Oleh :
070116A020
FAKULTAS KEPERAWATAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan menunjukan suatu proses tertentu yaitu suatu proses yang menuju
kedepan dan tidak dapat diulang kembali, dalam perkembangan manusia terjadi
perubahan yang sedikit demi sedikit bersifat tetap dan tidak dapat diulang kembali.
Perkembangan menunjukan pada perubahan-perubahan dalam suatu arah yang
bersifat tetap dan maju.
Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dari bayi
sampai menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana
pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi
sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak
menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan
terintegrasi.
Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai kemasakan
dalam ukuran dan fungsi. Selain itu lansia juga masa dimana seseorang akan
mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada beberapa pendapat mengenai
usia seseorang dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada yang menetapkan pada
umur 60 tahun, 65 tahun, dan ada juga yang 70 tahun. Tetapi Badan Kesehatan Dunia
(WHO) menetapkan bahwa umur 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan seseorang
telah mengalami proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang itu telah
disebut lansia.
Secara umum orang lanjut usia dalam meniti kehidupannya dapat dikategorikan
dalam dua macam sikap. Pertama, masa tua akan diterima dengan wajar melalui
kesadaran yang mendalam, sedangkan yang kedua, manusia usia lanjut dalam
menyikapi hidupnya cenderung menolak datangnya masa tua, kelompok ini tidak mau
menerima realitas yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Masa lanjut usia adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang.
Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai
dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin
menurun. Proses menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu
sama lain.
a. Perbedaan individu dalam efek penuaan. Ada yang menganggap periode ini
sebagai waktunya untuk bersantai dan ada pula yang menganggapnya sebagai
hukuman.
e. Adanya perubahan peran. Karena tidak dapat bersaing lagi dengan kelompok
yang lebih muda.
f. Penyesuaian diri yang buruk. Timbul karena adanya konsep diri yang negatif
yang disebabkan oleh sikap sosial yang negatif.
g.Ada keinginan untuk menjadi muda kembali. Mencari segala cara untuk
memperlambat penuaan.
B. Perkembangan Masa Lanjut Usia
Usia lanjut merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Semua orang
akan mengalami proses menjadi tua, dan masa tua merupakan masa hidup
manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran
fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan
tugasnya sehari-hari lagi. Tahap usia lanjut adalah tahap di mana terjadi penuaan
dan penurunan, yang penurunannya lebih jelas dan lebih dapat diperhatikan dari
pada tahap usia baya. Penuaan merupakan perubahan kumulatif pada makhluk
hidup, termasuk tubuh, jaringan dan sel, yang mengalami penurunan kapasitas
fungsional. Pada manusia penuaan dihubungkan dengan perubahan degenerative
pada kulit, tulang jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh
lainya. Dengan kemampuan regeneratife yang terbatas, mereka lebih rentan
terhadap berbagai penyakit, sindroma dan kesakitan dibandingkan dengan orang
dewasa lain. Penelitian telah menemukan bahwa tingkat sel, umur sel manusia
ditentukan oleh DNA yang disebut telomere, yang beralokasi pada ujung
kromosom. Ketentuan dan kematian sel terpicu ketika telomere berkurang
ukurannya pada ujung kritis tertentu.
1. Perkembangan Fisik
Penuaan yang terlihat pada kulit di seluruh tubuh lansia, kulit menjadi
semakin menebal dan kendur atau semakin banyak keriput yang terjadi. Rambut
yang menjadi putih juga merupakan salah satu ciri-ciri yang menandai proses
penuaan. Kulit yang menua menjadi menebal, lebih terlihat pucat dan kurang
bersinar. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lapisan konektif ini dapat
mengurangi kekuatan dan elasitas kulit, sehingga para lansia ini menjadi lebih
rentan untuk terjadinya pendarahan di bawah kulit yang mengakibatkan kulit
mejadi tampak biru dan memar. Dengan berkurangnya lapisan lemak resiko yang
dihadapi oleh lansia menjadi lebih rentan untuk mengalami cedera kulit. Penuaan
juga mengubah sistim saraf. Orang lanjut usia juga memiliki berbagai resiko pada
sitem saraf, misalnya berbagai jenis infeksi yang diderita oleh seorang lansia juga
dapat mempengaruhi proses berfikir ataupun perilaku. Penyebab lain yang
menyebabkan kesulitan sesaat dalam proses berfikir dan perilaku adalah
gangguan regulasi glukosa dan metabolisme lansia yang mengidap diabetes.
Fluktuasi tingkat glukosa dapat menyebabkan gangguan berfikir. Perubahan
signifikan dalam ingatan, berfikir atau perilakuan dapat mempengaruhi gaya
hidup seorang lansia.
2. Perkembangan Kognitif
Permasalahan yang hadapi oleh lansia yang terkait dengan masalah pekembangan
kognitif, ini dapat disimpulkan bahwa pada lansia mulai melemahnya daya ingat
terhadap sesuatu hal(pikun) dan sulit untuk bersosialisasi dengan masyarakat di
sekitar.
Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan
menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang
dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti,
2000). Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidak ikhlasan menerima
kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan,
merupakan sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus
dihadapi lanjut usia. Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan
fungsional, keadaan depresi dan ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia
semakin sulit melakukan penyelesaian suatu masalah.
Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri
cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya.
Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah kemampuan
orang yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan perubahan
fisik, maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai
keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan, yang
disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat
sehingga dapat memenuhi kebutuhan– kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan
masalah baru.
Masa penuaan yang terjadi pada setiap orang memiliki berbagai macam
penyambutan. Ada individu yang memang sudah mempersiapkan segalanya bagi
hidupnya di masa tua, namun ada juga individu yang merasa terbebani atau
merasa cemas ketika mereka beranjak tua. Takut ditinggalkan oleh keluarga, takut
merasa tersisihkan dan takut akan rasa kesepian yang akan datang. Keberadaan
lingkungan keluarga dan sosial yang menerima lansia juga akan memberikan
kontribusi positif bagi perkembangan sosio-emosional lansia, namun begitu pula
sebaliknya jika lingkungan keluarga dan sosial menolaknya atau tidak
memberikan ruang hidup atau ruang interaksi bagi mereka maka tentunya
memberikan dampak negatif bagi kelangsungan hidup lansia.
Pada orang – orang dewasa lanjut atau lanjut usia, yang menjalani masa
pensiun dikatakan memiliki penyesuaian diri paling baik merupakan lanjut usia
yang sehat, memiliki pendapatan yang layak, aktif, berpendidikan baik, memiliki
relasi sosial yang luas termasuk diantaranya teman – teman dan keluarga, dan
biasanya merasa puas dengan kehidupannya sebelum pensiun. Orang – orang
dewasa lanjut dengan penghasilan tidak layak dan kesehatan yang buruk, dan
harus menyesuaikan diri dengan stres lainnya yang terjadi seiring dengan pensiun,
seperti kematian pasangannya, memiliki lebih banyak kesulitan untuk
menyesuaikan diri dengan fase pensiun .
Pada tahun 1980-an, persentase laki-laki berusia di atas 65 tahun yang tetap
bekerja purna waktu lebih kecil dibanding pada awal abad 20. Penurunan yang
terjadi dari tahun 1900 sampai tahun 1980-an sebesar 70%. Satu perubahan
penting dari pola pekerjaan orang-orang dewasa lanjut adalah meningkatnya
perkejaan-pekerjaan paruh waktu. Mis: dari tiga juta lebih orang dewasa berusia
di atas 65 tahun yang pekerja pada tahun 1986, lebih dari separuhnya merupakan
pekerja-pekerja paruh waktu.
Berkaitan dengan masalah yang sering dialami oleh orang yang berusia lanjut
dapat di tempuh melalui hal-hal sebagai berikut :
a. Orang yang telah lanjut usia identik dengan menurunnya daya tahan tubuh
dan mengalami berbagai macam penyakit. Lansia akan memerlukan obat
yang jumlah atau macamnya tergantung dari penyakit yang diderita.
h. Jangan pernah berhenti untuk terus belajar dan mengasah kemampuan otak.
b. Hindari stres, hidup yang penuh tekanan akan merusak kesehatan, merusak
tubuh dan wajahpun menjadi nampak semakin tua. Stres juga dapat
menyebabkan atau memicu berbagai penyakit seperti stroke, asma, darah
tinggi, penyakit jantung dan lain-lain.
c. Tersenyum dan tertawa sangat baik, karena akan memperbaiki mental dan
fisik secara alami. Penampilan kita juga akan tampak lebih menarik dan
lebih disukai orang lain. Tertawa membantu memandang hidup dengan
positif dan juga terbukti memiliki kemampuan untuk menyembuhkan.
Tertawa juga ampuh untuk mengendalikan emosi kita yang tinggi dan juga
untuk melemaskan otak kita dari kelelahan.
b. Intropeksi terhadap hal-hal yang telah kita lakukan, serta lebih banyak
beribadah.
c. Belajar secara rutin dengan cara membaca kitab suci secara teratur.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian pustaka yang telah penyusun temukan mengenai masa lanjut
usia, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pada Usia 65 tahun seseorang dianggap telah memasuki masa lansia atau
lanjut usia. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa kelemahan
manusiawi dan sosial sangat tersebar luas dewasa ini.
2. Orang yang memasuki usia lanjut (lansia) memiliki ciri – ciri khas,
diantaranya usia lanjut merupakan periode kemunduran, orang lanjut usia
memiliki status kelompok minoritas, menua membutuhkan perubahan peran,
dan penyesuaian yang buruk pada lansia.
3. Pada lansia biasanya mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit
demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Tahap
usia lanjut adalah tahap di mana terjadi penuaan dan penurunan, yang
penururnanya lebih jelas dan lebih dapat diperhatikan dari pada tahap usia
baya.