Anda di halaman 1dari 30

PERATURAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT AIRAN RAYA


NOMOR : 175/PER/DIR/RSAR/V/2022
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI
DI RUMAH SAKIT AIRAN RAYA

DIREKTUR RUMAH SAKIT AIRAN RAYA

Menimbang : a. Bahwa untuk terlaksananya upaya pelayanan farmasi Rumah


Sakit secara Maksimal, maka diperlukan Pengorganisasian
Instalasi Farmasi Rumah Sakit;
b. Bahwa agar Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan obat di
Rumah Sakit Airan Raya dapat terlaksana dengan baik perlu
adanya Pedoman Pengorganisasian;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf b tersebut, perlu ditetapkan dengan Peraturan
Direktur Rumah Sakit Airan Raya.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 34 tahun 2017 tentang
Akreditasi Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehata RI No 82/MENKES/PER/XII/
2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik,
dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun
2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 2020
tentang Panduan Penatagunaan Antimikroba di Rumah Sakit;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2015 tentang
Program pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah
Sakit;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1128/2022 tentang Standar Akreditasi
Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AIRAN RAYA TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI DI RUMAH
SAKIT AIRAN RAYA;
Kedua : Pedoman Pengorganisasian instalasi farmasi Rumah Sakit Airan Raya
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini;
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan tentang Pedoman Pengorganisasian dilaksanakan
oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit Airan Raya;
Keempat : Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila ada
dikemudian hari ternyta terdapat kekeliruan dalam peraturan ini akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : WAY HUWI


PADA TANGGAL: 06 MEI 2022
DIREKTUR RS. AIRAN RAYA,

Dr. ZUCHRADY, MM., PIA


NIP : 002.04.19
Lampiran : Peraturan Direktur
Nomor : 175/PER/DIR/RSAR/V/2022
Tanggal : 06 Mei 2022
Tentang : Pedoman Pengorganisasian
Instalasi Farmasi di RS. Airan
Raya

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Instalasi farmasi merupakan bagian dari rumah sakit yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan kefarmasian. Pelayanan
kefarmasian di Instalasi Farmasi diselenggarakan dan diatur demi berlangsungnya
pelayanan farmasi yang efisien dan bermutu, berdasarkan fasilitas yang ada dan
standar pelayanan keprofesian yang universal.
Instalasi Farmasi dipimpin oleh seorang Apoteker. Pelayanan kefarmasian
dilaksanakan oleh tenaga farmasi professional yang berwenang berdasarkan
undang-undang, memenuhi persyaratan baik dari segi aspek hukum, strata
pendidikan, kualitas maupun kuantitas dengan jaminan kepastian adanya
peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap keprofesian terus menerus
dalam rangka menjaga mutu profesi dan kepuasan pelanggan.

B. Tujuan
Tujuan ditetapkannya pedoman pengorganisasian instalasi farmasi, antara lain :
1. Tujuan umum adalah :
Agar setiap pelayanan farmasi dilakukan secara terorganisir oleh petugas
yang professional dan berkompoten dibidang pelayanan farmasi sehingga
tercapainya tujuan pelayanan.
2. Tujuan khusus :
a. Instalasi farmasi memiliki visi dan misi yang mendukung visi dan misi
Rumah Sakit Airan Raya.
b. Instalasi farmasi diselenggarakan dan dikelola oleh petugas yang
berkompeten, memiliki izin, sertifikat dan terlatih.
c. Instalasi farmasi memiliki struktur organisasi dan tiap staf memiliki uraian
tugas yang jelas.
d. Jumlah dan kualifikasi staf instalasi farmasi sesuai dengan kebutuhan.
e. Setiap staf instalasi farmasi bekerja sesuai dengan uraian tugas, wewenang
dan tanggung jawab yang sudah ditetapkan.
BAB II
GAMBARAN UMUM

Rumah Sakit Airan Raya merupakan rumah sakit swasta dibangun diatas tanah milik
pribadi salah satu pemegang saham. Pembangunan dimulai tahun 2015 dan mulai
diresmikan tanggal 8 Agustus 2019. Rumah Sakit Airan Raya berada di wilayah
Lampung Selatan, dengan kapasitas awal tempat tidur sebanyak 119 tempat tidur dan
bangunan Rumah Sakit berdiri pada tanah seluas 29.465 m2 dengan luas bangunan ±
19.492,25 m2. Adapun layanan yang tersedia saat ini antara lain : Rawat Jalan,
Rawat Inap, Pelayanan Gawat Darurat 24 jam, Ruangan High Care Unit serta Kamar
Operasi 3 unit dan ditunjang oleh sarana Laboratorium 24 jam, unit Radiologi,
Treadmill, CT-Scan, Digital Radiologi, USG 2D, pelayanan Ambulance, serta
penyelenggaraan pemulangan jenazah.
Ditengah ketatnya kompetitif diantara rumah sakit, dimana saat ini terdapat 1 rumah
sakit swasta di Lampung Selatan, 2 Rumah Sakit Pemerintah dan beberapa
Puskesmas serta Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin, maka Rumah Sakit Airan
Raya dituntut untuk bekerja lebih profesional dengan meningkatkan kwalitas
pelayanan.
Untuk lebih meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan dan dalam
mengantisipasi era globalisasi serta merespon kebijakan pemerintah termasuk
pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS
Kesehatan, maka pengelolaan Rumah Sakit diserahkan kepada Pimpinan Rumah
Sakit Airan Raya yang dalam hal ini kegiatannya dijalankan oleh seorang Direktur
Rumah Sakit. Dalam pengelolaan Rumah Sakit Airan Raya diawasi dan dibimbing
oleh seorang Direktur PT. Airan Raya Medika dan Dewan Komisaris PT. Airan Raya
Medika serta Dinas Pemerintah yang terkait.
Wujud upaya peningkatan kualitas pelayanan yang telah dilakukan diantaranya
menjalin kerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan pada Bulan Oktober 2018, selain
itu RS AIRAN RAYA pada bulan Desember 2018 telah terakreditasi KARS SNAR-
1 dengan Predikat Lulus Tingkat Perdana. Seiring dengan meningkat nya jumlah
BOR RS AIRAN RAYA, terutama kelas 1,2,dan 3 maka pada bulan Maret 2021, RS
AIRAN RAYA meningkatkan kapsitas jumlah TT menjadi 119 TT.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI – NILAI
DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. Visi Rumah Sakit


Visi Rumah Sakit Airan Raya adalah Menjadi Rumah Sakit Terdepan Dalam
Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu di Lampung.

B. Misi Rumah Sakit


1. Melaksanakan Seluruh Pelayanan Kesehatan Yang di Berikan Sesuai Dengan
Standar Mutu Pelayanan;
2. Membangun Pelayanan Kesehatan Dengan Sistem Informasi Management
Yang Terintegrasi;
3. Menciptakan Budaya Kerja Rumah Sakit Mengutamakan Mutu dan Kesehatan
Pasien;
4. Membangun Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan dan Pelatihan Yang
Berkesinambungan.

C. Motto
S.I.G.E.R (Servis Excellent, Gesit, Empati, Ramah).

D. Visi Instalasi Farmasi Rs Airan Raya


Memberikan pelayanan kefarmasian yang professional dan bermutu.

E. Misi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Airan Raya


1. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang diberikan sesuai dengan standar
mutu kefarmasian.
2. Membangun pelayanan kefarmasian dengan system informasi management
yang terintegrasi.
3. Menciptakan pelayanan kefarmasian mengutamakan mutu guna tercapainya
hasil pengobatan yang optimal untuk kesehatan pasien.
4. Membangun sumber daya manusia dengan berperan serta dalam program-
program Pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT AIRAN RAYA
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Ka. Instalasi Farmasi


(Septia Anggraini, S.Farm.,Apt)

Administrasi
(Anita Dwi Lestari)

Perbekalan Farmasi
Mutu
(Iskandar MR,S.Farm) Unit Pelayanan
(Apt. Miftah Nurrachmawati, S.Farm)
Vika Handayani

Depo OK
Depo Rajal + Ranap
Sudarmanto
Tia Mahniar,S.Farm.,Apt
TBP,S.Farm.,Apt

Dian Afriani,Amd.F
Lisani Annisa,Amd.F Tanzilla Evitasari, S.Farm
Emi Hartati,S.Farm
Wayan Diana Saputra, S.Farm
Dwi Ratih P.W,Amd.F
I Komang Bayu P, Amd. F
Rafika Sari, S.Farm
Dini Sukmawati, S.Farm
Anita Triana Dewi, Amd. F
Tarisa Royamanzi P, Amd. Farm
Agnes Novriani
Betran Rivaldo
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Uraian Tugas Jabatan Instalasi Farmasi


1. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Airan Raya:
Tanggung Jawab :
a. Bertanggung jawab terhadap keakuratan, kebenaran, dan ketepatan dalam
pelayanan farmasi.
b. Bertanggung jawab terhadap ketertiban, kejelasan dan kebenaran tata
kerja di instalasi farmasi.
c. Bertanggung jawab atas terpenuhinya layanan farmasi.
d. Bertanggung jawab terhadap keakuratan, kebenaran, dan ketepatan
laporan berkala dan laporan khusus di instalasi farmasi.
Uraian Tugas :
a. Membuat, memonitor dan mengevaluasi kebijakan dan prosedur di
instalasi farmasi rumah sakit.
b. Pengelolaan perbekalan farmasi yang meliputi perencanaan, pengadaan,
penerimaan, pembuatan atau produksi, penyimpanan pendistribusian dan
penyerahan.
c. Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan mengenai pemakaian obat dan
efek samping obat bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta pencatatan
obat yang salah dan atau dikeluhkan pasien.
d. Pengawasan mutu pelayanan dan pengendalian perbekalan farmasi.
e. Penyebaran informasi mengenai obat yang bermanfaat bagi staf.
f. Memberikan konseling atau informasi obat kepada pasien atau keluarga
pasien dalam hal penggunaan dan penyimpanan obat serta berbagai aspek
pengetahuan tentang obat demi meningkatkan derajat kepatuhan dalam
penggunaan obat.
g. Menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di instalasi farmasi.
h. Berkoordinasi dengan unit lain dalam menyelesaikan masalah-masalah
yang terkait dengan pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit.
i. Melakukan dokumentasi segala kegiatan yang dilakukan.

2. Apoteker Rumah Sakit


Tanggung Jawab :
Segala aspek hukum dan peraturan-peraturan farmasi baik terhadap
pengawasan distribusi maupun administrasi barang-barang farmasi.
Uraian Tugas :
a. Melakukan koordinasi dan pengawasan pelayanan farmasi bagi pasien
rawat jalan, rawat inap dan penjualan bebas.
b. Melakukan koordinasi dan pengawasan kuantitas dan mutu obat di
instalasi farmasi.
c. Melakukan koordinasi dengan kepala instalasi farmasi dalam penyelesaian
masalah.
d. Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja karyawan instalasi
farmasi.
e. Melakukan evaluasi terhadap resep-resep yang sudah dilayani.
f. Melakukan supervisi ruangan secara berkala setiap bulannya.
g. Melakukan koordinasi pengaturan jadwal dinas karyawan bulan
berikutnya.
h. Melakukan koordinasi kegiatan stock op name pada awal bulan.
i. Melakukan tugas/kegiatan lain sesuai arahan kepala instalasi farmasi.
j. Melakukan dokumentasi segala kegiatan yang dilakukan.

3. Administrasi Farmasi
Tanggung Jawab :
Menjaga kelancaran, ketepatan administrasi di Instalasi Farmasi.
Uraian Tugas :
a. Membuat Tagihan obat kronis pasien BPJS.
b. Membuat Tagihan obat pasien inhealth rawat jalan dan rawat inap.

4. Pengelolaan Perbekalan Farmasi


a. Unit Distribusi
Tanggung Jawab :
Menjaga kelancaran dan ketepatan waktu pelayanan obat dan alat
kesehatan, penjagaan mutu pelayanan, penjagaan kualitas dan kuantitas
obat dan alat kesehatan.
Uraian Tugas :
a. Melakukan koordinasi dan pengawasan pelayanan farmasi bagi
pasien rawat jalan dan rawat inap.
b. Melakukan koordinasi dan pengawasan kuantitas dan mutu obat di
setiap unit distribusi.
c. Melakukan koordinasi pembuatan laporan bulanan tentang
pemakaian obat dan evaluasinya di unit distribusi.

b. Unit Penyimpanan
Tanggung Jawab :
Menjaga ketepatan dan keamanan penyimpanan perbekalan farmasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Uraian Tugas :
1) Mengkoordinasi penyusunan perbekalan farmasi yang akan dibeli
atau dipesan sesuai dengan keperluan di unit distribusi.
2) Mengkoordinasi penyimpanan persedian obat diunit penyimpanan.
3) Mengkoordinasi pembuatan laporan kondisi persedian obat di unit
penyimpanan.

c. Farmasi Klinik
Tanggung Jawab :
Menjamin penggunaan obat dan alat kesehatan sesuai dengan indikasi,
efektif, dan aman untuk pasien melalui kerjasama dengan tenaga
kesehatan professional terkait di rumah sakit.

Uraian Tugas :
1) Melakukan pemantauan terapi obat (PTO).
2) Melakukan kegiatan Konseling dan Pusat Informasi Obat (PIO).
3) Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
4) Melakukan Evaluasi Penggunaan obat (EPO).
5) Melakukan Pemantauan Kesalahan Obat.

d. Mutu Pelayanan Kefarmasian


Tanggung jawab :
Menjamin pelayanan kefarmasian sesuai dengan mutu pelayanan
kefarmasian.
Uraian Tugas :
1) Menyusun rencana kerja dan metode monitoring dan evaluasi untuk
peningkatan mutu sesuai target yang ditetapkan.
2) Melakukan monitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan rencana
kerja.
3) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses tata kelola
sediaan farmasi dan alat kesehatan di rumah sakit.
4) Menyusun rencana perbaikan kualitas pelayanan sesuai dengan hasil
monitoring dan evaluasi capaian yang dilakukan.
e. Pengadaan Obat & Alat Kesehatan
Tanggung jawab :
Menjamin pengadaan obat sesuai dengan kebutuhan.
Uraian Tugas :
a. Memilih sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan
kebutuhan pelayanan rumah sakit.
b. Merencanakan kebutuhan sediaan farmasi dan alat kesehatan secara
efektif, efisien dan optimal.
c. Mengadakan sediaan farmasi dan alat kesehatan berpedoman pada
perencanaan yang telah dibuat sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
d. Menerima sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai spesifikasi dan
ketentuan yang yang berlaku.
e. Menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan
spesifikasi dan persyaratan kefarmasian.
f. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan.
g. Mendistribusikan sediaan farmasi dan alat kesehatan ke unit-unit
pelayanan di rumah sakit.
h. Melakukan pemusnahan dan penarikan sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang sudah tidak dapat digunakan.
i. Mengendalikan persediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di
rumah sakit.
j. Melakukan administrasi pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
k. Melakukan komputerisasi pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan (apabila sudah memungkinkan).
f. Supervisi
Tanggung jawab :
Mengawasi, mengevaluasi, mendokumentasikan dan membuat laporan
indikator mutu pelayanan di instalasi farmasi rumah sakit.
Uraian tugas :
1) Mengawasi obat – obatan yang berada di ruang keperawatan secara
berkala, mulai dari :
a. Identitas di masing-masing loker obat pasien
b. Jumlah sesuai dengan resep.
c. Penyimpanan.
d. Stok – stok yang tersedia.
e. Pemberian obat kepada pasien.
f. Penyimpanan box emergensi
g. Daftar obat LASA dan high alert
2) Mengawasi perbekalan farmasi yang ada di depo pelayanan farmasi
a. Pelayanan berdasarkan SPO.
b. Penyimpanan perbekalan farmasi.
c. Stock persediaan perbekalan farmasi.
d. Pelabelan obat.
e. Penyimpanan high alert dan LASA.
f. Pelabelan high alert dan LASA.
g. Penyimpanan narkotika dan psikotropika.
h. Expired Date.
i. Telaah resep dan obat dilaksanakan.
j. Entri, Ambil, Kemas, Serah dilaksanakan.
k. PIO dan konseling dilaksanakan.
l. Pencatatan di kartu stock dilaksanakan.
m. Daftar obat LASA dan High Alert.
n. Penyimpanan bahan B3.
3) Mengawasi Gudang Farmasi
a. Pemesanan perbekalan farmasi.
b. Penerimaan perbekalan farmasi.
c. Pencatatan di kartu stock.
d. Pelabelan.
e. Penyimpanan perbekalan farmasi, B3 dan gas medis.
f. Dokumentasi pendistribusian perbekalan farmasi keseluruh unit.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Instalasi farmasi Rumah Sakit Airan Raya merupakan instalasi dibawah kasie
penunjang medis. Instalasi farmasi dipimpin oleh apoteker yang membawahi
bagian pengadaan obat dan alat kesehatan, bagian pelayanan dan parmasi klinik
dan bagian mutu. Apoteker dalam menjalankan pengelolaan perbekalan farmasi
dan pelayanan farmasi dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian.
A. Tata hubungan kerja internal
1. Kepala instalasi Farmasi bertanggung jawab kepada Kasie penunjang medis.
2. Kepala instalasi Farmasi mengawasi dan mengatur kinerja Apoteker, TTK,
tenaga admin dan ATTK sebagai pelaksana teknis pelayanan kefarmasian.
3. Kepala instalasi Farmasi melakukan koordinasi dengan unit kerja lain di
lingkungan Rumah Sakit .
4. Apoteker bagian pengadaan, mutu, farmasi klinis dan pelayanan bertanggung
jawab kepada Kepala instalasi Farmasi.
5. Apoteker mengawasi dan mengatur kinerja pelaksana teknis disetiap bagian.

B. Tata Hubungan Kerja Eksternal dan Unit Terkait


Kepala instalasi Farmasi melakukan koordinasi dengan beberapa bidang terkait
di lingkungan RS dalam melaksanakan Pelayanan Farmasi.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Sumber Daya Manusia Farmasi Rumah Sakit


Personalia pelayanan farmasi rumah sakit adalah sumber daya manusia yang
melakukan pekerjaan kefarmasian di rumah sakit yang termasuk dalam bagan
organisasi rumah sakit dengan persyaratan :
1. Terdaftar di Departemen Kesehatan.
2. Terdaftar di Asosiasi Profesi.
3. Mempunyai izin kerja.
4. Mempunyai SK penempatan.
Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh tenaga farmasi
professional yang berwewenang berdasarkan undang-undang, memenuhi
persyaratan baik dari segi aspek hukum, strata pendidikan, kualitas maupun
kuantitas dengan jaminan kepastian adanya peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap keprofesian terus menerus dalam rangka menjaga mutu
profesi dan kepuasan pelanggan. Kualitas dan rasio kuantitas harus disesuaikan
dengan beban kerja dan keluasan cakupan pelayanan serta perkembangan dan visi
rumah sakit.
Kompetensi Apoteker
Sebagai Pimpinan :
1. Mempunyai kemampuan untuk memimpin.
2. Mempunyai kemampuan dan kemauan mengelola dan mengembangkan
pelayanan farmasi.
3. Mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri.
4. Mempunyai kemampuan untuk bekerja sama dengan pihak lain.
5. Mempunyai kemampuan untuk melihat masalah, menganalisa dan
memecahkan masalah.
Sebagai Tenaga Fungsional :
1. Mampu memberikan pelayanan kefarmasian.
2. Mampu melakukan akuntabilitas praktek kefarmasian.
3. Mampu mengelola manajemen praktis farmasi.
4. Mampu berkomunikasi tentang kefarmasian
5. Mampu melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan.
6. Dapat mengoperasikan komputer.
7. Mampu melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang farmasi klinik.
B. Analisa Kebutuhan Tenaga
Jenis Ketenagaan
1. Untuk pekerjaan kefarmasian dibutuhkan tenaga :
a) Apoteker.
b) Sarjana Farmasi.
c) Tenaga Teknis Kefarmasian (AMDF).
2. Untuk pekerjaan penunjang dibutuhkan tenaga :
a) Operator komputer/Teknisi yang memahami kefarmasian.
b) Tenaga Administrasi.
c) Asisten Tenaga Teknis Kefarmasian
Beban Kerja
Dalam perhitungan beban kerja perlu diperhatikan faktor-faktor yang
berpengaruh pada kegiatan yang dilakukan, yaitu :
1. Kapasitas tempat tidur dan BOR.
2. Jumlah resep perhari.
3. Idealnya 30 tempat tidur = 1 Apoteker (untuk pelayanan kefarmasian rawat
inap).
4. Idealnya 50 pasien = 1 Apoteker (untuk pelayanan kefarmasian rawat jalan).
Pendidikan
Untuk menghasilkan mutu pelayanan yang baik, dalam penentuan kebutuhan
tenaga harus dipertimbangkan :
1. Kualifikasi pendidikan disesuaikan dengan jenis pelayanan/tugas fungsi.
2. Penambahan pengetahuan disesuaikan dengan tanggung jawab.
3. Peningkatan keterampilan disesuaikan dengan tugas.
Waktu Pelayanan
Pelayanan 3 shift (24 jam)

Jenis Pelayanan
1. Pelayanan IGD (Instalasi Gawat Darurat)
2. Pelayanan rawat inap insentif
3. Pelayanan rawat inap
4. Pelayanan rawat jalan
5. Pelayanan Bedah Sentral
6. Penyimpanan dan pendistribusian
Pola Ketenagaan Apoteker berdasarkan PERMENKES No. 56 tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit kelas C sebanyak
15 dengan rincian:
1. 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi RS.
2. 5 (lima) orang apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh
paling sedikit 10 (sepuluh) orang tenaga teknis kefarmasian.
3. 5 (lima) orang apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit
10 (sepuluh) orang tenaga teknis kefanrmasian.
4. 1 (satu) orang apoteker di instalasi gawat darurat yang dibantu oleh
minimal 2 (dua) orang tenaga teknis kefarmasian.
5. 1 (satu) orang apoteker di ICU yang dibantu oleh paling sedikit 2 (dua)
orang tenaga teknis kefarmasian.
6. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, dan distribusi
yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat
inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang
jumlahnya disesuaikan dengan beban keija pelayanan kefarmasian
Rumah Sakit.
7. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator produksi yang dapat
merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau
rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya
disesuaikan dengan beban keija pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.
C. Uraian Tugas Staf Instalasi Farmasi
1. Apoteker
Tugas pokok :
Memimpin, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pelayanan farmasi dan
management pengelolaan perbekalan farmasi selama Kepala Instalasi Farmasi
tidak berada di tempat.
Fungsi :
Menyelengarakan dan mengkoordinasikan pelayanan farmasi, dan
management pengelolaan perbekalan farmasi meliputi perencanaan, pemilihan,
pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat dan alat kesehatan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku selama Kepala Instalasi Farmasi tidak berada
di tempat.
Tanggung Jawab :
a. Bertanggung jawab terhadap keakuratan, kebenaran, dan ketepatan dalam
pelayanan farmasi di unit kerja yang ditugaskan.
b. Bertanggung jawab terhadap ketertiban, kejelasan dan kebenaran tata
kerja di instalasi farmasi di unit kerja yang ditugaskan.
c. Bertanggung jawab atas terpenuhinya layanan farmasi di unit kerja yang
ditugaskan.
d. Bertanggung jawab terhadap keakuratan, kebenaran, dan ketepatan
laporan berkala dan laporan khusus di unit kerja yang ditugaskan.
Wewenang :
Melakukan pengawasan dan evaluasi dalam bidang pelayanan farmasi dan
pengelolaan perbekalan farmasi di unit kerja yang ditugaskan.
Uraian Tugas :
a. Membuat, memonitor dan mengevaluasi kebijakan dan prosedur di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
b. Melakukan koordinasi dan pengawasan pelayanan farmasi bagi pasien
rawat jalan, rawat inap dan penjualan bebas.
c. Melakukan koordinasi pembuatan laporan bulanan tentang pemakaian
obat dan alkes serta evaluasinya.
d. Pengawasan mutu pelayanan dan pengendalian perbekalan farmasi.
e. Penyebaran informasi mengenai obat yang bermanfaat bagi staf.
f. Memberikan konseling atau informasi obat kepada pasien atau keluarga
pasien dalam hal penggunaan dan penyimpanan obat serta berbagai aspek
pengetahuan tentang obat demi meningkatkan derajat kepatuhan dalam
penggunaan obat.
g. Melakukan visite pasien rawat inap dalam hal penggunaan dan
penyimpanan obat serta berbagai aspek pengetahuan tentang obat demi
meningkatkan derajat kepatuhan dalam penggunaan obat.
h. Melakukan koordinasi dengan kepala instalasi farmasi dalam penyelesaian
masalah dan melaporkan hasilnya kepada kepala instalasi farmasi.
i. Melakukan supervisi ruangan setiap 2 minggu sekali.
j. Berkoordinasi dengan unit lain dalam menyelesaikan masalah-masalah
yang terkait dengan pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit.
k. Melakukan evaluasi kinerja instalasi farmasi.
l. Melakukan evaluasi terhadap resep-resep yang sudah dilayani.
m. Melakukan Evaluasi terhadap kepatuhan dokter dalam penggunaan obat
dalam Formularium Rumah Sakit.
n. Membuat laporan bulanan penggunaan obat narkotika dan psikotropika.
o. Melakukan tugas/kegiatan lain sesuai arahan kepala instalasi farmasi.
p. Melakukan dokumentasi segala kegiatan yang dilakukan.

2. Tenaga Teknis Kefarmasian Di Unit Pelayanan


Pengertian : Seorang tenaga kefarmasian yang diberikan tanggung jawab
dalam kegiatan pelayanan resep.
Uraian tugas :
a. Melakukan analisa resep jika tidak ada Apoteker.
b. Entry retur obat/alkes pasien sesuai resep dari ruang perawatan.
c. Pemberian info harga untuk pasien rawat jalan.
d. Mengecek resep pasien BPJS sesuai dengan Fornas atau tidak.
e. Mengecek resep pasien asuransi sesuai dengan yang ditanggung asuransi
atau tidak.
f. Melengkapi persyaratan yang diminta oleh BPJS Kesehatan (protokol
terapi, hasil lab dll) untuk proses klaim.
g. Membuat etiket.
h. Mengemas obat dan alkes.
i. Konsultasi dengan dokter penulis resep jika ada keraguan dalam membaca
resep atau jika obat tidak tersedia di IFRS.
j. Mengontrol perhitungan dosis racikan.
k. Membuat copy resep.
l. Menyerahkan obat rawat jalan dan memberikan PIO (Penyampaian
Informasi Obat) kepada pasien jika tidak ada Apoteker.
m. Mendata dan memeriksa stock obat dan alkes yang kosong untuk diminta
ke Gudang.
n. Menyusun dan memasukkan obat dan alkes dari gudang kedalam stock
barang yang tersedia.
o. Memotong dikartu stock setiap pengambilan obat dan alkes.
p. Melakukan sampling atau random stock obat yang menjadi tanggung
jawabnya dengan mengisi lembar kerja.
q. Melakukan pengecekan suhu dan kelembapan penyimpanan obat dan alkes.
r. Melakukan stock opname dan membuat laporannya setiap bulan sesuai
tanggung jawab yang telah diberikan.
s. Melakukan tugas lain yang diperintahkan atasan.
Tanggung jawab :
a. Memastikan keterangan yang dietiket sesuai dengan resep meliputi no
resep, nama pasien, tanggal resep, aturan pakai dan keterangan lain yang
perlu ditambahkan.
b. Memastikan obat dan alkes yang dikemas sesuai dengan resep, meliputi
no resep, nama pasien, tanggal resep, nama pasien, aturan pakai dan
keterangan yang perlu ditambahkan.
c. Memastikan obat dan alkes yang dipesan diapotik lain (jika obat dan
alkes tidak tersedia di IFRS) sesuai dengan resep.
d. Meminta persetujuan kembali/konfirmasi ke dokter tentang resep yang
ditulisnya apabila ada keraguan atau stock obat dan alkes didepo
pelayanan kosong.
e. Memastikan pasien mendapatkan dosis terapi secara tepat.
f. Memastikan obat yang diterima pasien tepat waktu.
g. Memastikan resep yang dicopy tertulis secara benar meliputi no resep,
tanggal resep, tanggal penulisan copy resep, nama pasien, nama obat,
jumlah obat, aturan pakai, keterangan khusus yang diperlukan, jumlah
pengambilan obat dan tanda tangan apoteker.
h. Memastikan ketersediaan obat dan alkes yang ada di depo pelayanan.
i. Memastikan memotong dikartu stock sesuai dengan tanggal, no resep
dan jumlah permintaan resep.
j. Memastikan setiap barang masuk dari Gudang farmasi dicatat di kartu
stock.
k. Memastikan obat dan alkes disimpan sesuai dengan suhu penyimpanan
yang direkomendasikan.
l. Memastikan sampling atau random stock obat yang menjadi tanggung
jawabnya dengan mengisi lembar kerja dilakukan dengan sebenar-
benarnya.
m. Memberikan laporan stock opname tepat pada waktunya dengan
sebenar-benarnya.
n. Menjaga kebersihan dan kerapian unit kerja.
Wewenang :
a. Menuliskan keterangan sesuai dengan resep.
b. Mengemas obat sesuai dengan resep (kondisi dan umur pasien).
c. Melakukan pemesanan obat dan alkes ke apotek rekanan (jika obat dan
alkes tidak tersedia di Instalasi Farmasi) sesuai dengan resep.
d. Menghubungi dokter penulis resep untuk meminta persetujuan
kembali/konfirmasi apabila ada keraguan nama obat dan alkes, jumlah,
aturan pakai atau stock obat di Instalasi Farmasi kosong.
e. Menghitung dosis obat dan alkes sesuai dengan resep agar pasien
mendapatka dosis terapi secara tepat.
f. Menuliskan copy resep secara benar sesuai dengan resep meliputi no
resep, tanggal resep, tanggal penulisan copy resep, nama pasien, nama
obat, jumlah obat, aturan pakai, keterangan khusus yang diperlukan,
jumlah pengambilan perobat dan tanda tangan apoteker.
g. Menyediakan stock obat dan alkes sesuai dengan kebutuhan depo
pelayanan.

3. Tenaga Teknis Kefarmasian di Unit Penyimpanan


Pengertian : Seorang tenaga kefarmasian yang diberikan tanggung jawab
dalam kegiatan penyimpanan perbekalan Farmasi.
Uraian Tugas :
a. Melakukan pendataan terhadap perbekalan yang akan dipesan ke
distributor.
b. Melakukan penerimaan perbekalan farmasi dari distributor.
c. Memasukkan data perbekalan farmasi dari faktur ke SIMRS.
d. Melakukan pengecekan terhadap perbekalan farmasi yang diterima dari
Distributor.
e. Melakukan pendataan terhadap obat-obatan yang mendekati ED untuk
dilaporkaan ke Ka. Instalasi Farmasi.
f. Melakukan retur obat ke Distributor.
g. Melakukan pengisian dikartu stock setiap penambahan barang dari
distributor dan pengurangan barang mutasi ke depo pelayanan dan unit lain.
h. Melakukan stock opname dan membuat laporannya setiap awal bulan
sesuai tanggung jawab yang telah diberikan.
i. Melakukan tugas lain yang diperintahkan atasan.
Tanggung Jawab :
a. Memastikan perbekalan farmasi yang disorder sesuai dengan kebutuhan di
unit pelayanan
b. Memastikan perbekalan farmasi yang diterima dari distributor sesuai
dengan permintaan.
c. Memastikan perbekalan farmasi yang diterima dari distributor sesuai
dengan faktur pembelian (Nama, Jumlah, No Batch dan expired date).
d. Memastikan perbekalan farmasi yang disimpan sesuai dengan
penyimpanan yang benar.
e. Memastikan perbekalan farmasi yang didistribusikan ke depo pelayanan
farmasi maupun ke unit lainnya sesuai dengan lembar permintaan dan
lembar mutase dari Gudang (nama dan jumlah).
f. Memastikan obat2 yang diwaspadai sudah terlabel sebelum
didistribusikan.
g. Menyediakan perbekalan farmasi sesuai dengan kebutuhan.
h. Memberikan laporan stock opname tepat pada waktunya dengan sebenar-
benarnya.
i. Memastikan obat, alkes dan perbekalan farmasi lainnya disimpan sesuai
dengan suhu penyimpanan yang direkomendasikan.
j. Menjaga kebersihan dan kerapian unit kerja.
Wewenang :
a. Pengadaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan.
b. Menerima perbekalan Farmasi sesuai dengan yang diminta.
c. Mengembalikan perbekalan farmasi jika nama perbekalan farmasi berbeda
dengan yang diminta, jika kemasan rusak dan jika expired date terlalu
dekat.
d. Menghubungi Pihak Distributor jika ada barang yang mau diretur karena
expired date.
e. Menyediakan stock perbekalan farmasi sesuai dengan kebutuhan Rumah
Sakit.
4. ATTK
Pengertian : Seorang petugas yang diberikan tanggung jawab untuk memenuhi
ketersedian obat di depo pelayanan/ depo OK dan membantu TTK dan Apoteker
dalam pelayanan resep di Instalasi Farmasi.
Uraian Tugas :
a. Menyiapkan perlengkapan ATK dan perlengkapan lain untuk pelayanan
(plastic etiket, kertas billing, kartu stock, plastic sendok obat dll).
b. Mengambil obat dan alkes dari Gudang farmasi sesuai permintaan dan
dibawa ke depo pelayanan farmasi.
c. Menyusun dan memasukkan data obat dan alkes kedalam stock barang yang
tersedia.
d. Melakukan permintaan rutin ATK.
e. Menyiapkan obat dan alkes sesuai permintaan resep.
f. Menuliskan mutasi barang di kartu stock.
g. Menyiapkan sedian obat racikan setelah mendapat persetujuan
TTK/Apoteker.
h. Melakukan sampling atau random stock obat yang menjadi tanggung
jawabnya dengan mengisi lembar kerja.
i. Melakukan Stock Opname setiap bulan sesuai tanggung jawab yang
diberikan.
j. Melakukan tugas lain yang diperintahkan atasan.
Tanggung Jawab :
a. Memastikan Obat dan Alkes yang dibawa dari Gudang Farmasi sampai
kedepo pelayanan dalam keadaan utuh dan tidak rusak sesuai dengan
permintaan depo pelayanan.
b. Memastikan obat dan alkes dimasukkan kedalam kartu stock benar pada
tempatnya, tanggal, no batch, ed dan nama petugasnya.
c. Memastikan kebenaran obat dan alkes yang diambil sesuai dengan
permintaan resep.
d. Memastikan bentuk sediaan yang diracik (puyer, kapsul,dan salep) sesuai
dengan etiket yang sudah ditulis oleh TTK/Apoteker.
e. Memastikan stock opname dilaksanakan dengan benar.
f. Memastikan perhitungan obat sampling atau random stock obat yang
menjadi tanggung jawabnya dengan mengisi lembar kerja.
g. Memastikan perhitungan obat sampling atau random stock obat yang
menjadi tanggung jawabnya dengan mengisi lembar kerja.
h. Menjaga kebersihan dan kerapian unit kerja.
Wewenang :
a. Membawa obat dan alkes sesuai dengan permintaan depo pelayanan.
b. Meletakkan obat dan alkes sesuai dengan spesifikasi yang benar.
c. Meletakkan obat dan alkes sesuai dengan suhu penyimpanan yang
direkomendasikan.
d. Menyusun dan menata obat dan alkes sesuai dengan ketentuan FIFO dan
FEFO.
e. Mengambilkan dan menyiapkan obat dan alkes sesuai dengan nama, jenis
dan jumlah yang diminta.
f. Menghaluskan/ mencampurkan racikan obat dan dikemassesuai dengan
etiket yang sudah disiapkan oleh TTK/Apoteker.

5. Administrasi
Pengertian : Seorang tenaga admin yang diberikan tanggung jawab terhadap
administrasi di Instalasi Farmasi.
Uraian Tugas :
a. Menginput klaim obat pasien asuransi (Inhealt).
b. Menginput klaim obat pasien kronis BPJS.
c. Membuat Laporan Stock Opname dan obat ED.
d. Membuat Notulensi Rapat Ruangan.
e. Membuat Surat menyurat Instalasi Farmasi baik internal maupun eksternal.
f. Pengecekan pengadaan ATK dan barang umum.
Tanggung Jawab :
a. Memastikan obat yang dipakai pasien asuransi (Inhealth) terinput dan
terklaim tepat waktu.
b. Memastikan obat yang dipakai pasien kronis BPJS terinput dan terklaim
tepat waktu.
c. Memastikan Laporan dibuat tepat waktu.
d. Memastikan Hasil rapat terdokumentasi.
e. Memastikan surat menyurat terdokumentasi dengan baik.
f. Memastikan pengadaan ATK dan barang umum sesuai.
Wewenang :
a. Melakukan klaim inhealth.
b. Melakukan klaim Kronis BPJS.
c. Membuat laporan.
d. Membuat dokumentasi rapat.
e. Membuat surat yang dibutuhkan.
f. Membuat permintaan pengadaan ATK dan barang umum.
g.
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi Karyawan Baru


1. Apoteker
a. Bulan pertama
1) Mengenal jaminan yang tertera diresep.
2) Mengenal obat atau alat kesehatan untuk BPJS / Reguler.
3) Mengenal bentuk sediaan obat.
4) Melakukan pengambilan obat dari loker obat ke meja kemas.
5) Mengenal tulisan dokter di resep atau KOP (Kartu Obat Pasien).
6) Mengetahui dan menghafal tempat dan rak – rak obat dan alat kesehatan.
7) Mengenal obat – obatan LASA, High Alert, elektrolit pekat, psikotropik
dan narkotik, dan lain lain.
8) Mengetahui tempat – tempat instalasi farmasi seperti gudang obat,
central pelayanan obat rawat jalan dan rawat inap,dan depo OK.
9) Mengenal struktur organisasi di rumah sakit dan struktur organisasi unit
kerja di Instalasi Farmasi.
10) Mengetahui uraian tugas apoteker pendamping.

b. Bulan kedua
1) Belajar membuat PO permintaan ke Gudang.
2) Belajar membuat laporan.
3) Belajar meng-input resep ke SIMRS.
4) Melakukan pemeriksaan terhadap rak obat yang telah diberikan
tanggung jawab untuk diperiksa jumlah fisik dan kartu stoknya.
5) Melakukan pemeriksaan resep setiap harinya dan memisahkan resep
psikotropik dan narkotik.

c. Bulan ketiga
1) Belajar melakukan pengemasan obat.
2) Belajar melakukan konfirmasi ke ruangan apabila tulisan di KOP atau
resep tidak terbaca.
3) Belajar melakukan konfirmasi ke dokter tentang obat yang tertulis di
KOP atau resep tersebut.
4) Mengerjakan laporan yang diberikan oleh atasan.
5) Belajar Memberikan PIO (Penyampaian Informasi Obat) kepada Pasien
didampingi Apoteker Pendamping.
6) Belajar Memberikan Konseling kepada pasien didampingi dengan
Apoteker Pendamping.

2. Tenaga Teknis Kefarmasian


a. Bulan pertama
1) Mengenal jaminan yang tertera diresep.
2) Mengenal obat atau alat kesehatan untuk BPJS / Asuransi/ Reguler.
3) Mengenal bentuk sediaan obat.
4) Melakukan pengambilan obat dari loker obat ke meja kemas.
5) Mengenal tulisan dokter di resep atau KOP (Kartu Obat Pasien).
6) Mengetahui dan menghafal tempat dan rak – rak obat dan alat
kesehatan.
7) Mengenal obat – obatan LASA, High Alert, elektrolit pekat,
psikotropik dan narkotik, generik dan paten.
8) Mengetahui tempat – tempat instalasi farmasi seperti gudang obat,
depo pelayanan rawat jalan dan rawat inap,dan depo OK.
9) Mengenal struktur organisasi di rumah sakit dan struktur organisasi
unit kerja di Instalasi Farmasi.
10) Mengetahui uraian tugas Tenaga Teknis Kefarmasian.

b. Bulan kedua
1) Belajar membuat permintaan perbekalan Farmasi ke Gudang Farmasi.
2) Belajar meng-input resep ke SIMRS.
3) Melakukan pemeriksaan terhadap rak obat yang telah diberikan
tanggung jawab untuk diperiksa jumlah fisik dan kartu stoknya.

c. Bulan ketiga
1) Belajar melakukan pengemasan obat.
2) Belajar melakukan konfirmasi ke ruangan apabila tulisan di KOP atau
resep tidak terbaca.
3) Belajar melakukan konfirmasi ke dokter tentang obat yang tertulis di
KOP atau resep tersebut.
4) Mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan.
3. Admin
a. Bulan pertama
1) Mengenal inventaris Instalasi Farmasi Rumah Sakit
2) Mengenal tempat-tempat di Instalasi Farmasi seperti depo pelayanan,
Gudang, depo OK.
3) Mengenal struktur organisasi di rumah sakit dan struktur organisasi unit
kerja di Instalasi Farmasi.
4) Mengetahui uraian tugas administrasi farmasi

b. Bulan kedua dan ketiga


1) Membuat laporan klaim inhealth.
2) Membuat laporan klaim kronis BPJS.
3) Membuat Laporan Stock Opname dan obat ED.
4) Membuat Surat, memo Instalasi Farmasi.
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu dalam ruang lingkup Instalasi Farmasi.
B. Tujuan
1. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan di Instalasi Farmasi yang
professional dan prima di Rumah Sakit Airan Raya.
2. Khusus :
a. Dapat mengetahui segala permasalahan terkait dengan pelayanan di
Instalasi Farmasi.
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait dengan
pelayanan di Instalasi Farmasi.
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Instalasi Farmasi dipimpin oleh kepala Instalasi
Farmasi dan diikuti oleh staf instalasi farmasi.
1. Rapat Terjadwal :
Merupakan rapat rutin yang diadakan oleh Kepala Instalasi dan semua
Apoteker (unit pelayanan rawat jalan dan rawat inap, depo ok dan gudang)
yang dilaksanakan tiap 1 bulan sekali. Dan rapat rutin yang diadakan Instalasi
Farmasi setiap 1 bulan 1x dengan seluruh staf instalasi farmasi.
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh kepala instalasi
farmasi dan seluruh apoteker penanggung jawab tiap unit pelayanan untuk
membahas atau menyelesaikan permasalahan yang bersifat insidentil.
BAB XI
PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang terkait dengan pelayanan farmasi.

B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala sub masing-masing, adapun jenis laporan yang dibuat
terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan Harian yang diberikan perhari :
a. Laporan kepatuhan pemakaian obat dengan formularium Nasional.
b. Laporan pemesanan obat dan bmhp yang sudah habis digudang farmasi.

2. Laporan bulanan
Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis yang diserahkan kepada kepala
Instalasi Farmasi tiap bulan adalah :
a. Laporan Hasil stok opname (stock awal obat dan alkes) tiap unit pelayanan
Farmasi.
b. Laporan penggunaan narkotika dan psikotropika di Instalasi Farmasi.
c. Laporan obat expire date.
d. Laporan obat mendekati expire date.
e. Laporan indikator mutu.

3. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis yang diserahkan kepada kepala
Instalasi Farmasi tiap tiga bulan sekali adalah:
a. Laporan Pelayanan Informasi Obat (PIO).
b. Laporan Pelayanan Konseling Pasien Rawat Inap.
c. Laporan Pelayanan visite pasien Rawat Inap.

4. Laporan tahunan Instalasi Farmasi Rumah Sakit


Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis yang diserahkan kepada kepala
Instalasi Farmasi satu tahun sekali adalah laporan program kerja dan Riview
tahunan.
BAB XII
PENUTUP

Buku pedoman pengorganisasian instalasi farmasi ini disusun agar dapat digunakan
sebagai acuan bagi pelaksanaan pelayanan farmasi di Rumah Sakit Airan Raya
sehingga pelayanan farmasi di Rumah Sakit Airan Raya dapat berjalan secara optimal
dan professional.
Diharapkan dengan adanya pedoman organisasi instalasi farmasi maka pelayanan
farmasi dapat dilaksanakan secara terorganisir oleh petugas yang berkompoten
dibidang pelayanan farmasi sehingga mampu memberikan pelayanan farmasi yang
optimal dan berkontribusi terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah
sakit.

DITETAPKAN DI : WAY HUWI


PADA TANGGAL: 06 MEI 2022
DIREKTUR RS. AIRAN RAYA,

Dr. ZUCHRADY, MM., PIA


NIP : 002.04.19

Anda mungkin juga menyukai