Disusun oleh:
NAMA : KAMILAH ZAFIRAH
NIM : 2000029238
GOLONGAN : D1
A. Tujuan
1) Memahami morfologi nematode jaringan dan protozoza jaringan pada
berbagai stadium
2) Mengidentifikasi nematoda jaringan dan protozoa jaringan dalam
berbagai stadium
B. Metode
a) Alat dan Bahan
1) Preparat Nematoda jaringan dan protozoa jaringan
2) Mikroskop
b) Cara Kerja
1) Letakkan preparat pada meja benda mikroskop
2) Lihat preparat pada perbesaran terkecil (4X), ubah perbesaran lensa
objektif hingga benda dapat terlihat jelas (mak 100X).
3) Identifikasi morfologi dari tiap preparat
4) Gambar dan beri keterangan pada lembar kerja praktikum.
C. Hasil Pengamatan
Brugia malayi
Takizoit
a. Bentuk takizoit
menyerupai bulan sabit
dengan ujung yang runcing
dan ujung lain agak
membulat.
b. Ukuran panjang 4-8
mikron, lebar 2-4 mikron.
c. Mempunyai selaput sel,
satu inti yang terletak di
tengah bulan sabit dan
beberapa organel lain
seperti mitokondria dan
badan golgi
d. terdapat di dalam tubuh
hospes antara seperti
burung dan mamalia
termasuk manusia
D. Pembahasan
Brugia malayi (B. malayi) adalah sebuah nematoda (cacing)
parasit yang merupakan salah satu penyebab filariasis limfatik. Filariasis
(elephenthiasis/kaki gajah) merupakan penyakit menular menahun yang
disebabkan oleh cacing filaria yang menyerang saluran dan kelenjar getah
bening. Terdapat tiga spesies cacing penyebab filariasis yaitu Wuchereria
brancofti; Brugia malayi; Brugia timori (Dirjen P2PL, 2008). B. malayi
dapat dibagi dalam 2 varian yaitu yang hidup pada manusia, dan yang
hidup pada hewan, misalnya kera, kucing, dan lain-lain (Gandahusada, S,
2003).
Filaria sp. memiliki siklus hidup sehingga dapat menginfeksi
manusia dan menimbulkan gejala. Siklus tersebut dimulai dari dalam
tubuh nyamuk sampai menimbulkan penyakit filariasis adalah sebagai
berikut: di dalam tubuh nyamuk betina, mikrofilaria yang ikut terhisap
waktu menghisap darah akan melakukan penetrasi pada dinding lambung
dan berkembang di dalam thorax hingga menjadi larva infektif yang akan
berpindah ke proboscis. Larva infektif (L3) akan masuk melalui lubang
bekas tusukan nyamuk di kulit dan selanjutnya akan bergerak mengikuti
saluran limfa. Sebelum menjadi cacing dewasa, larva infektif tersebut akan
mengalami perubahan bentuk sebanyak dua kali. Larva L3 (masa inkubasi
ekstrinsik dari parasit) Brugia malayi memerlukan waktu 3,5 bulan untuk
menjadi cacing dewasa (Depkes RI, 2006)