Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK II

PEMERIKSAAN ELEKTROLIT TUBUH


Sekar Arum Prabaningtyas/ P07134219035/ STr. TLM

A. Hari, tanggal : Senin, 1 November 2021


B. Judul : Pemeriksaan Magnesium dan Natrium
C. Tujuan : Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan Magnesium
dan Natrium serta dapat mengetahui berapa kadarnya
D. Metode : Fotometri
E. Dasar Teori :
Secara umum elektrolit dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu kation dan anion.
Jika elektrolit mempunyai muatan positif (+) maka elektrolit tersebut disebut sebagai kation
sedangkan jika elektrolit tersebut mempunyai muatan negatif (-) maka elektrolit tersebut
disebut sebagai anion. Contoh dari kation adalah natrium (Na ) dan nalium (K ) & contoh
dari anion adalah klorida (Cl ) dan bikarbonat (HCO ). Elektrolit- elektrolit yang terdapat
dalam jumlah besar di dalam tubuh antara lain adalah natrium (Na ), kalium (K ) kalsium
(Ca ), magnesium (Mg ), klorida (Cl ), bikarbonat (HCO ), fosfat (HPO ) dan sulfat (SO).
Di dalam tubuh manusia, kesetimbangan antara air (HO) elektrolit diatur secara ketat
agar sel-sel dan organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Pada tubuh manusia, elektrolit-
elektrolit ini akan memiliki fungsi antara lain dalam menjaga tekanan osmotik tubuh,
mengatur pendistribusian cairan ke dalam kompartemen badan air (body’s fluid
compartement), menjaga pH tubuh dan juga akan terlibat dalam setiap reaksi oksidasi dan
reduksi serta ikut berperan dalam setiap proses metabolisme.
Magnesium merupakan kation tubuh keempat terbanyak. Sekitar 50-60% terletak di
tulang dan 1% di CES, sisa magnesium ada dalam sel (CIS), jadi merupakan kation
intraseluler terbanyak kedua setelah kalium. Secara khusus magnesium mengaktivasi enzim
yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat dan protein. Mencetuskan pompa natrium-
kalium, sehingga mempengaruhi kadar kalium intrasel. Magnesium penting dalam transmisi
dalam sistem saraf pusat (SSP) dan fungsi miokard.
Magnesium merupakan elektrolit ion + (kation), berada pada cairan ekstra seluler dan
sel menempati urutan terbanyak kedua, dieksresi melalui ginjal dan feses, nerpengaruh pada
peningkatan K, Ca dan protein yang berperan untukn aktivasi neuromuskular dan enzim pada
metabolisme hidrat arang dan protein.
Penurunan kadar Mg biasanya diikuti juga oleh penurunan ion lain. Penurunan
magnesium terdapat apada malnutrisi protein, malabsorbsi, sirosis hati, alkoholime,
hipoparatiroid,, hipoaldosteron, hipokalemia, diare kronis, reseksi usus, dehidrasi dan karena
penggunaan abat diuretik, kalsium glukomnas, ampoterisin B, neomicin, dan insulin.
Peningkatan magnesium dalam darah terdapat pada penderita dehidrasi berat, gangguan
ginjal, leukemia limpasitik dan mielosistik, DM awal, obat antasid terutama Mg dan
Laksansia Mg. Makanan sumber Mg : ikan laut, daging, sayuran hijau, buji- bijian dan
kacang-kacangan.
Natrium adalah salah satu mineral yang banyak terdapat pada cairan
elektrolitekstraseluler (di luar sel), mempunyai efek menahan air, berfungsi untuk
mempertahankan cairan dalam tubuh, mengaktifkan enzim, sebagai konduksi impuls saraf.
Penurunan Na terjadi pada diare, muntah, cedera jaringan, bilas lambung, dietrendah
garam, gagal ginjal, luka bakar, penggunaan obat diuretik (obat untuk darahtinggi yang
fungsinya mengeluarkan air dalam tubuh). Peningkatan Na terjadi pada pasien diare,
gangguan jantung krohis, dehidrasi, asupan Na dari makanantinggi,gagal hepatik (kegagalan
fungsi hati), dan penggunaan obat antibiotika, obat batuk, obat golongan laksansia (obat
pencahar). Sumber garam Na yaitu: garamdapur, produk awetan (cornedbeef, ikan kaleng,
terasi, dan Iain-Iain.), keju,/.buahceri, saus tomat, acar, dan Iain-Iain.
F. Prinsip :
1. Pemeriksaan Magnesium
Pemeriksaan magnesium dengan metode fotometri menggunakan xylidyl blue
memiliki prinsip bahwa ion Magnesium (Mg+) yang bereaksi dengan xylidyl blue
akan menghasilkan warna ungu kompleks dalam suasana alkali. Agar dapat
dipertahankan dalam suasana alkali,maka ditambahkan ethanolamine pada reagen
yang bertindak sebagai pH regulator,dengan penambahan GEDTA
(Glycoletherdiaminetetraacetic acid) dimana bertindak sebagai chelating agent
terhadap ion kalsium,akan memberikan reaksi yang spesifik dan mengurangi
interferensi dari kalsium. Intensitas warna ungu sebanding dengan konsentrasi
magnesium (Burtis et al., 2008).
2. Pemeriksaan Natrium
Sodium atau natruium akan direaksikan dengan magnesium uranil asetat berlebih,
Kemudian kelebihan magnesium uranil asetat tersebut akan bereaksi dengan asam
tioglikolat membentuk senyawa kompleks berwarna kuning kecoklatan.
G. Alat dan Bahan :
1. Alat
- Kuvet
- Fotometer
- Mikropipet 10μL, 20μL, 1000μL
- Tip
2. Bahan
- Sampel serum
- Blanko aquades
- Pemeriksaan magnesium:
• Reagensia (Ethanolamine pH 11,0, GEDTA dan Xylidyl blue)
• Standar 2 mg/dL
- Pemeriksaan natrium:
• PREC (persipitan) : Uranil asetat dan Magnesium asetat
• RGT (reagen warna) : Ammonium tioglikorat
• Standar 150 mmol/L
H. Cara Kerja :
1. Pemeriksaan Magnesium
Blanko (μL) Standar (μL) Sampel (μL)
Serum - - 10
Standar - 10 -
Air 10 - -
Reagen 1000 1000 1000
Bahan-bahan tersebut dimasukkan kedalam kuvet yang berbeda, Kemudian dicamprkan
lalu diinkubasi selama 5-60 menit. Setelah diinkubasi lalu masing-masing larutan
dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer pada Panjang gelombang 520 nm dan
catat hasilnya.
2. Pemeriksaan Natrium
a. Semimikro
1) Siapkan 2 tabung sentrifus untuk standar dan sampel
2) Masukkan 20 μL sampel dan standar pada masing-masing tabung dan
tambahkan masing-masing 1000 μL presipitan
3) Setelah terjadi kekeruhan gojok sampai homogen lalu diamkan selama 5 menit
4) Gojok secara continue selama 30 detik
5) Diamkan selama 30 menit
6) Masukkan kedua tabung kedalam alat sentrifus pada kecepatan tinggi selama 5-
10 menit
b. Makro
Balnko (μL) Standar (μL) Sampel (μL)
Supernatant Standar - 20 -
Supernatant Sampel - - 20
Presipitan 20 - -
RGT 1000 1000 1000
Masukkan semua bahan kedalam 3 kuvet yang berbeda lalu dicampur sampai
homogen Kemudian diinkubasi pada suhu kamar selama 5-30 menit. Setelah
diinkubasi baca absorban dengan spektrofotometer pada Panjang gelombang 405
nm terhadap blanko aquades dan catat hasilnya.
I. Hasil Pemeriksaan :
1. Pemeriksaan Magnesium 2. Pemeriksaan Natrium
Absorban: Absorban:
a. Sampel = 0,283 a. Blanko = 0,733
b. Standar = 0,232 b. Standar = 0,291
Perhitungan Kadar c. Sampel = 0,315
𝐴𝑏𝑠. 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 Perhitungan Kadar
= × 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
𝐴𝑏𝑠. 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 (𝐴𝑏𝑠. 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜 − 𝐴𝑏𝑠. 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙)
0,283 = × 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
= ×2 (𝐴𝑏𝑠. 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜 − 𝐴𝑏𝑠. 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟)
0,232
(0,733 − 0,315)
= 𝟐, 𝟒𝟒 mg/dL = × 150
(0,733 − 0,291)
= 𝟏𝟒𝟏, 𝟖𝟓 mmol/L
J. Pembahasan :
1. Pemeriksaan Magnesium
Pada pemeriksaan yang telah dilakukan didapatkan kadar magnesium sebesar 2,4 mg/dL.
Hasil tersebut dapat dinyatakan normal sesuai dengan nilai rujukan, yaitu:
Normal Magnesium
Wanita 1,9 – 2,5 mg/dL
Pria 1,8 – 2,6 mg/dL
2. Pemeriksaan Natrium
Pada pemeriksaan yang telah dilakukan didapatkan kadar natrium sebesar 141,85
mmol/L. hasil tersebut dapat dinyatakan normal sesuai dengan nilai rujukan, yaitu 135-
155 mmol/L.
K. Kesimpulan :
1. Didapatkan hasil pemeriksaan magnesium yang normal dengan hasil sebesar 2,4
mg/dL.
2. Didapatkan hasil pemriksaan natrium yang normal dengan hasil sebesar 141,85
mmol/L.

Yogyakarta, 1 November 2021


Pembimbing Praktikan

(……………………………..) Sekar Arum Prabaningtyas


NIM. P07134219035

Anda mungkin juga menyukai