Dosen Pengampu:
2021
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas untuk Matakuliah Supervisi Pendidikan dengan judul KONSEP
DASAR EVALUASI DALAM RANGKA SUPERVISI PENDIDIKAN. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan. Kami juga menyadari dalam penulisan makalah ini masih ada
kemungkinan kekurangan-kekurangan karena keterbatasan kemampuan sebagai
penyusun. Untuk itu, masukan yang bersifat membangun akan sangat membantu
penyusun untuk membenahi kekurangan dalam penulisan makalah ini. Kami berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supervisi pendidikan merupakan bantuan atau pelayanan kepada guru-
guru agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lebih baik dan
berkualitas. Fungsi dasar supervisi meningkatkan atau memperbaiki situasi
belajar bagi murid. Selain itu fungsi supervisi pendidikan adalah untuk
meningkatkan segala aspek yang terjadi dalam proses pendidikan. Lebih penting
lagi evaluasi terhadap guru tidak dapat dipisahkan terhadap evaluasi murid, sarana
dan prasarana, masyarakat sekolah, kepemimpinannya, dan aspek
administrasinya.
Supervisi merupakan aktivitas yang terprogram, berencana dan
berlangsung kontinyu. Oleh karena itu aktivitas supervisi pendidikan harus
dievaluasi, sebab supervisi pendidikan beraktivitas secara terprogram, evaluasi
program supervisi pendidikan tersebut harus dilaksanakan secara kontinyu,
terprogram dan menggunakan prinsip komprehensif, obyektif, kooperatif dan
kontinyu.
Dalam kegiatan evaluasi supervisi pendidikan diperlukan metodologi
yang mana sebagai ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran
menggunakan penelusuran dengan tatacara tertentu dalam menemukan
kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji. Dalam makalah ini akan
mengkaji terkait evaluasi supervise pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian evaluasi supervisi pendidikan
2. Apa tujuan evaluasi supervisi pendidikan
3. Bagaimana konsep evaluasi supervisi pendidikan
4. Apa saja hal-hal pokok program supervisi pendidikan
5. Apa saja jenis-jenis supervisi pendidikan
6. Bagaimana sistematika program pengawasan sekolah
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana pengertian evaluasi supervisi pendidikan
2. Mengetahui apa tujuan evaluasi supervisi pendidikan
3. Mengetahui bagaimana konsep evaluasi supervisi pendidikan
4. Mengetahui apa saja hal-hal pokok program supervisi pendidikan
5. Mengetahui apa saja jenis-jenis supervisi pendidikan
6. Mengetahui bagaimana sistematika program pengawasan sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
1
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 1.
2
Farid Mashudi, Panduan Evaluasi dan Supervisi Bimbingan dan Konseling, (Jogjakarta: Diva Press,
2013), hlm. 22.
Supervisi merupakan suatu proses sistematis dan berkelanjutan dalam
pengumpulan, analisis, dan penggunaan informasi untuk mengontrol manajemen
dan pengambilan keputusan. Hal tersebut dilakukan dengan maksud untuk
memastikan apakah hal-hal apapun dari suatu program yang sedang dijalankan
dapat berjalan secara efektif, efisien, sesuai dengan langkah atau rencana yang
telah disusun sebelumnya. Suypervisi harus dilakukan secara kontinu atau reguler,
misalnya bulanan, per semester, tahunan dan lain sebagainya. Dalam
melaksanakan supervisi, harus jelas indikator-indikator yang harus dipantau.3
Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi supervisi harus
bersifat objektif berdasarkan kebutuhan nyata pengembangan profesional yang
diharapkan.
Evaluasi supervisi pendidikan memberikan manfaat yang banyak,
khususnya dalam supervisi pendidikan. Hasil evaluasi juga dapat digunakan untuk
menentukan sampai seberapa jauh tujuan-tujuan telah tercapai dan tujuan
berikutnya. Bahkan, melalui evaluasi ini dapat juga diketahui kekuatan dan
kelemahan setiap individu. Dengan informasi ini, guru dan supervisor dapat
secara objektif merancang pengalaman belajar berikutnya.
Dalam melakukan evaluasi, kompetensi yang dibutuhkan ialah:
1. Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dan
pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata
pelajaran yang relevan di sekolah.
2. Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting
yang dinilai dalam pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran
dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah.
3. Menilai kinerja kepala sekolah, kinerja guru da staf sekolah
lainnya dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya
untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
pembelajaran/bimbingan pada tiap mata pelajaran dalam rumpun
mata pelajaran yang relevan di sekolah.
3
Farid Mashudi, Panduan Evaluasi dan Supervisi Bimbingan dan Konseling, (Jogjakarta: Diva Press,
2013), hlm. 21.
4. Memantau pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar
siswa serta menganalisanya untuk perbaikan mutu
pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran di sekolah.
5. Membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk
kepentingan pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap mata
pelajaran disekolah.
6. Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala
sekolah, kinerja guru dan staf di sekolah.4
Berdasarkan uraian diatas maka dapat kami simpulkan bahwa evaluasi
supervisi pendidikan ialah proses penilaian terhadap suatu program atau aktivitas
supervisi pendidikan guna untuk mengetahui seberapa jauh tujuan-tujuan itu
tercapai.
4
Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan, Tujuan Teori dan Praktik, (Jakarta: PT. Raja Grafido Persada,
2014), hlm. 254-255.
5
Burhanuddin, dkk, Supervisi Pendidikan dan Pengajaran: Konsep, Pendekatan, dan Penerapan
Pembinaan Profesional, (Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, 2007), hlm. 138-
139.
4. Perbaikan kualitas dan pendayagunaan materi pengajaran dan alat
bantu mengajar.
5. Perkembangan personal dan profesional guru secara umum.
6. Perbaikan hubungan sekolah dan masyarakat.
Pada prinsipnya evaluasi program supervisi pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan usaha pelaksanaan program pendidikan secara menyeluruh, baik
personel, material, maupun operasionalnya. Dengan evaluasi program supervisi,
supervisor dapat:
1. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan supervisi di sekolah
mencapai kemajuan.
2. Memberikan pertimbangan demi perkembangan pendidikan di
masa yang akan datang.
3. Memperbaiki praktik-praktik pembinaan personel di sekolah.
4. Memberikan dorongan peningkatan proses belajar-mengajar di
sekolah.
5. Mengetahui sejauh mana partisipasi orang tua dan masyarakat
terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah.
6. Memberikan pertimbangan dan saran atas peningkatan
pengelolaan sarana dan prasarana sekolah.
7. Membina para personel sekolah dalam mengelola kurikulum
sekolah.
Tujuan evaluasi supervisi pendidikan yang lebih praktis lagi dikemukakan
oleh Elsbree dkk yaitu sebagai berikut:
1. Membantu kita mengurangi guru-guru yang tidak kompeten.
2. Memperbaiki mengajar dengan cara mendorong guru-guru untuk
memperbaiki pekerjaan mereka.
3. Meningkatkan administrasi dan membantu administrator dalam
promosi pegawainya.6
6
Burhanuddin, dkk, Supervisi Pendidikan dan Pengajaran: Konsep, Pendekatan, dan Penerapan
Pembinaan Profesional, (Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, 2007), hlm. 139-
140.
Dari uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa tujuan evaluasi supervisi
pendidikan adalah untuk meningkatkan usaha pelaksanaan program pendidikan
secara menyeluruh, baik personel, material, maupun operasionalnya.
E. Jenis-Jenis Supervisi
1. Supervisi umum dan supervisi pengajaran.
Yang dimaksud dengan supervisi umum disini adalah supervisi
yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan atau pekerjaan yang secara
7
Burhanuddin, dkk, Supervisi Pendidikan dan Pengajaran: Konsep, Pendekatan, dan Penerapan
Pembinaan Profesional, (Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, 2007), hlm. 140-
141.
tidak langsung berhubungan dengan usaha perbaikan pengajaran seperti
supervisi terhadap kegiiatan pengelolaan bangunan dan perlengkapan
sekolah atau kantor-kantor pendidikan, supervisi terhadap kegiatan
pengelolaan bangunan dan perlengkapan sekolah atau kantor-kantor
pendidikan, supervisi terhadap kegiatan pengelolaan administrasi kantor,
supervisi pengelolaan keuangan sekolah atau kantor pendidikan.
Sedangkan yang dimaksud dengan supervisi pengajaran ialah
kegiatan-kegiatan kepengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki
kondisi-kondisi baik personal maupun material yang memungkinkan
terciptanya situasi belajar mengajar yang lebih baik demi terciptanya
tujuan pendidikan.
2. Supervisi klinis.
Dikatakan supervisi klinis karena prosedur pelaksanaannya lebih
ditekankan kepada mencari sebab-sebab atau kelemahan yang terjadi di
dalam proses belajar mengajar, dan kemudian secara langsung pula
diusahakan bagaimana cara memperbaiki kelemahan atau kekurangan
tersebut. Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan
pengajaran dengan melalui siklus yang sistematis dari tahap perencanaan,
pengamatan, dan analisis intelektual yang intesif terhadap penampilan
mengajar sebenarnya dengan tujuan untuk mengadakan modifikasi yang
rasional.
Adapun ciri-ciri supervisi klinis menurut La sulo adalah sebagai
berikut:
a. Bimbingan supervisor kepada guru/calon guru bersifat
bantuan, bukan perintah atau intruksi.
b. Jenis keterampilan yang akan di supervisi diusulkan oleh
guru atau calon guru yang akan disupervisi dan disepakati
melalui pengkajian bersama antar guru dan supervisior.
(Hadari Nawawi, 1994)
Meskipun guru atau calon guru mempergunakan berbagai
ketrampilan mengajar secaraterintegrasi, sasaran supervisi hanya pada
beberapa ketrampilan tertentu saja. Instrumen supervisi dikembangkan
disepakati bersama antara supervisor dan guru berdasarkan kontrak.
Balikan diberikan dengan segera dan secara objektif. Meskipun supervisor
telah menganalisis dan menginterpretasi data yang direkam oleh
instrumen observasi, di dalam diskusi atau pertemuan balikan guru/calon
guru diminta terlebih dahulu menganalisis penampilannya.
Supervisor lebih banyak bertanya dan mendengarkan daripada
memerintah atau menga-rahkan. Supervisi berlangsung dalam suasana
terbuka dan supervisi berlangsung dalam siklus yang meliputi
perencanaan, observasi dan diskusi balikan. Supervisi klinis dapat
dipergunakan untuk pembentukan atau peningkatan dan perbaikan
ketrampilan mengajar.
BAB IV
PENUTUP
Visi dan misi, memuat rumusan tentang: (1) visi pengawasan yang
merupakan penjabaran visi Dinas Pendidikan setempat yang relevan
dengan tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah; (2) misi
pengawasan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan pengawasan; serta
(3) strategi pengawasan yang akan diterapkan dalam melaksanakan
kegiatan pengawasan.
Tujuan, berisi uraian tujuan dan sasaran spesifik yang ingin dicapai
melalui kegiatan pengawasan selama satu tahun. Tercapainya tujuan
tersebut merupakan indikator keterlaksanaan misi pengawasan dan
ketercapaian visi pengawasan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi supervisi pendidikan ialah proses penilaian terhadap suatu
program atau aktivitas supervisi pendidikan guna untuk mengetahui seberapa jauh
tujuan-tujuan itu tercapai.
Tujuan evaluasi supervisi pendidikan adalah untuk meningkatkan usaha
pelaksanaan program pendidikan secara menyeluruh, baik personel, material,
maupun operasionalnya.
Dalam melaksanakan evaluasi supervisi pendidikan prinsip-prinsip
evaluasi sangat penting sebagai pedoman dan acuan agar dapat menghasilkan
suatu penilaian yang benar-benar bermanfaat bagi penyusun program supervisi
pendidikan berikutnya dan dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah pada
umumnya.
Hal-Hal Pokok Program Supervisi
1. Aspek/masalah, berupa identifikasi hasil pengawasan sebelumnya
sebagai prioritas dalam rencana pengawasan (pembinaan,
pemantauan, penilaian).
2. Tujuan pengawasan yang hendak dicapai.
3. Indikator keberhasilan, berupa target yang ingin dicapai
4. Strategi/metode kerja/teknik supervisi, seperti monitoring dan
evaluasi, refleksi dan Focused Group Discussion, metode delphi,
workshop, kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan
individual, kunjungan antar kelas, supervisi kelompok, dll.
5. Skenario kegiatan, berupa langkah atau tahapan supervisi yang
sistematis dan logis yang disesuaikan dengan jadwal dan waktu.
6. Sumber daya yang diperlukan, dapat berupa bahan, fasilitas,
manusia.
7. Penilaian dan instrumen, jenis dan bentuk disesuaikan dengan
aspek/masalah yang akan diselesaikan.
8. Rencana tindak lanjut, dapat berupa pemantapan, perbaikan
berkelan-jutan disesuaikan dengan metode pengawasan.
Supervisi umum adalah supervisi yang dilakukan terhadap kegiatan-
kegiatan atau pekerjaan yang secara tidak langsung berhubungan dengan usaha
perbaikan pengajaran
Farid Mashudi, Panduan Evaluasi dan Supervisi Bimbingan dan Konseling, (Jogjakarta:
Diva Press, 2013).
Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan, Tujuan Teori dan Praktik, (Jakarta: PT. Raja Grafido
Persada, 2014)
Hadari Nawawi, dan M. Martini Hadari, Kepemimpinan yang efektif, Yogyakarta, Gajah
Mada University Press,1993.
Putra, Setiawan Rezemi, Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja, Yogyakarta: Diva
Press, 2013.