuan lain bimbingan karir menurut pendapat Brammer, yaitu sebagai berikut:

a. Sebagian terbesar dari konseling karir merupakan suatu proses dalam memperkuat
pemilihan karir yang telah dilakukan klien.
b. Konseling karir adalah suatu proses yang merugikan secara obyektif tentang
pekerjaan, jabatan, atau karir.
c. Konseling karir adalah suatu proses membantu klien untuk dapat menemukan fakta-
fakta tentang dirinya dan duniakerja yang tidak dipahami sebelumnya.

Dari beberapa tujuan bimbingan karir diatas yang dikemukakan oleh para ahli dapat
disimpulkan bahwa tujuan bimbingan karir pada pokoknya adalah membantu agar individu
memahami dirinya, memahami dunia kerja, dan mengadakan penyesuaian antara dirinya
dengan dunia kerja melalui suatu pembuatan rencana dan keputusan secara tepat.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut kepada setiap konselor yang melibatkan diri dalam
masalah karir dituntut untuk meningkatkan kepercayaan diri pada para siswa, melalui
pendekatan konseling karir dengan teknik yang sesuai dengan para siswa terutama dalam
proses memilih, menetapkan, dan memutuskan pekerjaan, jabatan atau karir secara tepat.

iii
2. Fungsi Bimbingan Karir
Bimbingan karir di sekolah membantu siswa dalam mengenal dan mengembangkan
potensi karir yang dimilikinya. Selain itu bimbingan karir sebagai satu kesatuan proses
bimbingan memiliki manfaat yang dinikmati oleh konseli dalam mengarahkan diri dan
menciptakan kemandirian dalam memilih karir yang sesuai dengan kemampuannya. Fungsi
bimbingan karir di sekolah adalah sebagai berikut:
a. Memberikan kemantapan pilihan jurusan kepada siswa, karena penjurusan akan
mempersiapkan siswa dalam bidang pekerjaan yang kelak diinginkan.
b. Memberikan bekal pada siswa yang tidak melanjutkan sekolah untuk dapat siap
kerja sesuai dengan keinginannya.
c. Membantu kemandirian bagi siswa yang ingin ataupun harus belajar sambil bekerja.

Mengacu pada fungsi bimbingan dan konseling secara umum, maka fungsi bimbingan
dan konseling karier di sekolah adalah:
a. Fungsi pencegahan
memberikan siswa informasi-informasi mengenai diri dan dunia kerjanya untuk
mencegah atau mengurangi timbulnya masalah-masalah di masa mendatang.
b. Fungsi pemahaman
bimbingan konseling karier memberikan pemahaman pada siswa tentang gambaran
dirinya dengan dunia kerja.
c. Fungsi penyaluran
membantu siswa dalam memilih jurusan sekolah, jenis sekolah, dan lapangan
pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat, dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
d. Fungsi adaptasi
membantu siswa untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap minat,
kemampuan, dan kebutuhannya hidupnya di masa mendatang.
Bimbingan konseling karir dalam aspek pengembangan karir berfungsi sebagai alat atau
sarana dalam proses membantu siswa agar:
a. Mampu memahami potensi yang ada pada sirinya sendiri dengan mengenali minat,
bakat, sikap, keterampilan dan cita-citanya.
b. Memahami nilai-nilai yang ada dan berkembang di masyarakat dan dunia kerja.
c. Memahami identitas karier yang berhubungan dengan identitas dirinya, jenis
pendidikan dalam meraih cita-citanya.
d. Menemukan hambatan-hambatan dari dirinya sendiri dan lingkungan.
e. Merencanakan dan menentukan karier masa depannya (pedoman pelaksanaan
BK,1994).
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bimbingan konseling memang memiliki peran dan
kedudukan yang penting bagi peserta didik. Peran bimbingan dan konseling itu
sangat membantu meningkatkan mutu pendidikan. Karena bimbingan dan
konseling ini bisa membantu mencari solusi atas masalah yang terjadi didunia
pendidikan.Seperti yang telah diketahui bahwa dalam kegiatan pendidikan di
bimbingan konseling yang berkedudukan sebagai bagian integral dari
keseluruhan kegiatan pendidikan di sekolah dalam pelaksanaannya mempunyai
beberapa pola oprasionalnya apalagi dalam situasi sekarang ini dimana fungsi
sekolah atau lembaga pendidikan formal tidak hanya membekali para siswa
yang setumpuk ilmu pengetahuan saja tetapi juga mempersiapkan para peserta
didik untuk memenuhi tuntunan perubahan serta kemajuan yang terjadi di
masyarakat.Jadi kedudukan bimbingan konseling dalam pendidikan adalah suatu
wadah atau lembaga untuk menampung dan menyelesaikan masalah-masalah
peserta didik yang tidak dapat tertampung dan terselesaikan oleh para pendidik.
B. Saran
Demikianlah makalah berjudul “Kedudukan Bimbingan Karir Dalam
Pendidikan Formal dan Program Bimbingan Karir” ini kami buat berdasarkan
sumber-sumber yang ada. Sehingga perlulah bagi kami, dari para kelompok
untuk memberikan saran yang membantu supaya makalah ini mendekati lebih
baik. Atas segala perhatian anda semuanya, kami ucapkan terimakasih.

iii
DAFTAR PUSTAKA

Hartono, M. S. (2020). Kedudukan dan peran guru bimbingan dan konseling di sekolah.

Lase, B. P. (2018). Posisi dan urgensi bimbingan konseling dalam praktik pendidikan. Warta
Dharmawangsa, (58).

Diana, N. (2014). Peran Konselor dalam Bimbingan Karier Siswa Kelas IPA MAN
Sumenep (Doctoral dissertation, STKIP PGRI Sumenep).

Na’imah, T., & Rahardjo, P. (2012). Pengembangan Modul Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan
Jiwa Wirausaha Remaja. journal Proyeksi, 7(1), 55-66

Supriatna, Mamat dan Nandang Budiman. 2010. Layanan Bimbingan Karier di Sekolah Menengah
Kejuruan. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai