Anda di halaman 1dari 23

PSEUDOMONADACEAE

PRESENTED BY GROUP 9 :
1. Budi Raafi
2. Yoga Setiawan
Apa itu
pseudomonas?
Pseudomonas berasal dari bahasa yunani
yaitu pseudo berarti palsu dan monas
berarti satu unit. Pseudomonas sp
merupakan bakteri hidrokarbonoklastik
yang mampu mendegradasi berbagai
jenis hidrokarbon.

Pseudomonadaceae adalah keluarga dari bakteri


yang meliputi genera Azomonas , Azorhizophilus ,
Azotobacter , Mesophilobacter , Pseudomonas (jenis
genus), dan Rugamonas.
Fact of
Pseudomonas.
Genus pseudomonas terdiri dari sejumlah kuman batang gram negatif
yang tidak meragi karbohidrat, hidup aerob di tanah dan di air.
Ada yang patogen bagi binatang atau tanaman dan ada yang patogen
bagi kedua-duanya. Kebanyakan spesies pseudomonas tidak
menyebabkan infeksi pada manusia, tetapi kuman ini penting karena
bersifat oportunis patogen, dapat menyebabkan infeksi pada individu
dengan ketahanan tubuh yang menurun.
Infeksi biasanya gawat, sulit diobati dan biasanya merupakan infeksi
nosokomial.
“Pseudomonas Aeruginosa”
SEJARAH
Pseudomonas Aeruginosa

Pada tahun 1882 Carle Gessard, seorang ahli kimia dan bakteriologi dari
Paris, Prancis, menemukan P. aeruginosa melalui percobaan yang
mengidentifikasi mikroba ini dengan pigmen yang larut dalam air yang berubah
menjadi biru kehijauan saat terkena sinar ultra-violet.

Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri patogen utama bagi manusia.


Bakteri ini kadang-kadang mengkoloni pada manusia dan menimbulkan infeksi
apabila fungsi pertahanan inang abnormal. Oleh karena itu, Pseudomonas
aeruginosa disebut pathogen oportunistik, yaitu memanfaatkan kerusakan pada
mekanisme pertahanan inang untukmemulai suatu infeksi (Boel T. 2004). Carle Gessard
P. Aeruginosa

KLASIFIKASI
P. Aeruginosa
Kingdom : Bacteria.

Phylum : Proteobacteria

Class : Gamma Proteobacteria

Ordo : Pseudomonadales

Family : Pseudomonadaceae

Genus : Pseudomonas

Species : Pseudomona Aeruginosa


P. Aeruginosa

MORFOLOGI
bakteri gram negatif berbentuk basil, aerobik,
bergerak menggunakan flagel monotrika, dan
memiliki pilis yang memungkinkannya
menempel pada suatu permukaan.
Berukuran sekitar 0,5-1,0 µm. tidak berspora,
tidak mempunyai selubung (sheat).
Tumbuh dengan mudah pada media kultur biasa
seperti agar darah. Memiliki bau khas dan
berwarna biru kehijauan.
P. Aeruginosa

FISIOLOGI P.Aeruginosa
Sifat biokimia
bakteri ini dapat mencairkan gelatin dan dan
Sifat pertumbuhan tidak membentuk H2S. Indol (-) dan kadang-
Bakteri ini dapat tumbuh di air suling dan kadang terjadi false indol (+). Hal ini, terjadi bila
akan tumbuh dengan baik dengan dipakai reagensia Erlich dan sebaiknya
adanya unsur N dan C. Suhu optimum memakai reagensia dari Kovac.
untuk pertumbuhan P. aeruginosa adalah
37-42° C. P. aeruginosa mudah tumbuh pada Pseudomonas aeruginosa yang baru diisolir
berbagai media pembiakan karena kebutuhan dari jaringan tubuh mampu membentuk 2
nutrisinya sangat sederhana. macam pigmen, yaitu :
Di laboratorium, medium paling sederhana 1.Pyocinine adalah berwarna hijau kebiruan
untuk pertumbuhannya digunakan asetat yang dapat larut dalam air dan chloroform
(untuk karbon) dan ammonium sulfat (untuk dan Pyocinine mempunyai kemampuan anti
nitrogen). jasad renik.
2.Flourescine berwarna kehijau-hijauan,
berflouresensi, larut dalam air dan tidak larut
dalam chloroform
P. Aeruginosa

STRUKTUR ANTIGEN DAN DETERMINAN


PATOGEN
Struktur antigen :
Pseudomonas aeruginosa memiliki 2
macam antigen yaitu antigen-H dan
antigen-O

Determinan Patogen :
Protease ; menghasilkan hipersekresi
musin oleh sel epitel

Elastase, kolagenase, exoenzym S,


reduktase nitrat ; Mereka berkontribusi
pada kerusakan jaringan dan kerusakan
area yang terkena
P. Aeruginosa

DETERMINAN PATOLOGI

Pseudomonas aeruginosa
menimbulkan berbagai penyakit
diantaranya yaitu :

1. Infeksi pada luka dan luka bakar


menimbulkan nanah hijau kebiruan
2. Infeksi saluran kemih.
3. Infeksi pada saluran napas
mengakibatkan pneumonia yang disertai
nekrosis.
4. Otitis eksterna ringan pada perenang.
5. Infeksi mata.
P. Aeruginosa
P. Aeruginosa

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hari pertama
1. Lakukan pewarnaan gram pada sampel
2. Streak sampel pada media MCA dan NA di dalam LAF
3. Inkubasi 37oC selama 24 jam

Hari kedua
1. Hasil strikan pada media MCA : koloni terlihat berwarna hijau
2. Hasil strikan pada media NA : koloni bulat dan berwarna abu-abu
3. Lakukan pewarnaan gram untuk memastikan kembali bakteri yang akan
ditanam pada media test biokimia
4. Tanam bakteri ke media biokimi : gula-gula, MR-VP, SCA, TSIA, SIM

Hari ketiga
Hasil gula-gula : semua negatif
Pemeriksaan MR : tambah 1-2 tetes methyl red, hasil (-)
Pemeriksaan VP : tambah naftol dan KOH 40% (3:1), hasil (-)
SCA : (+), berwarna biru
TSIA : (-) gas, (-) H2S
Pemeriksaan SIM : (-) sulfit, (-) indol, (+) motility. Pemeriksaan indol pada SIM
dilakukan dengan menambahkan Erlich / kovach 1 tetes.
“Pseudomonas
Cocovenenans”
B. Gladioli
Sejarah Pseudomonas
Cocovenenans/ B. Gladioli

Sekitar tahun 1933 sebuah bakteri, yang sekarang disebut Pseudomonas


cocovenenans, ditemukan oleh van Veen dkk.
Nama Pseudomonas cocovenenans, berasal dari kata venenum (bahasa Latin)
yang berarti toksin dan kata coconut yang berarti kelapa. Jadi, nama Psedomonas
cocovenenans berarti toksin dari kelapa yang diproduksi oleh bakteri genus
Pseudomonas.
Menurut Bergeys’s Manual of Determinative Bacteriology, bakteri P. cocovenenans
termasuk famili Bacteriaceae karena bakteri ini bersifat heterotrof dan tidak
membantuk spora. Pada tahun 1936 Kluyver dan van Niel menggolongkan bakteri
P. cocovenenans ke dalam famili Pseudomonadaceae karena mempunyai flagela
polar dan mampu mengubah sakarida menjadi asam.
B. Gladioli

Klasifikasi B.
Gladioli
Kingdom : Bacteria.

Phylum : Proteobacteria

Class : Beta Proteobacteria

Ordo : Burkholderiales

Family : Burkholderiaceae

Genus : Burkholderia

Species : Burkholderia gladioli


B. Gladioli

Morfologi
B.Gladioli
ciri dari bakteri ini adalah
- sel tunggal
- batang lurus/melengkung, namun tidak
berbentuk heliks.
- Pada umumnya berukuran 0,5-1,0 mikrometer x
1,5-4,0 mikrometer.
- Motil dan berflagelum polar;
monotrikus/multitrikus.
- Tidak menghasilkan selongsong prosteka.
- Gram negatif.
B. Gladioli

Fisiologi
B.Gladioli
- Tidak dikenal adanya stadium istirahat.
- Kemoorganotrof.
- Metabolisme dengan respirasi, tidak
pernah fermentatif.
- Dapat menggunakan Oksigen atau CO
sebagai sumber energi, katalase positif
B. Gladioli

Determinan Patologi
Bakteri ini menyukai medium yang banyak mengandung asam lemak dan dikenal berbahaya
karena dapat mengontaminasi tempe bongkrek dan menghasilkan asam
bongkrek dan toksoflavin.

Keracunan oleh bakteri ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ. Bakteri ini menjadi
racun yang mematikan bila bersentuhan dengan asam lemak di dalam tubuh. Bakteri ini
menyerang mitokondria, yaitu sumber energi di tingkat sel. Racun itu berdampak pada
mekanisme ATP (adenosine triphosphate)-ADP (adenosine diphosphate) translocase, yakni
mekanisme perubahan ATP menjadi ADP dan sebaliknya selama proses pernafasan di sel.

Untuk menghasilkan energi bagi seluruh sel di dalam tubuh manusia dalam melaksanakan
kegiatannya, maka ATP perlu keluar dari mitokondria. Racun bongkrek membuat ATP gagal
keluar dari mitokondria, yang pada akhirnya membuat sel-sel tubuh manusia kehilangan
sumber tenaganya.
B. Gladioli

Patogenitas
Pseudomonas coccovenenans(bakteri bongkrek) sendiri tidak pathogen, tetapi dalam
pertumbuhannya dapat memproduksi racun yang dapat menimbulkan penyakit.
Racun bongkrek terdiri dari :
1.ToxoplavinBerwarna kuning, dapat dipisahkan dan dikristalkan, bekerja terhadap
jantung, larut di dalam alcohol, air; titik leleh 170-172° C.
2.Asam bongkrekTidak berwarna, tidak dapat dibuat Kristal, menyebabkan hypoglychemi,
termolabil, tidak larut dalam air, tetapi larut di dalam petroleum eter.

Kedua racun itulah yang mematikan pemakan tempe bongkrek. Asam bongkrek adalah racun
yang tidak berwarna. Toksoflavin antibiotik yang berwarna kuning, tampak jelas jika tempe
bongkrek terkontaminasi racun itu. Asam bongkrek daya toksisitasnya lebih tinggi dibanding
toksoflavin.
B. Gladioli

Cara Pemeriksaan dan Identifikasi


Bakteri Pseudomonas cocovenenans
Isolasi dan Diagnosa
Hari Pertama
a. Sampel padat dibuat suspense dahulu, ditanam pada media Blood Agar Plate, Mac
Conkey agar plate, BHI agar plate dan Glycerineagar plate atau Ampas agar plate.
b. Masukkan incubator 37°C 24 jam.

Hari Kedua
a.Koloni yang tersangka dari media isolasi dilakukan pengecatan Gram, di-subculture pada
TSI agar, SIM dan Simmon’s citrate agar dan nutrient agar.
b.Masukkan incubator 37°C 24 jam.
B. Gladioli

Cara Pemeriksaan dan Identifikasi


Bakteri Pseudomonas cocovenenans

Hari Ketiga
a. Dari subculture ditanam pada media gula dan media identifikasi yang lain.
b. Masukkan incubator 37°C 24 jam.

Hari Keempat
a. Dibaca dan dicatat pertumbuhan pada media gula dan media identifikasi, dicocokkan
dengan table atau ciri-ciri bakteri bongkrek.
b. Untuk menentukan diagnosanya dapat dilakukan slide aglutinasi dengan serum anti bakteri
bongkrek.
Uji Kultur dan B. Gladioli

Biokimia
• Blood Agar Plate :Koloni kecil, sedikit cream, • Simmon’s Citrate :Positif (lambat)
• BHI broth :Keruh merata berlangitan.
smooth, keeping, bulat, anhemolisa
• Glucose OF :oxidative
• Mac Conkey Agar Plate :Koloni kecil, smooth, tidak • Phenylalanine deaminase :negative
berwarna, jernih, bulat, keeping. • Urease :negative
• Lysine decarboxylase: negative
• Brain Heart Infusion Agar Plate :Koloni kecil-sedang,
• Orthine decarboxylase :negative
jernih, keeping, smooth. • Arginine dihydrolase :negative
• Glycerine Agar :Tumbuh baik, ada yang smooth- • Malanote broth :negative
• Hydrolysa esculine :negative
berlendir dan ada yang rough berlipat-lipat.
• Kaldu NaCl 6,5% : negative
• Nutrient Agar :Tumbuh baik, amooth, tidak berwarna. • Oxydase test : negative
• Produksi nitrite : positif
• TSI Agar :Lereng merah, dasar merah, gas negative
• Acetate agar : positif
• SIM Medium :H2S nnegative, indol nnegative, motility • Catalase test : positif
negative.
Terima Kasih

Any Question? Let's Move to Our Grup

Anda mungkin juga menyukai