Anda di halaman 1dari 4

TUGAS HEMATOLOGI

HITUNG JUMLAH EOSINOFIL


METODE DUNGER






OLEH
NAMA : JENTIN Y.N.SERAN
NIM : PO.530333312 1231
TINGKAT : 11 B (DUA)
NAMA DOSEN : MELIANCE BRIA S.SI

POLTEKES KEMENKES KUPANG
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2014

HI TUNG J UMLAH EOSI NOFI L

I. Tujuan :
Menghitung jumlah eosinofil dalam darah

II. Metode :
Visual

III. Prinsip pemeriksaan :
Darah ditambah reagen DUNGER maka sel-sel lain
akan lisis sedangkan eosinofil akan terwarnai
sehingga dapat dihitung.

IV. Prinsip kerja :
Eosinofil dihitung tersendiri dengan larutan pengencer
yang dapat mewarnai eosinofil. Sel-sel leukosit yang
lain serta eritrosit lysis perhitungan didasarkan atas
penipisan dan volume cairan dalam kamar hitung.

V. Dasar Teori :
Eosinofil merupakan salah satu dari seri leukosit yang memiliki granula
dan tergolong dalam granulosit. Granula dalam sel ini mempunyai afinitas yang
tinggi terhadap eosin sehingga pada pewarnaan mengambil zat warna asam eosin
dan berwarna merah orange. Jumlah normal eosinofil berkisar antara 1-3 sel per
100 leukosit. Mempunyai sedikit kemampuan phagositosis. Peranan utama dari
eosinofil masih belum jelas. Hanya dikatakan terjadi peningkatan jumlahnya
apabila tubuh kemasukkan benda-benda asing, baik suatu protein asing ataupun
parasit yaitu disebut keadaan allergi. Selain terdapat disirkulasi juga dapat tinggal
di jaringan-jaringan pada keadaan alergi, misalnya di mukosa usus, jaringan
paru-paru.
Morfologi dan ciri eosinofil :
- Besarnya sel : 10 15 mikron
- Inti :
a. Letaknya dalam sel : Sentral / Eksentrik
b. Bentuk inti : Bersegmen (2 3 lobi)
c. Warna inti : Kebiru-biruan (agak pucat)
d. Kromatin : Kasar
e. Membran inti : ada
f. Butir inti (nucleoli) : Tidak ada

- Sitoplasma :
a. Luasnya / lebarnya : Relatif lebih besar/lebih lebar
b. Warna sitoplasma : Oxyphil / Eosinophil / kemerahan
c. Perinuklear Zone : Tidak ada
d. Granula dalam sitoplasma : Banyak, sama besar , bulat, warna orange
kemerahan kuning-kuning mengkilap (bronze).
e. Granula : Mengandung enzim yang menghambat mediator inflamasi
dan histaminasi.
Hitung eosinofil (absolut) adalah jumlah eosinofil absolut adalah ukuran
jumlah eosinofil di dalam darah berdasarkan pengukuran eosinofil diferensial dan
jumlah total sel darah putih. Jumlah eosinofil absolut meningkat pada reaksi
alergi dan hipersensitivitas dan infeksi parasit. Sel ini juga banyak dijumpai pada
infeksi parasit.

VI. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Pipet thoma leukosit
2) Kamar hitung
3) Petridish
4) Kertas tissue
5) Mikroskop
b. Bahan
1) Darah vena
2) Larutan dunger (5 bagian aseton, 5 bagian eosinofil, 100 bagian
aquadest)

VII. Prosedur

1) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2) Menghomogenkan spesiment
3) Menghisap spesiment dengan pipet thoma leukosit sampai tanda 1
kemudian sisusul larutan pengencer dungren sampai tanda 11
4) Mengocok pipet thoma selama 3-5 menit,buang 1-3 tetesan pertama
5) Teteskan pada kamar hitung lalu letakkan kamar hitung pada petridish
dengan dasar tissue/ kapas basah selama 15 menit.Menghitungnya
pada mikroskop pada perbesaran 40x (pada seluruh kamar hitung)
6) Hitung eosinofil dalam 9 kotak kamar hitung.
Hasil perhitungan = N sel
Volume ruang hitung = 1 x 1 x 0,1 x 9 mm
3
N sel = 0,9 mm
3

cairan

1 mm
3
cairan =


Penipisan darah =10 X
Jadi: 1 mm
3
darah =


Atau jumlah


darah = jumlah penghitungan eosinofil dalam 9
kotak kamar hitung dikalikan


Catatan :
1. Pengenceran degan larutan eosin & aseton tidak melarutkan sel leukosit jenis
lain tapi berdasarkan warna merah eosinofil yang diikat oleh eosinofil
2. Faktor kesalahan tinggi maka disarankan u/ dilakukan secara duplo
3. Faktor kesalahan 30%, jika menggunakan kamar hitung neubauer, 20%
jika mengunakan kamar hitung spear-levy atau fuchs-rosenthal karena volume
kamar hitungnya lebih besar (tingginya 0,2 mm)

VIII. Nilai Normal

Dewasa : 50-350/ mm
3

Anda mungkin juga menyukai