Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 9

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

OLEH:
NURUL ADZKIA ISLAMI YUSUF
NIM: 06520200112
KELAS: B2
 
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
TAHUN 2020/2021
1. Jelaskan yang dimaksud dengan teori konflik antarpribadi?
 Menurut Ilocker dan Wilmot (1995) konflik antarpribadi sebagai perjuangan
yang dinyatakan antara paling tidak dua pihak yang saling bergantung yang
memersepsikan tujuan-tujuan yang tidak cocok atau incompatible goals,
sumber-sumber yang langka dan campur tangan pihak yang lain dalam
mencapai tujuan-tujuan mereka.

2. Jelaskan bentuk-bentuk ketidakcocokan dalam konflik?


 Menurut Roloff dan Soule (2002) sebagai berikut:
A. Konflik Prinsip/Komunal
Konflik yang prinsip berkenaan dengan ketidaksetujuan
mengenai hal-hal yang dianggap baik dan yang mencerminkan
perbedaan-perbedaan nilai; Konflik komunal menganggap pihak-pihak
yang berselisih setuju yang berkenaan dengan nilai-nilai mereka, tetapi
berbeda mengenai bagaimana mereka harus bertindak.
B. Konflik Realistik/Nonrealistik
Konflik realistik timbul dari frustasi mengenai tuntutan-
tuntutan spesifik didalam hubungan dan dari mengestimasi perolehan
dari partisipan dan yang diarahkan pada objek frustasi yang diduga.
Coser berpendapat bahwa konflik-konflik nonrealistik sering kali
muncul dari situasi dimana individu-individu tidak dapat menghadapi
sebab-sebab frustasi mereka dan akibatnya melemparkan
kemarahannya kepada orang lain.
C. Konflik Pribadi/Individu Super
Coser (1956) berpendapat konflik pribadi atau personal
conflict yaitu konflik dimana individu bertindak untuk kepentingan
dirinya sendiri. Sedangkan konflik individu super atau super
individual conflict dimana individu bertindak untuk kepentingan
kolektivitas.
D. Konflik Tidak Dinyatakan/Dinyatakan
Konflik yang dinyatakan atau expressed conflict
memungkinkan individu untuk mengeluarkan amarahnya atau unek-
uneknya dan mengarah kepada penyelesaian perselisihan. Konflik yang
tidak dinyatakan atau unexpressed conflict diperkirakan dapat
menciptakan ambivalensi hubungan atau bahkan permusuhan terhadap
mitra yang akhirnya dapat mengarah kepada konfrontasi yang hebat.
E. Konflik Perilaku/Atribusional
Horai (1977) berpendapat apabila individu menghubungkan
sebab-sebab yang berbeda kepada ketidakcocokan perilaku, maka
konflik perilaku menjadi konflik atribusional atau attributional
conflict.
F. Konflik Berdasarkan Pelanggaran/Tanpa Pelanggaran
Bilamana masuk ke dalam suatu hubungan, para individu
menghadapi masalah bagaimana sebaiknya mengordinasikan tindakan-
tindakan mereka. Satu cara untuk melakukan itu dengan menciptakan
seperangkat peraturan yang menetapkan bahwa perilaku-perilaku
tertentu harus tampil sedangkan yang lainnya dilarang. (Argyle &
HenderSOD, 1985)
G. Konflik Antagonistik/Dialektikal
Ketidakcocokan antagonistik muncul apabila para mitra
relasional memiliki kebutuhan-kebutuhan yang bertentangan,
sedangkan ketidakcocokan dialektikal muncul apabila para mitra
mencari atau mengejar kebutuhan-kebutuhan yang adanya saling
ketergantungan yang kalau dilihat begitu saja agaknya bertentangan.

3. Berikan contoh konflik berdasarkan pelanggaran/berdasarkan tanpa pelanggaran?


 Sebagai contoh berdebat merupakan aktivitas biasa diantara para suami atau
para istri (Argyle & Furnham, 1982), dan para peneliti telah mengidentifikasi
sejumlah peraturan yang menjadi pedoman bagaimana perdebatan suami istri
harus dilakukan. (Eycutt, Woods & Fontenot, 1993; Jones & Gallois, 1989).

4. Jelaskan yang dimaksud pola-pola komunikasi yang merintangi pengelolaan konflik


yang efektif?
 Lima pola umum di mana para mitra ikut terlibat dalam pengelolaan konflik
efektif yang rumit seperti:
A. Alasan-alasan yang Diduga
Dalam konflik, anda dapat berpikir bahwa anda tahu apa yang
orang lain sedang memikirkan atau mengapa mereka berperilaku
dengan cara-cara tertentu.
B. Balas Menyalahkan
Ada kalanya para partisipan memusatkan perhatian mereka
pada pembuktian bahwa asal muasal masalah berasal dari perilaku
orang.
C. Menuntut Menarik Diri
Menuntut menarik diri atau demand withdrawal dapat menjadi
pola yang muncul lagi mengenai konflik komunikasi dalam hubungan-
hubungan jangka panjang (Caughlin & Huston, 2002).
D. Meningkatnya Hal yang Negatif
Pola destruktif lainnya dari komunikasi konflik dimulai apabila
seorang menyisipkan ucapan-ucapan yang sifatnya bermusuhan ke
dalam pembicaraan konflik dan mitra menandingi komentar yang
negatif itu dengan ucapan atau komentar yang sama dengan negatifnya.
E. Keras Kepala
Apabila kedua pihak dalam konflik secara keras kepala berpegang
teguh pada posisi masing-masing mengenai suatu masalah dengan
maksud untuk tidak kehilangan muka, mereka menghalangi diskusi
dan pengelolaan konflik yang efektif.

5. Jelaskan yang dimaksud memulihkan dari kegagalan pengelolaan konflik?


 Sillars dan Weisberg (1987) telah menunjukkan bahwa konflik dapat
merupakan proses yang sangat kompleks dan beberapa konflik tidak dapat
diselesaikan bahkan dengan teknik komunikasi sebaik apa pun.
A. Memahami konflik yang tak terselesaikan
Terutama apabila hubungan itu penting bagi anda, dan
bermanfaat untuk menganalisis ketidakmampuan anda mengelola
konflik.
B. Memaafkan
Apakah anda mampu tidaknya mengelola sebuah konflik secara
efektif, adalah penting memaafkan pihak dengan siapa Anda terlibat
konflik, terutama jika yang bersangkutan adalah teman atau kenalan
yang telah sebagian besar adalah bagian dari hidup kita.

Anda mungkin juga menyukai