BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan
dari bayi sampai menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang
terakhir, dimana pada manusia seseorang mengalami kemunduruan fisik, mental
dan social sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-
hari lagi. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu
penangan segera dan terintegrasi.
Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai
kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu, lansia juga masa dimana
seseorang akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada beberapa
pendapat mengenai usia seorang dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada yang
menetapkan pada umur 60 tahun, 65 tahun, dan ada juga yang 70 tahun. Tetapi
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa umur 65 tahun, sebagai usia
yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses menua yang berlangsung
secara nyata dan seseorang itu telah disebut lansia.
Secara umum orang lanjut usia dalam meniti kehidupannya dapat
dikategorikan dalam dua macam sikap. Pertama, masa tua akan diterima dengan
wajar melalui kesadaran yang mendalam, sedangkan yang kedua, manusia usia
lanjut dalam menyikapi hidupnya cenderung menolak datangnya masa tua,
kelompok ini tidak mau menerima realitas yang ada (Hurlock, 1996 : 439)
Usia lanjut sering punya masalah dalam hal makanan, antara lain nafsu
makan menurun. Padahal meskipun aktivitasnya menurun sejalan dengan
bertambahnya usia, ia tetap membutuhkan asupan zat gizi lengkap, seperti
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Iapun masih tetap
membutuhkan energi untuk menjalankan fungsi fisiologis tubuhnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lansia ?
2. Apa saja ciri-ciri dari lansia ?
3. Apa saja kondisi fisik pada lansia ?
4. Apa saja masalah kesehatan pada lansia ?
5. Apa saja masalah gizi pada lansia ?
6. Apa saja kebutuhan gizi pada lansia ?
7. Bagaimana upaya atau cara untuk mengatasi masalah yang di hadapai lansia ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari lansia
2. Untuk mengetahui ciri-ciri lansia
3. Untuk mengetahui kondisi fisik pada lansia
4. Untuk mengetahui masalah pada kesehatan lansia.
5. Untuk mengetahui masalah gizi pada lansia
6. Untuk mengetahui kebutuhan gizi pada lansia
7. Untuk mengetahui upaya atau cara untuk mengatasi masalah yang di hadapai
lansia
BAB II
PEMBAHASAN
Ini semua dapat menimbulkan gangguan atau kelainan fungsi fisik, psikologis
maupun social, yang selanjutnya dapat menyebabkan suatu keadaan
ketergantungan kepada orang lain.
Beberapa kemunduran organ tubuh pada lansia, di antaranya adalah :
1. Kulit : kulit berubah menjadi tipis, kering, keriput dan tidak elastic lagi. Dengan
demikian, fungsi kulit sebagai penyekat suhu lingkungan dan perisai terhadap
masuknya kuman terganggu. Tipis dan keriput disebabkan oleh hilanganya lapisan
lemak dibawah kulit, tidak elastic lagi karena terbentuk jaringan ikat baru
dibawahnya.
2. Rambut : rontok, warna menjadi putih, kering, dan tidak megkilat ini berkaitan
dengan perubahan degeneratif kulit.
3. Seks : produksi hormon seks pada pria dan wanita menurun dengan bertambahnya
umur, selain itu, produksi hormon pada pria dan wanita yang menurun juga
dipengaruhi oleh menopause pada wanita dan andropause pada pria.
4. Otot : jumlah sel otot berkurang, ukurannya atrofi, sementara jumlah jaringan ikat
bertambah, volume otot secara keseluruhan menyusut, fungsinya menurun, dan
kekuatannya berkurang.
5. Jantung dan pembuluh darah : pada manusia usia lanjut kekuatan mesin pompa
jantung berkurang. Berbagai pembuluh darah penting khusus yang di jantung dan
otot mengalami kekakuan. Lapisan inti menjadi kasar akibat merokok, hipertensi,
diabetes mellitus, kadar kolesterol tinggi, dan lain-lain. Yang memudahkan
timbulnya penggumpalan darah dan trombosit.
6. Tulang : ada proses menua kadar kapur atau kalsium dalam tulang menurun,
akibatnya tulang menjadi kropos atau osteoporosis dan mudah patah. Dengan
bertambahnya usia, terdapat peningkatan hilang tulang secara linear
Adapun perubahan - perubahan fisik yang terjadi pada lanjut usia, antara lain :
1. Sel
a. Lebih sedikit jumlahnya
b. Lebih besar ukurannya
Beberapa masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia sebagai berikut:
a. Kurang bergerak
Gangguan fisik, jiwa, dan faktor lingkungan dapat menyebabkan lansia kurang
bergerak. Penyebab yang paling sering adalah gangguan tulang, sendi dan otot,
gangguan saraf, dan penyakit jantung dan pembuluh darah.
b. Istabilitas
Penyebab terjatuh pada lansia dapat berupa faktor intrinsik (hal-hal yang berkaitan
dengan keadaan tubuh derita) baik karena prosen menua, penyakit maupun proses
ekstrinsik (hal-hal yang berasal dari luar tubuh) seperti obat obatan tertentu dan
faktor lingkungan.
Akibat yang paling sering dari terjatuh pada lansia adalah kerusakan bagian
tertentu dari tubuh yang mengakibatkan rasa sakit, patah tulang, cedera pada
kepala, luka bakar karena air panas akibat terjatuh ke dalam tempat mandi. Selain
dari pada itu, terjatuh menyebabkan lansia tersebut sangat membatasi
pergerakannya. Walaupun sebagian lansia yang terjatuh tidak sampai
menyebabkan kematian atau gangguan fisik yang berta, tetapi kejadian ini
haruslah dianggap bukan merupakan peristiwa yang ringan. Terjatuh pada lansia
dapat menyebabkan gangguan psikologis berupa hilangnya harga diri dan
perasaan takut akan terjatuh lagi, sehingga untuk selanjutnya lansia tersebut
menjadi takut berjalan untuk melindungi dirinya dari bahaya terjatuh.
c. Beser
Beser, buang air besar (bak) merupakan salah satu masalah yang sering didapati
pada
lansia, yaitu keluarnya air seni tanpa disadari, dalam jumlah dan kekerapan yang
cukup mengakibtkan masalah kesehatan atau social. Beser bak merupakan
masalah yang sering kali dianggap wajar dan normal pada lansia, walaupun
sebenarnya hal ini tidak dikehendaki terjadi baik oleh lansia tersebut maupun
keluarganya.
Akibat timbul berbagai masalah, baik masalah kesehatan maupun social, yang
kesemuanya akan memperburuk kualitas hidup dari lansia tersebut. Lansia dengan
beser bak sering mengurangi minum dengan harapan untuk mengurangi keluhan
tersebut, sehingga dapat menyebabkan lansia kekurangan kandungan kemih.
Besek bak sering pula disertai dengan beser buang air besar (bab), yang justru
akan memperberat keluhan beser bak mandi.
d. Gangguan intelektual
Merupakan kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan fungsi intelektual dan
ingatan yang cukup berat sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas
kehidupan sehari-hari. Kejadian ini meningkat dengan cepat mulai usia 60-85
tahun atau lebih, yaitu kurang dari 5% lansia yang berusia 60-74 tahun mengalami
demensia (kepikunan berat) sedangkan pada usia setelah 85 tahun kejadian
meningkat mendekati 50%. Salah satu hal yang dapat menyebabkan gangguan
intelektual adalah depresi sehingga perlu dibedakan dengan gangguan intelektual
lainnya.
e. Infeksi
Merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada lansia, karena selain
sering didapati, juga gejala tidak khas bahkan asimtomatik yang menyebabkan
keterlambatan di dalam diagnosis dan pengobatan serta resiko menjadi fatal
meningkat pula.
Beberapa faktor resiko yang menyebabkan lansia mudah mendapat penyakit
infeksi karena kekurangan gizi, kekebalan tubuh yang menurun, berkurangnya
fungsi berbagai organ tubuh, terdapatnya beberapa penyakit sekaligus
(komordibitas) yang menyebabkan daya tahan tubuh yang sangat berkurang.
Selain tiu, faktor nutrisi, faktor lingkungan, jumlah dan keganasan kuman akan
mempermudah tubuh mengalami infeksi.
Berupa penyakit fisik, mental, gangguan tidur, alkoholisme, obat-obatan, dan lain-
lain.
i. Daya tahan tubuh menurun
Daya tahan tubuh yang menurun pada lansia merupakan salah satu fungsi tubuh
yang terganggu dengan bertambahnya umur seseorang walaupun tidak selamanya
hal ini disebabkan oleh proses menua, tetapi dapat pula karena berbagai keadaan
seperti penyakit yang sudah lama diderita (menahun) maupun penyakit yang baru
saja diderita (akut) dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh seseorang.
Demikian juga penggunaan berbagai obat, keadaan gizi yang kurang, penurunan
fungsi organ-organ tubuh, dan lain-lain.
j. Impotensi
Merupakan ketidak mampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang
cukup untuk melakukan sanggama yang memuaskan yang terjadi paling sedikit
tiga bulan. Menurut Massachusetts Male Aging Study (MMAS) bahwa penelitian
yang dilakukan pada pria usia 40-70 tahun yang di wawancarai ternyata 52%
menderita disfungsi ereksi, yang terdiri dari disfungsi ereksi total 10%, disfungsi
ereksi sedang 25% dan minimal 17%.
Penyebab disfungsi ereksi pada lansia adalah hambatan aliran darah ke dalam alat
kelamin sebagai adanya kekakuan pada dinding pembuluh darah (arteriosklerosis)
baik karena proses menua maupun penyakit dan juga berkurangnya sel-sel otot
polos yang terdapat pada alat kelamin serta berkurangnya kepekaan dari alat
kelamin pria terhadap rangsangan.
k. Tidak punya uang
Dengan semakin bertambahnya usia maka kemampuan fisik dan mental akan
berkurang secara perlahan-lahan, yang menyebabkan ketidakmampuan tubuh
dalam mengerjakan atau menyelesaikan pekerjaannya sehingga tidak dapat
memberikan penghasilan. Untuk dapat menikmati masa tua yang bahagia kelak
diperlukan paling sedikit tiga syarat, yaitu memiliki uang yang diperlukan yang
paling sedikit dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, memiliki tempat
tinggal yang layak, mempunyai peranan di dalam menjalin masa tuanya.
l. Penyakit obat-obatan
Salah satu yang sering didapati pada lansia adalah menderita penyakit lebih dari
satu jenis sehingga membutuhkan obat yang lebih banyak, apalagi sebagian lansia
sering menggunakan obat dalam jangka waktu yang lama tanpa pengawasan
dokter dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat pemakaian obat-obatan
yang digunakan.
Penyakit Yang Biasa Diderita Lansia
Usia lanjut memiliki banyak masalah dengan kesehatan yang terkait dengan
menurunnya fungsi tubuh dan faktor-faktor sekitar seperti makanan dan
lingkungan sekitar. Penyakit-penyakit yang biasa diderita oleh usia lanjut antara
lain:
a. Jantung dan Serangan Jantung
Untuk mencegah dari serangah jantung, bisa dilakukan dengan cara-cara berikut
yaitu makan makanan yang sehat untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan
kadar kolesterol dalam darah, kurangi berat badan jika kita termasuk memiliki
berat yang berlebih (overweight), berhenti merokok, kurangi stress, cukup
berolahraga (misalnya jogging dan jalan kaki) atau melakukan aktifitas fisik yang
lain, kurangi konsumsi garam sampai 5 mg (atau sekitar 1 sendok teh dalam 24
jam) dan hindari makanan gorengan dan bergaram.
b. Tekanan darah Tinggi
Untuk mencegah terjadi penyakit tekanan darah tinggi , lakukan aktifitas fisik
seperti olahraga secara teratur, jalan kaki, yoga, atau aerobik yang ringan; jaga
berat tubuh agar pada kondisi ideal, ikuti pola makan sehat seperti makan
makanan yang berasal dari buah dan sayuran, susu rendah kalori, minyak ikan,
hindari minuman beralkohol dan soft drink, berhenti merokok dan kurangi
konsumsi garam atau diganti dengan garam diet.
c. Arthritis (reumatik)
Untuk mencegah penyakit reumatik ini biar tidak kumat antara lain: lakukan
latihan fisik dan berjalan kaki secara teratur, pola makan yang seimbang dan gaya
hidup yang sehat dapat mencegah penyakit ini, minumlah suplemen berupa
kalsium dan vitamin D secara teratur bila tidak tercukupi dari makanan yang
dikonsumsi, lakukan olahraga angkat beban ringan secara teratur, hindari
merokok dan alkohol, lakukan tes tulang untuk melihat kondisi tulang kita.
d. Osteoporosis (tulang rapuh)
Berikut adalah langkah-langkah untuk mencegah tulang menjadi cepat lemah dan
rapuh, yaitu dengan cukup konsumsi kalsium setiap hari; cukup vitamin D setiap
hari (dapat diperoleh dari makanan/minuman atau sinar matahari); makan
makanan yang sehat yang mengandung vitamin A, Vitamin C, magnesium, seng
dan protein , yang dapat berasal dari susu, buah-buahan dan sayuran hijau dan
berdaging; selalu aktif secara fisik dapat membantu kesehatan tulang; jangan
merokok karena bisa merusak tulang dan menurunkan kadar estrogen dalam
tubuh; dan hindari pekerjaan-pekerjaan atau aktifitas yang beresiko besar untuk
terjatuh.
e. Diabetes
Untuk mengontrol diabetes, lakukan latihan setiap pagi misalnya berjalan pagi,
jogging dengan intensitas kecil atau sedang, atau aerobik ringan; pilihlah
makanan-makanan yang sehat (rendah lemak, rendah kalori dan rendah garam);
hindari konsumsi gula dan sirup, pilihlah gula diet; konsumsi sayuran dan buah
segar, ganti soft drink dengan jus buah tanpa gula atau air putih; makan makanan
dan snack yang sesuai (rendah gula) pada waktu-waktu tertentu dalam sehari agar
kadar gula darah bisa terjaga; dan yang terakhir yaitu selalu lakukan kontrol ke
dokter.
f. Kanker
Untuk mencegah kanker: berhentilah merokok, konsumsi buah dan sayur
secukupnya yang dapat mempunyai efek melindungi dari kanker (sebagai
antioksidan), konsumsi teh hijau secangkir sehari secara teratur dapat mencegah
kanker dan juga melindungi jantung, aktifitas fisik secara teratur dan menjaga
berat badan, juga menghindari bahan-bahan makanan yang mempunyai efek
karsinogenik dan menghindari dari bahan-bahan atau sumber radiasi.
g. Ginjal
Sakit ginjal dapat dicegah dengan menjaga tekanan darah di batas normal,
menjaga berat badan, kurangi makanan berlemak, minum air yang cukup, kurangi
minum kopi, hindari minuman beralkohol, tidak merokok atau menggunakan
produk tembakau.
h. Pembesaran prostat
Untuk mencegahnya yaitu dengan teratur melakukan olahraga ringan, makan
makanan yang bergizi seperti sayuran dan buahan (kubis-kubisan, alpukat,
kacang-kacangan, labu, tomat, ikan dan minyak ikan), mengikuti pola makan
sehat, tidak merokok, tidak begadang, kurangi makanan pedas yang berlebihan,
dan memeriksakan ke dokter secara berkala.
i. TBC
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mikroba. Untuk
pencegahannya yaitu hidup bersih dan sehat, mencuci tangan setelah berada di
sekitar orang yang mengidap penyakit batuk kronik, konsumsi makanan yang
kaya akan vitamin, mineral, kalsium, protein dan serat, hindari berada cukup
dekat dengan orang yang sedang batuk, olahraga teratur di tempat yang berudara
segar dan sejuk. Lakukan pemeriksaan jika menderita batuk agak lama.
j. Penyakit mata
Penyakit mata atau katarak adalah salah satu penyakit yang menyerang lansia.
Pencegahannya yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin A, C
dan E seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan ikan. Kandungan katekin dalam
teh hijau juga membantu mencegah terjadinya katarak. Istirahatkan mata selama
selama 5-30 menit jika kita sedang membaca (caranya: menutup mata atau
menghadap ke suatu arah tertentu, bernapas dalam dan menutup mata dengan
telapak tangan). Gunakan kacamata gelap jika sedang berada di luar di siang hari.
d. Gout
Gout dapat timbul sebelum usia lanjut yang akan berlangsung sampai usia lanjut.
Gout ini lebih sering terjadi pada pria. Kelainan metabolism protein yang
menyebabkan asam urat dalam darah meningkat. Kristal asam urat akan
menumpuk di persendian yang menyebabkan rasa nyeri dan bengkak di sendi.
Daerah sasaran gout yaitu ibu jari kaki, telapak kaki, pergelangan dan lutut. Pada
kulit sekitar permukaan sendi yang terserang membengkak dan hangat dengan
warna kemerahan → tua → ungu.
Pada penderita gout perlu pembatasan konsumsi protein agar kadar asam urat
dalam darah menurun. Selain itu, asam urat yang berlebih dapat menjadi pencetus
terjadinya batu ginjal.
6. KEBUTUHAN GIZI LANSIA
A. Kebutuhan Gizi
Kebutuhan gizi bagi setiap manusia berbeda-beda tergantung dari jenis
kelamin, umur, aktivitas, ukuran dan susunan tubuh,iklim atau suhu udara,kondisi
fisik tertentu (sakit) serta unsure lingkungan. Kecukupan atau konsumsi gizi
manula berbeda dengan kecukupan gizi pada usia muda. Namun kebutuhan nutrisi
manusia sama pada usia 40, 50, 60, dan sesudahnya seperti ketika masih berusia
sedikit muda dengan sedikit variasi.
a. Energi
Pada manusia , kebutuhan energi menurun sehubungan dengan meningkatnya
usia. Hal ini disebabkan banyak sel,yang sudah kurang aktif yang mengakibatkan
kegiatan fisik juga menurun. Dalam “Widya Karya Pangan Dan Gizi Tahun 1988”
disebut kecukupan gizi yang dianjurkan untuk pria manula adalah sebesar 2.100
kalori dan wanita 1.700 kalori. Kebutuhan kalori akan mulai menurun pada usia
40-49 tahun sekitar 5%,pada usia 50-59 tahun dan usia 60-69 tahun menurun
10%.
Dengan penurunan ini berarti jumlah makanan yang seharusnya dikonsumsi juga
menurun.Kebutuhan energy pada usia 40 tahun sekitar 35 kkal/kg BB ideal.
Setiap usia 10 tahun perkembangan usia, kebutuhan energy akan menurun
10 g. Tetapi, pembagian ke dalam zat-zat gizi tetap berprinsip pada pola gizi
seimbang.
b. Protein
Fungsi protein pada manula tidak lagi untuk pertumbuhan, tetapi untuk
pemeliharaan dan pengganti sel-sel yang rusak,serta pengaturan fungsi fisiologis
tubuh. Pada usia tua tubuh lebih tergantung pada asam-asam amino esensial.
Dianjurkan kecukupan protein usia lanjut dipenuhi dari protein yang berkualitas
baik seperti susu, telur, daging karena kecukupan asam amino yang pentingnya
pada usia lanjut meningkat. Jumlah protein pada usia lanjut meningkat. Jumlah
protein yang diperlukan bagi laki-laki lanjut adalah 49 g per hari dan perempuan
sebesar 41 g perhari. Pada usia lanjut tidak diperlukan jumlah konsumsi protein
yang berlebih karena akan memberikan fungsi ginjal dan hati,sebaiknya konsumsi
protein asal hewani atau nabati adalah 10 % dari total kebutuhan total kalori
perhari.
c. Hidrat Arang
Penggunaan hidrat arang relatif menurun pada manula karena kecukupan
kalori juga menurun. Dianjurkan 50% dari total energy berasal dari hidrat arang.
d. Lemak
Lemak merupakan sumber tenaga selain hidrat arang. Lemak yang berlebih
dapat disimpan dalam tubuh sebagai cadangan tenaga, dan bila sangat berlebih
akan disimpan sebagai lemak tubuh. Konsumsi yang berlebih pada manula
dihindari karena dapat meningkatkan kadar lemak tubuh,khususnya kadar
kolesterol darah. Dianjurkan konsumsi lemak hewani dikurangi dan banyak
menggunakan lemak nabati. Jumlah lemak yang dianjurkan diatur tidak melebihi
25 % dari total
kecukupan energy sehari , karena kebutuhan lemak pada lansia hanya berkisar
antara 20-25% dari total kalori/hari.
e. Vitamin
Kebutuhan vitamin pada manula tidak jauh berbeda dengan kebutuhan pada
waktu muda,kecuali niasin,riboflavin,dan tiamina. Kecukupan ketiga vitamin itu
tergantung dari jumlah yang diperlukan. Pada manula, konsumsi vitamin seperti
riboflavin ,tiamina,vitamin B6 asam folat, Vitamin C dan D, dan vitamin E dari
makanan perlu mendapat perhatian yang khusus terutama bagi mereka yang
menginjak usia menopause (50 tahun ke atas) memerlukan vitamin-vitamin
antioksidan seperti Vitamin A dan Vitamin E (400-600 unit/hari).
f. Mineral
Pada prinsipnya, mineral memang dibutuhkan sedikit,tetapi pada manula
sering dijumpai masukan makanan kurang dalam beberapa jenis mineral seperti
zat besi, kalsium. Kalsium yang dibutuhkan pada usia 19-50 tahun 1.000 mg,
sedangkan untuk usia lebih dari 51 tahun,kebutuhan kalsium sebesar 1.200 mg.
Organisasi kesehatan menyarankan bagi manusia yang sudah pasca menopause
untuk mengonsumsi harian, kalsium sebesar 1.500 mg, lebih tinggi dari kebutuhan
biasa sebesar 1.200 mg. suplemen kalsium hingga 1.000 mg/hari juga disarankan
bagi mereka yang tidak mendapatkan mineral yang lebih cukup dari makanan.
Adapun kecukupan yodium yang dianjurkan untuk orang Indonesia untuk usia 10-
59 tahun dan lebih dari 60 tahun baik pria maupun wanita adalah sebanyak 150
mg.
yang cukup dan seimbang akan brmanfaat bagi usia lanjut untuk mencegah
atau mengurangi kemungkinan penyakit degenerative seperti penyakit
yang seyogianya telah dilakukan sejak muda. Adapun kebutuhan zat-zat gizi
1. Kalori
usia 40 – 49 tahun dan 10% pada usia 50-59 tahun serta 60-69 tahun.
2. Protein
usia lanjut (60 tahun)adalah 55 g per hari dan wanita usia lanjut 48 g per
fungsi ginjal dan hati. Protein diperlukan lebih pada usia lanjut yang
3. Lemak
berlebih disimpan dalam tubuh sebagai cadangan tenaga dan bila berlebih
akan ditimbun sebagai lemak tubuh. Konsumsi lemak yang berlebih tidak
dianjurkan pada usia lanjut karena dapat meningkat kadar lemak dalam
energi. Pada usia lanjut di anjurkan untuk mengonsumsi asam lemak tak
4. Vitamin
Adapun kebutuhan vitamin untuk usia lanjut per orang per hari
Adalah:
5. Mineral
pada wanita.
c. Natrium (NaCl)2,8-7,8 g.
Kecukupan gizi usia lanjut berada dengan usia muda. Kebutuhan gizi
sangat
dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas/kegiatan, postur tubuh, aktivitas
fisik dan mental (termasuk pekerjaan) sehari-hari, iklim/suhu udara,kondisi fisik
tertentu (masa pertumbuhan,sedang sakit) dan unsure lingkungan (misalnya
bekerja dibahan dengan bahan nuklir). Konsumsi makan yang cukup dan
seimbang akan brmanfaat bagi usia lanjut untuk mencegah atau mengurangi
kemungkinan penyakit degenerative seperti penyakit jantung,ginjal,diabetes
mellitus arthritis dan lain-lain atau kekurangan gizi yang seyogianya telah
dilakukan sejak muda. Adapun kebutuhan zat-zat gizi pada usia lanjut:
1. Kalori
Kebutuhan energy pada usia lanjut menurun sehubungan dengan
penurunan metabolism basal (sel-sel banyak yang inaktif) dan kegitan fisik
cenderung menurun. Kebutuhan kalori akan menurun sekitar 5% pada usia 40 –
49 tahun dan 10% pada usia 50-59 tahun serta 60-69 tahun. Menurut widya karya
pangan dan gizi 1993,kecukupan gizi yang dianjurkan untuk usia lanjut(
2. Protein
Untuk usia lanjut protein berfungsi untuk mengganti sel-sel jaringan-
jaringan yang rusak serta mengatur fungsi fisiologi tubuh. Dianjurkan memenuhi
kebutuhan protein terutama dari protein hewani dan nabati dengan perbandingan
1:3,.Jumlah protein yang diperlukan untuk laki-laki usia lanjut (60 tahun)adalah
55 g per hari dan wanita usia lanjut 48 g per hari. Hindarkan konsumsi protein
yang berlebih karena akan memberatkan fungsi ginjal dan hati. Protein diperlukan
lebih pada usia lanjut yang menderita penyakit infeksi serta mengalami setres
berat.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber tenaga selain hidrat arang. Lemak berlebih
disimpan dalam tubuh sebagai cadangan tenaga dan bila berlebih akan ditimbun
sebagai lemak tubuh. Konsumsi lemak yang berlebih tidak dianjurkan pada usia
lanjut karena dapat meningkat kadar lemak dalam tubuh khususnya kadar
kolesterol darah.Kebutuhan lemak usia lanjut lebih sedikit. Konsumsi lemak
dibatasi jangan lebih dari seperempat kebutuhan energi. Pada usia lanjut di
anjurkan untuk mengonsumsi asam lemak tak jenuh(berasal dari nabati). Dan
pembatasan konsumsi lemak untuk usia lanjut karena meningkat:
Berkurangnya aktivitas tubuh.
Berkurangnya produksi enzim sehingga pencernaan lemak tidak sempurna akan
membebani lambung dan usus.
Bisa menyebabkan arterosklerosis bila mengonsumsi asam lemak jenuh yang
tinggi.
4. Vitamin
Untuk usia lanjut dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi makanan kaya
vitamin A,D,E untuk mencegah penyakit degeneratif(sebagai antioksida).Selain
itu,mengonsumsi mkanan yang banyak mengandung vitamin B12,asam folat dan
B1 juga dianjurkan,untuk menanggulangi resiko penyakit jantung.
Adapun kebutuhan vitamin untuk usia lanjut per orang per hari Adalah:
Vitamin wanita 500 RE dan laki-laki 600 RE.
Vitamin B1 1,0 ug.
Vitamin B6 wanita 1,6 ug dan laki-laki 2,0 ug.
Vitamin B12 1,0 ug.
Asam Folat wanita 150 ug dan laki-laki 170 ug.
Vitamin C60 ug.
Vitamin D5 ug.
Vitamin E wanita 8 ug dan laki-laki 10 ug.
5. Mineral
Pada usia lanjut di anjurkan mengonsumsi makanan fe,Zn,selenium, dan
kalsium untuk mencegah anemia dan pengeroposan tulang terutama pada wanita.
Adapun kebutuhan mineral untuk usia lanjut perhari adalah:
Kalsium wanita 500 mg dan laki-laki 600mg.
Zat besi wanita 14 ug dan laki-laki 13 ug.
Natrium (NaCl)2,8-7,8 g.
Seng (Zn) 15 ug.
Selenium wanita 55 ug dan laki-laki 70 ug.
Dianjurkan pada usia lanjut dengan tekanan darah tinggi mengonsumsi NaCl
sejumlah 3 g per orang per hari karena dapat membantu menurunkan tekanan
darah.
Peranan lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dapat disimpan di dalam tubuh sebagai
cadangan energy.
Konsumsi lemak yang berlebihan pada usia lanjut tidak dianjurkan karena dapat
meningkatkan kadar lemak dalam tubuh, khususnya kadar kolesterol darah.
Masukan lemak melalui makanan dianjurkan tidak melebihi 30% dari jumlah
total energi yang dibutuhkan.Untuk bangsa Indonesia konsumsi lemak dianjurkan
tidak melebihi 25% dari energi yang di butuhkan.
Peranan Mineral
Mineral dibutuhkan dalam jumlah sedikit namun peranannya sangat penting
dalam berbagai proses metabolik dalam tubuh,sehingga bila mengonsumsi
mineral kurang dari kebutuhan akan dapat mengganggu kelangsungan proses
tersebut.
Kalsium
Pada proses menua terjadi gangguan absorpsi kalsium,karena itu sangat
dianjurkan untuk mengonsumsi susu 1 gelas/hari.Kebutuhan kalsium yang di
anjurkan adalah 500 mg/orang/hari.Untuk yang menderita osteoporosis dianjurkan
pemberian kalsium sejumlah 800 mg/orang/hari.Namun kalsium yang di butuhkan
pada usia 19-20 tahun 1.000 mg,sedangkan untuk usia lebih 51 tahun,kebutuhan
kalsium sebesar 1.200 mg.
Fe/Zat besi
Kebutuhan Fe yang dianjurkan sebesar 9 mg/orang/hari untuk pria,sedangkan 8
mg/orang/hari untuk wanita.Anemia gizi sering terjadi pada usia
lanjut,diakibatkan rendahnya jumlah Fe dalam makanan yang di konsumsi
ataupun adanya penyakit pada lambung yang dapat mengganggu penyerapan Fe di
dalam saluran pencernaan.Oleh karena itu,sebaiknya dipilih zat besi yang berasal
dari hewani.Konsumsi protein asal hewan antara lain daging perlu di konsumsi
dalam jumlah yang cukup tetapi tidak boleh berlebihan,karena zat besi asal
protein hewani lebih mudah diserap.
Natrium
Kebutuhan NaCl adalah 2,8-7,8 g/orang/hari.Dianjurkan lansia dengan tekanan
darah tinggi mengonsumsi NaCl sejumlah 3 mg/orang /hari karena dapat
membantu menurunkan tekanan darah.Pada keadaan ini menyebabkan nafsu
makan usia lanjut menurun,karena makanannya kurang garam.
Air
Kebutuhan air meningkat dengan bertambahnya usia seseorang.Dengan
berkurangnya kemampuan ginjal,,maka air mempunyai peranan penting sebagai
pengangkut sisa metabolism dalam tubuh.Dianjurkan meminum air sebanyak 6-8
gelas atau lebih dalam sehar.Air juga mempunyai peranan mendorong peristaltik
usus sehingga dapat mencegah kontipasi.
Peranan Serat
Pada manula serat diperlukan memungkinkan proses buang air besar menjadi
teratur dan menghindari berbagai penyakit.
Fungsi serat dalam usaha pencegahan penyakit yaitu mencegah penyakit jantung
koroner,kanker usus besar,penyakit diabetes melitus,penyakit divertikular
(penonjolan bagian luar usus), dan mencegah kegemukan.
Peranan Vitamin
Secara umum vitamin mempunyai fungsi yaitu mengatur berbagai proses
metabolisme dalam tubuh,mempertahankan fungsi berbagai
jaringan,memengaruhi pertumbuhan dan pembentukan sel-sel baru dan
membentuk pembuatan zat-zat tertentu dalam tubuh.
Vitamin A
Penghasilan yang baik,ketahanan jaringan,daya tahan tubuh terhadap infeksi
sangat tergantung kepada kecukupan Vitamin A.Pada pria maupun wanita usia
umur 60 tahun ke atas kecukupan Vitamin A adalah 3.500-4.000
mikrogram/orang/hari.
Vitamin B1/Tiamina
Kecukupan Vitamin B1 untuk pria lanjut adalah 1,2 mg/orang/hari dan 1,0
mg untuk wanita lanjut.
Vitamin B6
Kecukupan Vitamin B6 yang dianjurkan pria lansia adalah 2,2
mikrogram/hari dan 2,0 mikrogram untuk wanita lanjut.
Folat
Di dalam tubuh asam folat berfungsi memproduksi sel darah merah dan di
butuhkan untuk sintesis asam amino.
Asam folat berfungsi sebagai kafaktor yang sangat penting dan juga
merupakan koenzim yang berfungsi mengatur proses remetilasi dan transulfurasi
metabolisme homosistein.Asam folat juga merupakan koenzim yang sangat besar
peranannya dalam reaksi di dalam tubuh,seperti sintesis DNA,pembelahan sel
normal,sintetis purin,interkonversi asam amino,dan berbagai reaksi seluler
lainnya.konsumsi asam folat tidak hanya berperan besar pada pembentukan
jaringan otak janin saja,tetapi juga berpotensi mengatasi kepikunan pada
kelompok lanjut usia.Hasil penelitian membuktikan,mengonsumsi makanan yang
lunak yang banyak mengandung asam folat akan menurunkan risiko terserang
kanker usus besar.
Vitamin B12
Vitamin B12 merupakan unsur penting untuk meningkatkan kemampuan daya
ingat,bahkan bisa mengatasi persoalan kelainan saraf di samping itu Vitamin B12
bekerja sama dengan asam folat memproduksi sel darah merah.
Vitamin B12 juga berfungsi sebagai kofaktor yang sangat penting dan juga
merupakan koenzim yang berfungsi mengatur proses remetilasi dan transulfurasi
metabolisme homosistem kecukupan yang dianjurkan untuk B12 adalah 0,3
mikrogram/hari bagi usia lanjut.
Vitamin C
Vitamin C sangat bermangfaat untuk menghambat berbagai penyakit pada
usia tua,berfungsi antara lain meningkatkan kekebalan tubuh,melindungi dari
serangan kanker,melindungi arteri,meremajakan dan memproduksi sel darah
putih,mencegah katarak,memperbaiki kualitas sperma,dan mencegah penyakit
Angka Kecukupan Energi Dan Zat Gizi Yang Dianjurkan Untuk Lansian
Dalam Sehari
Komposisi Laki-laki Perempuan
Energi (Kal) 1960 1700
Protein (gram) 50 44
Vitamin A (RE) 600 500
Thiamin (B1) (mg) 0.8 0.7
Riboflavin (B2)(mg) 1.0 0.9
Niasin (B3) (mg) 8.6 7.5
Vitamin B12 (mg) 1.0 1.0
Asam folat (mikrogram) 170 150
Vitamin C (mg) 40 30
Kalsium (mg) 500 500
Fosfor (mg) 500 450
Besi (mg) 13 16
Seng (mg) 15 15
Iodium (mikrogram) 150 150
Waktu Makan Pria (2200 kal) Wanita (1850 kal)
b. Gizi (Suplemen)
Untuk menjaga kondisi kesehatan yang prima dan tetap produktif di hari tua,
butuh zat gizi yang cukup sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu,
sehingga kesadaran akan perlunya menjaga konsumsi yang bergizi seimbang
seharusnya memang dimulai sejak usia muda sehingga setelah di usia lanjut
masalah gizi dapat di tanggulangi dengan baik.
Makana yang bervariasi dengan sekurang-kurangnya tiga sajian sayur-sayuran,
dua sajian buah-buahan dan enam sajian hasil padi-padian setiap hari dapat di
berikan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi lansia dan pemilihan makanan yang
berbeda dari setiap kelompok makanan merupakan metode yang paling baik untuk
memastikan masukan zat gizi yang cukup.
Untuk mengatasi perubahan fungsi saluran pencernaan maka di sarankan untuk
mengonsumsi makanan berserat tinggi setiap hari dan minum paling sedikit
delapan gelas cairan seperti air, jus, dan lain-lain setiap haru untuk melembutkan
feces.
Untuk suplementasi tidak ada suplemen kecuali kalsium yaitu 1.000-1.500
mg/hari yang membutuhkan secara rutin oleh manula atau orang dewasa. Namun
jika penilaian menunjukan defisiensi spesifik maka suplemen mungkin
dibutuhkan untuk mengoreksinya.
Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi lansia maka perlu memerhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Maka yang diberikan/disajikan harus cukup memenuhi kebutuhan gizi.
2. Pemberian makanan pada waktunya secara teratur serta dalam porsi kecil tapi
sering.
3. Memberikan makanan terhadap dan bervariasi terutama bila nafsu makanya
berkurang
4. Memperhatikan makanan agar sesuai dengan selera.
5. Memberikan makanan lunak untuk menghindari obstipasi dan memudahkan
mengunyah.
6. Melakukan terapi gizi untuk usia lanjut yang menderita sakit yang dilakukan oleh
ahli gizi
c. Pola Hidup
Pada usia lanjut 90% tingkat kesegaran jasmaninya rendah terutama pada
komponen daya tahan kardio respirasi dan kekuatan otot. Maka hal yang dapat
dilakukan lansia untuk memperbaiki fungsi kardiovaskular dan menimbilkan
perasaan segar adalah melakukan olahraga adalah satu bentuk latihan fisik yang
memberikan pengaruh yang baik/positif terhadap kemampuan fisik seseorang
apabila dilakukan secara baik dan benar. Melakukan latihan fisik yang baik dapat
bermanfaat sebagai upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dan apabila
ditinjau secara fisiologi, psikologi dan social memberikan dampak secara
langsung dan jangka panjang.
Manfaat Fisiologi :
1. Dampak langsung dapat membantu :
pengaturan kadar gula rendah;
merangsang adrenalin dan nonadrenalin;
peningkatan kualitas dan kuantitas tidur;
2. Dampak jangka panjang dapat meningkatkan :
Daya tahan aerobik/kardiovaskular;
Kekuatan otot rangka;
Kelenturan;
Keseimbangandan koordinasi gerak;
Kelincahan gerak;
Manfaat Psikologis :
1. Dampak langsung dapat membantu :
Member perasaan santai;
Mengurangi ketegangan dan kecemasan;
Meningkatkan perasaan senang.
2. Dampak jangka panjang dapat meningkatkan :
Kesegaran jasmani dan rohani secara utuh;
Kesehatan jiwa;
Fungsi kognitif;
Penampilan dan fungsi motorik;
Keterampilan.
Manfaat Sosial :
1. Dampak langsung dapat membantu :
Pemberdayaan usia lanjut;
Peningkatan integritas social dan kultur.
2. Dampak jangka panjang dapat meningkatkan :
Keterpaduan;
Hubungan kesetiakawanan social;
Jaringan kerja sama social budaya;
Pertahanan peran dan pembentukan peran baru;
Kegiatan antargenerasi.
Macam-macam olahraga/latihan yang baik bagi usia lanjut dalam memelihara
kebugaran kesegaran fisik antara lain:
1. Pekerjaan rumah dan berkebun dapat memberikan suatu latihan yang dibutuhkan
untuk menjaga kesegaran jasmani.
2. Berjalan-jalan. Baik untuk meregangkan otot-otot kaki dan untuk meningkatkan
daya tahan tubuh.
3. Jalan cepat. Berguna untuk mempertahankan kesehatan dan kesegaran jasmani
dan merupakan cara yang aman, murah, menyenangkan, mudah dan berguna
apabila dilakukan dengan benar.
Pemenuhan Kebutuhan Istrahat
Biasanya pada usia lanjut terjadi gangguan pola tidur sehingga dapat
menyebabkan perubahan fisik. Maka untuk dapat memberikan kebutuhan istrahat
yang cukup untuk menjaga kesehatan lansia maka dapat dilakukan:
1. Memberikan tempat tidur yang nyaman.
2. Mengatur lingkungan yang cukup ventilasi, bebas darai bau-bauan.
Pola Makan
Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran
mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh satu
orang dan merupakan ciri khas masyarakat tertentu. Pola makan yang tidak
seimbang akan menyebabkan ketidakseimbangan zat gizi yang masuk ke dalam
tubuh dan menyebabkan terjadinya kekurangan gizi atau sebaliknya pola
konsumsi yang tidak seimbang juga mengakibatkan zat gizi tertentu berlebih dan
menyebabkan terjadinya gizi lebih. Asupan zat gizi yang tepat berperan dalam
menciptakan kesehatan lansia secara optimal, kecukupan gizi akan terpenuhi jika
para lansia memerhatikan pola makan yang beragam dan bergizi seimbang.
Pengurangan waktu makan dapat menyebabkan zat gizi menjadi tidak seimbang.
Dengan demikian, adanya lansia yang tidak teratur makannya dapat menyebabkan
tidak seimbang konsumsi zat gizi yang akan berpengaruh pada status gizinya.
Pengaturan makan untuk usia lanjut sebagai berikut :
a. Jadwal waktu makan dibuat lebih sering dengan porsi kecil.
b. Banyak minum dan kurangi garam.
c. Membatasi asupan makanan sumber kalori untuk menjaga berat badan tetap
dalam batas normal.
d. Memilih jenis makan yang mengandung serat agar buang air besar menjadi
mudah dan teratur.
e. Bagi mereka yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut
b. Sistem kardiovaskular.
c. Sistem pernapasan.
d. Sistem gastrointestinal.
e. Sistem genitourinarius.
f. Sistem musculoskeletal.
g. Sistem metabolik atau endokrin.
h. Sistem neurologis atau psikiatik.
4. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mendukung diagnosis penyakit serta
untuk menentukan entervensi gizi, pemeriksaan laboratorium antara lain:
a. Darah : Hb, kolesterol total, HDL, LDL, gula darah, urrum, creatimin, asam urat
dan trigliserida serta kadar vitamin dan mineral.
b. Urine : Glukosa atau kadar gula, albumin.
c. Faces : fungsi pencernaan, serat dan lemak.
5. Penilaian Antropemetri
Tinggi badan menurun dengan kecepatan 0,03 cm per tahun sampai usia 45 tahun
dan 0,28 cm per tahun. Pemendekan ini diduga akibat penipisan lempeng tulang
belakang, di samping pengurangan masa tulang. Susutan ini ditaksir sebanyak
12% (lelaki) dan 25% (wanita), yang kemudian tampak sebagai osteoporosis dan
kifosis.
Berta badan sebaiknya ditimbang setiap minggu bagi lansia yang dirawa di rumah
sakit, atau diasuh di panti wreda : dan cukup 2-3 bulan sekali bagi mereka yang
masih sanggup melakukan kegiatan fisik. Berat badan ideal lansia sulit ditentukan
karena berat acuan mereka yang seusia sukar diperoleh. Oleh karena itu,
perubahan berat badan dijadikan indicator yang peka dalam penentuan resiko gizi.
Batas ambang yang diperbolehkan adalah + 10%. Bila > 10% sudah kegemukan
dan bila >20% terjadi obesitas.
Catatan:
TL = Tinggi lutut (cm)
Setelah mengetahui TB dan tinggi lutut, selanjutnya IMT dihitung seperti rumus di
atas
Cara mengukur tinggi lutut.
A. Untuk orang sehat (dapat duduk)
1. Orang yang diukur duduk pada kursi.
2. Posisi duduk sempurna (badan tegak, tangan bebas ke bawah dan muka
menghadap ke depan).
3. Lutut kedua kaki membentuk sudut siku (900).
4. Telapak kaki kiri (yang diukur) juga membentuk sudut siku (900).
5. Pasang alat pengukur tepat pada telapak kaki kiri bagian tumit dan lutut.
6. Baca angka (panjang lutut) pada alat secara seksama
7. Catat angka hasil pengukuran.
A. Kesimpulan
1. Pada usia 65 tahun seseorang dianggap telah memasuki masa lansia atau lanjut
usia.
2. Orang yang memasuki usia lanjut (lansia) memiliki ciri-ciri khas, diantaranya usia
lanjut merupakan periode kemunduran, orang lanjut usia memiliki status
kelompok minoritas, menua membutuhkan perubahan peran, dan penyesuaian
yang buruk pada lansia.
3. Pada lansia biasanya mengalami kemundaran fisik, mental dan sosia sedikit demi
sedikit sehingga tidak dapat melakukakan tugasnya sehari hari lagi.
4. Masalah-masalah pada lansia yang timbul karena perubahan yang terjadi pada
lansia dapat diatasi sehingga tidak perlu dikhawatirkan, apalagi kita semua juga
akan mengalami masa-masa ini.
5. Batasan usia lanjut berbeda-beda dari waktu-kewaktu.
6. Pada lansia terjadi perubahan fisik fisiologis, yang dapat menyebabkan
kemunduran fungsi tubuh akibat proses menua.
7. Pada lansia terjadi kemunduran fisik, seperti rambut memutih, rontok, kulit
menjadi keriput dan tipis, dan lain-lain.
8. Kebutuhan gizi bagi setiap manusia berbeda-beda tergantung dari jenis kelamin,
umur, aktivitas, ukuran dan susunan tubuh, iklim atau suhu udara, kondisi fisik
tertentu (sakit) serta unsur lingkungan.
9. Beberapa faktor yang harus di perhatikan pada lansia antara lain: lingkungan
social, gizi (suplemen), pola hidup, pola makan, membatasi minum kopi dan teh.
10. Ada beberapa cara pengkajian status gizi pada lansia, antara lain: anamnes,
pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, penilaian
antropometri, pengkajian asupan makan perhari, dan pengkajian status gizi
biokimia.
B. Saran
Setelah membuat makalah ini, agar pembaca menjadi tahu tentang perkembangan
yang terjadi pada lansia. Lansia adalah masa dimana seseorang mengalami
kemunduran, dimana fungsi tubuh kita sudah tidak optimal lagi. Oleh karena itu
sebaiknya sejak muda kita persiapkan dengan sebaik – sebaiknya masa tua kita.
Gunakan masa muda dengan kegiatan yang bermanfaat agar tidak menyesal di
masa tua.
Daftar Pustaka
Darmojo, B. (2010). Buku ajar geriatri (ilmu kesehatan lanjut usia). FK UI : Jakarta.