1. Penjepit Tabung
Prinsip kerja : Tentukan titik tengah antara sistolik dan diastolik . Tahan tekanan manset
di titik tengah itu selama 5 menit. Interpretasi positif bila petechiae >10 per inchi kuadrat
(2,5x2,5 cm). Cara Hess (Alfred Fabian Hess): Tentukan titik tengah antara sistolik dan
diastolik . Tahan tekanan manset di titik tengah selama 10 menit . Positif bila petechiae
>15 dalam lingkaran diameter 5 cm.
Fungsi : Untuk membendung lengan atas pada proses pengambilan darah vena sehinnga
vena kelihatan.
Prosedur Kerja : Ikatkan tourniquet pada lengan bagian atas(sebelah kiri)dengan kuat
pada saat pengambilan darah.
K3 : jangan mengikatkan torniquet terlalu keras dan terlalu lama pada lengan pasien.
4. Spuit
Prinsip kerja :
Alat suntik atau spuit adalah pompa piston sederhana untuk menyuntikkan atau
menghisap cairan atau gas. Alat suntik terdiri dari tabung dengan piston didalamnya yang
keluar dari ujung belakang.adapun ujung depannya dilegkapi dengan jarum hipodermik
untuk membantu mengalirkan aliran kedalamm atau keluar tabung. Kapasitas alat suntik
atau spuit antaralain 1 ml, 3 ml, 10 ml dan yang lainnya.
Fungsi : untuk menginjeksi atau menyuntik atau untuk pengambilan darah pada
pembuluh darah vena dan untuk memasukkan cairan kedalam tubuh.
Prosedur kerja :
Bersihkan lokasi pengambilan darah dengan alkohol 70 %.
Pasang touniquet 3 cm diatas lokasi pengambilan darah.
Bukalah tutupan spuit dan tusukkan jarum pada vena dengan lubang jarum
menghadap keatas.
Tunggu hingga darah masuk dengan sendirirnya.
Tarik piston dan ambil darah sesuai kebututhan.
Lepas tourniquet, cabut jarum secara perlahan.
Tutuplah lubang bekas tusukan dengan kapas kering.
K3 :
1) Perhatikan saat mengambil darah usahakan jangan samapai tabung vakum berisi
udara karena dapat merusak eritrosit.
2) Penusukan berkali-kali dapat menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga
dapat mengakibatkan pembekuan dan berpotensi menyebabkan hematom
3) Usahakan kulit yang ditusuk tidak basah oleh alkohol karena dapat menyebabkan
hemolisis sampel akibat kontaminasi oleh alkohol, rasa terbakar dan nyeri pada pasien
saat dilakukan penusukan.
5. Blood Lancet
prinsip kerja :
Melakukan penusukkan pada bagian ujung jari secara aseptis untuk mendapatkan sempel
darah kapiler untuk diperiksa.
fungsi : Digunakan sebagai jarum untuk pengambilan contoh darah berkaitan dengan
pemeriksaan darah seperti gula darah,asam urat dan kolesterol .
Prosedur kerja :
Masukan lanset darah ke dalam autoclic holder kemudian tutup kembali autoclic
holder dan putar penutupnya untuk menentukan kedalaman berdasarkan nomor
atau skala yang ada tertulis di tutupan
Buka kembali penutupnya lalu letakan pada jari pasien lalu tekan tombol yang ada
pada dinding autoclic holder maka secara otomatis jarum pada lanset darah akan
keluar dan menusuk sesuai kedalamanya yang di inginkan.
K3 :
1) Lanset darah yang sebaiknya dipakai ialah yang dibuat untuk sekali pakai saja
(disposable).
2) Jika ingin digunakan berkali-kali maka sebelum digunakan lanset darah harus
disterilkan terlebih dahulu.
3) Cara mensterilkan harus dilakukan dengan otoklaf, agar terjamin bebas hama.
4) Memasak lanset di dalam air tidak dapat dibenarkan karena bahaya memindahkan
virus tidak terindar. Merendam lanset dalam alkohol, apalagi sekedar
menghapusnya dengan kapas basah alkohol sama sekali tidak dapat dibenarkan.
6. Yellow Tip
Keterangan :
Ada 2 jenis ose yaitu :
1) Ose jarum -> memindahkan dengan cara
menusukan
2) Ose bulat -> memindahkan dengan cara menggores.
Prosedur : Pegang bagian pangkal ose kemudian gerakan ujung ose pada biakan lalu
goreskan.
K3 : Pada saat srerilisasi sebaiknya memegang dengan hati-hati tidak boleh menyentuh
bagian kawat.sterilisasi mulai dari bagian pangkal perlahan-lahan ke bagian ujung.
8. Kaki Tiga
Fungsi : Besi yang menyangga ring dan digunakan untuk menahan kawat kasa dalam
pemanasan. Untuk penyangga pembakar spiritus.
Prosedur kerja :
Letakkan kaki tiga diatas meja atau tempat yang datar
Kemudian letakkan pembakar spiritus ditengah-tengah kaki tiga dan letakkan
kawat kasa diatasnya
9. Rak Westergen
Fungsi : untuk meletakan atau menjaga pipet wetergen pada saat melakukan pemeriksaan
Prinsip kerja : mencegah pipet westergreen dari goncangan pada saat melakukan
pemeriksaan.
Prosedur :
Letakan rak ditempat yang rata dan datar
Pasang karet dibagian bawah rak ( pada lubang yang sudah tersedia )
Letakan pipet dalam keadaan tegak lurus
Angkat sedikit bagian atas pipet dan jepit dengan penjepit yang ada
10. Micro tube non heparin
Fungsi :
untuk mengukur nilai hematokrit dalam darah arteri ditambahkan dengan anti
koagulan menggunakan dengan mikrometode.
Prosedur :
Ujungnya ditambah dumpul (kreosol).
Ambil darah ¾ tabung.
Dicentrifuge.