Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK PEMBANDING

Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan

TUGAS DAN TAHAP PERKEMBANGAN MASA DEWASA


AKHIR

PERKEMBANGAN FISIK, KOGNITIF, SOSIAL, EMOSIONAL


PADA MASA DEWASA AKHIR

Disusun Oleh Kelompok 12 :

Anastasia Degei (16.K.50)

Ignasius En Gedi Agung Purnomo (16.K.48)

Boni Fhinsesius (16.K.45)

SEKOLAH TINGGI PASTORAL IPI MALANG

Tahun Ajaran

2019-2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kelompok haturkan karena rahmat dan bimbingan-Nya


kepada kami sehingga kami boleh menyelesaikan makalah ini dengan tema “tugas
dan tahap perkembangan masa dewasa akhir dan perkembangan fisik, kognitif,
sosial, emosional pada masa dewasa akhirl”, dengan baik. Kami sebagai kelompok
pembanding kelompok mencoba menyajikan materi yang diharapkan agar dapat
melengkapi materi dari kelompok utama. Melalui makalah ini diharapkan dapat
menambah wawasan terutama bagi kelompok dan juga bagi pembaca sekalian.
Tentunya dalam penyusunan makalah ini terdapat kekuarangan sehingga kelompok
mengharapkan kritik dan saran yang berguna bagi kelompok, atas perhatian dan
partisipasinya kelompok haturkan terimakasih.

Malang, 31 Maret 2020

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 
Seiring dengan pertumbuhan seseorang, usia merekapun juga bertambah.
Dari anak-anak, remaja awal, remaja akhir, dewasa awal, dewasa madya, dan
dewasa akhir. Perubahn ini juga diikuti dengan perubahan lainnya, yaitu
perubahan fisik dan perubahan intelektual. Perubahan Fisik yang semakin menua
akan sangat berpengaruh terhadap peran dan hubungan dirinya dengan
lingkunganya. Dengan semakin lanjut usia seseorang secara berangsur-angsur ia
mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya karena berbagai keterbatasan
yang dimilikinya. Keadaan ini mengakibatkan  menurun, baik secara kualitas
maupun kuantitasnya sehingga hal ini secara perlahan mengakibatkan terjadinya
kehilangan dalam berbagai hal yaitu: kehilangan peran ditengah masyarakat,
hambatan kontak fisik dan berkurangnya komitmen.
Perubahan intelektual, pada umumnya orang percaya bahwa proses belajar,
memori, dan intelegensi mengalami kemerosotan bersamaan dengan terus
bertambahnya usia. Kecepatan dalam memproses informasi mengalami
penurunan pada masa dewasa akhir. Selain itu, orang-orang dewasa lanjut
kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam
ingatannya. Kecepatan memproses informasi secara pelan-pelan memang akan
mengalami penurunan pada masa dewasa akhir.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana dengan perkembangan masa dewasa akhir?


2. Bagaimana perkembangan fisik, kognitif,sosial,emosional pada masa dewasa
akhir?
C. Tujuan
Untuk mengetahui perekembangan masa dewasa akhir
Untuk mengetahui perkembangan fisik, sosial,emosional kognitif pada masa
dewasa akhir

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Masa Dewasa Akhir


Dewasa akhir adalah periode dimana organisme telah mencapai
kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan
kemunduran sejalan dengan waktu. Usia tua adalah periode penutup dalam
rentang hidup seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang
lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat. Badan
kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang
menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang
telah disebut lanjut usia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu: usia pertengahan (midle age) 45-
59 tahun, lanjut usia (elderly) 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75-90 tahun
dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun. Lansia banyak menghadapi
berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi.
Perubahan yang paling mennjol dari masa dewasa akhir adalah fisik yang
dibandingkan dengan perubahan psikologis. Bagi pria yang memasuki
periode ini di tandai dengan memasuki fase klimakterium, sedangkan wanita
ditandai dengan fase menopause. Ketidakseimbangan fisiologis akan
berdampak pada terganggunya keseimbangan emosi, seperti stress dan
depresi.
Menurut J.W. Santrock, ada dua pandangan tentang definisi orang lanjut
usia atau lansia, yaitu menurut pandangan orang barat dan orang Indonesia.
Pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia atau lansia adalah
orang yang sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini akan
membedakan seseorang masih dewasa atau sudah lanjut. Sedangkan
pandangan orang Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60
tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di Indonesia dipakai sebagai
usia maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan.1
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa ada dua devinisi orang
lanjut usia ini, padangan orang barat dan juga pandangan orang Indonesia.
Tentu ada perbeadan pandangan tentang usia lanjut, orang barat memandang
usia lanjut pada umur 65 tahun katas , dimana usia ini akan membedakan
seseorang masih dewasa atau usia lanjut sedangkan pandangan orang
Indonesia usia 60 tahun digunakan sebagai usia maksimal kerja dan mulai
kelihatan ciri-ciri ketuaannya.
Menurut Hurlock (2002), tahap terakhir dalam perkembangan ini dibagi
menjadi usia lanjut dini yang berkisar antara usia enampuluh sampai tujuh
puluh tahun dan usia lanjut yang dimulai pada usia tujuh puluh tahun hingga
akhir kehidupan seseorang. Orangtua muda atau usia tua (usia 65 hingga 74
tahun) dan orangtua yang tua atau usia tua akhir (75 tahun atau lebih) dan
1
J.W. Santrock

4
orang tua lanjut (85 tahun atau lebih) dari orang-orang dewasa lanjut yang
lebih muda.2
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa tahap terakhir dalam
rentang kehidupan sering dibagi menjadi usia lanjut dini yang berkisar
antara usia 60-70 dan usia lanjut yang mulai pada usia 75- 85 sampai akhir
hidup seseorang. Orang dalam usia enampuluhan biasanya digolongkan
sebagai usia tua, yang berarti antara sedikit lebih tua atau setelah usia madya
dan usia lanjut setelah mereka mencapai usia 70 tahun.

2.1.1 Ciri- ciri dewasa akhir :

Sama seperti setiap periode lainnya dalam rentang kehidupan seseorang,


usia lanjut ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu. Efek- efek
tersebut menentukan, sampai sejauh tertentu, apakah pria atau wanita usia
lanjut akan melakukan penyesuaian diri secara baik atau buruk. Akan tetapi
ciri- ciri usia lanjut cenderung menunju dan membawa penyesuaian diri yang
buruk daripada yang baik dan kepada kesengsaraan daripada kebahagiaan.

 Adanya periode penurunan atau kemunduran yang disebabkan oleh


faktor fisik dan psikologis
 Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut. Yang menggambarkan
masa tua tidaklah menyenangkan
 Mempunyai status kelompok minoritas
 Adanya perubahan peran. Karena tidak dapat bersaing lagi dengan
kelompok yang lebih muda.
 Penyesuaian diri yang buruk. Timbul karena adanya konsep diri yang
negatif yang disebabkan oleh sikap sosial yang negatif.
 Ada keinginan untuk menjadi muda kembali. Mencari segala cara
unutk memperlambat penuaan.

2.1.2 Tugas Perkembangan Dewasa Akhir

 Menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik. Misalnya adanya


perubahan penampilan pada wajah wanita, menggunakan kosmetik pada
wajah wanita untuk menutupi tanda-tanda penuaan pada wajahnya. Pada
bagian tubuh, khususnya pada kerangka tubuh mengerasnya tulang
sehingga tulang menjadi mengapur dan mudah retak atau patah.
 Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes dan harmonis.
 Menyesuaikan hidup dengan penghasilan sebagai pensiunan.
 Membina kehidupan rutin yang menyenangkan
 Saling merawat sebagai suami-istri
 Mampu menghadapi kehilangan (kematian) pasangan dengan sikap yang
positif
 Melakukan hubungan dengan anak dan cucu-cucu.
 Menemukan arti hidup dengan nilai moral yang tinggi.

2
Hurlock (2002

5
2.1.3 Tugas Perkembangan Menurut Pandangan Islam

 Terinternalisasi sifat-sifat rasul yang agung, sifat-sifat yang


dimaksud seperti jujur, dapat dipercaya, menyampaikan
kebenaran, dan memiliki kecerdasan spiritual.
 Meningkatkan kesadaran akan peran sosial dengan niat amal
soleh
 Meningkatkan ketakwaan dan kedekatan kepada Allah SWT,
melalui perluasan diri dengan mengamalkan ibadah-ibadah
sunah.
 Mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi
kematian. Pada fase ini, sesorang terkadang tidak mampu
mengaktualisasikan potensinya, bahkan kesadarannya
menurun atau bahkan menghilang. Kondisi ini disebabkan
oleh menuanya syaraf-syaraf dan organ-organ tubuh lainnya,
sehingga terjadilah kepikunan. Ketika orang berusia lanjut
mengalami kepikunan maka ia terbebas dari tuntutan agama
seperti sholat, puasa dan ibadah-ibadah lain.

2.2 Perkembangan yang terjadi pada masa dewasa akhir

2.2.1 Perkembangan Fisik


1. Perubahan fisik pada masa dewasa akhir
Perubahan fisik yang terjadi pada masa dewasa akhir adalah
bertambahnya berat badan rontoknya rambut dan beruban,
kulir wajah, leher, lengan dan tangan makin keriput,
mengendurnya otot sekitar dagu, lengan dan perut, gigi mulai
copot dan berwarna kuning, mata kurang bersinar dan
mengeluarkan kotoran mata.
2.Menurunnya fungsi fisiologis
Perubahan tubuh bagian kuar terjadi seiring perubahan tubuh
bagian dalam, seperti pada dinding saluran arteri menjadi
rapuh, naiknnya tekanan darah, komplikasi penyakit jantung.
Berkurangnyaa tingkat metabolisme dan menurunnya kekuaan
otot-otot juga mengakibatkan pengaturan suhu badan menjadi
sulit. Selain itu juga, pada usia lanjut terjadi penurunan dalam
jumlah waktu tidur yang diperlukan dan kenyenyakan
tidurnya. Orang usia lanjut pada umumnya mengalami
gangguan susah tidur (insomnia).
Usia dewasa akhir ditandai dengan menurunnya kesegaran
fisik secara umum dan memburuknya kondisi kesehatan.
Mulai usia pertengahan 40-an tahun peningkatan
ketidakmampuan fisik semakin cepat. Masalah-masalah
kesehatan yang sering muncul yaitu mudah lelah dan telinga
mendengung, sakit otot, sangat peka pada kulit, sering

6
mengalami pusing, konstifasi, sendawa, asam lambung,
berkurangnya selera makan, dan sulit tidur.
3.Menurunnya kemampuan indra
Pada usia lanjut fungsi seluruh organ pengindraan kurang
mempunyai sensitifitas dan efisiensi kerja dibandingkan yang
dimiliki oleh orang yang lebih muda. Seperti penurunan pada
fungsi penglihatan diikiti dengan katarak, menjadi tuli, daya
penciuman, dan daya rasa makin turun.
4.Menurunnya daya seksual
Kemunduran daya seksual sebagian besar adalah akibat
kondisi kesehatan yang semakin buruk dan defisiensi gonad.
Pada usia 50-an tahun secara berangsur-angsur aktifitas dari
gonad akan mengalami kemunduran. Namun, pada usia 70-an
sampai 80-an tahun pria masih mampu membuahi. Awal masa
menopause rata-rata terjadi pada usia 49 tahun. Sementara
pada pria akan muncul sindrom klimakterium, namun kondisi
ini muncul pada usia 50 sampai 70 tahun.
5.Munculnya sindrom-sindrom menjelang menopaus
Sindrom terhadap berhentinya haid. Berhentinya menstruasi
dapat terjadi tiba-tiba. Iregularitas bertambah dengan jarak
periode yang lebih jauh atau siklus yang pendek dengan arus
yang lancar dan deras. Sindrom pada system reproduksi yang
menurun dan berhenti. Ditandai dengan terhentinya reproduksi
ovarium, hormon ovarium dan hormone progesterone.
Sindrom pada ketidak nyamanan fisik. Ketidaknyamanan fisik
yang dialami masa menopause ialah rasa tegang dan linu yang
tiba-tiba di sekujur tubuh, termasuk pada leher, pada bagian
atas dan keringat, gejala panas, tegang, pening, lelah, jengkel,
cepat marah, dan jantung berdebar-debar. Sindrom terhadap
bertambahnya berat badan. Bertambahnya berat badan selama
menopause akibat banyaknya lemak yan g menumpuk,
terutama pada bagian perut dan paha sehingga wanita
kelihatan lebih berat daripada sebenarnya. Penampilan
kewanitaan menurun. Hormone ovarium dan seks sekunder
berkurang, namun bulu di wajah bertambah kasar, suara
menjadi mendalam, lekuk tubuh rata, payu dara lembek, bulu
kemaluan dan aksial semakin tipis. Sindrom perubahan emosi,
cepar marah dan suka mengkritik.
6.Perubahan minat pada usia lanjut
Seperti pada perubahan fisik mental, gaya hidup pada orang-
orang berusia lanjut, juga terjadi perubahan minat dan
keinginan yang tidak dapat dihindari, seperti lebih condong
kepada diri sendiri (egois) dsb.

2.2.2 Perkembangan Kognitif


Kecepatan memproses informasi mengalami penurunan pada
masa dewasa akhir. Orang pada masa dewasa akhir kurang mampu
mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam

7
ingatanya. Terkait dengan perbaikan fungsi kognitif diantara orang-
orang dewasa lanjut ini yang harus diperhatikan adalah berolahraga.
Memilih jenis olahraga yang akan dijalani juga harus diperhatikan dan
harus disesuaikan dengan usia subjek dalam arti kondisi fisik
individu. Oleh karena itu, aktivitas berolahraga diannjurkan untuk
selalu berkonsultasi dengan tenaga medis yang kompeten dalam
masalah ini.
Pendidikan, pekerjaan dan kesehatan adalah tiga komponen yang
paling berpengaruh dalam fungsi kognitif dari orang-orang dewasa
lanjut. Pada saat ini mereka telah memperoleh pendidikan yang lebih
baik. Sedangkan kesehatan yang buruk berkaitan dengan tes-tes
intelegensi pada masa dewasa akhir. Olahraga terkait dengan
perbaikan fungsi kognitif diantara orang-orang dewasa usia lanjut.

2.2.3 Penalaran mekanik dan penalaran pragmatis orang


dewasa akhir

Penalaran mekanik merupakan perangkat keras dari pikiran dan


merefleksikan rancangan neurofisiologis dari otak yang berkembang
secara evolutif. Pada tingkat operasional, penalaran kognitif
melibatkan kecepatan dan ketepatan memproses, termasuk masukan
sensoris, ingatan visual dan motorik, pembedaan, perbandingan, dan
pengkategorian. Karena pengaruh yang kuat dari faktor biologis,
hereditas dan kesehatan pada penalaran mekankik menjadi mungkin
sering dengan proses penuaan.
Sebaliknya penalaran pragmatis merujuk pada dasar kultural
“perangkat lunak” dari pikiran. Pada tingkat operasional, penalaran
pragmatis termasuk ketrampilan membaca, menulis, berbahasa,
kualifikasi pendidikan, ketrampilan-ketrampilan profesional, dan juga
tipe-tipe pengetahuan mengenai diri dan ketrampilan-ketrampilan
hidup yang membantu kita untuk menguasai dan mengatasi
kehidupan.

2.2.4 Perkembangan Psikologis dan intelektual


Menurut David Wechsler dalam Desmita (2008) kemunduran
kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan organisme
secara umum, hampir sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa
setelah mencapai puncak pada usia antara 45-55 tahun, kebanyakan
kemampuan sesorang secara terus-menerus mengalami penurunan.
Hal ini juga berlaku bagi lansia. Kemerosotan intelektual lansia ini
pada umumnya merupakan sesuatu atau yang tidak dapat dihindarkan,
disebabkan berbagai faktor seperti penyakit, kecemasan dan depresi.
Tapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat
dipertahankan. Salah satu faktor tersebut adalah dengan menyediakan
lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan
intelektual mereka.
a. Perkembangan Emosional

8
Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap untuk
menghadapi dan menyikapi masa tua tersebut, sehingg menyebabkan
para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri dan memcahkan
masalah yang dihadapi. Munculnya rasa terisisih, tidak dibutuhkan
lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang
tak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil
dari keseluruhan perasaan yang tidak perasaan yang tidak enak yang
harus dihadapi dewasa akhir.

b. Perkembangan Fisik
Berdasarkan pengamatan juga hasil observasi, kondisi fisik dari
subjek dapat digambarkan sebagai berikut: memiliki tinggi badan
sekitar 150 cm, berat badan 51 kg, rambut sudah beruban namun
belum seluruhnya, gigi lengkap, suara jelas, pendengarannya masih
baik, namun kulitnya sudah tidak segar lagi seperrti ketika ia muda,
dan memiliki sedikit masalah pada penglihatannya nya, keudua
matanya sering berair, dan sudah tidak bisa membaca atau melihat
dari jarak jauh. Tubuhnya masih kuat untuk berjalan kaki kesawah
dan menaiki sepeda kepasar.
Dari hasil penelitian, subjek tidak memiliki penyakit yang berat
atau komplek, hanya sering merasa sakit dan bengkak pada kakinya,
sehingga menghambat aktivitasnya untuk kesawah, bersosialisasi
dengan tetangga atau aktivitas lainnya. Perkembangan fisik dari
subjek ini dikatakan sesuai dengan tahap perkembangannya. Dan
beliau juga bisa menerima dan menyesuaikan diri dengan kondisi fisik
saat ini.
c. Perkembangan Kognitif
Penalaran dibagi menjadi dua ada penalaran mekanik dan
penalaran pragmatis. Penalaran mekanik merupakan perangkat keras
dari pikiran (berkembang). Sedangkan penalaran pragmatis kebalikan
dari penalaran mekanik yaitu perangkat lunak dari pikiran (merujuk
pada kultural). Dilihat dari aspek penalaran mekanik dari subjek dapat
dibilang mengalami penurunan. Dan untuk penalaran pragmatis dapat
dikatakan stabil/statis. Ini disebabkan oleh faktor lingkungan yang
selalu merangsang ataupun melatih ketrampilan intelektual mereka.
Kecapatan memproses, mengingat, dan memecahkan
masalahsekarang telah diterima secara luas bahwa kecepatan
memperoses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa
akhir. Ada juga beberapa bukti yang menujukan bahwa orang- orang
dewasa akhir kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang
telah disimpan dalam ingatannya dan secara efektif menggunakan
imajinasi mentalnya didalam kegiatan.
d. Perkebangan Kepribadian
Perkembangan ini merujuk pada teori Psikoanalisa (Freud). Freud
percaya bahwa pada usia lanjud kita kembali kepada kecenderungan-
kecenderungan narsistik masa kanak- kanak awal (regresi)
(Santrock,2002 :250). Artinya tindakan yang dibuat harus

9
diperlihatkan kepada orang lain. Ketika itu tidak bisa dilakukan maka
tidak akan memperoleh kepuasan.
Carl Jung mengatakan bahwa pada usia lanjut, pikiran tenggelam
jauh didalam ketidaksadaran. Berdasarkan pendapat Carl Jung ini
yang membuat orang yang sudah tua mudah lupa, karena sulit untuk
memanggilnya kembali kea lam sadar.
e. Perkembangan Sosial
Tahap- tahap dewasa akhir memasuki tahap 8 yaitu Integrity VS
Despair yaitu kemmapuan perkembangan lansia mengatasi krisis
psikososialnya. Tahun- tahun akhir kehidupan merupakan suatu masa
untuk melihata kembali apa yang telah dilakukannya selama
hidupnya. Jika kehidupan sebelumnya dapat dijalani dengan baik
maka akan merasakan kepuasaan atau integritas pada masa tuanya.
Dan sebalinya. Mereka mengeluh sangat pelupa, kesulitan dalam
menerima hal baru dan mereka juga merasa tidak tahan dengan
tekanan, perasaan seperti ini membentuk mental mereka seolah
tertidur, dengan keyakinan bahwa sudah terlalu tua untuk
mengerjakan hal tertentu,mereka menarik diri dari semua bentuk
kegiatan.

Perkembangan kognitif dari subjek pertama dilihat dari aspek yang


mempengaruhi fungsi kognitif orang dewasa yaitu pendidikan, pekerjaan dan
kesehatannya.

1. Fungsi kognitif dipengaruhi oleh pendidikan.

Menurutnya, beliau mengenyam pendidikan hanya sampai SD,


dikarenakan pada masa itu pendidikan di Indonesia masih susah untuk
ditempuh. Masih jarang ditemui sekolah-sekolah yang berdiri
dilingkungannya. Menurut beliau, pelajaran yanng diajarkan di sekolahnya
dulu hanya pelajaran dasarnya saja, seperti membaca, menulis dan
menghitung. Karena latar belakang pendidikan beliau, maka fungsi
kognitifnya terlihat dari apa yang telah didapatkannya sejak dulu dan dari
waktu kewaktu bertambah seiring dengan bertambahnya pengalaman hidup
beliau. Beliau masih bisa membaca, menulis dan menghitung.

2. Selanjutnya, fungsi kognitif dipengaruhi oleh pekerjaan.

Pekerjaan beliau hingga sekarang adalah sebagai petani. Dan kebiasaan


ketika sedang masa panen maka bagi hasil dengan yang lain. Hasil padi yang
telah dipanen akan ditimbang dan dihitung jumlahnya kemudian dibagi
kepada yang memanen tersebut beberapa persen dari hasil keseluruhan panen.
Biasanya beliau menggunakan corat-coret dibuku untuk menghitung
keseluruhan berat padi. Dalam hal ini, subjek masih bisa menimbang, menulis
dan menghitung dengan baik.

3. Perkembangan Emosional

10
Masalah yang berkaitan dengan perkembangan emosi dari subjek pertama
ini adalah rasa ingin selalu berkumpul dengan keluarga, sehingga ketika ada
dari anggota keluarganya yang sakit, beliau menjadi sangat perhatian sekali
untuk menjaganya, terutama ketika cucunya yang sedang sakit. Selain itu
juga subjek pertama ini cepat marah apabila ada sesuatu yang kurang sesuai
dengan kehendak pribadinya.

4. Perkembangan Religius.

Berhubungan dengan masalah perkembangan religius dari subjek


pertama ini dikatakan sangat baik, karena beliau lebih sering mendekatkan
diri kepada Allah, terbukti dengan sselalu melaksanakan sholat lima waktu
dan rutin untuk sholat jama’ah di masjid, selain itu juga beliau sering
membaca Al-Qur’an setelah sholat maghrib. Tidak lupa juga untuk selalu
mengikuti pengajian yang diadakan di masjid.

BEBERAPA MASALAH UMUM YANG UNIK BAGI ORANG USIA LANJUT

1. Keadaan fisik lemah dan tak berdaya sehingga harus tergantung pada orang
lain
2. Situasi ekonominya sangat terancam,sehingga cukup beralasan untuk
melakukana berbagai perubahan besar dalam pola hidupnya.
3. Menentukan kondisi hidup yang sesuai dengan perubahan status ekonomi
dan kondisi fisik
4. Mencari teman baru untuk menggantikan suami atau istri yang telah
meninggal atau pergi jauh atau cacat
5. Mengembangkan kegiatan baru untuk mengisi waktu luang yang semakin
bertambah
6. Belajar untuk memperlakukan anak yang sudah besar sebagai orang dewasa
7. Mulai terlibat dalam kegiatan masyarakat, orang secara khusus
direncanakan untuk orang dewasa.
8. Mulai merasakan kebahagiaan dari kegiatan yang sesuai untuk orang
berusia lanjut dan memiliki kemauan untuk mengganti kegiatan lama yang
berat dengan kegiatan yang lebih cocok
9. Menjadi “korban” atau dimanfaatkan oleh para penjual obat,buaya darat,
dan kriminalitas karena tidak sanggup lagi untuk mempertahan kan diri.

PERUBAHAN –PERUBAHAN UMUM DALAM PENAMPILAN SELAMA


USIA LANJUT.

1. Daerah kepala :
 Hidung menjulur lemas
 Bentuk mulut berubah akibat hilangnya gigi atau karena harus
memakai gigi palsu
 Mata kelihatan pudar, tak bercahaya dan sering mengeluarkan
cairan
 Dagu terlipat dua atau tiga

11
 Pipi berkeret dan kering, berbintik hitam,banyak tahi lalat atau
ditumbuhi kutil
 Rambut menipis, berubah menjadi putih atau abu- abu dan kaku.
Tumbuh rambut halus dalam hidung, telinga dan pada alis.
2. Daerah Tubuh:
 Bahu membungkuk dan tampak mengecil
 Perut membesar dan membuncit
 Pinggul tampak menggendor dan lebar dibandingkan dengan
waktu sebelumnya.
 Garis pinggang melebar, menjadi badan tampak seperti terisap
 Payudara bagi wanita menjadi kendur dan melorot.
3. Daerah persendian:
 Pangkal tangan menjadi kendor dan terasa berat sedangkan ujung
tangan tampak mengerut
 Kaki menjadi kendor dan pembuluh darah batik menonjol,
terutama yang ada disekitar pergelangan kaki
 Tangan menjadi kurus kering dan pembulu vena disepanjang
bagian belakang tangan menonjol
 Kaki membesar karena otot- otot mengendor, timbul benjolan-
benjolan, ibu jari kaki membengkak dan bisa meradang serta
sering timbul kelosis
 Kuku tangan dan kaki menebel,mengeras dan mengapur.

12
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
 Seorang dimulai sejak ia masih berupa benih dalam kandungan, lahir
sebagai seorang bayi, kemudiantumbuh menjadi balita,anak- anak,
remaja,hingga ia dewasa. Seiring pertumbuhan tersebut, seseorang itu
akan berkembang sesuai masanya. Dalam tiap- tiap perkembangan
seseorang berinteraksi dan bersosialisasi, sesuai dengan kodratnya
yang memang membutuhkan satu sama lain selama hidupnya.
Perkembangan seseorang tidak henti sehingga ia sampai pada usia
dewasa. Pada usia dewasa banyak hal yang perlu diperhatikan,
termasuk diantaranya yaitu:
- Ciri-cirinya
- Perkembangan emosi,
- Perkebangan fisik,
- Perkembangan kognitif
- Perkebangan kepribadian
- Kepribadian sosial
dan pada kembangan usia dewasa akhir ada perubahan fisik pada
sesorang yakni penurunan yakni :
- Menurunnya fungsi fisiologis
- Menurunnya kemampuan indra
- Menurunnya daya seksual.
 Ada perbedaan perubahan individual yang menonjol sebagai akibat
dari usia lanjut, dengan penuaan yanng bersifat fisik mendahului
penuaan psikologis yang merupakan kejadian yang bersifat umum.
Perubahan fisik termasuk perubahan dalam penampilan, perubahan
yang berada pada sistem organ dalam, perubahan dalam fungsi
psikologis, perubahan pada sistem syaraf perubahan penampilan, dan
kemampuan seksual. Perubahan yang sangat umum terhadap
kemampuan motorik, termasuk perubahan kekuatan fisik dan
kecepatan dalam bergerak, bertambahnya waktu yang diperlukan
untuk belajar ketrampilan, konsep dan prinsip baru dan ada
kecenderungan sikapnya canggung dan kikuk. Sementara itu banyak
hal-hal yang menyebabkan perubahan kemampuan mental,
kurangnya rangsangan lingkungan dan kurang motivasi terhadap
kesadaran mental yang ada untuk membedakan kondisi yang paling
bersifat umum dan paling serius.

13
DAFTAR PUTAKA

1. Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana


2. Ibn Azka Press. 2004. Etika Hidup Seorang Muslim. Garut: Ibn Azka
Press.
3. Elizabeth B. Hurlock (Psikologi Perkembangan, suatu pendekatan
sepanjang Rentang Kehidupan. )

14

Anda mungkin juga menyukai