Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM INFEKSI MENULAR LEWAT TRANSFUSI DARAH II

PEMRIKSAAN HIV METODE ELISA

DISUSUN OLEH :

FATHIMAH MAULIDYA ROBITHOH

201206011

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI BANK DARAH (D-3)

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

TAHUN 2021
Praktikum :5
Tanggal Praktikum : 1 Desember 2021
Nama : Fathimah Maulidya Robithoh
Dosen Pembimbing : Ika Herawati, A.Md.Kes

A. DASAR TEORI

Gold Standar pada pemeriksaan skrining adalah Enzyme Linked


Immunosorbent Assay (ELISA). Uji laboratorium serologi HIV yang dianjurkan adalah
ELISA karena memiliki sensivitas dan spesifitas yang tinggi. Penggunaan metode
ELISA lebih akurat untuk hasil pemeriksaannya dari pada penggunaan metode rapid
test. (Nasution, et al. 2018).
Pemeriksaan yang lebih mudah dilaksanakan adalah pemeriksaan terhadap
antibodi HIV. Sebagai skrining biasanya digunakan metode ELISA (enzyme-linked
immunosorbent assay), aglutinasi, atau dot-blot immunobinding assay. Metode yang
biasanya digunakan di Indonesia adalah dengan ELISA (Djoerban & Djauzi, 2009).
Enzym linked immunosorbent assay (ELISA) akan memperlihatkan warna yang
lebih jelas ketika bereaksi dengan antibodi dalam serum dengan jumlah virus yang
lebih besar. Sensitivitas pemeriksaan dengan metode ELISA tergolong tinggi.
Sensitivitas sendiri adalah tingkat akurasi kemampuan tes untuk menetukan hasil positif
benar. Jika sensivitas tinggi maka kemungkinan negatif palsu juga akan menurun (Dewi,
et al. 2021).

B. TUJUAN

Dapat memahami prosedur dan cara pemeriksaan HIV menggunakan metode ELISA
dengan tepat

C. ALAT DAN BAHAN

1. Rak Tabung 5. Yellow tip


2. Tabung reaksi 6. Parafilm
3. Mikropipet 7. Spidol
4. Blue tip 8. Tempat limbah
9. Timer 13. ELISA READER
10. Microplate incubator 14. BioRad Genscreen Ultra HIV
11. Sampel Serum Ag-Ab
12. Washing ELISA

D. PROSEDUR KERJA

A. Validasi Reagensia
1. Validasi eksternal
Kelengkapan Jumlah Kualitas
N Nama Expired No
Tanggal Kit Reagensia Reagensia
o Reagensia Date LOT
YA TIDAK CUKUP TIDAK BAIK TIDAK
Genscreen
2022/02/ √ √
1. 1/12/21 Ultra HIV Ag- 0K0795 √
27
Ab
Chromogen
1/12/21 2022/03/ √ √ √
2 TMB Solution 0J0754
31
11x
1/12/21 Substrate 2022/02/ √ √ √
3 0H0586
Buffer 27
1/12/21 HIV Ag Positif 2022/03/ √ √ √
4 0J0504
Control 17
1/12/21 Negative 2022/03/ √ √ √
5 0J0504
Control 14
1/12/21 2022/03/ √ √ √
6 Microplate 0H0504
01
1/12/21 HIV Ab Positif 2022/03/ √ √ √
7 0J0504
Control 17
1/12/21 Washing 2022/09/ √ √ √
8 0J0307
Solution 20x 04
1/12/21 Conjugate 2 2022/03/ √ √ √
9 0J0504
Diluent (R7b) 17
1/12/21 Conjugate 2 2022/03/ √ √ √
10 0J0504
(R7a) 10
2. Validasi Internal
a. Masing-masing OD NC (R3) harus < 0,170
Bila ada yang menyimpang eliminasi nilai tersebut
b. Hitung Negative Control Rata-rata (NCx)
𝑂𝐷 𝐶1+𝑂𝐷 𝐷1+𝑂𝐷 𝐸1
NCx = 3
c. NCx harus < 0,150
d. Positif Control HIV Ab harus > 0,9
e. Positif Control HIV Ag harus > 0,9
f. COV = NCx + 0,200
𝑂𝐷
g. Ratio = 𝐶𝑂𝑉

B. Persiapan Reagensia
1. Biarkan reagensia pada suhu kamar
2. Membuat larutan pencuci dengan cara mengencerkan 20x Washing Solution
(R2) dengan perbandingan 1:19 dengan menggunakan aquadest.Larutan ini
dapat digunakan untuk 4 parameter
3. Membuat larutan conjugate dengan mencampur R7b kedalam R7a
4. Membuat larutan substrate 11x (Enzyme Development Solution) dengan
mengencerkan chromogen (R9) dengan perbandingan 1:10 dengan substrate
buffer (R8).Mengencerkan 1 ml chromogen (R9) dengan 10 ml substrate
buffer (R8).Larutan ini cukup untuk 12 strip dan stabil selama 6 jam bila di
simpan di tempat gelap.Larutan ini dapat digunakan untuk 4 parameter

C. Cara Kerja
1. Menyiapkan mikroelisa strip (R1) sesuai dengan jumlah pemeriksaan
2. Pipet 25 µl conjugate (R6) pada seluruh sumur
3. Pipet :
a. 75 µl positif kontrol HIV Ag pada sumur A1
b. 75 µl positif kontrol HIV Ab pada sumur A2
c. 75 µl negative kontrol pada sumur C1,D1,E1
d. 75 µl sampel pada sumur F1,G1,H1,dst
4. Menutup strip dengan strip sealer
5. Inkubasi pada suhu 37°C selama 60 menit
6. Buka strip plate,cuci dengan Washing Solution (R2) dimasing-masing sumur
3x500 µl dengan waktu perendaman 30 detik
7. Mengisi masing-masing sumur dengan 100 µl larutan conjugate 2 (R7a & R7b)
8. Tutup dengan strip plate
9. Inkubasi pada suhu kamar (18-30°C) selama 30 menit
10. Buka strip plate,cuci dengan Washing Solution (R2) dimasing-masing sumur
5x500 µl dengan waktu perendaman 30 detik
11. Isi masing-masing sumur dengan 80 µl substrate solution (R8+R9)
12. Inkubasi pada (18-30°C) selama 30 menit pada ruang gelap
13. Stop reaksi dengan menambahkan 100 µl stoping solution,biarkan selama 4 menit
14. Baca hasil dalam waktu 2-30menit setelah penambahan stoping solution,pada
panjang gelombang 450/620-700 nm.Hindarkan dari cahaya sebelum dibaca
15. Melakukan pencatatan,pelaporan dan dokumentasi hasil pemeriksaan

E. INTERPRETASI HASIL

1. Bila ratio sampel < 0,9 : Non Reaktif


2. Bila ratio sampel 0,9-0,99 : Grey Zone
3. Bila ratio sampel ≥ 1 : Reaktif
F. HASIL DAN PEMBAHASAN

Asal Nomor Gol. Dar


Tgl Pem. No. OD COV RASIO HASIL
Sampel Sampel

Date of Sample Blood Type


No Origin OD COV Rasio Result
Testing Number
1/12/21 0,0297
1 Lab IMLTD F8395584 O+ 0,0061 0,2052 NR
1/12/21 Lab IMLTD F8395502 O+ 0,2052 0,0521 NR
2 0,0107
1/12/21 Lab IMLTD G8395507 O+ 0,2052 0,0901 NR
3 0,0185
1/12/21 Lab IMLTD F8395515 O+ 0,2052 0,0735 NR
4 0,0151
1/12/21 Lab IMLTD G8395515 O+ 0,2052 0,0058 NR
5 0,0012
1/12/21 Lab IMLTD F8395500 O+ 0,2052 0,0087 NR
6 0,0018
1/12/21 Lab IMLTD G8395483 O+ 0,2052 0,0233 NR
7 0,0048
1/12/21 Lab IMLTD F8395491 O+ 0,2052 1,3737 R
8 0,2819
1/12/21 Lab IMLTD G83954999 O+ 0,2052 0,0194 NR
9 0,004
1/12/21 Lab IMLTD F8395499 O+ 0,2052 0,0302 NR
10 0,0062
1/12/21 Lab IMLTD G8395511 0,2052 0,0399 NR
11 A+ 0,0082
Cara perhitungan :

PC1 Ag : 1,9444 (Valid)


PC1 Ab : 1,9539 (Valid)
NC1 : 0,0008 (Valid)
NC2 : 0,0062 (Valid)
NC3 : 0,0086 (Valid)

𝑂𝐷 𝐶1+𝑂𝐷 𝐷1+𝑂𝐷 𝐸1 0,0008+0,0062+0,0086


NCx = = = 0,0052 (Valid)
3 3

COV = NCx + 0,200 = 0,0052 + 0,200 = 0,2052

Ratio :
0,0061
(S.1) F1 : 0,2052 = 0,0297
0,0048
(Non Reaktif) (S.7) D2 : 0,2052 = 0,0233
(Non Reaktif)
0,0107
(S.2) G1 : 0,2052 = 0,0521
0,2819
(Non Reaktif) (S.8) E2 : 0,2052 = 1,37373
(Reaktif)
0,0185
(S.3) H1 : 0,2052 = 0,0901
0,004
(Non Reaktif) (S.9) F2 : = 0,0194
0,2052
(Non Reaktif)
0,0151
(S.4) A2 : 0,2052 = 0,0735
0,0062
(Non Reaktif) (S.10) G2 : 0,2052 = 0,0302
(Non Reaktif)
0,0012
(S.5) B2 : 0,2052 = 0,0058
0,0082
(Non Reaktif) (S.11) H2 : 0,2052 = 0,0399
(Non Reaktif)
0,0018
(S.6) C2 : 0,2052 = 0,0087
(Non Reaktif)
G. KESIMPULAN

Pada pemeriksaan yang sudah dilakukan,didapatkan hasil NON REAKTIF pada Sampel
1,2,3,4,5,6,7,9,10,11 karena ratio < 0,9 dan juga terdapat juga hasil REAKTIF pada
sampel 8 karena ratio ≥ 1. Hasil yang reaktif harus dilakukan pemeriksaan duplo terhadap
sampel darah donor tersebut.

Yogyakarta, 1 Desember 2021

Dosen Pembimbing, Praktikan,

(Ika Herawati, A.Md.Kes) (Fathimah Maulidya Robithoh)


REFRENSI

Dewi, T. I. A. S., Wande, I. N., & Oka, T. G. 2021. PERBANDINGAN HASIL ANTARA
METODE PEMERIKSAAN ELISA DAN RAPID TEST UNTUK SKRINING
HIV/AIDS.

Supadmi Sri Romana, Francisca.,Purnamaningsih, Nur'aini.(2019).BAHAN AJAR


TEKNOLOGI BANK DARAH(TBD) INFEKSI MENULAR LEWAT TRANSFUSI
DARAH(IMLTD).

Rajagukguk, M., Loesnihari, R., Amelia, S., Nasution, T. A., & Sanuddin, O. (2018).
Karakteristik Pendonor Darah dengan HIV Reaktif Positif Melalui Rapid Test HIV Tiga
Metode. Global Medical and Health Communication, 6(1), 34-41.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai