Anda di halaman 1dari 7

MODUL PRAKTIKUM

KIMIA KLINIK III

Disusun Oleh :

PENANGGUNG JAWAB
MATA KULIAH KIMIA KLINIK III

TINGKAT II B

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

BANDUNG

2022
PEMERIKSAAN ION KALSIUM (Ca2+)
UNTUK KEPENTINGAN DIAGNOSA

Hari/ Tanggal : ............................................................


Praktikum : ............................................................

I. Tujuan
Mengetahui konsentrasi Kalsium pada sampel serum atau plasma darah

II. Prinsip
Pengikatan spektik arsenazo III dan kalsium pada pH asam dengan hasil
pergeseran panjang gelombang serapan kompleks. Intensitas kromofor yang
terbentuk sebanding dengan konsentrasi kalsium total dalam sampel.
pH 6,5
Arsenase III Kasium Kompleks Arsenazo II-Kalsium

III. Metode
Kolorimetri Endpoint

IV. Dasar Teori


Kalsium pada darah terdiri dalam tiga bentuk : iomisasi (13%), kompleks (47%)
dan terikat pada protein, terutama albumin (40%). Ketika penentuan kalsium
dilakukan, konsentrasi kalsium total ditentukan terlepas dari jumlahkasium yang
ada dalam setiap bentuk. Penurunan konsentrasi kalsium total dapat disebabkan
oleh hipproteinemia, tetapi konsentrasi aktif fisiologis (terionisasi) dalam kasus
tersebut mungkin normal. Untuk alasan ini, penentuan protein menyertai masing-
masing. Analisis kalsium sehingga nilai kalsium dapat diinterpretasikan dengan
baik.

Kadar serum kalsium yang menurun biasanya menyertai hipoparatioidisme,


beberapa penyakit tulang, penyakit ginjal tertentu, dan kadar protein yang rendah.
Peningkatan kadar kalsium serum terjadi pada hiperparatiroidisme, keracunan
vitamid d, dan sarkoidosis.

V. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan : Bahan yang digunakan :

1. Fotometer 1. Serum atau Plasma Heparin


2. Mikropipet 10 dan 1000 µL (Stabil selama 10 hari pada 2-8o C)
3. Tabung serologis 2. Reagen Kerja, Standar
4. Tip
5. Tissue
VI. Prosedur Kerja
1. Bawa reagen dan sampel pada suhu ruang
2. Pipet kedalam tabung reaksi berlabel :
Tabung Blangko Sampel Standar
R1. Reagent 1.0 mL 1.0 mL 1.0 mL
Sampel - 10 µL -
CAL Standar - - 10 µL

3. Homogenkan dan inkubasi selama 2 menit pada suhu ruang


4. Baca absorbansi sampel dan standar pada 650 nm terhadap blangko reagen

Perhitungan :

Serum, plasma

A Sampel x C Standar = mg/ dL Kalsium Total

A Standar

Sampel dengan konsentrasi lebih tinggi dari 22 mg/dL harus diencerkan 1;2 dengan saline
dan diuji lagi. Kalikan hasilnya dengan 2.

Jika hasil dinyatakan sebagai satuan SI berlaku : mg/dL x 0,25 mmol/L

VII. Interpretasi Hasil


Serum, plasma
Bayi baru lahir (<10 hari) 7,6 – 10,4 mg/dL (1,9 – 2,6 mmol/L)
Anak-anak (2-12 tahun) 8,8 – 10,4 mg/dL (2,2 – 2,6 mmol/L)
Dewasa (12-60 tahun) 8,4 – 10,2 mg/dL (2,1 – 2,5 mmol/L)

VIII. Hasil Pengamatan

IX. Pembahasan
X. Kesimpulan

XI. Daftar Pustaka

XII. Lampiran
PEMERIKSAAN ION MAGNESIUM (Mg2+)
UNTUK KEPENTINGAN DIAGNOSA

Hari/ Tanggal : ............................................................


Praktikum : ............................................................

I. Tujuan
Mengetahui konsentrasi Magnesium pada sampel serum atau plasma darah

II. Prinsip
Pengikatan spesifik calmagite, indikator metalokromik, dan magnesium pH basa
dengan mengakibatkan pergeseran panjang gelombang serapan kompleks.
Intensitas kromofor yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi magnesium
dalam sampel.
pH 11,5
Calmagite Magnesium Calmagite-Magnesium kompleks

III. Metode
Kolorimetri Endpoint

IV. Dasar Teori


Magnesium dianggap sebagai nutrisi penting dan utama kation intraseluler. Lebih
dari 50% dari total magnesium ditemukan di tubuh dikomplekskan dengan
kalsium dalam kerangka, namun hanya 1% dari total magnesium tubuh yang
ditemukan dalam sirkulasi. Antara 60% dan 70% serym magnesium bebas,
persentase sisanya terikat pada albumin, fospat, sitrat, dan ion lainnya.

Magnesium juga digunakan sebagai aktivator (ion anorganik yang diperlukan


sebagai kofaktor reaksi enzim) untuk 300 enzim, terutama yang terlibat dalam
fosfoforilisasi oksidatif, glikolisis, replikasi panggilan, dan sintetis protein.

V. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan : Bahan yang digunakan :

1. Fotometer 1. Serum atau Plasma Heparin


2. Mikropipet 10 dan 1000 µL (Stabil selama 10 hari pada 2-8o C)
3. Tabung serologis 2. Reagen Kerja, Standar
4. Tip
5. Tissue

VI. Prosedur Kerja


1. Bawa reagen dan sampel pada suhu ruang
2. Pipet kedalam tabung reaksi berlabel :
Tabung Blangko Sampel Standar
R1. Reagent 1.0 mL 1.0 mL 1.0 mL
Sampel - 10 µL -
CAL Standar - - 10 µL

3. Homogenkan dan inkubasi selama 2 menit pada suhu ruang


4. Baca absorbansi sampel dan standar pada 520 nm terhadap blangko reagen

Perhitungan :

Serum, plasma

A Muestra x C Standar = mg/ dL Magnesium

A Standar

Sampel dengan konsentrasi lebih tinggi dari 10 mg/dL harus diencerkan 1;2 dengan saline
dan diuji lagi. Kalikan hasilnya dengan 2.

Hasilnya dinyatakan sebagai satuan SI yang berlaku mg/dL x 0,412 mmol/t

1. Interpretasi Hasil
Serum, plasma
Anak-anak (2-12 tahun) 1,7 – 2,3 mg/dL (0,70 – 0,94 mmol/L)
Dewasa (12-60 tahun) 1,6 – 3,0 mg/dL (0,66 – 1,23 mmol/L)

2. Hasil Pengamatan

3. Pembahasan
4. Kesimpulan

5. Daftar Pustaka

6. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai