PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
terutama pada tataran praksisnya yang erat dengan kaitannya dengan pelayanan
bimbingan dan konseling yang profesional.
Penilaian kegiatan bimbingan dan Konseling disekolah adalah segala upaya,
tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang
berkaitan dengan pelaksanaan program Bimbingan Konseling dengan mengacu pada
kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program Bimbingan Konseling
yang dilaksanakan. Penilaian merupakan langkah penting dalam manajemen program
bimbingan. Tanpa penilaian tidak mungkin kita dapat mengetahui dan
mengidentifikasi
keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah direncanakan.
Penilaian program Bimbingan Konseling merupakan usaha untuk menilai sejauh
mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata
lain bahwa keberhasilan program dalam pencapaian tujuan merupakan suatu kondisi
yang hendak dilihat lewat kegiatan penilaian.
Supervisi bimbingan konseling terbukti efektif dapat meningkatkan
keterampilan, pemahaman guru bimbingan konseling dan mampu dalam
meningkatkan penguasaan praktek konseling. Dimana dengan diterapkannya supervisi
bimbingan konseling yang dilakukan supervisor dapat membantu guru bimbingan
konseling untuk meningkatkan dan lebih mengembangkan skill dalam keterampilan
layanan bimbingan konseling. Pentingnya supervisi ini juga dapat dilihat dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh (Amelisa, 2019) membuahkan hasil bahwa supervisi
bimbingan konseling terbukti efektif dapat meningkatkan keterampilan, pemahaman
guru bimbingan dan konseling dan mampu dalam meningkatkan penguasaan praktek
konseling. Dimana dengan diterapkannya supervisi bimbingan dan konseling yang
dilakukan supervisor dapat membantu guru bimbingan dan konseling untuk
meningkatkan dan lebih mengembangkan skill dalam keterampilan layanan
bimbingan dan konseling. Dari penelitian tersebut untuk memberikan supervisi klinis
yang efektif, supervisor harus kompeten baik dalam praktik supervisi maupun dalam
bidang konseling yang diawasi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut W.S Winkel “Evaluasi program bimbingan adalah usaha menilai efisiensi dan
efektivitas pelayanan bimbingan itu sendiri, khususnya seluruh kegiatan dalam rangka
program bimbingan yang dikelola oleh staf bimbingan. Selanjutnya menurut Tantawy,
evaluasi Pelaksanaan bimbingan merupakan kegiatan menilai Keberhasilan layanan dalam
bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir. Untuk menilai suatu keberhasilan maka
diperlukan evaluasi program. Menurut Myrick dalam Aip Badrujaman, bahwa lima alasan
yang menjadi faktor penghambat guru pembimbing tidak melakukan evaluasi program
bimbingan dan konseling alasan guru bimbingan dan konseling tidak melakukan evaluasi
Meliputi:
1. Guru bimbingan dan konseling tidak memiliki cukup waktu melakukan evaluasi
program bimbingan dan konseling
2. Guru bimbingan dan konseling kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling
3. Adanya ketakutan guru bimbingan dan konseling terhadap akuntabilitas
4. Guru bimbingan dan konseling tidak merasa bermasalah kalau tidak melaksanakan
evaluasi program bimbingan dan konseling
5. Guru bimbingan dan konseling berpersepsi bahwa hasil evaluasi program sulit diukur.
Di samping itu W.S. Winkel dan Sri Hastuti mengemukakan beberapa
hambatan yang mengakibatkan evaluasi program bimbingan dan konseling kurang
terlaksana yaitu:
1. Guru bimbingan dan konseling kurang mempunyai waktu untuk melaksanakan
evaluasi program bimbingan dan konseling
2. Guru bimbingan dan konseling menganggap dirinya kurang berkompeten untuk
melakukan evaluasi program bimbingan dan konseling
3. Perubahan perilaku yang terjadi sulit untuk diukur dengan menggunakan alat yang
tersedia sampai Sekarang
4. Dana yang dialokasikan hanya cukup untuk melakukan kegiatan bimbingan
sedangkan evaluasi membutuhkan biaya sendiri
5. Data untuk melakukan evaluasi tidak lengkap
6. Guru bimbingan dan konseling sulit menentukan kriteria dalam melaksanakan
evaluasi program bimbingan dan konseling
7. Guru bimbingan dan konseling menganggap dirinya orang lapangan bukan ahli riset.
3
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat diketahui bahwa hambatan yang
dirasakan sampai saat ini dalam evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan
konseling di sekolah, yaitu:
1. Pelaksana bimbingan di sekolah tidak mempunyai Waktu yang cukup memadai
untuk melaksanakan Evaluasi pelaksanaan program BK
2. Pelaksana bimbingan dan konseling memiliki latar Belakang pendidikan yang
bervariasi baik ditinjau dari Segi jenjang maupun programnya, sehingga
Kemampuannya pun dalam mengevaluasi Pelaksanaan program BK sangat
bervariasi termasuk Dalam menyusun, membakukan dan Mengembangkan
instrumen evaluasi
3. Belum tersedianya alat-alat atau instrument evaluasi Pelaksanaan program
bimbingan dan konseling di Sekolah yang valid, reliable, dan objektif
4. Belum diselenggarakannya penataran, pendidikan, Atau pelatihan khusus yang
berkaitan tentang Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan Konseling pada
umumnya, penyusunan dan Pengembangan instrumen evaluasi pelaksanaan
Bimbingan dan konseling di sekolah
5. Penyelenggaraan evaluasi membutuhkan banyak Waktu dan uang. Tidak dapat
diragukan lagi untuk memulai mengadakan evaluasi tampaknya memerlukan baya
yang cukup mahal dan perlu biaya yang banyak
6. Belum adanya guru/konselor/konselor/konselor inti Atau instruktur BK yang ahli
dalam bidang evaluasi Pelaksanaan program BK di sekolah. Sampai saat ini
Kebanyakan yg terlibat dalam bidang ini adalah dari
Perguru/konselor/konselor/konseloran tinggi yang Sudah tentu konsep dan kerangka
kerjanya tidak Berorientasi kepada kepentingan sekolah
7. Perumusan kriteria keberhasilan evaluasi Pelaksanaan bimbingan dan yang tegas dan
baku Belum ada sampai saat ini.
1. Metode survei
4
2. Metode observasi
3. Metode eksperimental
5
BAB III
KESIMPULAN
6
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, F., Ginting, F. B., & Utami, R. S. (2017). Evaluasi Pelaksanaan Program Layanan
Bimbingan dan Konseling di Sekolah. In Prosiding Seminar Bimbingan dan
Konseling (Vol. 1, No. 1, pp. 177-188).
Ilfana, A. (2022). Kompetensi Supervisor Dalam Supervisi Guru Bimbingan Konseling
(Suatu Tinjauan Studi Pustaka). Jurnal Paedagogy, 9(1), 192-197.
Mashudi, F. 2018. Panduan Praktis Evaluasi dan Supervisi Bimbingan dan Konseling. DIVA
Press (Anggota IKAPI): Yogyakarta.
Diswantika, N. 2020. Evaluasi dan Supervisi Bimbingan Konseling. Pustaka Ilmu: Bekasi.