Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Derajat Ahli Madya
(A. Md. Farm)
Disusun oleh ;
Siska Alifiyah
NIM :A1171021
Diajukan oleh :
Siska Alifiyah
A1171021
Mengetahui,
Direktur Seekolah Tinggi Ilmu Ketua RS PKU Aisyiyah Jepara
Farmasi Nusaputera
Tim Penguji :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat
April 2020.
Teknis Kefarmasian Rumah Sakit (IFRS) yang cukup komples dalam pelayanan
terlepas dari bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka pada
terutama kepada :
Semarang.
iii
iv
Penullis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
Kefarmasian.
Penulis
DAFTAR ISI
v
B. SARAN ................................................................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 33
LAMPIRAN ........................................................................................................ 34
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental,
1
2
pharmaceutical care.
peran dan fungsi TTK di rumah sakit serta dalam bekerja sama dengan
B. TUJUAN PKL
Kegiatan PKL ini merupakan kegiatan yang bertujuan :
Rumah Sakit.
gawat darurat.
mempunyai Fungsi :
3
4
peralatan.
buah.
yang disepakati oleh staf medis dan disusun oleh Komite atau Tim
TFT, dll).
berisi informasi dari setiap obat disertai satu atau lebih indeks
Rumah Sakit.
b. Sebagai bahan edukasi bagi staf medic tentang terapi obat yang
benar.
(Siregar, 2004).
adalah suatu departemen atau unit atau bagian di suatu rumah sakit
bertujuan untuk :
safety).
1. Pemilihan
berdasarkan :
c. Pola penyakit.
f. Mutu.
g. Harga.
2. Perencanaan
(Gaspersz, 2012).
a. Metode Konsumsi
koreksi.
b. Metode Epidemiologi
masyarakat sekitar.
c. Metode Kombinasi
b. Penetapan prioritas.
c. Sisa persediaan.
11
3. Pengadaan
menguntungkan.
jenis tertentu.
12
mahal.
4. Penerimaan
2016).
5. Penyimpanan
antara lain :
penting.
13
keselamatan.
First Out (FEFO) dan Fiirst In First Out (FIFO) disertai system
6. Pendistribusian
dengan cara :
d. Sistem Kombinasi
2016).
b. Telah kadaluwarsa
dimusnahkan
8. Pengendalian
Rumah Sakit
terapi
9. Administrasi
b. Administrasi Keuangan
c. Administrasi Penghapusan
2016).
3. Rekonsiliasi Obat
lingkungan rumah sakit dan pihak lain di luar rumah sakit serta
5. Konseling
6. Visite
langsung.
19
tidak dikehendaki.
b. Misi
Kebidnana.
sebagai berikut :
1. Perawat : 7 Orang
2. Bidan : 9 Orang
3. Analis : 2 Orang
4. Apoteker : 2 Orang
7. Gizi : 1 Orang
9. Keuangan : 1 Orang
b. Dokter Umum
berjumlah 5 orang.
orang.
23
A. KEGIATAN PKL
2. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan
24
25
khusus.
masing-masing ruangan.
ditentukan.
pemakaian obat.
mengecek sisa stok obat dengan data yang ada di karti stok, hal
stok.
tentukan.
B. PEMBAHASAN
Rumah Sakit PKU Aisyiyah Jepara merupakan Rumah Sakit yang
obgyn dan anak serta sub spesialistik yaitu umum. Jenis pasien yang
rawat jalan maupun rawat inap serta untuk menunjang pelayanan medis.
07.00 – 14.00.
seorang Kepala Instalasi Farmasi yang di bantu oleh seorang Wakli Kepala,
Farmasi di setiap unit. Depo Farmasi yang telah di siapkan oleh RS PKU
Aisyiyah Jepara terdapat pada Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Rawat Inap,
efektif terutama untuk pasien rawat inap, dimana pasien atau perawat akan
menganut sistem satu pintu yaitu semua barang farmasi diterima dan
pemakaian barang dapat dipantau dengan baik. Untuk pasien rawat jalan,
askes dan pegawai, obat akan diberikan dengan sistem resep individu,
dimana obat yang diberi sesuai dengan yang tertulis pada resep atas nama
pasien tersebut. Keuntungan sistem ini adalah semua resep dikaji langsung
pada pasien rawat inap, obat akan diberikan dengan sistem ODD dimana
obat dikemas dalam kemasan per satu hari pakai hal ini dikarenakan
pasien, karena pasien hanya membayar obat yang mereka gunakan saja.
atau asisten apoteker pada saat sebelum dan sesudah penyiapan obat,
serta oleh perawat ketika menyerahkan obat kepada pasien. Namun, pada
peningkatanpengawasanterhadapperbekalanfarmasiyangdisimpandiruangan
.
30
membeli obat di ruangan yang telah disediakan. Untuk pasien rawat inap
Hal ini dilakukan agar pasien dan keluarga pasien dapat lebih mengerti lagi
baik dikarenakan kurangnya sumber daya manusia dan sarana yang ada.
system alfabetis dan sistem First Expired First Out(FEFO). Masih terdapat
ada beberapa obat yang diletakkan tidak sesuai dengan abjad sehingga
A. SIMPULAN
Berdasarkan data yang telah diuraikan sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa :
pasien umum.
31
32
B. SARAN
1. Peningkatan kedisiplinan pengisian kartu stok yang harus dijalankan
sakit.
Depkes RI. (2009). Undang-Undang Kesehatan RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI. (2010). Pedoman Penyusunan Formularium Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat
Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Depkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 3 Tahun 2020 Tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Gaspersz, V. (2012). All in One : Production an Inventori Managament (8 ed.). Bogor.
Perpres RI. (2015). Peraturan Presiden RI Nomor 77 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit. Jakarta: Kementrian Kesehatan.
Quick, D. J. (1997). Managing Drug Supply (2 ed.). USA: Management Sciences for
Health.
Siregar, C. (2004). Farmasi Rumah Sakit : Teori dan Terapan. Jakarta: EGC.
33
LAMPIRAN
34
35