Anda di halaman 1dari 27

PENGUJIAN

VIBRIO
CHOLERAE
SESILIA RANTE PAKADANG
Menyebabkan penyakit kolera
KLASIFIKASI
 Kingdom : Bacteria
 Filum : Proteobacteria
 Ordo : Vibrionales
 Kelas : Gamma proteobacteria
 Family : Vibrionaceae
 Genus : Vibrio 
 Spesies : Vibrio cholera
Ciri Vibrio cholerae
 berbentuk batang bengkok seperti koma,
 berukuran (0,5 µm x 1,5 s/d 3,0 µm),
 gram negatif,
 tidak berspora, tidak berkapsul
 hidup secara aerob atau anaerob fakultatif,
 suhu pertumbuhan 18 - 37°C.
 flagel yang monotrik,
 tidak berspora,
 pada biakan tua menjadi bentuk batang lurus.
RISET BUKTI KEBERADAAN
V CHOLERAE
 Departemen pangan dan higienisitas
lingkungan Hongkong (2003) MENYATAKAN
38% kasus kolera yang terjadi berasal dari
hasil perikanan laut dan 59% kasus karena
makanan tidak matang.
 Colwell dan Spira (2005) penyakit kolera
disebabkan oleh faktor lingkungan seperti
temperatur, kebersihan dan konsentrasi
nutrient seperti zooplankton dalam air
Sumber makanan yang berasal dari
hasil laut WHY????
 airdengan kadar garam tinggi seperti air laut
adalah tempat hidup alami dari Vibrio sp.
sehingga memudahkan proses kontaminasi
 faktor seperti temperatur, kebersihan dan
konsentrasi dari makanan yang dikonsumsi
Riset di Indonesia
 Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/RSUP Sanglah Denpasar (2012); 83,33% dari
seluruh sampel positif mengandung bakteri V. cholera (12
sampel es untuk hasil laut dr pedagang hasil perikanan di
pasar tradisional & modern di Kota Denpasar)
 Sampel kontak dengan hasil laut dan air laut yang
memiliki kadar garam tinggi.
 Sampel es maupun air es digunakan berulang-ulang
kontaminan V. cholerae berulang
 Pribadi A. (2008) terhadap 10 pedagang
makanan laut berupa udang bakar di Semarang,
ditemukan 1 sampel positif tercemar V cholerae
 Astuti ID. (2008) terhadap sushi isi daging ikan
mentah di mall Semarang negatif V. cholerae
tetapi ada bakteri lain.
 cemaran V. cholerae karena peralatan, cara
pembuatan dan penyajian yang kurang higienis
DAMPAK V CHOLERAE
 tinjadari penderita kolera dpt mencemari air 1-2 minggu
 Vibrio cholerae. memproduksi racun CTX dlm usus kecil.
Dinding usus yang ditempeli CTX akan mengganggu
aliran mineral sodium dan klorida hingga tubuh
mengeluarkan air dalam jumlah besar (diare) dan
berakibat kepada kekurangan elektrolit dan cairan.
 Vibrio cholerae, hanya dua jenis yang menyebabkan
penyakit yakni V.cholerae O1 dan V.cholerae O139.
Kedua jenis ini memiliki derajat racun yang sama dan
gejala yang dihasilkan pun tidak jauh berbeda.
siklus kehidupan V. cholerae
 di tubuh manusia. 
 Penderita menularkan penyakit melalui tinja yang
mengandung bakteri mencemari persediaan air dan
makanan
 di lingkungan. 
 Perairan pinggir pantai yang memiliki krustasea
kecil/copepoda merupakan tempat alami bakteri kolera.
Plankton dan alga jenis tertentu merupakan sumber
makanan bagi krustasea, dan bakteri kolera akan ikut
bersama inangnya (yaitu krustasea), mengikuti sumber
makanan yang tersebar di seluruh dunia.
risiko terjangkit bakteri kolera
 Golongan darah O. 
orang dengan tipe darah ini memiliki risiko
terjangkit kolera dua kali lipat dari golongan darah
lainnya.
 Tinggal bersama penderita kolera. 

karena menggunakan sumber air yang sama.


 Memiliki kadar asam lambung yang rendah

Bakteri kolera tidak bisa bertahan hidup di


lingkungan yang asam (penderita maag)
PENGUJIAN V CHOLERAE
SAMPEL 1
APW 10-1

Setelah 6 jam Gores 2


TCBSA (duplo)

Koloni spesifik gores 3

NA
NA
Pewarnaan 3 Biokimia 4

Biokimia 4
Reduksi
TSIA O/F OKSIDSE fermentasi motilitas
nitrat

HASIL 5
TABEL / MORFOLOGI BAKTERI SEROLOGI / STEREOTIPE 5
Prosedur 1
 penanaman pada media Alkaline Peptone
Water (APW) untuk media brooth (penyubur).
Media ini akan memberikan nutrisi dan
kesempatan tumbuh bagi V. cholerae.
 5 mL air sampel dimasukkan kedalam 50 mL
Alkaline APW double strength, kemudian di-
inkubasi selama 18 jam pada suhu 37o C.
Prosedur 2
 Gores pada media Thiosulfate Citrate Bile
salts Sucrose (TCBS) agar,
 inkubasi selama 18-20 jam maksimum pada
suhu 37oC.
 TCBS akan membuat koloni dari V. cholerae
tampak khas, karena komposisi dari TCBS
akan akan menghambat pertubuhan bakteri
lainnya.
Prosedur 3
 Gores ke NA untuk Identifikasi morfologi
dengan Pengecatan Gram
 Pengecatan Gram ini berguna untuk
membedakan jenis bakteri berdasarkan
bentuk, ukuran, morfologi dan reaksinya
(warna dasar)
PEWARNAAN
Prosedur 4
Uji biokimia
 TSIA
 O/F
 Oksidase
 Fermentasi
 Motilititas
 Reaksi nitrat
Prosedur 5 SEROLOGI
 identifikasi
serotype dengan Metode latex
serotyping dengan kit Vibrio cholera O1
Seiken.
 Metode ini dapat membedakan bakteri V.
cholerae serogrup O1 menjadi serotipe
Ogawa, Inaba, dan Hikojima berdasarkan
hasil penggumpalannya
Media Transport
(Media Carry and blair)
 Fungsinya melindungi mikroorganisme supaya tetap
hidup apabila pemeriksaan terpaksa ditunda.
 Swab steril digunakan untuk mengambil kontaminan
pada sampel kemudian dimasukkan dalam media
transport.
 Contoh sampel klinik: rectal swab, swab tenggorokan,
pus (luka/ genitalia)
 BISA DIGUNAKAN UNTUK SAMPEL KLINIK TETAPI
TIDAK DIGUNAKAN UNTUK MENGAMBIL SAMPEL
FARMASI
Media Carry and blair

Komposisi :
Sodium thioglycollate
1.5gram Dinatrium fosfat
1.1gram Natrium klorida
5 gram Agar
5 gram Kalsium klorida (1%)
10ml Aquades 990 ml
Cara pembuatan
 Larutkan bahan
 Masukkan dalam erlenmeyer tutup dgn kapas
 Dinginkan di atas waterbath sampai suhu ±
50⁰C
 Tambahkan 10 ml larutan kalsium klorida 1%.
 Ukur pH 8.4.
 Isi media dlm tabung reaksi
 Sterilkan pada autoclave 121⁰C; 15 menit.
Pepton Water 1%

 MERUPAKAN
MEDIA
ENRICHMENT
Komposisisi :
Pepton 10 gram
Natrium klorida 10 gram
Aquadest 1000 ml

 Cara Pembuatan :
 Larutkan bahan
 Ukur pH (7.2-9.2)
 Tuang dalam tabung reaksi ± 5 ml
 Sterilkan pada autoclave 121⁰C selama 15
menit.
MEDIA TCBSA
TCBSA
(Thiosulfat Citrate Billsalt Sucrose)

 Media selektif untuk kuman Vibrio cholerae


HASIL PENGAMATAN
 koloni yang konvek ,
 halus dan bulat ,
 berwarna kuning.
 Bersifat aerob
 pH optimum 7.8-8.0; atau pH tinggi (8,5-9,5),
mati pada pH asam.
 Suhu optimum 37.5⁰C
Media TCBSA
 Komposisi:
 Sucrose 20 gram Dipeptone 10 gram Sodium Citrate 10 gram Sodium
Thiosulfate 10 gram Sodium Chloride 10 gram Yeast Extract 5 gram Oxbile
(Oxgall) 5 gram Sodium Cholate 3 gram Ferric Citrate 1 gram Bromothymol
Blue 0.04 gram Thymol Blue 0.04 gram Agar 14 gram Aquades 1000 ml

 Cara Pembuatan :
 Timbang bahan larutkan
 Ukur pH (8.8±0.1)
 Sterilkan di waterbath 100⁰C selama 1 jam
 Tuang secara aseptis ke petri steril
 media TCBS tidak disterilisasikan dalam autoklaf karena kandungan
komposisi “bili salt” dalam agar tersebut akan menguap

Anda mungkin juga menyukai