ABSTRAK
Pendahuluan : Bolu kukus merupakan salah satu jajanan pasar yang diminati dan dikenal
oleh masyarakat disemua kalangan yang dibuat dengan menggunakan bahan dasar tepung
terigu, tepung terigu mengandung pati dalam jumlah yang tinggi. merupakan sumber nutrisi
utama bagi mikroorganisme terutama keluarga jamur. Aspergillus sp adalah jenis jamur
muktiseluler yang bersifat opportunistic sebagai jamur saprofit yang menghasilkan
mitotoksin yang berbahaya bagi manusia. Tujuan Penelitian : mengidentifikasi apakah
terdapat jamur Aspergillus sp pada bolu kukus yang dijual di pasar legi jombang. Metode
Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan menggunakan teknik
total sampling, sampel yang digunakan berjumlah 3 bolu kukus, variabel dalam penelitian ini
adalah jamur Aspergillus sp, instrument yang digunakan yaitu mikroskop dan pada penelitian
ini menggunakan analisa data Editing, Coding, Tabulating. Hasil : Berdasarkan Hasil
penelitian yang dilakukan dari sampel bolu kukus yang dijual di pasar Legi Jombang dari 3
sampel didapatkan hasil positif tumbuh jamur Aspergillus sp. Kesimpulan : dari
penelitian ini adalah terdapat jamur Aspergillus sp pada bolu kukus yang dijual di pasar Legi
Jombang, Aspergillus sp yang ditemukan adalah spesies Aspergillus niger dan Aspergillus
fumigatus. Saran : Diharapkan bagi masyarakat sebagai konsumen agar lebih teliti
serta dapat memperhatikan kualitas dan kebersihan tempat penjualan kue yang akan
dikonsumsi.
ABSTRACT
Introduction : Sponge broiled is one of hawker market preferred by and known by the
community all these people made by the use of basic wheat flour , wheat flour containing
starch in the number of high . Is a source of nutrients s primary microorganisms especially a
family of fungi. Aspergillus sp is kind of fungus multicellular to oportunistic but as fungi that
produces mitotoksin who a risk for humans. Purpose : the fungus aspergillus identify
whether sponge sp in broiled sold in the weekly market legi jombang. Methods : This study
using a method of descriptive, using techniques of sampling, total the samples used were 3
broiled, sponge variable in this research is the fungus aspergillus sp, instrument used which
is a microscope and in this study using data analysis, editing, coding, tabulating. Result :
Based on the results of research conducted of a sample of sponge broiled sold in market legi
jombang of 3 sample obtained positive results growing the fungus aspergillus sp. The
conclusion : of this research is that there the fungus aspergillus owner in muffins broiled
sold in the market legi jombang, aspergillus sp found was a species of aspergillus niger and
aspergillus fumigatus. Suggestion : Is expected for the community as a consumer to be
conscientious and able to pay attention to the quality and a clean place a bake sale for
consumption.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah positif tumbuh jamur Aspergillus sp, hasil
dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi tersebut bisa dilihat pada tabel 5.1 yang
dari 3 sampel bolu kukus yang dijual di menunjukkan pada BK 1 dan BK 3
pasar Legi Jombang di dapatkan hasil terdapat jamur Aspergillus niger, pada BK
2 terdapat jamur Aspergillus fumigatus molekul yang lebih kompleks harus
dan Aspergillus niger. dipecah dahulu sebelum diserap kedalam
sel dengan menghasilkan beberapa enzim
Aspergillus sp merupakan jamur yang ekstra seluler seperti protease, amylase,
mampu hidup pada media dengan derajat mananase, dan α-galaktosidase. Menurut
keasaman dan kandungan gula yang (Carlile dan Watkinson, 1994)
tinggi. Aspergillus bersifat parasit ataupun menyebutkan bahwa Aspergillus niger
bersifat saprofit, Aspergillus yang bersifat bersifat mampu hidup terhadap aktivitas
parasit dapat menyebabkan penyakit air rendah, mampu tumbuh pada substrat
Aspergillosis karena dapat memproduksi dan pH rendah atau kondisi asam
suatu zat racun yang disebut dengan membuat jamur tumbuh lebih baik.
aflatoksin. Aspergillus sp dianggap
patogen karena dapat menyebabkan suatu Pada BK 2 terdapat jamur Aspergillus
penyakit pada saluran pernafasan fumigatus, jamur Aspergillus fumigatus
(Handajani, 2008). yang ditemukan pada bolu kukus dengan
pemeriksaan makroskopis yang memiliki
Pada BK 1 dan BK 3 terdapat jamur ciri koloni berwarna hijau muda dan hijau
Aspergillus niger, jamur Aspergillus niger tua, dan secara pemeriksaan mikroskopis
yang ditemukan pada bolu kukus dengan konidia atas berbentuk kolumner
pemeriksaan makroskopis yang memiliki (memanjang) dan koniofornya tidak
ciri-ciri koloni yang berserabut, berspora berepta, konidiofora berdinding halus,
dan berwarna hitam, dan pada Yang dapat dilihat pada gambar 5.2
pemeriksaan mikroskopis terlihat adanya dibawah ini :
konidia terlihat bulat, hifa tidak bersepta
dan memiliki konidiofora, Yang dapat
dilihat pada gambar 5.1 dibawah ini :
Gambar 5.1 Jamur Aspegillus niger pada Menurut peneliti terkontaminasi jamur
pengamatan mikroskop karena lingkungan yang kurang higenis
dan terpapar langsung dengan polusi
udara, yang mana spora jamur bisa
Menurut peneliti terkontaminasi jamur berpindah tempat ke bolu kukus dengan
dipengaruhi oleh suhu dan media dengan mudah, nutrisi dan faktor lingkungan bisa
pH rendah serta kandungan nutien, karena menyebabkan pertumbuhan jamur pada
jamur tumbuh baik pada suhu kamar dan bolu kukus, hal ini setara dengan
pada medium pH asam. Menurut (Marvell, 2008) jamur Aspergillus
(Hidayat, 2007) jamur Aspergillus niger fumigatus bereproduksi dengan
dalam pertumbuhannya berhubungan pembentukan konidiospora yang
langsung dengan zat makanan yang dilepaskan ke lingkungan, konidia
terdapat dalam substrat, molekul biasanya terdapat di udara baik di dalam
sederhana yang terdapat disekeliling hifa maupun diluar ruangan dan sepanjang
dapat langsung diserap sedangkan
tahun, penyebarannya melalui inhalasi Hasil positif yang didapatkan dikarenakan
konidia yang ada di udara. Konidia jamur bahan yang digunakan dalam proses
ini akan tumbuh dengan baik pada salah pembuatan bolu kukus sudah mengalami
satu bagian tubuh atau organ yang pencemaran, alat yang digunakan dalam
ditempelinya, umumnya dalam paru-paru, proses pembuatan bolu kukus kurang
sebab Aspergillus memiliki suhu optimum bersih dan tempat berjualan yang tidak
yang mampu tumbuh dan berkembang hygienis serta kue yang disebabkan
pada rentang ± 30◦C yang hampir sama karena tercemar spora jamur yang terbawa
dengan suhu tubuh mormal manusia yaitu oleh debu juga dapat mempengaruhi
36,5-37,2◦C. Menurut (Jawetz and pencemaran jamur. Hal ini yang mampu
Adelberg, 2007) Aspergillus fumigatus menyebabkan hasil positif tercemar jamur
adalah salah satu jenis yang paling banyak Aspergillus sp.
menyebabkan infeksi sistemik, infeksi
sistemik ini umumnya dapat memperparah Penjelasan diatas dapat memberikan
kondisi manusia yang terinfeksi apabila gambaran bahwa faktor-faktor tertentu
dalam kondisi kekebalan tubuh rendah, dapat mempengaruhi kualiatas kue
sehingga Aspergillus fumigatus ini terebut. Berdasarkan dampak yang
tergolong jamur patogen opotunistik. diakibatkan jika mengkonsumsi makanan
yang telah terkontaminasi jamur maka
Menurut Waluyo (2007), tumbuhnya diberitahukan kepada masyarakat untuk
jamur Aspergillus sp pada sampel bolu tidak mengkonsumsi kue yang sudah
kukus dipengaruhi oleh faktor suhu. Suhu terkontaminasi oleh jamur secara berlebih
adalah salah satu faktor yang dapat dan untuk pedagang diharapkan untuk
mempengaruhi pertumbuhnya jamur. menjaga hygienitas lingkungan tempat
Umumnya jamur tumbuh dengan baik berjualan karena dapat mempengaruhi
pada suhu antara 25-35◦C, beberapa jamur pertumbuhan jamur.
bersifat psikotrofik yaitu dapat tumbuh
baik pada lemari es, dan beberapa masih SIMPULAN DAN SARAN
dapat tumbuh baik dengan suhu dibawah
5◦C sampai 10◦C, selain itu pertumbuhan Simpulan
jamur dapat dipengaruhi oleh kebutuhan Didapatkan hasil dari sampel bolu kukus
air, kebutuhan oksigen, pH dan nutrisi. positif terdapat Aspergillus sp yang dijual
Tepung terigu adalah bahan utama di pasar Legi Jombang dengan berbagai
pembuatan bolu kukus, yang mana tepung macam spesies yaitu Aspergillus niger
terigu merupakan tepung yang dihasilkan dan Aspergillus fumigatus.
dari pengilingan biji gandum yang
mengandung pati dalam jumlah yang Saran
tinggi, Pati jika dihidrolisis menjadi gula
sederhana yang merupakan sumber nutrisi Hasil dari penelitian ini didapatkan hasil
utama bagi mikroorganisme tersebut, dari sampel bolu kukus positif terdapat
terutama keluarga jamur. jamur Aspergillus sp. Sebaiknya
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan
dilakukan oleh (Nunik St, 2005) yang sampel jajanan pasar lainnya ataupun
berjudul jenis jamur dan lalat yang sampel bolu kukus dengan metode lain
ditemukan pada makanan jajanan pasar supaya mendapatkan hasil yang lebih baik
dan warung dijakarta dengan jumlah dan memperhatikan faktor-faktor yang
sampel yang digunakan sebanyak 10 dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur,
sampel bolu kukus. Hasil penelitian seperti cara pengambilan sampel secara
menunjukkan bahwa pertumbuhan jamur spesifik.
yang dijual dipasar lebih banyak tercemar
khamir dibandingkan yang dijual KEPUSTAKAAN
diwarung.
Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Jurnal Kesehatan Andalas,
Suatu Pendekatan Praktik Padang.
Edisi Revisi VI.Renika Cipta, Elisa, 2013. Bolu Kukus dari Masa ke
Jakarta. Masa Klasik dan Modern,
Alexopoulos, C. J., Mims, C. W., and Linguakata PT. Kawan
Blackwell, M. 1998. Pustaka, Surabaya.
Introductory Mycology. (4th Grandahusada, 2006. Parasitologi
ed). USA: John Wiley and Kedokteran Edisi 3, Balai
Sons Inc. penerbit FKUI Jakarta.
Ariana, Diah.ST.MKes, 2005. Handajani, N.S, dan R. Setyaningsih.
Identifikasi spesies jamur 2009. Identifikasi Jamur dan
pada rumah makan di Deteksi Aflatoksin B1
kawasan stasiun gubeng terhadap Petis Udang
Surabaya, Prodi D3 Analis Komersial.Biodiversitas 7
Kesehatan UM Surabaya. (3): 212-215 dikutip dalam
Balai Pengawasan Obat dan Makanan, jurnal Asrul Populasi Jamur
2004. Kasus Keracunan Mikotoksigenik dan
diseluruh Indonesia,Balai Kandungan Aflatoksin Pada
Pengawasan Obat dan Beberapa Contoh Biji kakao
Makanan, Indonesia. (Theobroma cacao L) asal
Benny, M, 2015. Penggunaan Sulawesi Tengah..
Aspergillus sp niger yang Handayani & Setyaningsih.2006.
diradiasi Gamma Sebagai Identifikasi Jamur dan
Bioremedian Residu Deteksi Aflatoksin B1
Triazofos dan Logam Berat terhadap Petis Udang
pada Bang Merah (Allium Komersial, Surakarta.
cepa. L) Sekolah Hasanah Uswatun, 2017. Mengenal
Pascasarjana Institut Aspergillosis, Infeksi Jamur
Pertanian Bogor. Genus Aspergillus, Jurnal
Depkes RI, 2004. Keputusan Mentri Keluarga Sehat Sejahtera,
Kesehatan Republik Bogor.
Indonesia Nomor 942. Hidayat, A. Alimul. 2007. Metode
Tentang Pedoman Penelitian Keperatan dan
Persyaratan Hygiene Analisa Data. Jakarta:
Sanitasi Makanan Jajanan. Salemba Medika.
Jakarta: Depkes RI Kusuma, 2008.Pengaruh penggunaan
Dina, K. 2016. Identifikasi Pertumbuhan cengkeh (Cinnamumun)
Aspergillus sp pada roti Sebagai pengawet alami
tawar yang Dijual di Kota terhadap daya simpan roti
Padang Berdasarkan Suhu manis, Institut Pertanian
dan Lama Penyimpanan, bogor.