Anda di halaman 1dari 10

Kepada Yth : dr.

Tutor  Imunologi  
Rencana Baca : Rabu, 4 Februari 2015, Pukul 09.00
Tempat : RSP Gedung A Lantai 7

PEMERIKSAAN PROSTATE SPESIFIC ANTIGEN (PSA)


DENGAN METODE IMUNOKROMATOGRAFI
Fitrie Octavia, Asvin Nurulita, Uleng Bahrun
Departemen Ilmu Patologi Klinik FKUNHAS/RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
I. PENDAHULUAN

Prostate Spesific Antigen (PSA) merupakan glikoprotein rantai tunggal


dengan berat molekul ±33 kDa yang mengandung 7% karbohidrat, memiliki 237
residu asam amino dan 4 rantai karbohidrat sebagai N-Linked Oligosaccharide
side chain yang homolog dengan enzim protease (Kallikrein family). Sel epitelial
acini dan duktus kelenjar prostat yang berperan dalam produksi Prostate Spesific
Antigen (PSA).1,2,3
Kelenjar prostat terletak di bawah vesica urinaria dan mengelilingi uretra
bagian proksimal (urethra pars prostatica), terdiri atas jaringan fibromuskuler dan
glandular yang berbentuk seperti chestnut. Ukuran kelenjar prostat ini sebesar
kacang polong pada awal kelahiran, terus membesar hingga mencapai bentuk
seperti chestnut dengan diameter ±4 cm dan tebal ±3 cm pada laki-laki usia 20-an.
Kelenjar prostat pada laki-laki usia 40 tahun ke atas dapat kembali membesar
sehingga dapat menekan uretra dan menghambat aliran urin. Kelenjar prostat
terbagi menjadi lima lobus yaitu dua lobus lateral, lobus medius, lobus anterior,
dan lobus posterior (Gambar 1).4,5

Gambar 1. Anatomi kelenjar prostat


(sumber : www.cdc.gov)
Tutor Imunologi/ Pemeriksaan PSA dengan Metode Imunokromatografi/Februari 2015  1  
 
 
 
Terdapat tiga bentuk utama PSA dalam sirkulasi darah; (1)PSA yang
berikatan dengan protease inhibitor α1-antichymotrypsin (ACT-PSA) dengan
berat molekul 90 kDa merupakan bentuk yang paling banyak; (2)PSA yang
berikatan dengan α2-macroglobulin (AMG-PSA) dengan berat molekul 780 kDa;
(3)Free PSA dengan berat molekul 30 kDa dalam jumlah kecil. Pemeriksaan
imunoassai dapat memeriksa bentuk Total PSA yaitu gabungan antara free PSA
dan ACT-PSA. 1,3
Jumlah PSA paling banyak didapatkan dalam lumen kelenjar prostat dan
seminal vesicle yang konsentrasinya 0.2-5 ng/ml dimana nilai normal ini lebih
tinggi dibandingkan dengan kadar PSA dalam serum pasien. Nilai normal kadar
PSA dalam serum adalah 0.1-4 ng/ml. Prostate Spesific Antigen (PSA) yang
diproduksi oleh sel epitelial prostat ini tidak hanya disekresikan ke dalam cairan
prostat yaitu bagian dari semen yang berfungsi menjaga motilitas sel sperma dan
sifatnya yang alkalis mempertahankan sel sperma tetap hidup dalam vagina yang
bersifat asam, tetapi juga dilepaskan ke dalam sirkulasi darah dalam jumlah kecil.
Terdapat barrier antara lumen dan pembuluh darah kelenjar prostat yaitu
membran basal kelenjar, prostatic stroma, dan capillary endothelial cell, pada
penyakit-penyakit infeksi, inflamasi, dan keganasan pada prostat, barrier tersebut
akan rusak sehingga menyebabkan PSA masuk dalam sirkulasi darah dalam
jumlah banyak. Kelainan yang paling sering terjadi dalam kelenjar prostat adalah
prostatitis, Benign Prostate Hyperplasia (BPH) dan kanker prostat. 2,3,7,8
Pemeriksaan PSA telah digunakan lebih dari dua dekade sebagai marker
yang membantu klinisi dalam skrining awal untuk diagnosis dini penyakit-
penyakit pada kelenjar prostat, serta untuk memantau terapi pada keganasan
prostat. 7
Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk mengukur kadar
PSA dalam tubuh antara lain:
a. Metode imunokromatografi secara semi-kuantitatif

Tutor Imunologi/ Pemeriksaan PSA dengan Metode Imunokromatografi/Februari 2015  2  


 
 
 
b. Metode Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA), Enzyme Linked
Immunofluorescent Assay (ELFA), atau Immunofluorescence Assay
secara kuantitatif.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, terdapat beberapa metode yang
dapat membantu klinisi untuk menilai kelainan pada kelenjar prostat, yaitu:2,7,8
a. PSA Density (PSAD), merupakan cara untuk mengkorelasikan kadar PSA
serum dengan volume prostat. Benson et al memperkenalkan konsep
PSAD ini sejak tahun 1992, yaitu PSAD didapat dengan membagi kadar
Total PSA serum oleh volume prostat yang ditentukan dengan Trans
Rectal Ultrasonography (TRUS). Metode PSAD ini dapat membantu
klinisi untuk membedakan BPH dan kanker prostat pada pasien yang
memiliki kadar Total PSA serum dalam gray zone (4 ng/ml - 10 ng/ml).
Nilai yang direkomendasikan untuk PSAD dengan kadar total PSA serum
4 ng/mL – 10 ng/mL adalah ≤0.15, jika hasil perhitungan PSAD ≤0.15
lebih mengarah ke BPH dan tidak perlu dilakukan biopsi, tetapi jika >0.15
mengarah ke diagnose kanker prostat dan harus dilakukan biopsi untuk
menegakkan diagnosa.
b. PSA Velocity (PSA-V), merupakan cara untuk memonitor laju peningkatan
kadar PSA berdasarkan waktu yang diukur secara longitudinal, dan paling
baik dinilai dalam kurun waktu 2-5 tahun. Hasil pengukuran PSA-V
dilaporkan lebih tinggi diantara laki-laki dengan kanker prostat dibanding
dengan BPH. Nilai PSA-V yang mengarah ke diagnosa kanker prostat
adalah 0.75 ng/ml/tahun, tetapi tetap harus dikonfirmasi dengan biopsi.

II. TUJUAN

Tes ini bertujuan untuk mendeteksi Total Prostate Spesific Antigen


(PSA) dalam serum pasien secara semi-kuantitatif dengan metode
imunokromatografi menggunakan Bioquant Rapid PSA Test (Bio-Quant,Inc.,
San Diego, California, Amerika Serikat).

Tutor Imunologi/ Pemeriksaan PSA dengan Metode Imunokromatografi/Februari 2015  3  


 
 
 
III. METODE
A. PRA ANALITIK9
1. Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus
2. Persiapan Alat
a. Kaset Rapid PSA Test harus disimpan pada suhu 2oC - 30oC, dan
tidak boleh dibekukan
b. Alat ini hanya dapat digunakan untuk sekali pemeriksaan dan tidak
boleh digunakan jika melebihi tanggal kadaluarsa pada alat.
3. Persiapan Sampel
a. Sampel yang digunakan adalah serum
b. Sampel yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan pada
suhu 2oC - 8oC selama tujuh hari, jika lebih disimpan pada suhu
–(20)oC.
c. Sampel yang beku harus dicairkan dan berada dalam suhu
ruang terlebih dahulu sebelum diperiksa.
4. Alat dan Bahan9
a. Alat :
1. Kaset Rapid PSA Test Cassete

Gambar 3. Kaset Rapid PSA Test.


(sumber : Kit Insert Bioquant Rapid PSA Test)

2. Pipet tetes dan tip warna kuning


3. Jam atau timer
b. Bahan :
Sampel berupa serum

Tutor Imunologi/ Pemeriksaan PSA dengan Metode Imunokromatografi/Februari 2015  4  


 
 
 
B. ANALITIK
1. Prinsip Tes
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi Total PSA dalam
serum pasien yang menggunakan metode imunokromatografi dengan
sandwich immunoassay pada membran nitrocellulose. Kaset rapid test
PSA terdiri sumur sampel, bantalan conjugate yang mengandung
mouse monoclonal anti-PSA berlabel colloidal gold, garis tes
mengandung mouse monoclonal anti-PSA antibody, dan garis kontrol
yang mengandung goat anti-mouse IgG antibody (Gambar 4b).9
Sampel yang diperiksa diteteskan ke dalam sumur sampel,
mengalir menuju bantalan konjugat PSA dalam sampel pasien akan
membentuk kompleks ikatan antara antigen PSA pada sampel dengan
mouse monoclonal anti-PSA antibody berlabel colloidal gold yang
tertanam di bantalan konjugat (Gambar 4c). Kompleks ini akan
mengalir melewati membran nitrocellulose karena daya aliran kapiler
ke garis tes untuk berikatan dengan mouse monoclonal anti-PSA
antibody yang tertanam di garis tes tersebut dan membentuk ikatan
sandwich antigen-antibodi. Ikatan tersebut akan memberi warna merah
pada garis tes (Gambar 4d). Selanjutnya, conjugate (mouse
monoclonal anti-PSA antibody berlabel colloidal gold) yang tidak
berikatan akan bergerak sepanjang membran menuju garis kontrol dan
berikatan dengan goat-anti mouse IgG antibody yang tertanam di garis
control. Ikatan tersebut akan membentuk warna merah di garis kontrol,
yang menunjukkan bahwa hasil tes tersebut valid dan prosedur
pemeriksaan yang dilakukan sudah benar. 9,10

Tutor Imunologi/ Pemeriksaan PSA dengan Metode Imunokromatografi/Februari 2015  5  


 
 
 
4a 4b

4c 4d

Gambar 4. Prinsip lateral flow sandwich immunoassay metode imunokromatografi pada


rapid test PSA

Keterangan :

: Antigen PSA dalam serum pasien

: Mouse monoclonal anti-PSA antibody berlabel colloidal


gold

: Mouse monoclonal anti-PSA antibody


Y : Goat anti-mouse IgG antibody
4a : Bagian-bagian kaset Rapid PSA Test
4b : Bagian-bagian kaset Rapid PSA Test dan yang tertanam
di dalamnya
4c : Ikatan Prostate-Spesific Antigen di bantalan konjugat
4d : Ikatan Prostate-Spesific Antigen di garis tes dan di garis
kontrol

2. Cara Kerja9
a. Kaset Rapid PSA Test dan sampel pasien ditempatkan pada suhu
ruangan (15oC - 30oC) sebelum digunakan

Tutor Imunologi/ Pemeriksaan PSA dengan Metode Imunokromatografi/Februari 2015  6  


 
 
 
b. Kaset Rapid PSA Test dikeluarkan dari pembungkus yang tersegel
c. Kaset Rapid PSA Test diberi label identitas pasien dan diletakkan
diatas permukaan yang rata
d. Sampel yang akan diperiksa diambil sebanyak 150 µl
menggunakan pipet tetes, lalu diteteskan ke dalam sumur sampel
e. Kaset Rapid PSA Test didiamkan dan hasil pemeriksaan dibaca
setelah 8 menit.

C. PASCA ANALITIK
1. Interpretasi hasil :
a. Hasil Positif apabila terbentuk warna merah pada garis tes. Warna
yang terbentuk mengindikasikan bahwa kadar Total PSA dalam
sampel pasien ≥ 4 ng/ml (Gambar 5a).9
Kadar Total PSA yang ≥ 4 ng/ml dapat ditemukan pada
penyakit:5,11
1. Prostatitis dengan kisaran kadar Total PSA dalam serum 4 – 10
ng/ml, tetapi harus dikonfirmasi kembali dengan gejala klinis
pasien, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium seperti
Complete Blood Count (CBC) yang disertai leukositosis, dan
ditemukan mikroorganisme pada kultur urin.
2. Benign Prostate Hypertrophy (BPH) dengan kisaran kadar
Total PSA dalam serum 4 – 10 ng/ml. Sering ditemukan pada
laki-laki berusia >50 tahun, dan dikonfirmasi dengan Digital
Rectal Examination (DRE).
3. Kanker prostat dengan kisaran kadar Total PSA dalam serum
>10 ng/ml, diagnosa ditegakkan setelah biopsi.
b. Hasil negatif apabila hanya terbentuk garis merah pada garis
kontrol atau intensitas warna yang terbentuk di garis tes lebih
muda/pudar dibanding warna yang terbentuk di garis kontrol yang
Tutor Imunologi/ Pemeriksaan PSA dengan Metode Imunokromatografi/Februari 2015  7  
 
 
 
berfungsi juga sebagai garis rujukan. Hasil negatif
mengindikasikan kadar Total PSA dalam serum pasien <4 ng/ml
(Gambar 5b).9
c. Hasil invalid jika tidak terbentuk warna merah pada garis kontrol
dan garis tes, atau hanya terbentuk warna pada garis tes saja.
Sangat dianjurkan untuk mengganti dengan kit baru (Gambar 5c).9

5a

5c
  5b

Gambar 5. Pembacaan hasil rapid test PSA.


(sumber : Kit Insert Bioquant Rapid PSA Test)
Keterangan : 5a. : Hasil Tes Positif
5b. : Hasil Tes Negatif
5c. : Hasil Tes Invalid

2. Nilai rujukan :
Nilai normal pada laki-laki usia <40 tahun : < 4 ng/ml1-11

3. Sensitivitas dan spesifitas alat :


Sebanyak 100 sampel klinis yang mengandung Total PSA dengan
kadar 0.1 ng/ml – 2012 ng/ml diuji. Berdasarkan studi klinis ini
didapatkan sensitivitas 98.3% dan spesifisitas 100%.9

Tutor Imunologi/ Pemeriksaan PSA dengan Metode Imunokromatografi/Februari 2015  8  


 
 
 
Tabel 2. Penilaian validitas alat9
PSA Jumlah Jumlah Jumlah Spesifisitas Sensitivitas
(ng/ml) Sampel Hasil Hasil (%) (%)
positif negatif
0.1-3.9 40 0 40 100
4.0-4.9 11 10 1 90.9
≥5 49 49 0 100
Total 100 100 98.3

4. Keterbatasan alat:9
a. Tes ini merupakan uji semi-kuantitatif untuk mendeteksi Total
PSA, yaitu hanya dapat mengetahui kadar Total PSA serum pasien
kurang atau lebih dari 4 ng/ml, kadar pasti harus diukur lebih lanjut
secara kuantitatif.
b. Pembacaan hasil bersifat subyektif, karena membandingkan
intensitas warna yang terbentuk dalam garis tes dengan garis
kontrol sebagai rujukan.

Tutor Imunologi/ Pemeriksaan PSA dengan Metode Imunokromatografi/Februari 2015  9  


 
 
 
DAFTAR PUSTAKA

1. Chan DW, Booth RA, Diamandis EP. Tumor Markers. In : Tietz Textbook of
Clinical Chemistry and Molecular Diagnostic 4th Edition. Philadelphia:
Saunders Elsevier. 2006.:757-8.
2. Brosman SA. Prostate-Spesific Antigen Testing. Available at:
www.emedicine.medscape.com. Last updated: January 5, 2015. Accessed on
January 9 , 2015
3. Nash AF, Melezinek I. The Role of Prostate-Spesific Antigen measurement in
the detection and management of prostate cancer. Endocrin-Related Cancer
2000;7:37-40
4. Graff VD. Male Reproductive System. In : Human Anatomy Sixth Edition.
New York : McGraw Hill. 2001:699-709.
5. Cockerill KJ. Prostate Disease and PSA Testing. A Mayo Reference Services
Publication. 2001;26:1-4
6. Prostate Cancer Screening. Available at: www.cdc.gov. Last updated :
January 8, 2015. Accessed on January 9, 2015
7. Carroll P, Albertsen PC, Greene K, Babaian RJ, Carter HB, Gann PH, et al.
Prostate-Spesific Antigen Best Practice Statement. United State of America:
American Urological Association Educational and Research. 2009:6-10
8. Miller DC, Ornstein DK, Andriole GL. Screening for Prostate Cancer: An
Overview. In: Advance Therapy in Prostate Disease. London: B.C Decker,Inc.
2000:50-6.
9. Kit Insert Bioquant Rapid PSA Test. Available at: www.bqkits.com. Accessed
on September 10, 2014.
10. Handojo I. Asai Imunokromatografik dalam : Pengantar Immunoasai Dasar.
Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair. 2003:182-5.
11. Barry MJ. Prostate-Spesific Antigen Testing for Early Diagnosis of Prostate
Cancer. Clinical Practice. 2001;344(18):1373-6.

Tutor Imunologi/ Pemeriksaan PSA dengan Metode Imunokromatografi/Februari 2015  10  


 
 
 

Anda mungkin juga menyukai