MATA KULIAH:
MPFA (Menajemen Pengadaan Farmasi dan Akutansi)
DOSEN PEMBIMBING:
Hasan Ismail, S.Far, MM., Apt
DISUSUN OLEH:
Dika Fitri Melinia (1848401110016) Nurul Maulida (1848401110052)
Lyra Virna (1848401110036) Prabasuci A.Y. (1848401110054)
Maulana (1848401110038) Sonia Norma S. (1848401110082)
Nanda Rizki O. (1848401110044) Salsabila P.R. (648401110088)
Nor Taibah (1848401110046)
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat
dipahami dengan baik dan dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ……………………………………………….…...2
A. Kesimpulan …………………………………………...….9
B. Saran ………………………………………………….......9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
keadaan, suatu usaha mengalami kesulitan yang disebabkan
persaingan yang jika dibiarkan maka usaha akan mengalami kesulitan
dikemudian hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3
Denah Apotek Adiyatma
4
meliputi laporan pemakaian psikotropik untuk bulan bersangkutan.
Dokumentasi berupa sebuah cara yang dilakukan untuk mennyediakan
dokumen dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari
pencatatan sumber sumber.
5
3. Penerimaan
Penerimaan obat di apotek adyatma merupakan salah satu
tanggung jawab apoteker dan karyawan yang bertujuan untuk
menghindari kesalahan pemesanan. Penerimaan obat harus sesuai
dengan surat pesanan ( SP ) dengan menyamakan segala hal yang
terdapat dalam obat yang sudah dipesan.
4. Penyimpanan
Penyimpanan perbekalan farmasi di apotek adyatma diatur
berdasarkan:
a. Penggolongan obat
Yaitu obat bebas, obat bebas terbatas, obat tradisional,
kosmetik, dan ALKES.
b. Bentuk sediaan
- Liquida : potio, tetes mata, inhaler
- Semisolid : salep, krim, gel, ointment
- Solid : tablet, kaplet, kapsul
c. Alphabet
Yaitu berbagai macam sediaan obat disusun dengan cara
mengurutkan huruf alphabet
d. Kelas terapi
Tujuan penyimpanan ini adalah untuk menghindari
kesalahan pengambilan obat karna nama dan kesamaan
yang hampir sama.
e. Metode FIFO dan FEFO
- First In First Out (FIFO) adalah penyimpanan obat
berdasarkan urutan obat yang datang lebih dahulu dan
di keluarkan lebih dahulu.
- First Expired First Out (FEFO) adalah penyimpanan
obat berdasarkan obat yang memiliki tanggal kadaluarsa
lebih dulu.
6
5. Pendistribusian
Pendistribusian obat di apotek adyatma bisa dialurkan dari pabrrik
sebagai pihak yang memproduksi, kemudian Pedagang Besar
Farmasi (PBF) sebagai pihak yang memiliki izin untuk
menyalurkan obat, kemudian apotek adyatma sebagai pihak yang
memiliki izin untuk melakukan pelayanan kefarmasian, kemudian
pasien yang berperan sebagai konsumen.
6. Penyerahan
Jika di tinjau dari hal penyerahan resep maka ada beberapa hal
yang harus diperhatikan pada saat melakukan penyerahannya.
Dimulai dari:
a. Resep datang
Jika di apotek adyatma ada seorang pasien yang membawa
resep maka pihak apotek menyambut pasien dan
mempersilahkan pasien untuk menunggu sebentar.
b. Skrinning resep
Kemuadian pihak apotek adyatma akan melakukan
skrinning resep, yang berguna untuk menjamin keamanan,
dan kemanjuran dari obat dalam resep ketika digunakan
pasien serta memaksimalkan tujuan terapi. Adapun
skrinning resep meliputi:
- Skrinning administratif : berguna untuk menghindari
kesalahan penulisan resep, maupun pemalsuan resep.
- Skrinning farmasetis : berguna untuk memastikan
keadaan seorang pasien, berupa dosis apakah sesuai
dengan usia atau berat badan oasien. Sesuai disini
maksudnya dapat menyelesaikan problema terapi
pasien.
- Skrinning klinis : yakni berupa pengecekan ulang
terhadap riwayat penyakit yang dimili pasien, seperti
adanya alergi, efek samping, dan interaksi obat.
7
2.4 STRATEGI YANG DIGUNAKAN DALAM SWOT
Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat
guna mencapai tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi
pengembangan misi bisnis, analisa SWOT: mengidentifikasi peluang dan
ancaman eksternal serta mengukur dan menetapkan kelemahan dan kekuatan
internal dan menetapkan tujuan jangka panjang. SWOT merupakan singkatan
dari Strenght (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunity (peluang), dan
Threats (ancaman).
Strenght (kekuatan) :
1. Apoteker dan TTK selalu stanby di apotek
2. Harga relatif lebih murah
3. Memiliki Izin
4. Resep selalu masuk karena dekat dengan rumah sakir
5. Sudah memiliki kontrol obat secara online
6. Dekat dengan pemukiman warga dan jalan raya
Weaknesses (kelemahan)
1. Tidak buka 24 jam
2. Banyak pesaing
3. Akses masuk dan lahan parkir kurang memadai
4. Sulitnya mendapat TTK yang berdomisili di Handil Bakti / dekat
apotek
5. Kurang lengkapnya obat-obatan
Opportunity (peluang)
1. Semakin meningkatnya jumlah penduduk seperti komplek dekat SD
dan pasar.
2. Karena resep selalu masuk dari rumah sakit sehingga memungkinkan
untuk dibukanya klinik dan bekerjasama dengan rumah sakit.
Threats (ancaman)
1. Pasar online
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis guna merumuskan strategi perusahaan, dimana analisis SWOT
ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan
peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan
dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.
Dengan demikian perencanaan strategi harus menganalisa faktor-faktor
strategis perusahaan dalam kondisi saat ini.
Kegunaan analisis SWOT tidak terbatas pada organisasi yang
mencari laba. Analisis SWOT dapat digunakan dalam setiap situasi
pengambilan keputusan ketika keadaan terakhir yang diinginkan telah
ditetapkan.
B. SARAN
Dengan Kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran
tehap-tahap perumusan tujuan dimulai dari visi dan misi yang
menghasilkan nilai-nilai. Visi dan misi serta nilai-nilai tersebut secara
bersamaan dianalisa dengan faktor- faktor lingkungan yang
mempengaruhi, baik lingkungan internal maupun eksternal.
9
DAFTAR PUSTAKA
10