Mata Kuliah :
Mikrobiologi dan Parasitologi
Dosen Pebimbing :
Dra. Ratih Dewi, M.,Kes
Nama :
Risa Amelia
NPM :
1848401110066
FAKULTAS FARMASI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya karena dengan izin, bimbingan dan ridho-Nya sehingga Saya dapat
waktunya.
masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam makalah ini. Oleh karena itu, Saya
sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bakteri ini termasuk kuman gram negatif yang bersifat motil, memiliki flagel,
tidak membentuk spora dan tidak berkapsul. Penyakit yang disebabkan oleh
ataupun minuman. Salmonella Typhi mampu hidup dalam air, sampah kering
debu dan apabila bakteri ini hidup ditempat hidup yang cocok maka bakteri
inkubasi demam tifoid berlangsung antara 10-14 hari. Demam ini ditandai
dengan gejala demam lebih dari seminggu, lidah kotor, muntah, diare, pusing,
dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran
1
pencernaan ( Widodo, 2007 ). Infeksi demam tifoid ini dapat diobati dengan
digunakan biasanya adalah amoxilin, tetrasiklin, dan lain – lain, tetapi antibiotik
juga tidak lepas dari efek samping yang ditimbulkan. Menurut Nanda ( 2010 ),
efek samping yang terjadi pada penggunaan antibiotik adalah rasa mual,
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut :
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
penyakit demam tifoid ( tifus ), karena invasi bakteri ke dalam pembuluh darah
Salmonella Typhi hanya menyerang pada manusia, tidak ada inang lain. Infeksi
Salmonella Typhi dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan
kandungannya, serta orang lansia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh
3
diare, kram perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam setelah mengonsumsi
penting dalam proses patogenitas, selain itu juga berperan dalam proses
a. Antigen H
termolabil dan dapat rusak oleh alkohol, pemanasan pada suhu diatas 60°C
dan asam, dimana pada reaksi aglutinasinya berbentuk butir-butir pasir yang
b. Antigen O
kuman. Antigen O disebut juga sebagai antigen dinding sel karena antigen
tersebut adalah bagian auter layer dari dinding sel bakteri gram negatif.
4
c. Antigen Vi
selama 1 jam pada suhu 60°C, selain itu pada penambahan fenol dan asam,
dimana pada reaksi aglutinasinya berbentuk seperti awan ( Wain et al,. 2005
).
virulensi. Hal ini juga memproduksi dan mengeluarkannya protein yang dikenal
bakteri, dimana ia dapat hidup intrasel. Hal ini juga mampu menghambat
ukuran 103,5 µm × 0,5 – 0,8 µm, besarnya koloni rata – rata 2-4 mm, memiliki
besar isolat Salmonella yang berasal dari bahan klinik menghasilkan H2S (
Jawetz et al., 2006 ). Isolat Salmonella Typhi pada media SSA ( salmonella dan
shigella agar ) ketika suhu 37°C maka menunjukkan koloni yang tampak
5
cembung, transparan dan memiliki bercak hitam dibagian pusat (
Nugraha, 2012 ). Bakteri Salmonella Typhi akan mati pada suhu 60°C selama
a) Secara Mikroskopis
b) Kultur Bakteri
media. Media kultur yang sering digunakan adalah agar Mac Conkey (
Sheikh, A., 2011 ). Media lain seperti agar MEB ( Eosine Methylene Blue
6
c) Uji Serologis
1) Tes Widal
pemeriksaan widal sebanyak dua kali yaitu pada fase akut dan 7-10 hari
meningkat kurang lebih 8 hari setelah onset demam hari pertama. Jika
Meta., S., 2013 ). Pengerjaan yang relative murah dan mudah untuk
2) Uji Tubex
Tes tubex adalah salah satu dari uji serologi yang menguji
7
dan tanpa mendeteksi IgG. Tes tubex memiliki sensitivitas dan
spesifisitas yang lebih baik daripada uji widal ( Keddy, K, et al. 2011 ).
2007 ).
3) Uji Thypidot
spesifik protein dan antigen control. Dibandingkan dengan uji widal, uji
Hal ini karena dalam uji thypidot tidak perlu adanya reaksi silang
d) Tes Biokimia
1. Tes Urease TP 36 : Hasil tes ini bahwa Urease Spesies Salmonella tidak
menghasilkan Urease.
8
2. Oxidase TP 26 : Tes Oxidase yang hasilnya Spesies Salmonella bersifat
Oxidase negatif.
negatif.
e) Biomolekuler
Teknik ini mampu memperbanyak sebuah urutan 105-106 kali lipat dari
dan heparin dalam spesimen darah, bilirubin dan garam empedu dalam
specimen feses ), biaya yang cukup tinggi, dan teknis yang relatif rumit
9
typhi dan enteritidis serta subspecies Salmonella enterica
2012 ).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
atau antigen K ( antigen Vi ). Bentuk dari Salmonella Typhi ialah batang, tidak
berspora, ukuran 103,5 µm × 0,5 – 0,8 µm, besarnya koloni rata – rata 2-4 mm,
memiliki flagella peritrikh, dan akan mati pada suhu 60°C selama 15-20 menit
), kultur bakteri, uji serologi, uji biokimia dan biomolekuler. Masing – masing
pemeriksaan.
3.2 Saran
penting untuk menjaga agar tidak terinfeksi dan mewaspadai sejak dini
11
DAFTAR PUSTAKA
Entjang Indan, dr. 2001. “ Mikrobiologi & Parasitologi “, Citra Aditya Bakti :
Bandung.
Agus Hendrayana, Made, dkk. 2017. “ Identifikasi dan Diagnosis Infeksi Bakteri
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Salmonella
12