Tutor
Imunologi
Rencana Baca : Rabu, 4 Februari 2015, Pukul 09.00
Tempat : RSP Gedung A Lantai 7
II. TUJUAN
4c 4d
Keterangan :
2. Cara Kerja9
a. Kaset Rapid PSA Test dan sampel pasien ditempatkan pada suhu
ruangan (15oC - 30oC) sebelum digunakan
C. PASCA ANALITIK
1. Interpretasi hasil :
a. Hasil Positif apabila terbentuk warna merah pada garis tes. Warna
yang terbentuk mengindikasikan bahwa kadar Total PSA dalam
sampel pasien ≥ 4 ng/ml (Gambar 5a).9
Kadar Total PSA yang ≥ 4 ng/ml dapat ditemukan pada
penyakit:5,11
1. Prostatitis dengan kisaran kadar Total PSA dalam serum 4 – 10
ng/ml, tetapi harus dikonfirmasi kembali dengan gejala klinis
pasien, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium seperti
Complete Blood Count (CBC) yang disertai leukositosis, dan
ditemukan mikroorganisme pada kultur urin.
2. Benign Prostate Hypertrophy (BPH) dengan kisaran kadar
Total PSA dalam serum 4 – 10 ng/ml. Sering ditemukan pada
laki-laki berusia >50 tahun, dan dikonfirmasi dengan Digital
Rectal Examination (DRE).
3. Kanker prostat dengan kisaran kadar Total PSA dalam serum
>10 ng/ml, diagnosa ditegakkan setelah biopsi.
b. Hasil negatif apabila hanya terbentuk garis merah pada garis
kontrol atau intensitas warna yang terbentuk di garis tes lebih
muda/pudar dibanding warna yang terbentuk di garis kontrol yang
Tutor Imunologi/ Pemeriksaan PSA dengan Metode Imunokromatografi/Februari 2015
7
berfungsi juga sebagai garis rujukan. Hasil negatif
mengindikasikan kadar Total PSA dalam serum pasien <4 ng/ml
(Gambar 5b).9
c. Hasil invalid jika tidak terbentuk warna merah pada garis kontrol
dan garis tes, atau hanya terbentuk warna pada garis tes saja.
Sangat dianjurkan untuk mengganti dengan kit baru (Gambar 5c).9
5a
5c
5b
2. Nilai rujukan :
Nilai normal pada laki-laki usia <40 tahun : < 4 ng/ml1-11
4. Keterbatasan alat:9
a. Tes ini merupakan uji semi-kuantitatif untuk mendeteksi Total
PSA, yaitu hanya dapat mengetahui kadar Total PSA serum pasien
kurang atau lebih dari 4 ng/ml, kadar pasti harus diukur lebih lanjut
secara kuantitatif.
b. Pembacaan hasil bersifat subyektif, karena membandingkan
intensitas warna yang terbentuk dalam garis tes dengan garis
kontrol sebagai rujukan.
1. Chan DW, Booth RA, Diamandis EP. Tumor Markers. In : Tietz Textbook of
Clinical Chemistry and Molecular Diagnostic 4th Edition. Philadelphia:
Saunders Elsevier. 2006.:757-8.
2. Brosman SA. Prostate-Spesific Antigen Testing. Available at:
www.emedicine.medscape.com. Last updated: January 5, 2015. Accessed on
January 9 , 2015
3. Nash AF, Melezinek I. The Role of Prostate-Spesific Antigen measurement in
the detection and management of prostate cancer. Endocrin-Related Cancer
2000;7:37-40
4. Graff VD. Male Reproductive System. In : Human Anatomy Sixth Edition.
New York : McGraw Hill. 2001:699-709.
5. Cockerill KJ. Prostate Disease and PSA Testing. A Mayo Reference Services
Publication. 2001;26:1-4
6. Prostate Cancer Screening. Available at: www.cdc.gov. Last updated :
January 8, 2015. Accessed on January 9, 2015
7. Carroll P, Albertsen PC, Greene K, Babaian RJ, Carter HB, Gann PH, et al.
Prostate-Spesific Antigen Best Practice Statement. United State of America:
American Urological Association Educational and Research. 2009:6-10
8. Miller DC, Ornstein DK, Andriole GL. Screening for Prostate Cancer: An
Overview. In: Advance Therapy in Prostate Disease. London: B.C Decker,Inc.
2000:50-6.
9. Kit Insert Bioquant Rapid PSA Test. Available at: www.bqkits.com. Accessed
on September 10, 2014.
10. Handojo I. Asai Imunokromatografik dalam : Pengantar Immunoasai Dasar.
Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair. 2003:182-5.
11. Barry MJ. Prostate-Spesific Antigen Testing for Early Diagnosis of Prostate
Cancer. Clinical Practice. 2001;344(18):1373-6.