Anda di halaman 1dari 27

APOTEK

SAMARA FARMA

I. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan kebutuhaan utama yang meski dimiliki dalam era
pertumbuhan kehidupan belakangan ini, mulai dari semakin meningkatnya
jumlah penduduk dan berkembangnya suatu daerah dan wilayah, tentunya ini
semua butuh peningkatan dalam semua aspek kehidupan, kesehatan misalnya
tentu saja sarana kesehatan dapat menunjang era pertumbuhan suatu wilayah,
memang disadari belakangan ini, bisnis apotek telah berkembang sangat pesat,
namun tentunya dengan semakin berkembangnya industri farmasi, serta
keadaan ekonomi yang seperti ini, diperlukan apotek yang mampu dijangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat dengan pelayanan yang optimal, sehingga
bisnis apotek tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan semata tetapi juga
mampu menjadi tempat mengabdikan diri kepada masyarakat sesuai dengan
kode etik farmasi.
Apotek termasuk salah satu sarana penunjang kesehatan yang merupakan
tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi serta
perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat (Kepmenkes No.1332/
Menkes/SK/X/2003). Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud sesuai dengan
ketentuan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, diantaranya adalah Pembuatan termasuk pengendalian
mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi
obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Apotek juga
berfungsi sebagai tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan dan keberadaan apotek diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pengelolaan obat di apotek
merupakan tanggung jawab seorang apoteker sehingga pelayanan obat kepada
masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik secara kualitas maupun
kuantitas.
Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaannya memiliki
dua (2) fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan
unit bisnis (profit oriented). Dalam peranannya sebagai unit pelayanan

1
APOTEK
SAMARA FARMA

kesehatan, fungsi apotek adalah menyediakan sediaan farmasi dan perbekalan


kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal sehingga apoteker harus hadir dalam wajahnya yang sangat
sosial, penuh etika dan moral. Sedangkan apotek sebagai institusi bisnis sudah
selayaknya untuk mendapatkan keuntungan, dan ini dapat dimaklumi
mengingat investasi yang ditanamkan pada pendirian apotek dan
operasionalnya juga tidak sedikit.
Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus
pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus
pada pasien dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran
apoteker di apotek diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan
aspek ekonomi demi kepentingan pasien.

II. TUJUAN PENDIRIAN APOTEK


1. Sebagai tempat pengabdian profesi apoteker,
2. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta
perbekalan farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
3. Memberikan dan menyediakan informasi, edukasi dan konsultasi
kesehatan, khususnya obat dan cara pengobatan yang tepat,
4. Memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat,
5. Untuk memperoleh Keuntungan.

III.Visi dan Misi


1. Visi
Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian
yang bermutu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
serta terpercaya dan menguntungkan bagi konsumen, investor dan
karyawan.

2. Misi
Misi dari apotek ini adalah:

2
APOTEK
SAMARA FARMA

a. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi


lainnya yang bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh
masyarakat.
b. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, ramah
dan informatif dengan menerapkan konsep Pharmaceutical
care secara profesional.
c. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh
serta senantiasa melakukan perbaikan.
d. Meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan dan pemilik
modal.

3. Strategi
Strategi dari apotek adalah :
a. Apoteker selalu tersedia untuk memberikan pelayanan.
b. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat pasien yang
diberikan merupakan terapi yang tepat, efektif, aman dan
nyaman bagi pasien.
c. Mengatasi masalah baru yang timbul dalam terapi obat dan
mencegah timbulnya masalah lain di masa mendatang.
d. Memberikan pelayanan kepada pasien atau masyarakat yang
ingin melakukan pengobatan mandiri.
e. Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat.
f. Memberikan informasi dan konsultasi obat.
g. Memberikan pelayanan homecare dan edukasi kepada
masyarakat.
h. Pengembangan apotek dengan membuka praktek dokter dan
sarana pemeriksaan kesehatan agar dapat memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan paripurna kepada
pasien.
i. Merancang SOP (Standart Operating Procedur) dan standar
organisasi kerja.
j. Memberlakukan sistem reward dan punishment bagi seluruh
karyawan.

IV. ASPEK LOKASI

3
APOTEK
SAMARA FARMA

Menurut keputusan Menkes No 278/1981 tentang persyaratan apotek,


lokasi apotek harus mempertimbangkan segi penyebaran dan pemerataan
pelayanan kesehatan, jumlah penduduk, jumlah dokter yang berpraktek, sarana
pelayanan kesehatan, higienisitas lingkungan, dan faktor lainnya. Lokasi
apotek sangat menentukan keberhasilan apotek dan erat hubungannya dengan
aspek pasar. Lokasi apotek sebaiknya berada di :
a. Daerah yang ramai
b. Daerah yang aman
c. Daerah yang dekat dengan rumah sakit/klinik
d. Daerah yang sekiranya ada beberapa dokter yang berpraktek,
e. Daerah yang mudah dijangkau, mudah dicapai oleh masyarakat
banyak dengan kendaraan,
f. Daerah yang cukup padat penduduknya dan mampu.
APOTEK SAMARA yang akan didirikan, terletak di Wonocatur,
Banguntapan Bantul. Lokasi apotek tergolong strategis dan akan menentukan
keberhasilan apotek dan erat hubungannya dengan keuntungan yang akan
diperoleh nantinya.
1. Deskripsi Calon Apotek :

Nama Apotek : Apotek SAMARA FARMA


Lokasi : Wonocatur, Banguntapan, Bantul
Denah lokasi apotek : Lampiran 4
Apoteker Pengelola : Linggar Kurnia G. S. Farm., Apt. (APA)
Chondro Suro M, S. Farm., Apt. (APING)
Dian Anggreni S. Farm., Apt (AA)
Lili Suryani (PSA)
Jam Buka Apotek : (Apoteker selalu tersedia untuk
memberikan pelayanan)
Senin – Sabtu : Shift 1 : 07.00 – 14.00 WIB
: Shift 2 : 13.00 – 20.00 WIB
: Shift 3 : 15.00 – 22.00 WIB

4
APOTEK
SAMARA FARMA

Hari libur : 06.00-12.00 dan 16.00 – 21.00 WIB

2. Ruangan
a. Status tanah dan bangunan : Sewa/kontrak
b. Luas bangunan : Lebar ±6 meter,Panjang±8 meter

3. Denah lokasi : Terlampir

4. Data-data pendukung
a. Kepadatan penduduk
Apotek SAMARA FARMA terletak didaerah yang
memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, serta berada
pada daerah perekonomian pemukiman warga, pertokoan,
perkantoran dan sarana kesehatan lain.
1. Luas Desa/Kelurahan : 819.3330 Ha
2. Jumlah Penduduk : 42.741 orang
3. Jumlah KK : 11.865 KK
b. Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di Kecamatan Banguntapan
khususnya di sekitar apotek yang terutama diharapkan dapat
mendukung keberadaan apotek adalah (data tahun 2010):
1. Rumah sakit umum pemerintah : 1 buah
2. Rumah Sakit Bersalin : 1 buah
3. Poliklinik : 2 buah
4. Laboratorium : 3 buah
5. Apotek/Depot Obat : 6 buah
6. Puskesmas Pembantu : 1 buah

c. Jumlah pesaing
Jumlah apotek pesaing ada dua, yaitu Apotek Setya Budi
Farma dan Apotek Sarana Sehat. Dengan melihat lokasi yang
cukup strategis dan jumlah kompetitor yaitu dua, maka
diharapkan apotek dapat menjadi salah satu pilihan bagi
masyarakat untuk mendapatkan obat dan alat kesehatan.
d. Keamanan

5
APOTEK
SAMARA FARMA

Lingkungan apotek SAMARA FARMA relatif aman karena


terletak dekat dengan pemukiman penduduk dan komplek
pertokoan.
e. Transportasi
Lokasi apotek mudah dijangkau karena terletak di pinggir
jalan dan memiliki area parkir yang cukup memadai. Apotek ini
juga memiliki area parkir yang cukup luas.
f. Tingkat sosial dan ekonomi
Keadaan ekonomi di kecamatan Banguntapan secara umum
cukup baik, karena daerah yang dipadati pedagang, dan
wiraswasta. Sehingga kesadaran masyarakat akan kesehatan
cukup tinggi.

V. PELUANG/PROSPEK PEMASARAN
Melihat lokasi apotek dan dengan memperhatikan kondisi wilayah
kecamatan Banguntapan khususnya dan Kabupaten Bantul umumnya, maka
pendirian Apotek SAMARA FARMA mempunyai prospek pemasaran yang
cukup bagus karena:
1. Kepadatan penduduk yang tinggi sebab merupakan daerah
pemukiman penduduk, dan pertokoan.
2. Tingkat pendidikan masyarakat relatif sedang dan keadaan
ekonomi secara umum relatif baik.
3. Banyaknya orang yang melewati jalan di depan calon apotek sebab
dekat pusat keramaian seperti pertokoan, sekolah, pasar dan
perkantoran.
4. Lingkungan calon Apotek relatif aman dan dekat dengan
pemukiman penduduk.
5. Lokasi apotek sangat mudah dijangkau dengan berbagai jenis
kendaraan umum karena terletak di pinggir jalan dan memiliki area
parkir yang luas.
6. Penerapan staretegi pemasaran yang mengedepankan citra apotek
yang lebih informatif, ekonomis, pelayanan ramah, lengkap dan
memberikan kenyamanan bagi konsumen dilengkapi dengan

6
APOTEK
SAMARA FARMA

pemberian konsultasi kesehatan secara optimal dan pelayanan lain


yang mendukung seperti swamedikasi, pemeriksaan kesehatan
(TD, BB. TB) gratis, layanan pesan-antar obat, dan praktek dokter.

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap


posisi strategis daerah/ peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat
diterangkan beberapa hal yang penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap apotek baru yang akan
didirikan (SWOT ANALYSIS)
A. Kekuatan/ Strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan didirikan
adalah sebagai berikut :
1. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan
kefarmasian/ pharmaceutical care.
2. Letak/lokasi apotek berada di dusun Wonocatur, Banguntapan, Bantul
yang ramai dilalui arus kendaraan dan mudah dijangkau dari segala
arah, merupakan jalan akses menuju kota.
3. Petugas apotek yang handal dan loyal, terdiri dari tenaga yang sudah
berpengalaman dan tenaga-tenaga muda yang penuh semangat dan
kreatif.
4. Apoteker yang siap stand-by di apotek, siap memberikan layanan dan
konsultasi seputar obat dan kesehatan.

B. Kelemahan/ Weakness
Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat dan belum
mempunyai pelanggan yang loyal.

C. Peluang/ Opportunity
1. Potensi daerah
a. Jumlah penduduk, terutama Desa Wonocatur (sekitar lokasi
apotek), (bahkan coverage area pelayanan mencapai masyarakat

7
APOTEK
SAMARA FARMA

kecamatan Banguntapan) cukup padat, sehingga menjadi sumber


pelanggan apotek yang potensial.
b. Sebagian penduduk berada di kelas sosial menengah bawah yang
juga potensial sebagai calon pelanggan. Masyarakat golongan ini
mempunyai daya beli sedang dan ingin dilayani, karena itu apotek
harus dikonsep sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
keinginan pelanggan seperti mereka. Sebagai contoh apotek ditata
agar bersih, nyaman, elegan, tanpa menimbulkan konsep mahal,
sehingga tetap dapat menarik pelanggan dari kelas sosial menengah
ke bawah. Dan lebih baik lagi jika sejak awal sudah ada praktek
dokter sebab di sekitar lokasi masih jarang, tujuannya agar dapat
memberikan pelayanan kesehatan masyarakat mulai dari
pemeriksaan kesehatan sampai pengobatan sehingga dapat menarik
konsumen (membuka pasar).
c. Penduduk dengan tingkat pendidikan yang sedang. Golongan
masyarakat ini jika sakit cenderung melakukan pengobatan sendiri
(swa-medikasi) atau memeriksakan diri ke sarana kesehatan dasar
seperti dokter dan bidan praktek atau puskesmas.
d. Penduduk golongan pediatrik dan geriatri cukup banyak. Kaum
pediatrik potensial untuk terserang penyakit sehingga orang tua
seringkali rutin memeriksakan kesehatan anaknya. Sedangkan
kaum geriatri (usia lanjut) banyak mengalami masalah kesehatan,
terutama penyakit-penyakit degeneratif. Apotek dapat menerbitkan
leaflet/ brosur, melakukan komunikasi telepon untuk menarik
simpati mereka.
2. Lokasi apotek tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan (kantor
kecamatan) maupun pusat keramaian (kompleks pertokoan, sekolah
dan pasar), tidak terlalu jauh dari pusat layanan kesehatan (rumah
sakit) serta pemukiman.

D. Ancaman/ Threats

8
APOTEK
SAMARA FARMA

Ancaman terutama datang dari para kompetitor/ pesaing, yaitu apotek


lain di sekitar lokasi maupun toko obat dan mini market yang juga menjual
obat-obat bebas (HV). Selain itu, adanya dokter atau bidan yang langsung
memberikan obat (dispensing sendiri) juga perlu menjadi pertimbangan
dan diperhatikan sebab akan mengurangi jumlah resep yang beredar
(market share turun).

VI. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN


1. Potensi pasar
Letak/lokasi apotek strategis dan mudah dijangkau karena dekat
dengan lokasi pemukiman penduduk dan jalan raya. Perkiraan konsumen
yaitu resep dan pasien swamedikasi.
2. Market Share
Jumlah pesaing di sekitar Apotek SAMARA : 1 apotek
Jumlah perkiraan pasien di sekitar Apotek SAMARA : 15 pasien/hari
Asumsi : konsumen Apotek SAMARA = 12 : 3 = 5 pasien setiap hari

VII. RENCANA STRATEGI PENGEMBANGAN


a. Bekerja sama dengan dokter praktek dalam pelayanan.
b. Penetapan harga yang kompetitif dibandingkan dengan apotek yang ada
di sekitar.
c. Pemberian harga khusus untuk pelanggan loyal.
d. Sosialisasi ke warga di sekitar apotek melalui penyebaran brosur atau
leaflet serta penyuluhan kesehatan pada saat kegiataan - kegiatan
masyarakat.
e. Sistem pelayanan home care untuk pasien dengan penyakit kronis.
f. Memberikan konseling gratis seputar obat dan penyakit.
g. Keramahan dalam pelayanan.
h. Memperbanyak produk yang ditawarkan dengan menyesuaikan
kebutuhan pasien.

9
APOTEK
SAMARA FARMA

VIII. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA


Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai
bidangnya, oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang efektif dan
efisien sehingga tujuan organisasi tercapai. Apotek SAMARA merekrut 3
karyawan dengan susunan sebagai berikut:
a. Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
b. Apoteker Pendamping : 1 orang
c. Asisten Apoteker : 1 orang
Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah :
1) Jam kerja : 07.00-22.00, dibagi menjadi 3 shift (masing-masing 6 jam),
yaitu jam 07.00-13.00, jam 13.00-19.00, dan 16.00-22.00( hari minggu
dan libur nasional = 06.00-12.00 dan 16.00 – 21.00 WIB).
2) Efisiensi waktu pelayanan, karena tenaga kerja memiliki kompetensi
dibidangnya masing-masing.
3) Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya).
4) Sumber daya manusia merupakan aset terbesar dari apotek itu sendiri.
Kerjasama antar karyawan harus dijaga sehingga menciptakan suasana
kerja yang kondusif serta mampu memberikan kenyamanan pada pasien.
Oleh karena itu diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang, hak dan
kewajiban serta rasa memiliki terhadap apotek dari para karyawan. Untuk
itu kemampuan manajerial dari apoteker diperlukan.
Adapun tugas dari masing-masing personel di Apotek “SAMARA
FARMA” adalah sebagai berikut :
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
a. Bertanggung jawab atas kelancaran segala bidang kegiatan dalam
apotek serta bertanggung jawab terhadap kelancaran hidup apotek
yang dipimpinnya. Sebagai pemimpin apotek yang merencanakan,
mengkoordinasi serta mengawasi seluruh kegiatan pelayanan
kefarmasian di apotek.
b. Melakukan kegiatan manajerial apotek seperti: pengadaan dan
pengendalian persediaan, pengelolaan SDM, dan perijinan.

10
APOTEK
SAMARA FARMA

c. Memberikan pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)


kepada masyarakat.
d. Memberikan kesejahteraan pegawai dan membina hubungan yang
baik dengan para pegawai, PBF, dokter dan tenaga medis lainnya di
lingkungan apotek.
e. Melakukan langkah-langkah, serta kebijakan-kebijakan untuk
mengembangkan hasil dan kualitas apotek.
2. Apoteker Pendamping (APING)
a. Membantu tugas-tugas Apoteker Pengelola
(APA).
b. Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban
APA, jika APA berhalangan selama jam kerja apotek.
c. Sebagai Apoteker Pendamping membantu
merencanakan, mengkoordinasi serta mengawasi seluruh kegiatan
pelayanan kefarmasian di apotek termasuk menyerahkan obat dan
melakukan KIE.
d. Mengelola seluruh kegiatan baik di bidang
manajerial maupun pelayanan di apotek sesuai dengan petunjuk dan
atau instruksi dari APA.
e. Membantu tugas-tugas Apoteker Pengelola
(APA).
f. Bertanggung jawab penuh kepada APA dan
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker pendamping.
3. Asisten Apoteker (AA)
a. Membantu APA dan APING dalam hal penerimaan perbekalan farmasi
dan memastikan keabsahannya.
b. Melayani resep dari dokter termasuk memberi harga, meracik, dan
mempersiapkan resep di bawah pengawasan APA.
c. Melakukan pengontrolan harga dan tanggal kadaluarsa obat pada saat
pembelian obat.

11
APOTEK
SAMARA FARMA

d. Mencatat dan memeriksa perbekalan farmasi yang mendekati batas


untuk dipesan kembali, mengontrol obat-obat yang mendekati batas
kadaluarsa.
e. Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik.
f. Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi
(Narkotika, Psikotropika, Statistika resep dan OGB, OWA) dan waktu
kadaluwarsa.
g. Mendata kebutuhan obat dalam buku defekta dan membantu
kelancaran kegiatan pembelian.
h. Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur,
mencatat ke dalam buku pembelian (komputer) dan menjaga agar
daftar harga tetap up to date.
i. Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan
dan peracikan obat.
j. Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya.
k. Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, reseptir dan
lain sebagainya.
l. Bertanggung jawab kepada pimpinan apotek atas segala kebenaran
tugas yang diselesaikannya. Berwenang melaksanakan pelayanan
kefarmasian sesuai petunjuk dan atau instruksi pimpinan apotek.

IX. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN


1. Bangunan
a. Bangunan apotek terdiri dari ruang pelayanan resep, ruang
peracikan, kasir, ruang pencucian alat, ruang kerja apoteker dan
konsultasi obat, ruang tunggu pasien, tempat parkir, gudang obat,
musholla, dapur dan kamar mandi.
b. Bangunan dilengkapi dengan penerangan, sumber air yang
memenuhi persyaratan, alat pemadam kebakaran, ventilasi dan
sanitasi yang mendukung dan tempat sampah.
c. Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan
tulisan hitam di atas dasar biru, tinggi huruf minimal 10 cm dengan

12
APOTEK
SAMARA FARMA

tebal 10 mm, dilengkapi dengan neon box. Papan nama terdiri dari
papan nama apotek dan papan nama apoteker dengan SIA
terpasang jelas.
2. Perbekalan Farmasi
Perbekalan Farmasi yang diperlukan :
a. Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA).
b. Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas.
c. Alat Kesehatan : masker, termometer, verban, sarung tangan, kateter,
spuit, pipet, dll.
d. Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan (susu, madu,
energy drink,dll).
e. Bahan baku obat.
f. Perlengkapan bayi dan kosmetik.

3. Perlengkapan dan alat perbekalan farmasi

No Jenis Perlengkapan Rincian


a Alat Pembuatan, Gelas ukur dan Beker glass
Pengolahan dan Peracikan Labu Erlenmeyer
Literan plastik 1 dan 2 liter
Corong
Timbangan dan anak timbangan (gram/
milligram)
Termometer
Mortir (bercucuk dan tidak bercucuk) dan
stamper
Batang pengaduk
Penangas air
Kompor atau alat pemanas yang sesuai
Spatel logam/ tanduk, plastik atau porselen
Panci
Rak tempat pengeringan alat
b Alat Perbekalan Farmasi Botol berbagai ukuran
Pot plastik berbagai ukuran
Lemari pendingin
Lemari dan rak untuk penyimpanan obat

13
APOTEK
SAMARA FARMA

Lemari untuk penyimpanan racun, narkotika,


psikotropika dan bahan/obat yang berbahaya
lainnya
C Wadah Pengemas dan Etiket
Pembungkus Streples
Wadah pengemas dan pembungkus untuk
penyerahan obat (tas plastik)
d Alat Administrasi Blanko pesanan obat
Blanko kartu stock obat
Blanko salinan resep
Blanko faktur dan blanko nota penjualan
Buku defecta
Buku ED (kadaluarsa)
Buku OWA (Obat Wajib Apotek)
Buku pembelian
Buku penerimaan
Buku pengiriman
Buku pembukuan keuangan
Buku pencatatan narkotika
Buku pesanan narkotika
Buku pesanan obat narkotika
Form laporan obat narkotika
Buku pencatatan penyerahan racun
Kuitansi
Buku resep jika dokter akan beli obat
Alat-alat tulis dan kertas

4. SPO (Standart Prosedur Operating )


1) SPO pelayanan OTC
a. Pasien datang,
b. Menyapa pasien dengan ramah dan menyakan kepada pasien
obat apa yang dibutuhkan,
c. Bila perlu tanyakan terlebih dahulu keluhan atau penyakit yang
diderita pasien, untuk siapa obat digunakan kemudian bantu
pasien untuk mendapatkan obat yang tepat,
d. Menghitung harga dan meminta persetujuan terhadap nominal
harga,

14
APOTEK
SAMARA FARMA

e. Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta


sesuai dengan permintaan pasien meliputi nama obat dan jumlah
obat yang diminta,
f. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang
obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu
penggunaan obat, cara penggunaan, efek samping yang mungkin
timbul setalah pemakaian, serta cara penyimpanan yang baik.
2) SPO pelayanan OWA
a.Pasien datang,
b. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada
pasien obat apa yang dibutuhkan,
c. Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala
penyakitnya, untuk siapa obat digunakan,
d. Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah
menggunakan obat tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi
membaik dan bertambah parah),
e. Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya
tidak memuaskan, maka pilihlah obat lain yang sesuai dengan
kondisi pasien, begitu juga untuk pasien yang sama sekali
belum pernah meminum obat,
f. Menghitung harga dan meminta persetujuan pasien terhadap
nominal harga,
f. Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat
tersebut,
g. Serahkan obat kepada pasian disertai dengan informasi tentang
obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu
penggunaan obat, cara penggunan obat dan efek samping obat
yang mungkin timbul setelah penggunaan obat,
h. Catat nama pasien, alamat dan nomor telpon pasien.
3) SPO pelayaanan resep
a) Menerima resep pasien,
b) Lakukan skrining resep meliputi administrasi, harmaceutical
dan klinik,
c) Menghitung harga dan minta persetujuan pasien terhadap
nominal harga,

15
APOTEK
SAMARA FARMA

d) Pasien diberi nomor antrian,


e) Siapkan obat sesuai dengan resep,
f) Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik obat,
g) Buat etiket dan cocokkan dengan resep,
h) Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien
termasuk salinan resep dan kuitansi (jika pasien meminta),
i) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi
tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari,
waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping
obat yang mungkin timbul setelah pemakaian obat,
j) Catat nama pasien, alamat dan nomor telpon pasien,
k) Buat catatan khusus tentang pasien.
4) SPO Meracik Obat
a. Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk
meracik,
b. Buatlah instruksi meracik meliputi : no. resep, nama pasien,
jumlah dan cara mencampur,
c. Siapkan etiket dan wadah obat lain sertakan bersama obat dan
instruksinya,
d. Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan dan masker,
e. Siapkan obat sesuai resep,
f. Jika ada bahan yang harus ditimbang maka siapkan lebih
dahulu,
g. Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah
dengan hati-hati,
h. Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya,
i. Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri
etiket, kemudian serahkan kepada petugas lain untuk
diperiksa dan diserahkan,
j. Bersihkan peralatan dan meja racik setelah meracik selesai
dan cucilah tangan sampai bersih.
5) SPO Konseling OTC
a. Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien menggunakan
obat tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalaminya,

16
APOTEK
SAMARA FARMA

b. Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan


sesuai obat tersebut,
c. Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan
memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh
diberikan,
d. Apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien
maka pasien dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya,
e. Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obat
tersebut, bila ada yang kurang atau salah maka petugas wajib
membenarkan dan melengkapinya.
6) SPO Konseling OWA
a. Menanyakan keluhan pasien sehinnga pasien menggunakan
obat tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalaminya,
b. Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obat
kurang sesuai untuk pasien maka direkomendasikan obat yang
tepat untuk pasien,
c. Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obat
tersebut (meliputi dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaan),
bila ada yang kurang atau salah maka petugas wajib
membenarkan dan melengkapinya,
d. Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan
obat tersebut,
e. Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan
memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh
diberikan,
f. Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin
memburuk sebaiknya pasien dirujuk ke dokter,
g. Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu
dihindari atau yang perlu dilakukan untuk menunjang
keberhasilan terapi,
h. Catat nama pasien,alamat dan nomor telepon pasien,
i. Buat catatan khusus tentang pasien,
j. Memberitahukan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkan
konsultasi dengan apoteker untuk berdiskusi tentang terapi
yang dijalani pasien.

17
APOTEK
SAMARA FARMA

7) SPO Konseling Resep


a. Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan
data pasien,
b. Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara
menyakan pada pasien tentang keluhan yang dialaminya,
c. Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan
tujuan penggunaan obat tersebut,
d. Memberikan informasi pada pasien tentang aturan penggunaan
obat meliputi dosis, frekuensu, durasi, serta cara penggunaan,
e. Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah
disampaikan untuk memastikan bahwa pasien telah paham dan
mengerti tentang aturan penggunaan obat,
f. Memberitahukan pada pasien tentang ESO yang mungkin
terjadi dan cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan
oleh pasien terhadap efek samping yang terjadi.
8) SPO Penerimaan Barang dan Penyimpanan
a. Saat barang datang dari PBF,
b. Cek kesesuaian anatara SP dengan faktur dan barangnya
(kecocokan tentang nama barang, bentuk sediaan, jumlah
sediaan, no. batch dan tanggal ED),
c. Cek kondisi barang (rusak/pecah, tersegal atau tidak),
d. Faktur ditandatangani oleh Apoteker atau Asisten Apoteker
dilengkapi dengan no. SIK/SIA/NIP serta dibubuhi stempel
apotek,
e. Faktur diambil satu lembar sebagai arsip apotek,
f. Serahkan faktur kepada bagian administrasi untuk disimpan,
g. Cocokan harga yang sudah ada dengan harga yang tertera pada
faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak,
h. Hargai barang-barang/obat bebas dan letakan sesuai dengan
spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam
lemari sesuai dengan efek farmakologi,
i. Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing-masing.

X. TENAGA KERJA
Struktur organisasi :

PSA APA

18
APOTEK
SAMARA FARMA

APING

AA

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 3 orang, dengan rincian


sbb:
Apoteker Pengelola Apotek (APA) : 1 orang
Apoteker Pendamping (APING) : 1 orang
Asisten Apoteker (AA) : 1 orang

XI. ASPEK BIAYA


1. Permodalan
A. Modal Awal Rp 233.956.000
B. Alokasi Modal
i. Modal Tetap
a. Bangunan (sewa 5 Tahun) Rp 50.000.000
 Renovasi bangunan Rp 2.000.000
 Papan nama apotek Rp 700.000
 Papan petunjuk apotek Rp 100.000 +
TOTAL Rp. 52.800.000

b. Perlengkapan apotek
 Gelas ukur 50 ml Rp. 52.500
 Gelas ukur 100 ml Rp. 64.000
 Erlenmeyer 100 ml Rp. 35.000
 Erlenmeyer 250 ml Rp. 36.500
 Termometer skala 100C (Raksa) Rp. 21.500
 Mortir diameter 10-15 cm dan alu (13 cm) Rp. 37.500
 Spatel logam/tanduk plastic dan porselin Rp. 26.500
 Cawan penguap porselin diameter 5-15 cm Rp. 31.000
 Batang pengaduk Rp. 11.500
 Penangas air/kompor (kompor gas) Rp. 199.000
 Timbangan mg dan anak timbangan yang Rp. 2.105.000

19
APOTEK
SAMARA FARMA

Sudah tertera
 Timbangan gram dengan anak timbangan Rp. 2.100.000
Yang sudah tertera
 Beker Glass 50 ml Rp. 22.000
 Lemari es Rp. 1.300.000
 Rak Obat Rp. 1.500.000
 Dispenser + gallon Rp. 180.000
 TV 14” + antenna Rp. 625.000
TOTAL Rp. 8.347.000

c. Biaya perijinan
 Biaya rekomendasi SP dari ISFI 2 x @ Rp. 100.000
Rp. 50.000
 Bayar iuran anggota 12 bulan pertama Rp 240.000
2x @ Rp 120.000
 Biaya administrasi 2 x Rp. 30.000 Rp 60.000
 Akta notaries (PSA-APA) dan Rp. 1.000.000
(PSA-APING) 2x Rp. 500.000
 Materai (9 ISFI + HO 1 + pajak 1 + Rp. 60.000
Akta notaris 2) 10 x Rp. 6.000
 SIA Rp. 200.000
TOTAL Rp. 1.660.000

d. Perlengkapan penunjang
 Etalase 3 x (150 x 60 x 110) cm Rp.2.400.000
@Rp.600.000
 Etalase 180 x 60 x 230 cm Rp.1. 850.000
 Meja dan Kursi Apoteker Rp. 700.000
 Meja computer Rp. 180.000
 Kursi 3 x @ Rp. 60.000 Rp. 180.000
 Kursi tunggu pasien 10 @ Rp. 40.000 Rp. 400.000
 Meja racik 227 x 100 cm Rp. 300.000
 Lemari narkotika 40x80x100 cm Rp. 350.000
 Alat pemadam kebakaran Rp.1.000.000
 Komputer set (+ printer) Rp.4.000.000
 Kipas angin 2 buah @150.000 Rp. 300.000
 Timbangan badan Rp. 80.000
TOTAL Rp.11.740.000

e. Perlengkapan Administrasi
 Kalkulator 2 x @ Rp.50.000 Rp. 100.000
 Buku Rp 150.000
 Stempel Rp. 29.000
 Blanko Salinan Resep Rp. 125.000
 Blanko Kwitansi Rp. 35.000
 Pembungkus Obat dan Etiket Rp. 175.000

20
APOTEK
SAMARA FARMA

TOTAL Rp. 614.000

ii. Dan lain-lain


 Roll listrik 3 x @ Rp. 25.000 Rp. 75.000
 Farmakope Indonesia Edisi IV Rp 330.000
 ISO Rp 80.000
 MIMS Rp. 80.000
TOTAL Rp 565.000

iii. Pembelian Obat


 Obat Generik Rp.20.000.000
 Obat Paten Rp.35.000.000
 OTC dan Alkes Rp.15.000.000
TOTAL Rp.70.000.000

iv. Modal Operasional Rp. 15.000.000


Modal Cadangan Rp. 73.230.000
TOTAL Rp. 88.230.000

TOTAL INVESTASI Rp.233.956.000

2. Rencana anggaran dan biaya


A. Pendapatan/bulan (1 bulan = 26 hari kerja)
i. Resep = 5 lembar/hari @ Rp. 30.000
= 5 x 30 x Rp. 30.000 = Rp.4.500.000
ii. OWA = Rp. 350.000/hari
= 30 x Rp.350.000 = Rp.10.500.000
iii. HV = Rp. 400.000/hari
= 30 x Rp.400.000 = Rp. 12.000.000

TOTAL Rp. 27.000.000

B. Pengeluaran
i. Gaji Pegawai
a. APA Rp. 1.200.000
b. APING Rp. 800.000
c. AA 1 Rp. 500.000
ii. Listrik, air, telp Rp. 400.000
iii. Embalage Rp. 30.000
iv. Administrasi Rp.
50.000

21
APOTEK
SAMARA FARMA

v. Penyusutan
a. Meubel Rp. 106.000
b. Televisi Rp. 10.500
c. Lemari es Rp. 21.700
d. Komputer Rp. 66.700
e. Timbangan/neraca Rp. 70.100
vi. Sewa gedung/bulan Rp.
835.000
vii. THR Rp.
600.000
Rata-rata biaya perbulan Rp. 4.690.000
C. HPP

a. HPP resep = x 4.500.000 Rp. 3.461.538,462

b. HPP OWA = x10.500.000 = Rp. 8.750.000,-

c. HPP HV/Alkes = x 12.000.000 = Rp.10.909.090,97 +

Total HPP = Rp. 23.120.700

D. BEP
BiayaTetap
= 1 Biaya var iabel
Pendapa tan
12.205.000
= 1  23.120.700
27.000.000

= Rp. 32.642.500/ bulan

Uraian Bln I Bln II (20%) Bln III (20%) Bln IV (20%) Bln V (20%) Bln VI
(15%)
Resep 4.500.000 5.400.000 6.480.000 7.776.000 9.331.200 10.730.900

OWA 10.500.000 12.600.000 15.120.000 18.144.000 21.772.800 25.038.800

HV 12.000.000 14.400.000 17.280.000 20.736.000 24.883.200 28.615.700

Omset 27.000.000 32.400.000 38.880.000 46.656.000 55.987.200 64.385.300

22
APOTEK
SAMARA FARMA

HPP 23.120.700 27.744.900 33.293.900 39.952.600 47.943.100 55.134.600

Laba 3.879.300 4.655.160 5.586.200 6.703.500 8.044.200 9.250.800


kotor
BOP 4.690.000 4.690.000 4.690.000 4.690.000 4.690.000 4.690.000

BEP 32.642.500 39.171.000 47.005.200 56.406.300 67.687.500 77.840.600

Laba -810.700 -34.900 896.200 2.013.500 3.354.200 4.560.800


bersih

Uraian Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII
(15%) (15%) (15%) (10%) (10%) (10%)
Resep 12.340.600 14.191.600 16.320.400 17.952.400 19.747.600 21.722.400

Owa 28.794.600 33.113.800 38.080.800 41.888.900 46.077.800 50.685.500

Hv 32.908.100 37.844.300 43.520.900 47.873.000 52.660.300 57.926.300

Omset 74.043.100 85.149.600 97.922.000 107.714.200 118.485.600 130.334.200

HPP 63.404.800 72.915.500 83.852.800 92.238.100 101.461.900 111.608.100

laba 10.638.400 12.234.100 14.069.300 15.476.200 17.023.800 18.726.200


kotor
BOP 4.690.000 4.690.000 4.690.000 4.690.000 4.690.000 4.690.000

BEP 89.516.700 102.944.200 118.385.800 130.224.400 143.246.900 157.571.500

laba 5.948.400 7.544.100 9.379.300 10.786.200 12.333.800 14.036.200


bersih

Jadi, BEP dapat tercapai mulai Bulan ke III


 Rancangan Pendapatan Apotek 5 tahun pertama:

Uraian Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V


(20%) (20%) (20%) (20%)

Omzet 878.957.000 1.054.748.300 1.265.698.000 1.518.837.600 1.822.605.100

HPP 752.670.400 903.204.500 1.083.845.300 1.300.614.400 1.560.737.300

23
APOTEK
SAMARA FARMA

Laba kotor 126.286.600 151.543.900 181.852.700 218.223.300 261.867.900

BOP 56.280.000 67.536.000 81.043.200 97.251.840 116.702.300

Laba Bersih 70.006.600 84.007.900 100.809.500 120.971.400 145.165.700

Keterangan :
Omzet  diasumsikan kenaikan 20% per tahun
1. HPP  diasumsikan kenaikan 20% per tahun
2. Laba bersih laba kotor – biaya tetap

E. ROI
Roi dihitung untuk mengetahui apakah bisnis apotek yang akan dibuat lebih
kompetitif dari bunga bank :

 ROI Tahun I = Laba bersih (per tahun) x 100%


Total investasi
= 70.006.576.13x 100%
233.956.000
= 29,93%
 ROI Tahun II = Laba bersih (per tahun) x 100%
Total investasi
= 84.007.891.36 x 100%
233.956.000
= 35,91%
 ROI Tahun III = Laba bersih (per tahun) x 100%
Total investasi
= 100.809.469.6x 100%
233.956.000
= 43,10%
 ROI Tahun IV = Laba bersih (per tahun) x 100%
233.956.000
= 120.971.363.6x 100%
233.956.000
= 51,71%
 ROI Tahun V = Laba bersih (per tahun) x 100%
Total investasi
= 145.165.636.3x 100%
233.956.000
= 62,05%

F. PBP (Pay Back Period)


a. Tahun 1

24
APOTEK
SAMARA FARMA

TotalInves tasi
PBP =
LabaBersih
= 233.956.000
70.006.576.13
= 3,3 Tahun
b. Tahun 2

TotalInves tasi
PBP =
LabaBersih
= 233.956.000
84.7.891.36
= 2,7 Tahun

c. Tahun 3

TotalInves tasi
PBP =
LabaBersih

= 233.956.000
100.809.469.6
= 2,3 Tahun

d. Tahun 4

TotalInves tasi
PBP =
LabaBersih
= 233.956.000
120.971.363.6
= 1,9 Tahun

e. Tahun 5

TotalInves tasi
PBP =
LabaBersih
= 233.956.000
145.165.636.3

= 1,6 Tahun

25
APOTEK
SAMARA FARMA

XII. PENUTUP
Apotek sebagai sarana kesehatan penunjang bagi masyarakat
diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau
(affordable), dapat diterima (acceptable), merata (equity), dan bermutu
(quality). Suatu pendirian apotek tentunya memerlukan investasi yang
tidak sedikit sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi secara
finansial bagi pemilik dan pengelola maupun kontribusi sosial demi
terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Berdasarkan
hasil study kelayakan yang telah dilakukan dan tinjauan berbagai aspek
seperti lokasi, market, permodalan dan analisis keuangan, manajerial serta
teknis maka dapat dinyatakan bahwa investasi pada Apotek SAMARA
FARMA cukup layak dan berprospek baik.

Yogyakarta, 13 Maret 2011


Hormat kami,

(Linggar Kurnia Gumilar, S.Farm, Apt)

26
APOTEK
SAMARA FARMA

27

Anda mungkin juga menyukai