Disusun Oleh:
Nama : Siti Noor Habibah
NIM : P07134217256
Kelompok : I.5
DIV Analis Kesehatan
Metode wintrobe
1. Pipet wintrobe
2. Clinipet dan tip
Sediplast
1. Pipet sediplast dan cup darah
Cara penggunaan :
Dibuka tutup autoclick dengan cara memutar tutupnya.
Dipasang lancet pada bagian ujung alat.
Dipasang kembali tutup autoclick.
Dipilih kedalaman tusukan jarum dengan cara memutar bagian ujung
alat sampai angka yang diinginkan sesuai dengan arah panah.
Ditarik ujung alat bagian belakang sampai berbunyi ‘klik’ dan
lepaskan.
Diposisikan ujung alat di atas kulit jari pasien yang telah bersih dengan
kapas alkohol secara tegak lurus, tekan tombol kemudian lepaskan alat
dari jari.
2. Lancet
Tutup lancet
Jarum
Cara penggunaan :
Dimasukkan jarum terlebih dahulu pada autoclick sampai kuat/tidak
goyang.
Lalu sambil dipegang bagian badannya, dilepaskan penutup jarum
(berbentuk lingkaran) dengan cara memutar dan menariknya. Tutup
jarum disimpan dengan baik.
Ditutup kembali autoclick sampai rapat/ulirnya kencang dan tidak
menimbulkan suara keras akibat longgar. Baru jarum siap digunakan,
dan boleh sambil diatur tingkat kedalamannya sesuai kenyamanan
pasien.
Dilepaskan lancet bekas dari autoclick dan tutup kembali
menggunakan penutupnya agar tidak melukai tubuh. Lancet bersifat
disposible, maka harus dibuang setelah pemakaian.
3. Objek Glass
Tempat meletakkan
sampel
Cara penggunaan :
Diletakkan tetesan darah kapiler yang diambil pada bagian atas objek
glass.
Kapas
Kapas kering
alkohol
Cara penggunaan :
Diaplikasikan kapas beralkohol pada kulit pasien untuk
menghilangkan kotoran yang dapat mengganggu pengamatan letak
vena sekaligus mensterilkan area penusukan agar resiko infeksi bisa
ditekan. Sedangkan kapas kering digunakan setelah proses
pengambilan darah selesai.
5. Masker
Cara penggunaan :
Dipasangkan masker pada wajah untuk menahan cipratan yang keluar
sewaktu petugas kesehatan berbicara, batuk, bersin, dan juga mencegah
cipratan darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi masuk ke dalam
hidung atau mulut petugas kesehatan.
6. Sarung tangan
Cara penggunaan :
Dipasangkan sarung tangan pada tangan petugas kesehatan untuk
melindungi tangan petugas.
7. Spuit
Torax
Needle
Skala volume
Penghubung
Cara penggunaan :
Dibuka bungkus spuit.
Dipastikan jarum terpasang kuat pada tabung.
Dipasang torniquet pada bagian atas siku ( ±3 jari dari siku).
Disterilkan bagian yang ingin ditusuk dengan kapas alkohol 70%.
Dibuka tutup spuit, kemudian lakukan pengetesan pada spuit.
Ditusuk pembuluh darah vena dengan posisi lubang jarum mengarah
ke atas dengan sudut penusukan 30°, setelah darah masuk lepaskan
torniquet.
Ditarik toraxs sampai volume darah yang diinginkan.
Ditarik spuit dari vena dengan meletakkan kapas kering pada daerah
penusukan agar darah tidak banyak keluar.
8. Tourniquet
Cara penggunaan :
Dimasukkan ujung tourniquet ke lubang yang tersedia.
Ditarik hingga kencang sesuai kebutuhan.
Untuk membuka atau melepas, tekan tombolnya.
9. Bantalan tangan
Tempat meletakkan
tangan pasien
Cara penggunaan :
Diletakkan tangan pasien di atas bantalan untuk memudahkan petugas
dalam mengambil darah.
Selang
Torax
Wings
Needle
Cara pengunaan :
Dipasang torniquet (±3 jari dari siku).
Disterilkan daerah yang ingin ditusuk menggunakan kapas beralkohol.
Dibuka bungkusnya, kemudian buka penutup needle.
Dilakukan penusukan pada vena dengan cara ibu jari dan jari telunjuk
menjepit kedua sayapnya.
Dihubungkan pada tabung vakum jika darah sudah terlihat pada
indikator.
Dilepaskan tourniquet.
Ditunggu sambil diputar-putar tabung vakum agar darah tercampur
dengan antikoagulan.
Dilepaskan tabung vakum.
Dilepaskan butterfly draw dan letakkan kapas kering pada daerah
penusukan tadi.
11. Vacutainer
Tabung vakum
Torax
Needle
Cara penggunaan :
Dipasangkan needle ke torax dengan memutarnya ke arah kanan.
Dilepaskan penutup needle.
Ditusuk pada bagian vena dengan posisi lubang needle menghadap ke
atas.
Dipasang tabung vakum dengan tangan kiri kemudian masukkan ke
dalam holder, didorong sehingga jarum tertancap pada bagian atas
tabung, kemudian darah akan mengalir.
Ditunggu sampai darah berhenti mengalir pada tabung vakum.
Dilepaskan tabung vakum dari holder, kemudian lepaskan tusukan dari
tangan pasien.
Skala
westergren
(0-200)
Tempat untuk
Rak westergren
menghisap dan
mengeluarkan darah
Cara penggunaan :
Diambil darah sebanyak 1,6 ml dari vena pasien.
Dicampurkan dengan antikoagulan Natrium sitrat 3,8 % dengan
perbandingan 4 : 1, lalu kocok supaya tercampur.
Dihisap darah tadi ke dalam tabung westergren menggunakan spuit
penghisap sampai skala 0, pastikan tidak terdapat gelembung.
Kemudian, diletakkan tabung tadi pada rak westergren dengan posisi
tegak lurus.
Didiamkan selama 1 jam.
Setelah tepat 1 jam, lalu bacalah hasilnya dalam mm/jam antara
endapan dengan plasma.
Spuit
Selang penghisap
Cara penggunaan :
Selang penghisap yang sudah disatukan dengan spuit, dihubungkan
dengan lubang pipet westergren.
Ditarik torax agar darah pada tabung dapat naik dan mencapai skala 0.
2. Metode wintrobe
a. Pipet wintrobe
Tempat untuk
memasukkan darah
Pegangan
Tombol untuk
memipet
sejumlah cairan
Tombol untuk
Tip melepaskan tip
Cara penggunaan :
Diisi tabung wintrobe dengan darah dengan bantuan clinipet dan blue
tip sampai tepat skala 0.
Diletakkan tabung pada rak dengan posisi tegak lurus pada suhu 18-
25°C.
Dijauhkan dari cahaya matahari dan getaran.
Dibaca skala setelah 1 jam antara endapan dengan plasma
3. Sediplast
Skala sediplast
(0-150)
Cup darah
Cara penggunaan :
Dimasukkan darah dengan antikoagulan ke dalam cup khusus
sediplast, dimasukkan juga pengencer ke dalam cup tadi.
Dihomogenkan darah dan pengencer.
Dimasukkan bagian ujung pipet sediplast ke dalam cup.
Ditunggu sampai darah naik dan mencapai skala 0.
Diletakkan di rak wintrobe dengan posisi tegak secara tegak lurus pada
suhu kamar selama 1 jam.
Dibaca ketinggian plasma.