Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

MASA TROMBIN (THROMBINE TIME)

A. Hari,Tanggal :Selasa,2 November 2021


B. Tujuan : Mahasiswa mampu menginterpretasikan
hasil pemeriksaan pemeriksaan Thrombine
Time (TT)
C. Metode : Fotooptik atau Elektromekanik
D. Prinsip :
Tes penyaringan sederhana terhadap perubahan fibrinogen menjadi
fibrin. Sebuah thrombin dengan potensi yang rendah ditambahkan pada
plasma yang tidak cair akan membentuk bekuan fibrin pada beberapa saat.
E. Dasar Teori
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan hipofibrinogenemia
yang parah, disfibrinogenemia dan adanya heparin seperti antikoagulan,
berguna untuk pemantauan Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
dan fibrinolysis,pemantauan terapi fibrinolitik. Pemeriksaan waktu
trombin dapat digunakan untuk pemantauan terapi dengan heparin.
F. Alat dan Bahan
1. Alat h. Sentrifugase
a. Jarum 2. Bahan
b. Tourniquet a. Alcohol swab 70%
c. Tabung vakum (tutup b. Plester
biru) c. Sampel (plasma sitrat)
d. Spektrofotometer d. Reagen TT (bovin) :
e. Kuvet lyophilisate 0,1 ml
f. Mikropipet dilarutkan dengan 1,0
g. Tip ml aquades)
G. Cara Kerja
1. Diinkubasi ragen TT pada suhu 37oC selama 10 menit
2. Dipipet sample (plasma sitrat) sebanyak 20µL ke dalam kuvet uji dan
diinkubasi pada suhu 37oC selama 3 menit
3. Ditambahkan reagen TT sebanyak 50µL
4. Dicatat waktu pembekuan dalam detik
H. Nilai Rujukan
Normal : 5-20 detik
I. Hasil Pengamatan
1. Identitas pasien
a. Nama : Hanifah
b. Umur : 20 tahun
2. Hasil pemeriksaan
a. Pemeriksaan Kontrol TT

Kontrol TT = 9,7 detik

b. Pemeriksaan sampel

TT = 9,1 detik
J. Pembahasan
Thrombine Time (TT) merupakan. Terdapat berbagai faktor yang
dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan TT, yaitu :.
Dari hasil PT yang diperoleh sebesar 9,1 detik,jika dibandingkan
dengan nilai normal PT sebesar 5-20 detik dapat dikatakan bahwa sampel
plasma milik pasien bernama Hanifah yang diperiksa memiliki nilai TT
yang normal.
K. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pemeriksaan TT
dengan menggunakan metode foto optik atau elektromekanik pada pasien
Hanifah dapat disimpulkan mempunyai hasil pemeriksaan TT yang normal
(9,1 detik).
Yogyakarta, 2 November 2021
Pembimbing Praktikan

(……………………………..) Jihan Roudhotul F.


NIM. P07134219012
LAPORAN PRAKTIKUM
KADAR FIBRINOGEN (FIB)

A. Hari,Tanggal :Selasa,2 November 2021


B. Tujuan : Mahasiswa mampu menginterpretasikan
hasil pemeriksaan pemeriksaan Kadar
Fibrinogen (FIB)
C. Metode : Fotooptik atau Elektromekanik
D. Prinsip :
Ketika thrombin ditambahkan pada sampel plasma citrat,
fibrinogen secara enzimatis akan diubah menjadi fibrin. Fibrinogen
membentuk jaringan fibrin. Faktor XIII yang diaktivasi oleh thrombin
mengkatalisa perubahan cross link stabil untuk menghasilkan gumpalan
yang dapat dilihat. Waktu yang berjalan dari saat penambahan thrombin
sampai  pembentukan gumpalan adalah proporsional dengan konsentrasi
fibrinogen.
E. Dasar Teori
Fibrinogen adalah glikoprotein dengan berat molekul mencapai
340.000 dalton. Fibrinogen disintesis di hati (1,9-5 gram/hari) oleh
megakariosit. Di dalam plasma kadarnya sekitar 200-400 mg/dL. Waktu
paruh fibrinogen sekitar 3-5 hari. Fibrinogen tersusun atas 6 rantai, yaitu :
2 rantai Aα, 2 rantai Bβ dan 2 rantai γ. Trombin (FIIa) memecah molekul
fibrinogen menjadi 2 fibrinopeptide A (FPA) dari rantai Aα dan 2
fibrinopeptide B (FPB) dari rantai Bβ fibrin monomer yang dihasilkan dari
reaksi ini kemudian berlekatan membentuk  fibrin, yang selanjutnya
distabilkan oleh factor XIIIa. Tahap pertama stabilisasi terdiri atas ikatan
dua rantai γ dari dua fibrin monomer. Ikatan ini adalah asal dari D-Dimer,
produk  degradasi fibrin spesifik. Fibrinogen dapat didegradasi oleh
plasmin.
Pengukuran kadar fibrinogen dapat dilakukan secara manual
(visual), foto optik atau elektro mekanik. Pemeriksaan fibrinogen berguna
untuk mengetahui adanya kelainan  pembekuan darah, mengetahui adanya
resiko terjadinya pembekuan darah (peningkatan resiko terjadinya
Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan Stoke) dan mengetahui adanya
gangguan fungsi hati. Pemeriksaan ini menilai terbentuknya bekuan bila
ke dalam plasma yang diencerkan ditambahkan thrombin. Waktu
pembekuan dari plasma terdilusi berbanding terbalik dengan kadar
fibrinogen. Bahan pemeriksaan yang digunakan adalah darah vena dengan
antikoagulan trisodium sitrat 3,2 % (0,109 M) dengan perbandingan 1:9.
Gunakan tabung plastik atau gelas yang dilapisi silikon. Sampel
dipusingkan selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Plasma
dipisahkan dalam tabung plastik tahan 8 jam pada suhu 20 ± 5oC.
F. Alat dan Bahan
1. Alat g. Tip
a. Jarum h. Sentrifugase
b. Tourniquet 2. Bahan
c. Tabung vakum (tutup a. Alcohol swab 70%
biru) b. Plester
d. Spektrofotometer c. Sampel (plasma sitrat)
e. Kuvet d. Reagen FIB
f. Mikropipet e. Buffer
G. Cara Kerja
1. Sampel darah pada tabung vacuum bertutup biru disentrifugase selama
10 menit dengan kecepatan 3000 rpm.
2. Dibuat pengenceran plasma sitrat (1 bagian plasma sitrat + 9 bagian
buffer)
3. Diinkubasi ragen FIB pada suhu 37oC selama 10 menit
4. Dipipet sample (plasma sitrat) sebanyak 50µL ke dalam kuvet uji dan
diinkubasi pada suhu 37oC selama 3 menit
5. Ditambahkan reagen FIB sebanyak 25µL
6. Dicatat waktu pembekuan dalam detik
H. Nilai Rujukan
Normal : 180-450 mg/dL
I. Hasil Pengamatan
1. Identitas pasien
a. Nama : Hanifah
b. Umur : 20 tahun
2. Hasil pemeriksaan
a. Pemeriksaan Kontrol TT

Kontrol FIB = 21,4 detik

b. Pemeriksaan sampel

FIB = 9,8 detik

waktu kontrol
Kadar FIB ¿ x kadar kontrol(269 mg/dL)
waktu sampel
21,4
= x 269 mg /dL
9,8
= 587,4 mg/dL
J. Pembahasan
Pemeriksaan Kadar Fibrinogen (FIB) ini menilai terbentuknya
bekuan bila ke dalam plasma yang diencerkan ditambahkan thrombin.
Waktu pembekuan dari plasma terdilusi berbanding terbalik dengan kadar
fibrinogen. Pemeriksaan fibrinogen berguna untuk mengetahui adanya
kelainan  pembekuan darah, mengetahui adanya resiko terjadinya
pembekuan darah dan mengetahui adanya gangguan fungsi hati.
Perhitungan kadar fibrinogen dilakukan denagn rumus, sebagai
berikut:
waktu kontrol
Kadar FIB ¿ x kadar kontrol(269 mg/dL)
waktu sampel
sehingga, didapatkan hasil 587,4 mg/dL.
Dari hasil FIB yang diperoleh sebesar 587,4 mg/dL,jika
dibandingkan dengan nilai normal FIB sebesar 180-450 mg/dL dapat
dikatakan bahwa sampel plasma milik pasien bernama Hanifah yang
diperiksa memiliki nilai FIB yang tinggi (tidak normal).
K. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pemeriksaan FIB
dengan menggunakan metode foto optik atau elektromekanik pada pasien
Hanifah dapat disimpulkan mempunyai hasil pemeriksaan FIB yang tidak
normal (180-450 mg/dL).
Yogyakarta, 2 November 2021
Pembimbing Praktikan

(……………………………..) Jihan Roudhotul F.


NIM. P07134219012

Anda mungkin juga menyukai