Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok pada Mata Kuliah
Oleh
Kelompok VII
ASMIRANI
NIM. 861082022012
ROHANI
NIM. 8610820220
PROGRAM MAGISTER
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE
2023
KATA IPENGANTAR
Semoga Ikita Isemua Iberada Idalam Ilindungan IAllah Iswt. ISalawat Iserta
Isalam Isenantiasa Itercurahkan Ikepada Ibaginda IRasul ISaw. Ikeluarga Idan Isahabat
Iserta Iumat IIslam Iyang Isenantiasa Iberada Idi IjalanNya. IPenulis Isenantiasa
Ipendapat Itokoh Iyang Isatu Idan Itokoh Ilainnya Iatau Ipendapat Ipakar Iyang Isatu
Idan Ipakar Ilainnya Idisertai Idengan Isecuil Ipemikiran Idari Ipenulis Isendiri. IKami
Imasih Ijauh Idari Ikata Isempurna, Iolehnya Ipenulis Iberharap Ikepada Iberbagai
Ipihak Iyang Idengan Itulus Imemberikan Idoa Iserta Ikritik Iyang Imembangun Idemi
Penulis
Kelompok 8
2
DAFTAR IISI
BAB I1 IPENDAHULUAN
B. Saran ......................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
secara fisik maupun psikis. Manusia disebut makhluk potensial, karena pada diri
berdasarkan usia menjadi beberapa tahapan atau periode perkembangan. Secara garis
besarnta periode perkembangan itu terbagi menjadi : masa prenatal, masa bayi, masa
kanak-kanak, masa prapubertas, masa pubertas, masa dewasa, dan masa usia lanjut.
Sebagai individu yang sudah tergolong dewasa peran dan tanggung jawabnya
tertantang untuk membuktikan dirinya sebagai seorang pribadi dewasa yang mandiri.
berbagai pengalaman baik yang berhasil maupun yang gagal dalam menghadapi suatu
masalah akan dapat dijadikan pelajaran berharga guna membentuk seorang pribadi
fisik,seorang dewasa muda menampilkan profil yang sempurna dalam arti bahwa
1
Ifham Choli, “Perkembangan Jiwa Keagamaan pada Usia Lanjut”, Jurnal Al-Risalah,
Vol.IX, No.1, Januari 2018, h. 98
mereka memiliki daya tahan dan taraf kesehatan yang prima sehingga dalam
melakukan berbagai kegiatan tanpa inisiatif, kreatif, energik, cepat, dan proaktif.
Sebagai akhir dari masa remaja adalah masa dewasa, atau ada juga yang
mereka yang tergolong dewasa yang berusia 20 s/d 40 tahun, sebelum memasuki masa
ini seorang remaja terlebih dulu berada pada tahap ambang dewasa atau masa remaja
transisi secara intelektual (cognitive trantition) serta transisi peran sosial (social role
trantition) Sikap keberagamaan pada orang dewasa memiliki perspektif yang luas
didasarkan atas nilai-nilai yang dipilihnya. Selain itu, sikap keberagamaan ini
tentang ajaran agama yang dianutnya. Beragama, bagi orang dewasa sudah merupakan
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, ( Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2013), h.52
6
C. Tujuan Penulisan
2. Untuk mengetahui perkembangan jiwa agama pada dewasa dan usia lanjut.
PEMBAHASAN
Istilah dewasa berasal dari kata latin yaitu adult yang berarti telah tumbuh
menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Oleh karena
itu, orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan telah
siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersamaan dengan orang dewasa lainya.
Usia dewasa adalah usia ketenangan jiwa, ketetapan hati dan keimanan yang tegas.
Masa dewasa menurut konsep Islam adalah fase dimana seseorang telah memiliki
tingkat kesadaran dan kecerdasan emosional, moral, spiritual dan agama secara
mendalam. Saat telah menginjak usia dewasa terlihat adanya kematangan jiwa mereka;
“Saya hidup dan saya tahu untuk apa,” menggambarkan bahwa di usia dewasa orang
sudah memiliki tanggung jawab serta sudah menyadari makna hidup. 3 Dengan kata
lain, orang dewasa berusaha mencari nilai-nilai yang akan dipilihnya dan berusaha
Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif
yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode
3
Mustafa Ma, “Perkembangan Jiwa Beragama pada Masa Dewasa”, Jurnal Edukasi, Vol. 2,
No. 1, h. 79
8
kreativitas dan penyusaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran umurnya antara 21
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 sampai 60 tahun. Ciri-ciri
yang menyangkut pribadi dan social anatara lain: masa dewasa madya merupakan masa
transisi, di mana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa
dewasanya memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan
perilaku yang baru. Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan pada masa
sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi
Periode selama usia lanjut, ketika kemunduran fisik dan mental terjadi secara
perlahan-lahan dan bertahap dikenal sebagai “senescence” yaitu masa proses menjadi
tua. Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu
suatuperiode di mana seorang telah beranjak jauh dari pada periode terdahulu. Masa
ini dimulai dari umur 60 sampai mati, yang ditandai dengan adanya perubahan yang
memiliki tanggung jawab terhadap sistem nilai yang dipilihnya, baik sistem nilai yang
bersumber dari ajaran agama maupun yang bersumber dari norma-norma lain dalam
4
Mulyadi, “Perkembangan Jiwa Keberagamaan pada Orang Dewasa dan Lansia”, IAIN Imam
Bonjol Padang, h. 49
B. Perkembangan Jiwa Agama pada Dewasa dan Usia Lanjut
melainkan suatu proses integrasi dan banyak stuktur dan fungsi yang komplek.
Perkembangan sebagai rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju ke arah
yang lebih maju dan sempurna. Kesadaran beragama meliputi rasa keagamaan,
pengalaman ketuhanan, keimanan, sikap, dan tingkah laku keagamaan, yang
terorganisasi dalam sistem mental dari kepribadian. Keadaan ini dapat dilihat melalui
sikap keberagamaan yang terdefernisasi yang baik, motivasi kehidupan beragama yang
pengabdiannya kepada Tuhan, juga melalui pelaksanaan ajaran agama yang konsisten,
agama ternyata meningkat. Dari sebuah penelitian dengan sample 1.200 orang berusia
atas nilai-nilai yang dipilihnya. Selain itu, sikap keberagamaan ini umumnya juga
dilandasi oleh pendalaman pengertian dan perluasan pemahaman tentang ajaran agama
yang dianutnya. Beragama bagi orang dewasa sudah merupakan sikap hidup dan bukan
3. Bersikap positif terhadap ajaran dan norma-norma agama, dan berusaha untuk
didasarkan atas nilai-nilai yang dipilihnya. Selain itu, sikap keberagamaan ini
5
Jalaluddin, Psikologi Agama : Memahami Prilaku dengan Mengaplikasikan Prinsip-prinsip
Psikologi, (Depok : Rajagrafindo Persada, 2016), h. 95
ajaran agama yang dianutnya, beragama bagi orang dewasa sudah meruapak sikap
Menurut Lita L Atkison, sebagian besar orang-orang yang berusia lanjut (usia
aktifitas yang positif. Tetapi perasaan itu muncul setelah mereka memperoleh
bimbingan semacam terapi psikologis.6 Kajian psikologi berhasil mengungkapkan
bahwa di usia melewati setengah baya, arah perhatian mengalami perubahan yang
mendasar. Bila sebelumnya perhatian diarahkan pada kenikmatan materi dan duniawi,
maka pada peralihan ke usia lanjut ini, perhatian lebih tertuju pada masalah-masalah
Di dalam Islam, perlakuan terhadap manusia usia lanjut dianjurkan seteliti dan
setelaten mungkin. Perlakuan terhadap orangtua menurut tuntutan Islam berawal dari
sayang.
َ َ ُ ُ ََ َ ْ َ َ ْ َُ ً ْ ْ َ ْ َّ ُ ْ َ ََّ َ ٰ َ
۞ َوقضى َر ُّبك الا تع ُبد ْ ْٓوا ِال ْٓا ِاَّي ُاه َو ِبال َوا ِلدي ِن ِاح ٰسناۗ ِاَّما َي ْبلغَّن ِعندك ال ِكب َر احدهمآْ ا ْو
ً َ ً َ َ َّ ْ ُ َ ُ ْ َ َ ُ َ َّ ْ ُ َ َ َ َ ٰ
ِكل ُهما فلا تقل ل ُهمآْ ا ٍّف َّولا تن َه ْرهما َوقل ل ُهما ق ْولا ك ِر ْيما
Terjemahnya :
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan
6
Jalaluddin, Psikologi Agama….h. 100
12
lanjut menurut Islam. Manusia usia lanjut dipandang tak ubahnya seorang bayi yang
memerlukan pemeliharaan dan perawatan serta perhatian khusus dengan penuh kasih
sayang. Perlakuan yang demikian itu tidak dapat diwakilkan kepada siapa pun,
melainkan menjadi tanggung jawab anak-anak mereka. Perlakuan yang baik dan penuh
kesabaran serta kasih sayang dinilai sebagai kebaktian. Sebaliknya, perlakuan yang
tercela dinilai sebagai kedurhakaan.
menurut islam merupakan kewajiban agama, maka perbuatan menempatkan orang tua
dipanti jompo merupakan tindakan tercela yang dilakukan oleh seorang anak. Usia
lanjut dimana seseorang meningkatkan kesadaran akan peran social dengan niatan amal
shalih, meningkatkan ketakwaan dan kedekatan kepada Allah SWT, melalui perluasan
diri dengan mengamalkan ibadah-ibadah sunnah, seperti shalat malam, puasa sunnah,,
berdzikir atau wirid. Seseorang akan menyesali diri, jika dalam hidupnya, terutama di
usia senja, tidak melakukan suatu aktivitas yang bermanfaat bagi orang lain atau bagi
Tuhan-nya, sebab jika batas kematian telah tiba maka tidak akan dapat ditunda barang
sedetikpun.
segala tuntutan hokum agama, seperti shalat, puasa dan ibadahibadah yang lain. Nabi
7
Al-Hufaz: Al-Qur’an Hafalan Mudah Terjemahan dan Tajwid Warna, h.284
SAW mengajarkan agar agar seseorang tidak hanya meminta kepada Allah SWT, umur
yang panjang, tetapi yang terpenting adalah bagaimana mempergunakan umur yang
diberikan Allah itu dengan sebaikbaiknya. Sabda Nabi itu dapat dibenarkan, sebab
banyak orang yang berumur panjang tetapi kondisinya pikun, sehingga seringkali
Pada akhir masa usia lanjut, sesorang akan menghadapi masa menjelang
kematian. Tugas-tugas perkembangan pada masa ini adalah memberikan wasiat kepada
keluarganya jika terdapat masalah yang perlu diselesaikan, seperti wasiat tentang
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Manusia adalah makhluk social, yang selalu membutuhkan bantuan oang lain
agama, terlebih pada mereka yang sudah memasuki masa usia lanjut. Kebutuhan
terhadap agama disebabkan manusia selaku makhluk Tuhan yang dibekali dengan
berbagai potensi (fitrah) yang dibawa sejak lahir. Salah satu fitrah tersebut adalah
kecenderungan terhadap agama. Karena adanya fitrah ini, maka manusia selalu
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup manusia,secara umum
mengatakan bahwa usia lanjut ini dimulai pada usia 65 tahun. Dalam perkembangan
usia lanjut ini akan terjadi penurunan kemampuan fisik yang menyebabkan aktivitas
serta sifat-sifat luhur, Timbul rasa takut kepada kematian yang meningkat sejalan
dengan pertambahan usia lanjutnya, Perasaan takut kepada kematian ini berdampak
mereka menjalankan penuh kesadaran diri dan bukan sekedar ikutikutan. Kematangan
atau kedewasaan seseorang dalam beragama biasanya ditunjukakan dengan kesadaran
dan keyakinan yang teguh karena menganggap benar akan beragama yang dianutnya
Di dalam Islam Perlakuan terhadap manusia usia lanjut dianjurkan seteliti dan
seteladan mungkin. Perlakuan terhadap orang tua yang berusia lanjut, dibebankan pada
keluarga mereka, bukan kepada badan atau panti asuhan, termasuk panti jompo.
Sehingga merawat orang tua dalam usia lanjut merupakan kewajiban bagi anak-anak
maupun sanak keluarganya, yakni dengan cara- cara yang diajarkan oleh Sunnah Rasul.
B. Saran
Penulis Itentunya Imenyadari Ijika Imakalah Idi Iatas Imasih Iterdapat Ibanyak
Ikesalahan Idan Ijauh Idari Ikata Isempurna. IPenulis Iakan Imemperbaiki Imakalah
Ilagi.
16
DAFTAR PUSTAKA
Choli, Ifham. “Perkembangan Jiwa Keagamaan pada Usia Lanjut”, Jurnal Al-
Risalah, Vol.IX, No.1, Januari 2018.