Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI II

PERKENALAN ALAT PLEBOTOMI DAN


PEMERIKSAAN LED

Disusun Oleh:
Nama : Siti Noor Habibah
NIM : P07134217256
Kelompok : I.5
DIV Analis Kesehatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2018
LAPORAN PRAKTIKUM

Materi : Pengenalan Peralatan Phlebotomi dan Pemeriksaan LED


Hari/Tanggal : Kamis, 22 Maret 2018
Tujuan Praktikum :
1. Mengetahui peralatan phlebotomi dan pemeriksaan LED serta bagian-
bagiannya.
2. Mampu menggunakan peralatan phlebotomi dan pemeriksaan LED secara
baik dan benar.

Alat dan Bahan :


A. Phlebotomi
 Pengambilan darah kapiler
1. Autoclick
2. Lancet
3. Objek glass
4. Kapas alkohol dan kapas kering
5. Masker
6. Sarung tangan

 Pengambilan darah vena


1. Masker
2. Sarung tangan
3. Spuit
4. Tourniquet
5. Kapas alkohol dan kapas kering
6. Butterfly draw
7. Vacutainer
8. Bantalan tangan

B. Laju endap darah


 Metode westergren
1. Pipet westergren
2. Rak westergren
3. Spuit dan selang penghisap

 Metode wintrobe
1. Pipet wintrobe
2. Clinipet dan tip

 Sediplast
1. Pipet sediplast dan cup darah

Bahan : darah dan Na Citrat 3,2%-3,8%

Gambar alat dan bagian-bagiannya serta cara penggunaannya yang tepat


dan benar :
A. Plebotomi
1. Autoclick
Tempat memasang
lancet
Tutup

Angka penunjuk Pegangan autoclick


kedalaman tusukan

Pengatur kedalaman Tombol untuk


tusukan menekan lancet
keluar

Cara penggunaan :
 Dibuka tutup autoclick dengan cara memutar tutupnya.
 Dipasang lancet pada bagian ujung alat.
 Dipasang kembali tutup autoclick.
 Dipilih kedalaman tusukan jarum dengan cara memutar bagian ujung
alat sampai angka yang diinginkan sesuai dengan arah panah.
 Ditarik ujung alat bagian belakang sampai berbunyi ‘klik’ dan
lepaskan.
 Diposisikan ujung alat di atas kulit jari pasien yang telah bersih dengan
kapas alkohol secara tegak lurus, tekan tombol kemudian lepaskan alat
dari jari.

2. Lancet

Tutup lancet

Jarum

Cara penggunaan :
 Dimasukkan jarum terlebih dahulu pada autoclick sampai kuat/tidak
goyang.
 Lalu sambil dipegang bagian badannya, dilepaskan penutup jarum
(berbentuk lingkaran) dengan cara memutar dan menariknya. Tutup
jarum disimpan dengan baik.
 Ditutup kembali autoclick sampai rapat/ulirnya kencang dan tidak
menimbulkan suara keras akibat longgar. Baru jarum siap digunakan,
dan boleh sambil diatur tingkat kedalamannya sesuai kenyamanan
pasien.
 Dilepaskan lancet bekas dari autoclick dan tutup kembali
menggunakan penutupnya agar tidak melukai tubuh. Lancet bersifat
disposible, maka harus dibuang setelah pemakaian.

3. Objek Glass

Tempat meletakkan
sampel
Cara penggunaan :
 Diletakkan tetesan darah kapiler yang diambil pada bagian atas objek
glass.

4. Kapas alkohol dan kapas kering

Kapas
Kapas kering
alkohol

Cara penggunaan :
 Diaplikasikan kapas beralkohol pada kulit pasien untuk
menghilangkan kotoran yang dapat mengganggu pengamatan letak
vena sekaligus mensterilkan area penusukan agar resiko infeksi bisa
ditekan. Sedangkan kapas kering digunakan setelah proses
pengambilan darah selesai.

5. Masker

Tali masker untuk


Kawat pada bagian
mengaitkan ke telinga
hidung

Cara penggunaan :
 Dipasangkan masker pada wajah untuk menahan cipratan yang keluar
sewaktu petugas kesehatan berbicara, batuk, bersin, dan juga mencegah
cipratan darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi masuk ke dalam
hidung atau mulut petugas kesehatan.
6. Sarung tangan

Cara penggunaan :
 Dipasangkan sarung tangan pada tangan petugas kesehatan untuk
melindungi tangan petugas.

7. Spuit

Syringe Tutup needle

Torax
Needle

Skala volume
Penghubung

Cara penggunaan :
 Dibuka bungkus spuit.
 Dipastikan jarum terpasang kuat pada tabung.
 Dipasang torniquet pada bagian atas siku ( ±3 jari dari siku).
 Disterilkan bagian yang ingin ditusuk dengan kapas alkohol 70%.
 Dibuka tutup spuit, kemudian lakukan pengetesan pada spuit.
 Ditusuk pembuluh darah vena dengan posisi lubang jarum mengarah
ke atas dengan sudut penusukan 30°, setelah darah masuk lepaskan
torniquet.
 Ditarik toraxs sampai volume darah yang diinginkan.
 Ditarik spuit dari vena dengan meletakkan kapas kering pada daerah
penusukan agar darah tidak banyak keluar.
8. Tourniquet

Tempat untuk melepas


tourniquet Untuk mengunci
tourniquet

Cara penggunaan :
 Dimasukkan ujung tourniquet ke lubang yang tersedia.
 Ditarik hingga kencang sesuai kebutuhan.
 Untuk membuka atau melepas, tekan tombolnya.

9. Bantalan tangan

Tempat meletakkan
tangan pasien

Cara penggunaan :
 Diletakkan tangan pasien di atas bantalan untuk memudahkan petugas
dalam mengambil darah.

10. Butterfly draw

Selang
Torax

Wings
Needle
Cara pengunaan :
 Dipasang torniquet (±3 jari dari siku).
 Disterilkan daerah yang ingin ditusuk menggunakan kapas beralkohol.
 Dibuka bungkusnya, kemudian buka penutup needle.
 Dilakukan penusukan pada vena dengan cara ibu jari dan jari telunjuk
menjepit kedua sayapnya.
 Dihubungkan pada tabung vakum jika darah sudah terlihat pada
indikator.
 Dilepaskan tourniquet.
 Ditunggu sambil diputar-putar tabung vakum agar darah tercampur
dengan antikoagulan.
 Dilepaskan tabung vakum.
 Dilepaskan butterfly draw dan letakkan kapas kering pada daerah
penusukan tadi.

11. Vacutainer

Tabung vakum

Torax

Needle

Cara penggunaan :
 Dipasangkan needle ke torax dengan memutarnya ke arah kanan.
 Dilepaskan penutup needle.
 Ditusuk pada bagian vena dengan posisi lubang needle menghadap ke
atas.
 Dipasang tabung vakum dengan tangan kiri kemudian masukkan ke
dalam holder, didorong sehingga jarum tertancap pada bagian atas
tabung, kemudian darah akan mengalir.
 Ditunggu sampai darah berhenti mengalir pada tabung vakum.
 Dilepaskan tabung vakum dari holder, kemudian lepaskan tusukan dari
tangan pasien.

B. Laju Endap Darah


1. Metode westergren
Lubang untuk
menghisap darah
2. Tempat
(dihubungkan dengan
mengaitkan pipet
Pipet westergren spuit penghisap)
westergren

Skala
westergren
(0-200)

Tempat untuk
Rak westergren
menghisap dan
mengeluarkan darah
Cara penggunaan :
 Diambil darah sebanyak 1,6 ml dari vena pasien.
 Dicampurkan dengan antikoagulan Natrium sitrat 3,8 % dengan
perbandingan 4 : 1, lalu kocok supaya tercampur.
 Dihisap darah tadi ke dalam tabung westergren menggunakan spuit
penghisap sampai skala 0, pastikan tidak terdapat gelembung.
 Kemudian, diletakkan tabung tadi pada rak westergren dengan posisi
tegak lurus.
 Didiamkan selama 1 jam.
 Setelah tepat 1 jam, lalu bacalah hasilnya dalam mm/jam antara
endapan dengan plasma.

Spuit
Selang penghisap

Cara penggunaan :
 Selang penghisap yang sudah disatukan dengan spuit, dihubungkan
dengan lubang pipet westergren.
 Ditarik torax agar darah pada tabung dapat naik dan mencapai skala 0.

2. Metode wintrobe
a. Pipet wintrobe
Tempat untuk
memasukkan darah

Skala untuk LED Skala untuk


(0-10) (warna hematokrit (PVC)
merah) (warna putih)

Cup darah Rak


b. Clinipet dan tip

Pegangan
Tombol untuk
memipet
sejumlah cairan

Tombol untuk
Tip melepaskan tip

Cara penggunaan :
 Diisi tabung wintrobe dengan darah dengan bantuan clinipet dan blue
tip sampai tepat skala 0.
 Diletakkan tabung pada rak dengan posisi tegak lurus pada suhu 18-
25°C.
 Dijauhkan dari cahaya matahari dan getaran.
 Dibaca skala setelah 1 jam antara endapan dengan plasma

3. Sediplast

Skala sediplast
(0-150)

Cup darah
Cara penggunaan :
 Dimasukkan darah dengan antikoagulan ke dalam cup khusus
sediplast, dimasukkan juga pengencer ke dalam cup tadi.
 Dihomogenkan darah dan pengencer.
 Dimasukkan bagian ujung pipet sediplast ke dalam cup.
 Ditunggu sampai darah naik dan mencapai skala 0.
 Diletakkan di rak wintrobe dengan posisi tegak secara tegak lurus pada
suhu kamar selama 1 jam.
 Dibaca ketinggian plasma.

Hasil dan Pembahasan :


1. Autoclick memiliki 5 pilihan level untuk mengatur kedalaman jarum agar
sesuai dengan ketebalan kulit pasien yang dapat dipengaruhi faktor umur
dan jenis kelamin. Pada normalnya, digunakan level 4 untuk kedalaman
jarum pada orang dewasa dan level 3 pada anak-anak. Jika tangan pasien
dingin, jangan ambil darahnya terlebih dahulu, hangatkan dengan cara
memijat dengan pelan.
Trouble dan trouble shooting :
 Jika tidak hati-hati lancet dapat melukai praktikan dan pasien, maka
harus segera diobati.
 Jika autoclick rusak, ganti dengan yang baru dan jika memungkinkan
lakukan perbaikan.
 Jika terjadi kekeliruan dalam mengatur kedalaman tusukan maka akan
berakibat banyaknya volume darah yang keluar.
2. Lancet pada autoclick hanya dapat dipakai untuk satu kali atau disebut
disposible. Lancet bekas dari autoclick ditutup kembali menggunakan
penutupnya agar tidak melukai tubuh, segera buang ketempatnya.
3. Objek glass digunakan untuk meletakkan sampel. Jika rusak atau pecah,
segera bereskan dengan hati-hati agar tidak melukai tubuh.
4. Kapas alkohol dan kapas kering digunakan untuk mensterilkan daerah
penusukan. Gerakan kapas alkohol seperti obat nyamuk dari arah dalam
keluar. Kapas ini hanya digunakan untuk sekali pakai.
5. APD (masker dan sarung tangan) digunakan untuk melindungi praktikan
saat bekerja di laboratorium, alat ini bersifat disposible.
6. Spuit memiliki beberapa volume antara lain 1 ml, 3 ml, 5 ml, 10 ml, dll
dengan ukuran needle yan berbeda-beda pula. Jika torak sendat maka perlu
dilakukan pengetesan sampai tidak sendat.
7. Tourniquet, jika karet pada tourniquet tidak elastis lagi maka perlu diganti
dengan yang baru. Apabila tourniquet terkena percikan darah, segera
bersihkan dengan cara dicuci.
8. Bantalan tangan digunakan untuk memudahkan proses pengambilan darah.
9. Butterfly draw biasanya digunakan untuk phlebotomi pada bayi, balita,
anak-anak, serta orang gendut. Pada bagian ujung pada butterfly draw
dapat dihubungkan dengan spuit maupun tabung vacum tergantung
kebutuhan. Sedangkan bagian sayapnya dapat direkatkan dengan plester di
atas kulit pasien.
10. Vacutainer adalah alat kesehatan berupa tabung yang dikondisikan kedap
udara supaya bisa menarik atau mengambil darah. Tabung vakum terdiri
dari berbagai macam warna dengan fungsi yang spesifik. Dalam sekali
penusukan, praktikan dapat mengambil darah dalam beberapa tabung
sesuai dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan. Masing-masing tabung
vakum memiliki volume yang telah ditetapkan sehingga saat penambilan
darah harus sesuai dengan volume tersebut.
11. Pada metode westergren, pencampuran darah dengan antikoagulan
bertujuan menghindari lisisnya darah karena antikoagulan ini dapat
mencegah proses pembekuan darah. Pipet westergren memiliki ketelitian
yang cukup baik dan waktu yang tidak terlalu lama dengan skala 0-200
mm/jam. Pada saat meletakkan pipet westergren pada rak harus dipastikan
dalam posisi yang tegak lurus, tidak boleh miring.
12. Tabung wintrobe memiliki ketelitian yang kurang jika dibandingkan
dengan westergren. Tabung wintrobe memiliki dua macam skala, yaitu
skala untuk LED (0-10) dan skala untuk hematokrit.
13. Pipet sediplast digunakan dalam pemeriksaan LED tetapi sanyangnya
memiliki ketelitian yang kurang daripada westergren. Pipet sediplast
memiliki skala 0-150. Dalam melakukan metode LED, harus dipastikan
tidak terdapat gelembung udara.
14. Pada metode pemeriksaan LED, plasma baru dapat terbaca setelah
mendiamkannya selama 1 jam. Batas pembacaannya yaitu mulai dari skala
nol (atas) tingginya plasma hingga batas pertemuan sel darah yang
mengendap.

Kesimpulan serta hal-hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam


setiap pengoperasian alat :
 Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Selalu gunakan APD jika ingin mengamati darah atau ingin melakukan
pemeriksaan untuk menghindari dari infeksi yang disebabkan oleh sampel
yang kita periksa.
2. Sebelum menggunakan alat, pastikan terlebih dahulu alat dalam kondisi
yang baik.
3. Siapkan semua alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan
pengambilan darah maupun melakukan pemeriksaan.

 Kesimpulan dari praktikum yang dilakukan, yaitu :


1. Praktikan mengetahui apa saja peralatan yang digunakan untuk phlebotomi
dan pemeriksaan LED serta bagian-bagiannya.
2. Praktikan mampu menggunakan peralatan phlebotomi dan pemeriksaan
LED secara baik dan benar.

Banjarbaru, 29 Maret 2018


Mengetahui pembimbing, Praktikan,

( Wahdah Norsiah, S.Pd, M.Si.) ( Siti Noor Habibah )

Anda mungkin juga menyukai