Oleh:
Indra Purwanti
Isna fitriani
Justeri Kemala Sari
Novia Ayu Basari
Rahmita
Syahrul
defenisi
1. Aktivitas/istirahat
2. Sirkulasi
3. Integritas ego
4. Makanan/cairan
5. Neurosensori
6. Nyeri
7. Pernapasan
b. Diagnosa keperawatan
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan kapasitas
pembawa oksigen darah.
Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan inflamasi
trachea bronchial, pembentukan edema, peningkatan produksi
sputum.
Nyeri (akut) berhubungan dengan inflamasi parenkim paru, batuk
menetap.
Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan gangguan
sirkulasi.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen.
c. Intervensi
No. Diagnosa Keperawatan Intervensi
1. Gangguan pertukaran gas Kaji frekuensi/kedalaman dan kemudahan bernafas
berhubungan dengan gangguan Observasi warna kulit, membran mukosa dan kuku. Catat
pembawa oksigen darah adanya sianosis perifer (kuku) atau sianosis sentral
Kaji status mental.
Tinggikan kepala dan dorong sering mengubah posisi, nafas
dalam dan batuk efektif.
Berikan terapi oksigen dengan benar misal dengan nasal plong
master, master venturi.
2. Bersihan jalan nafas tak efektif Kaji frekuensi/kedalaman pernafasan dan gerakan dada
berhubungan dengan inflamasi Auskultasi area paru, catat area penurunan 1 kali ada aliran
trachea bronchial, peningkatan udara dan bunyi nafas
produksi sputum Ajarkan teknik batuk efektif
Berikan cairan sesuai kebetuhan
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai indikasi
3. Nyeri berhubungan dengan Tentukan karakteristik nyeri
inflamasi parenkim varul, batuk Pantau tanda vital
menetap Berikan tindakan nyaman pijatan punggung, perubahan posisi,
musik tenang/berbincangan
Ajarkan etika batuk
Next..
4. Gangguan perfusi jaringan perifer Menurunkan ekstremitas dibawah jantung
berhubungan dengan gangguan Mendorong latihan jalan sedang atau latihan ekstremitas
sirkulasi bertahap
Mendorong latihan postural aktif (latihan Bueger Allen)