Bimbingan Konseling
(BK)
OLEH:
17004005
2020
Peran Pengawas BK Dalam Pelayanan BK
A. Pengawas BK
1. Tugas Pokok Pengawas
Tugas pokok pengawas sekolah dalam Panduan Pelaksanaan Tugas pengawas
Sekolah/Madrasah (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2009: 20), mencakup enam
dimensi utama, yakni :
1. mensupervsi (supervising),
2. memberi nasehat (advising),
3. memantau (monitoring),
4. membuat laporan (reporting),
5. mengkoordinir (coordinating), dan
6. memimpin (performing leadership).
Pengawas bimbingan dan konseling di sekolah dalam sistem pendidikan yang
bertujuan untuk usaha pemberian bantuan kepada guru BK/konselor dalam bentuk
layanan profesional. Pengawas yang dapat menghasilkan baik buruknya pelaksanaan
kinerja guru BK/konselor sekolah Pengawas dikenal sebagai sebuah bagian yang
integral dalam menyampaikan perkembangan para konselor (Gysbers dan Henderson,
2000; Larsen dkk, 1992). Lebih jauh lagi,
Pengawas telah dikenal sebagai unsur tambahan yang tidak memperhatikan
tingkat pengalaman para konselor sekolah (Henderson, 1994). Pengawas dinilai layak
melaksanakan tugas kepengawasan karena beberapa alasan:
1. Pengawas membantu guru BK/konselor sekolah untuk mengatur
peningkatan jumlah tugas dan tanggung jawab yang diharapkan para ahli
konseling sekolah (ASCA, 1993; Herling dkk, 2002).
2. Pengawas meningkatkan perasaan adanya dukungan dan interaksi
persahabatan (Peace, 1995; Sutton, 1988).
3. Pengawas meningkatkan efektifitas pelayanan kepada siswa (Borders,
1991b; Cashwell dan Dooley, 2001; Henderson dan Lampe, 1992);
4. Pengawas membuka jalan pelaksanaan konseling yang berkelanjutan, dan
inovatif (Portman, 200(Borders, 1991a; Bernard dan Goodyear, 1992)
2. Tugas Guru dan Pengawas Guru BK/Konselor.
Guru bimbingan dan konseling/konselor memiliki tugas, tanggungjawab,
wewenang dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta
didik 2; Schman dan Witzberger, 1999). Pengawas menunjukkan keunggulan
personel yang mampu ditingkatkan (Borders, Rainey, Crutchfield, dan Martin, 1996;
Cashwell dan Dooley, 2001). Pengawas memberikan waktu untuk penilaian dan
evaluasi pelaksanaan konseling.
Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor terkait dengan pengembangan diri
peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian
peserta didik di sekolah/madrasah.Tugas guru BK/konselor (Depdiknas. 2009) yaitu
membantu peserta didik dalam:
1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat;
2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan
kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis,
berkeadilan dan bermartabat.
3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti
pendidikan sekolah/ madrasah secara mandiri.
4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil
keputusan karir.
Flurentin, Elia. 2001. Organisasi dan Manjemen Bimbingan di Sekolah. Malang : Tanpa
Penerbit
Soal dan kunci jawaban terkait materi
Objektif
Essay
6. Jelaskan prinsip Supevisi bimbingan dan penyuluhan dapat dibagi berdasarkan sifatnya !
7. Jelaskan Kegiatan pendukung bimbingan !
8. Jelaskan Fungsi Supervisi Konseling
Kunci Jawaban
1. D. Ekuivalensi
2. C. Ekuivalensi kegiatan kerja pengawas bimbingan dan konseling
terhadap 24 (dua puluh empat) jam tatap muka menggunakan
pendekatan jumlah guru yang dibina di satu atau beberapa sekolah pada
jenjang pendidikan yang sama atau jenjang pendidikan yang berbeda.
4. A. Struktur organisasi
5. D. Laporan Bulanan
6.
a. Supervisi program bimbingan dan konseling harus bersifat praktis.
b. Di kerjakan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah
c. Hasil supervisi harus berfungsi sebagai sumber informasi bagi staf
sekolah sebagai pengembangan proses belajar mengajar/ bimbingan
konseling
d. Supervisi dilaksanakan dengan mekanisme yang menunjang
kurikulum yang berlaku.
7.
1. Aplikasi instrumentasi bimbingan
2. Penyelenggaraan himpunan data
3. Konferensi kasus
4. Kunjungan rumah
5. Alih tangan kasus .
8.
a. Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personil bimbingan yaitu
bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka
masingmasing.
b. Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang
ditemui oleh para personil bimbingan dalam melaksanakan tugas.
c. Memungkinkan dicarinya jalan keluar terhadap hambatan
hambatan dan permasalahan-permasalahan yang ditemui.
d. Memungkinkan terlaksananya program bimbingan secara lancar
kearah pencapaian tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan