Anda di halaman 1dari 18

PERAN PENGAWAS DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

BERBASIS KARAKTER

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Makalah pada Mata Kuliah

Pengembangan Kurikulum PAI Semester III Program Studi

Pendidikan Agama Islam

Oleh kelompok 3

SUMIATI
NIM. 861082022017

RAHMAT ADNAN LIRA


NIM. 861082022027

ALIM BAHRI
NIM. 861082022016

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE


2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. yang maha pencipta, menghidupkan dan

mematikan, serta yang telah menciptakan manusia dengan berbagai potensi.

Alhamdulillah, segala syukur kami panjatkan kepada Allah swt. yang senantiasa

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan kurikulum PAI”

Shalawat senantiasa kita kirimkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai sosok

pembawa perubahan yang luar biasa dari zaman jahiliah ke zaman penuh ilmu ini.

Sosok pemimpin yang mengangkat derajat seorang perempuan dan seorang pemimpin

yang menjadi sosok teladan bagi seluruh umat.

Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi

Agama. Dalam penyusunan makalah ini penulis mengalami banyak hambatan. Namun,

berkat bimbingan dan dorongan semangat dari berbagai pihak sehingga makalah ini

dapat diselesaikan tepat pada waktunya, selain itu penulis juga menyadari bahwa tanpa

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Makalah ini tidak akan terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak

terhingga.

Watampone,16 November 2023

Penyusun

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Definisi Pengawas PAI 3

B. Peran Pengawas Dalam Pengembangan Kurikulum PAI 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 13

B. Saran 14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perkembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis

karakter, peran pengawas menjadi sangat vital. Pengembangan kurikulum yang tidak

hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga karakter dan nilai-nilai moral, adalah
refleksi dari kebutuhan akan pendidikan yang menyeluruh. Melibatkan pengawas

dalam proses ini memiliki implikasi besar terhadap keberhasilan implementasi

kurikulum yang berorientasi pada pembentukan karakter peserta didik. Pengawas

memiliki peran penting dalam memastikan bahwa kurikulum PAI yang dikembangkan

sesuai dengan prinsip-prinsip agama Islam dan nilai-nilai karakter yang diinginkan.

Pengawas dapat menjadi garda terdepan dalam memastikan keselarasan antara


kurikulum PAI dan tujuan pendidikan karakter yang ingin dicapai, sejalan dengan nilai-

nilai ajaran Islam.

Selain itu, peran pengawas juga mencakup memfasilitasi komunikasi efektif

antara para guru PAI, pengelola sekolah, dan pihak terkait lainnya. Dengan adanya

kerjasama yang baik, pengawas dapat membantu menyusun strategi implementasi

kurikulum yang lebih efisien dan efektif. Ini mencakup memberikan dukungan kepada

guru dalam pemahaman konsep-konsep karakter Islam yang harus ditanamkan dalam

pembelajaran.

Dalam dunia yang terus berkembang, tantangan muncul dalam bentuk

perkembangan teknologi dan perubahan sosial. Pengawas memiliki peran strategis

1
2

dalam memastikan bahwa kurikulum PAI berbasis karakter mampu menyesuaikan diri

dengan dinamika zaman. Dengan memantau perkembangan kurikulum secara berkala,

pengawas dapat memberikan rekomendasi perubahan yang diperlukan untuk tetap

relevan dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik.

Pentingnya peran pengawas dalam pengembangan kurikulum PAI berbasis

karakter juga terkait dengan penilaian dan evaluasi. Pengawas dapat memberikan

pandangan objektif tentang sejauh mana kurikulum mencapai tujuan karakter yang
diinginkan dan memberikan umpan balik konstruktif untuk peningkatan lebih lanjut.

Dengan demikian, melibatkan pengawas dalam pengembangan kurikulum PAI berbasis

karakter bukan hanya merupakan tindakan rutin, tetapi sebuah strategi cerdas untuk

memastikan bahwa pendidikan agama Islam tidak hanya memberikan pengetahuan,

tetapi juga membentuk karakter yang kuat dan bermoral pada peserta didik.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi pengawas pai?


2. Bagaimana peran pengawas dalam pengembangan kurikulum PAI berbasis

karakter?

C. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui Bagaimana definisi pengawas pai?

2. Untuk mengetahui peran pengawas dalam pengembangan kurikulum PAI

berbasis karakter?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengawas PAI

1. Definisi Pengawas PAI

Pengawas PAI pada sekolah merupakan salah satu pendidik dan tenaga
kependidikan yang posisinya memegang peran yang sangat signifikan dan strategis

dalam meningkatkan profesionalisme guru agama Islam dan mutu pendidikan

agama Islam pada sekolah.1

Pengawas Pendidikan Agama Islam adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi

tugas, tanggung jawab dan berwenang penuh oleh pejabat yang bertanggung jawab

untuk melaksanakan pengawasan Pendidikan Agama Islam pada satuan pendidikan

jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK. Pengawas pendidikan agama Islam adalah

individu yang memiliki peran krusial dalam memastikan kualitas pengajaran dan

pembelajaran agama Islam di lembaga pendidikan. Mereka bertanggung jawab


untuk memonitor, mengevaluasi, dan mengawasi implementasi kurikulum agama

Islam serta memastikan kesesuaian materi ajar dengan nilai-nilai agama dan

karakter yang diinginkan. Seorang pengawas pendidikan agama Islam tidak hanya

fokus pada aspek akademis, tetapi juga berperan dalam memastikan bahwa aspek

spiritual, moral, dan etika Islam turut terintegrasi dalam proses pendidikan.

1
Direktorat eenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun 2012, Pedoman
Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah, eakarta, 2012, h. 5.

3
4

Peran utama pengawas PAI meliputi memberikan bimbingan dan dukungan

kepada guru-guru PAI dalam pengembangan kurikulum yang sesuai dengan ajaran

Islam dan nilai-nilai karakter yang diharapkan. Mereka juga memfasilitasi

pengembangan profesional guru-guru PAI melalui program pelatihan, workshop,

dan kegiatan pengembangan keterampilan untuk meningkatkan metode pengajaran,

serta memperkaya pemahaman akan isu-isu keagamaan yang relevan. Selain itu,

pengawas pendidikan agama Islam memiliki tanggung jawab dalam menjaga


keseimbangan antara tradisi agama dengan perkembangan zaman dan kebutuhan

pendidikan saat ini. Mereka membantu lembaga pendidikan untuk mengadaptasi

kurikulum agama Islam agar relevan dengan perubahan-perubahan zaman,

memastikan bahwa nilai-nilai Islam terkini dapat disampaikan kepada siswa dengan

cara yang bermakna dan sesuai dengan konteks kehidupan mereka.

Secara istilah, kata pengawas dalam konteks penyelenggara pendidikan


dapat diterjemahkan sebagai “Guru yang berstatus pegawai negeri sipil yang

diangkat dan diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang oleh pejabat yang

berwenang untuk melakukan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial

pada satuan pendidikan/sekolah”. Pengawas yang dimaksud di sini, untuk

selanjutnya disebut pengawas sekolah karena “Orang yang melakukan pengawasan

sekolah disebut pengawas sekolah”.2

Dalam peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Badan

Kepegawaian Negara nomor Nomor 01/III/PB/2011 dan nomor 6 tahun 2011

tentang Petunjuk Pelaksanaan eabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka

2
Barnawi dan Mohammad Arifin, Meningkatkan Kinerja Pengawas Sekolah (Upaya Upgrade
Kapasitas Kinerja Pengawas Sekolah) (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h.12.
5

Kreditnya juga tercantum bahwa “Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil

(PNS) yang diberi tugas tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat

yang berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada

satuan pendidikan”.

Sementara itu, “pengawas pendidikan agama” adalah “pegawai negeri sipil

dilingkungan departemen agama yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang

secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan


pendidikan agama di sekolah-sekolah umum dan di madrasah dengan melaksanakan

penilaian dan pembinaan dari segi teknis dan administrasi pada satuan pendidikan

pra sekolah, dasar dan menengah”.3

2. Fungsi pengawas PAI

Fungsi adalah kegiatan atau aktivitas yang menuju atau mengarah dalam

memenuhi satu atau beberapa kebutuhan sistem. Berdasarkan ketentuan

sebagaimana diatur dalam permenag No. 2 Tahun 2012, Pengawas Pendidikan

Agama Islam pada sekolah mempunyai fungsi melakukan :

a. Penyusunan Program Pengawasan PAI

b. Pembinaan, Pembimbingan, dan Pengembangan Profesi Guru PAI

c. Pemantauan penerapan Standar Nasional PAI

d. Penilaian hasil pelaksanaan program pengawasan, dan

3
Departemen Agama, Pedoman Rekrutmen Calon Pengawas, Direktorat eenderal Kelembagaan
Agama Islam, eakarta, 2004, h. 1.
6

e. Pelaporan serta tindak lanjut pelaksanaan tugas kepengawasan.4

3. Wewenang Pengawas

Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah sebagaimana dimaksud

KMA No. 2 Tahun 2012 dalam pasal 2 ayat (2) berwenang:

a. Memberikan masukan, saran, dan bimbingan dalam penyusunan, pelaksanaan,

dan evaluasi pendidikan dan/atau pembelajaran pendidikan agama Islam


kepada kepala sekolah dan instansi yang membidangi pendidikan agama Islam

di Kabupaten/kota;

b. Memantau dan menilai kinerja guru PAI serta merumuskan saran tindak lanjut

yang diperlukan;

c. Melakukan pembinaan terhadap guru PAI;

d. Memberikan pertimbangan dalam penilaian pada pelaksanaan tugas guru PAI

kepada pejabat yang berwenang; dan memberikan pertimbangan dalam

penilaian pelaksanaan tugas dan penempatan guru PAI dan kepala sekolah dan
pada pejabat yang berwenang.

e. Menanda tangani/mengesahkan perangkat pembelajaran guru PAI. 5

4
Direktorat eenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun 2012, Pedoman
Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah, h. 15.
5
Direktorat eenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun 2012, Pedoman
Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah, h. 15-16.
7

4. Tanggung jawab Pengawas

Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah sebagaimana dimaksud

dalam Permenag No. 2 Tahun 2012 Pasal 2 ayat (2) bertanggung jawab terhadap

peningkatan kualitas perencanaan, proses, dan hasil pendidikan dan/atau

pembelajaran PAI pada TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan/atau

SMK6

5. Uraian tugas pengawas PAI

Tugas adalah pekerjaan yang sudah ditentukan. eadi tugas adalah sesuatu

yang wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan, pekerjaan yang

menjadi tanggung jawab seseorang, atau pekerjaan yang dibebankan. Lingkup tugas

Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah hanya terkait dengan tugas

kepengawasan akademik. Namun disini juga akan dibahas tentang kepengawasan

manajerial. Supervisi manajerial adalah pemantauan dan pembinaan terhadap

pengelolaan dan administrasi Sekolah. Supervisi Managerial terfokus pada: a)

Managemen kurikulum dan pembelajaran. b) Kesiswaan. c) Sarana prasana. d)


Ketenagaan. e) Keuangan. f) Hubungan sekolah masyarakat (adanya komite

sekolah). g) Layanan khusus.

Esensi atau hakikat supervisi managerial, supervisor juga dituntut untuk

memantau yang berkaitan dengan standar isir, SKL, Standar Proses, Standar Tenaga

Pendidik, Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan,

6
Direktorat eenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun 2012, Pedoman
Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah, h. 15-16.
8

Standar Penilaian. Hakikat Supervisi menagerial adalah agar sekolah terakreditasi

dengan baik dan dapat memenuhi Standar Pendidikan Nasional.

Prinsip-prinsip Supervisi Managerial dalam pelaksanaannya adalah:

pengawas tidak otoriter, menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis,

supervisi dilaksanakan berkesinambungan, supervisi harus demokratis dan aktif

serta kooperatif, program yang integral orientasinya tujuan Pendidikan Nasional,

supervisi harus komprehensif dan mencakup keseluruhan aspek, harus konstruktif,


harus obyektif. Metode supervise manajerial adalah: a) Memonitoring pelaksana

Rencana Pengembangan Sekolah (RPK), pengawas harus melengkapi diri dengan

daftar isian yang memuat indikator sekolah. b) Evaluasi mengetahui sejauhmana

kesuksesan pelaksanaan penyelenggaraan sekolah. Selanjutnya

supervisi/kepengawasan akademik mencakup dalam kegiatan; (1) menyusun

program pengawasan; (2) melaksanakan program pengawasan; (3) evaluasi dan


tindak lanjut hasil pelaksanaan program pengawasan; (4) membimbing dan melatih

profesional guru PAI. Penyusunan program pengawasan difokuskan pada

peningkatan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam(SN-PAI).

Pelaksanaan program pengawasan meliputi: (1) melaksanakan pembinaan guru PAI;

(2) memantau Standar Nasional Pendidikan, a) Standar Isi, b) Standar Proses, c)

Standar Penilaian, dan d) Standar Kompetensi Lulusan; dan (3) melaksanakan

penilaian kinerja guru PAI. Evaluasi hasil program pengawasan pada guru PAI

binaan pada tingkat Kabupaten/kota.

Kepengawasan akademik atau supervisi akademik adalah fungsi pengawas


yang berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan,

penilaian, dan pelatihan profesional guru PAI dalam; (1) merencanakan


9

pembelajaran PAI; (2) melaksanakan pembelajaran PAI; (3) menilai hasil

pembelajaran PAI; (4) membimbing dan melatih peserta didik; dan (5)

melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok

sesuai dengan beban kerja guru PAI (PP 74 Tahun 2008). Hal tersebut dapat

dilaksanakan melalui kegiatan tatap muka maupun non tatap muka. Tentu tujuannya

agar kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru PAI dapat tercapai dengan

baik.7

B. Peran Pengawas dalam Pengembangan Kurikulum PAI Berbasis Karakter

Istilah pengembangan kurikulum ini berasal dari kata pengembangan dan

kurikulum. Istilah “pengembangan” dalam tulisan ini dimaksudkan sebagai “usaha

sistematis, terencana, metodologis, dan komprehensif dengan tujuan untuk

mengkiritisi, memperbaharui, dan menyempurnakan sesuatu yang telah ada

sebelumnya”. Sedangkan definisi kurikulum “Curriculum itself is a construct or

concept, a verbalization of an extremely complex idea or set of ideas.” Dari pengertian


mengenai pengembangan dan kurikulum, maka yang dimaksud dengan

“pengembangan kurikulum,” dalam tulisan ini adalah “usaha terencana, sistematis,

metodologis, dan komprehensif yang ditujukan untuk mengkritisi, memperbaharui, dan

menyempurnakan kurikulum yang telah ada sebelumnya”, yang dalam konteks khusus

difokuskan pada pengembangan Karakter peserta didik. Pendidikan karakter dimaknai

sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang

meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk


melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri

Efi Hazizah, “Peran Pengawas dalam Implementasi Kurikulum 13 Mata Pelajaran PAI (Studi
7

Pada Pengawas guru PAI SMK Kab. Rejang Lebong)”, al-Bahtsu, Vol. 4, No. 1, 2019, h. 58
10

sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan

kamil (manusia paripurna).8

Berdasarkan definisi di atas, maka definisi Pengembangan Kurikulum Berbasis

Karakter adalah “usaha terencana, sistematis, metodologis, dan komprehensif yang

ditujukan untuk mengkritisi, memperbaharui, dan menyempurnakan kurikulum yang

telah ada sebelumnya menuju kurikulum yang berorientasi pada penggalian,

pengembangan, dan penguatan karakter Peserta didik sebagai individu, professional,


dan warga bangsa Indonesia”.

Peran-peran pengawas PAI dalam pengembangan kurikulum berbasis karakter

di antaranya sebagai berikut:

1. Pengawas PAI memberikan bimbingan teknis kepada sekolah dasar terkait

implementasi Kurikulum berbasis karakter dalam mata pelajaran PAI. Mereka

menjelaskan secara rinci tentang prinsip-prinsip dan panduan pengembangan

kurikulum PAI yang sesuai dengan Kurikulum.

2. Pengawas PAI mengadakan pelatihan bagi guru-guru PAI untuk membantu


mereka memahami konsep dan tujuan Kurikulum Merdeka serta memberikan

pedoman dalam mengembangkan kurikulum PAI yang sesuai. Pelatihan tersebut

mencakup pembelajaran aktif, penerapan teknologi dalam pembelajaran, dan

penilaian.

3. Pengawas PAI melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi

kurikulum PAI di sekolah. Pengawas mengamati proses pembelajaran,

8
Agus Salim Mansyur, Pengembangan Kurikulum Berbasis Karakter: Konsepsi dan
Implementasinya , Jurnal Pendidikan Universitas Garut, Vol. 1, No. 1, 2007, h. 3-4.
11

mengevaluasi kinerja guru, dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk

membantu perbaikan kurikulum dan pembelajaran PAI. Menyediakan sumber

belajar: Pengawas PAI mengumpulkan dan menyediakan sumber belajar yang

relevan dan sesuai dengan Kurikulum berbasis karakter kepada guru-guru PAI.

Ini dapat berupa buku-buku teks, materi

4. Pengawas PAI memfasilitasi pertemuan antara guru-guru PAI di berbagai

sekolah untuk berbagi pengalaman, ide, dan praktik terbaik dalam


pengembangan kurikulum PAI yang sesuai dengan Kurikulum berbasis karakter.

Mereka juga dapat menjalin kolaborasi dengan institusi atau lembaga terkait

lainnya untuk memperkuat pengembangan kurikulum PAI.9

Pengawas memiliki peran penting dalam pengembangan kurikulum berbasis

karakter. Berikut adalah beberapa peran pengawas dalam pengembangan kurikulum

berbasis karakter:

1. Pembimbing profesional: Pengawas berfungsi sebagai pembimbing profesional

bagi guru dalam mengembangkan kurikulum.10 Dalam hal ini, pengawas dapat

memberikan saran dan masukan kepada guru dalam mengembangkan kurikulum

yang berbasis karakter.

9
Ade Tutty Rossa Rochayati, et al, “Peran Pengawas PAI dalam Implementasi Kurikulum
Merdeka pada Tingkat Sekolah Dasar di Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan
Selatan”, Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol. 4, No. 2, 2023, h.
5084-5086.

Syaifullah, “Kemitraan Pengawas Sekolah dan Guru dalam Pembentukan Karakter Siswa
10

pada SMA Negeri di Kecamatan Wera Kabupaten Bima”, Jurnal Pendidikan IPS, Vol. 7. No. 2, 2017, h.
92.
12

2. Pemantau: Pengawas juga berperan sebagai pemantau dalam pengembangan

kurikulum berbasis karakter. Dalam hal ini, pengawas dapat memantau

pelaksanaan kurikulum dan memberikan umpan balik kepada guru.

3. Penilai: Pengawas juga berperan sebagai penilai dalam pengembangan

kurikulum berbasis karakter. Dalam hal ini, pengawas dapat menilai sejauh mana

kurikulum yang dikembangkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Pembimbing dan pelatih: Pengawas juga berperan sebagai pembimbing dan


pelatih dalam pengembangan kurikulum berbasis karakter. Dalam hal ini,

pengawas dapat memberikan pelatihan dan bimbingan kepada guru dalam

mengembangkan kurikulum yang berbasis karakter.

5. Fasilitator: Pengawas juga berperan sebagai fasilitator dalam pengembangan

kurikulum berbasis karakter. Dalam hal ini, pengawas dapat membantu guru

dalam mengembangkan kurikulum yang berbasis karakter dengan memberikan

saran dan masukan.

Karena begitu pentingnya peran pengawas dalam upaya peningkatan mutu

pendidikan, maka pengawas sekolah atau pengawas Pendidikan Agama Islam dituntut

untuk melaksanakan tugasnya secara profesional dan penuh tanggung jawab.11Dalam

menjalankan perannya, pengawas perlu memiliki karakteristik yang baik, seperti

kemampuan pengawas dalam bentuk kinerja, memiliki bakat, minat, panggilan jiwa,

dan idealisme, melaksanakan tugas kepengawasan secara efektif dan efisien,

memberikan layanan prima untuk semua pemangku kepentingan, memiliki komitmen

untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan lain sebagainya.

11
Efi Hazizah, “Peran Pengawas dalam Implementasi Kurikulum 13 Mata Pelajaran PAI (Studi
Pada Pengawas guru PAI SMK Kab. Rejang Lebong)”, h. 66.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengawas PAI pada sekolah merupakan salah satu pendidik dan tenaga

kependidikan yang posisinya memegang peran yang sangat signifikan dan strategis

dalam meningkatkan profesionalisme guru agama Islam dan mutu pendidikan agama
Islam pada sekolah.

Pengawas memiliki peran penting dalam pengembangan kurikulum berbasis

karakter. Berikut adalah beberapa peran pengawas dalam pengembangan kurikulum

berbasis karakter: (1) Pembimbing profesional: Pengawas berfungsi sebagai

pembimbing profesional bagi guru dalam mengembangkan kurikulum. (2) Pemantau:

Pengawas juga berperan sebagai pemantau dalam pengembangan kurikulum berbasis


karakter. Dalam hal ini, pengawas dapat memantau pelaksanaan kurikulum dan

memberikan umpan balik kepada guru. (3) Penilai: Pengawas juga berperan sebagai

penilai dalam pengembangan kurikulum berbasis karakter. Dalam hal ini, pengawas

dapat menilai sejauh mana kurikulum yang dikembangkan dapat mencapai tujuan yang

diinginkan. (4) Pembimbing dan pelatih: Pengawas juga berperan sebagai pembimbing

dan pelatih dalam pengembangan kurikulum berbasis karakter. Dalam hal ini,

pengawas dapat memberikan pelatihan dan bimbingan kepada guru dalam

mengembangkan kurikulum yang berbasis karakter. (5) Fasilitator: Pengawas juga

berperan sebagai fasilitator dalam pengembangan kurikulum berbasis karakter. Dalam

hal ini, pengawas dapat membantu guru dalam mengembangkan kurikulum yang
berbasis karakter dengan memberikan saran dan masukan.

13
B. Saran

Makalah ini merupakan hasil dari penyatuan beberapa referensi disertai dengan

keterbatasan pemikiran dari penulis. Kami berdoa semoga makalah ini nantinya dapat

penulis pertanggung jawabkan dan bermanfaat bagi pembaca sebagaimana mestinya.

Serta, makalah ini dapat menjadi salah satu rujukan untuk menambah khasanah ilmu

pengetahuan bagi pembaca yang budiman. Terbatasnya pemahaman yang kami miliki

penulis menharapkan pembaca nantinya memberikan saran, masukan bahkan kritikan


yang memotivasi untuk memperbaiki hasil tulisan kami kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rochayati, Ade Tutty Rossa, et al, “Peran Pengawas PAI dalam Implementasi
Kurikulum Merdeka pada Tingkat Sekolah Dasar di Kecamatan Sungai Tabuk
Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan”. Community Development Journal:
Jurnal Pengabdian Masyarakat. Vol. 4, No. 2. 2023.

Mansyur, Agus Salim. Pengembangan Kurikulum Berbasis Karakter: Konsepsi dan


Implementasinya . Jurnal Pendidikan Universitas Garut. Vol. 1, No. 1. 2007.

Arifin, Barnawi dan Mohammad. Meningkatkan Kinerja Pengawas Sekolah Upaya


Upgrade Kapasitas Kinerja Pengawas Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
2014.

Departemen Agama. Pedoman Rekrutmen Calon Pengawas. Direktorat eenderal


Kelembagaan Agama Islam. eakarta. 2004.

Direktorat eenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun 2012. Pedoman


Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah. eakarta. 2012.

Hazizah, Efi. “Peran Pengawas dalam Implementasi Kurikulum 13 Mata Pelajaran


PAI(Studi Pada Pengawas guru PAI SMK Kab. Rejang Lebong”, al-Bahtsu,
Vol. 4, No. 1, 2019.

Syaifullah. Kemitraan Pengawas Sekolah dan Guru dalam Pembentukan Karakter


Siswa pada SMA Negeri di Kecamatan Wera Kabupaten Bima. Jurnal
Pendidikan IPS, Vol. 7. No. 2. 2017.

15

Anda mungkin juga menyukai