KIMIA KLINIK 2
DISUSUN OLEH :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat- Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum kimia klinik 2 ini.
Penulisan Laporan praktikum ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mendapatkan nilai mata kuliah kimia klinik 2 pada Program Studi D3
Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Denpasar.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan praktikum
ini.Oleh karna itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. I Gusti Agung Dewi Sarihati, M.Biomed selaku dosen pembimbing
mata kuliah kimia klinik 2 yang selalu sabar dalam memberikan materi di
kelas maupun pada saat praktikum.
2. Luh Putu Rinawati, S.Si selaku dosen pendamping praktikum yang telah
membimbing selama praktikum berlangsung.
Akhir kata, penulisan berharap semoga Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu dan semoga Laporan PKL ini
mambawa manfaat.
Penulis
30 November 2022
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
PEMERIKSAAN CHOLESTROL..........................................................................1
PEMERIKSAAN HDL............................................................................................9
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA.......................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
iii
PEMERIKSAAN CHOLESTROL
A. Pra analitik
a. Persiapan pasien
Pasien diminta untuk puasa 10-12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan
dan diperkenankan untuk minum air.
b. Persiapan sampel
- Sentrifuge sampel darah vena dengan kecepatan 3000 rpm selama
15 menit
- Pisahkan serum/plasma dari sel darah merah
c. Persiapan alat dan bahan
- Alat : fotometer 4010, mikropipet, rak tabung reaksi, timer, blue tip
dan yellow tip, tissue, sentrifuge,
- Bahan : serum pasien, aquades12
- Reagen : kolestrol tes kit
B. Analitik
a. Metode
Enzymatic-colorimetric with accelerator selective detergent. End point.
b. Cara kerja
1. Siapkan serum yang akan di periksa
2. Ambil 3 tabung dan masing – masing tabung di beri label
“blanko”, “standar”, dan “test”
3. Masing – masing tabung diberl larutan sebagi berikut
iv
7. Hasil absorbansi dicatat dan dihitung kadar kolestrol total
Catatan : pada praktikum di Lab. JAK digunakan ½ resep sehingga
menjadi
C. Post analitik
a. Nilai normal
b. Hasil
Kode sampel : 551
Nama : xx
Umur : xx
Blanko : 0,126 Abs
Standar : 0,318 Abs
Hasil : 152,1 mg/dl
v
D. Pembahasan
vi
Telah dibuktikan bahwa konsentrasi LDL kolesterol yang tinggi dalam
darah akan menyebabkan terbentuknya aterosklerosis.
E. Kesimpulan
Jadi berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan pada sampel
kode 551 didapatkan kadar Cholesterol probandus 152 atau <200 maka
normal.
vii
PEMERIKSAAN ELEKTROLIT DARAH
A. Pra Analitik
a. Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus
b. Persiapan sampel
Darah vena disentrifuge dengan kecepatan 3000rpm selama 10 menit,
lalu pisahkan serum/plasma dari endapan, sampel siap digunakan
untuk pemeriksaan.
c. Persiapan alat dan bahan
Alat
Elektrolit analyzer
Centrifuge
Spuit
Tabung merah
Bahan
Specimen serum
B. ANALITIK
a. Metode
Metode yang digunakan adalah Elektroda Ion Selektif (Ion Selective
Electrode/ISE)
b. Cara kerja
1. Darah disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit
2. Serum dimasukkan ke alat elektrolit analyzer jika sudah ada tulisan
:life sampel to analyze” lalu tekan yes.
3. Catat hasil yang didapatkan
C. POST ANALITIK
a. Nilai rujukan
Nilai Rujukan Natrium
Nilai rujukan kadar natrium pada:
Serum bayi : 134-150 mmol/L
Serum anak dan dewasa :135-145 mmol/L
viii
Nilai Rujukan Kalium
Nilai rujukan kalium serum pada:
Serum bayi : 3,6 -5,8 mmol/L
Serum anak : 3,5-5,5 mmo/L
Serum dewasa : 3,5-5,3 mmol/L
Nilai rujukan Klorida
Serum bayi baru lahir : 94-112 mmol/L
Serum anak : 98-105 mmol/L
Serum dewasa : 95-105 mmol/L
b. Hasil
1. Kode sampel : 013
Hasil :
Na :-
K : 5,50 mmol/L
Cl : 96,55 mmol/L
ix
D. PEMBAHASAN
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Ion terbagi
menjadi anion dan kation tergantung mereka bergerak dalam medan listrik
menuju katode anode yang menunjukan mereka mempunyai muatan
positip dan negatif. Sebagian besar proses metabolisme memerlukan dan
dipengaruhi oleh elektrolit. Konsentrasi elektrolit yang tidak normal dapat
menyebabkan banyak gangguan. Pemeliharaan tekanan osmotik dan
distribusi beberapa kompartemen cairan tubuh manusia adalah fungsi
utama empat elektrolit mayor, yaitu natrium (Na+), kalium (K+), klorida
(Cl-), dan bikarbonat (HCO3-) (Yaswir & Ferawati, 2012).
Penurunan natrium terdapat pada penderita muntah, diare,
penghisapan lambung, cedera jaringan, diet rendah garam, luka bakar,
gagal ginjal, penggunaan obat diuretik furosemid, thiazid dan manitol.
Peningkatan natrium terdapat pada penderita: dehidrasi, muntah, diare,
gangguan jantung kronis, hiperfungsi adrenal, gagal hepatik. intake Na
tinggi, dan penggunaan obat kortison, antibiotic, laksansia dan obat batuk.
Peningkatan kalium (hiperkalemia) dapat terjadi apabila ada
gangguan ginjal, oliguri, anuria,infuse KCL, oerlukaan, metabolic
asidosis, dan penggunaan obat sefalosporin, heparin,epinefrin, histamine.
Penurunan kalium (hipokalemia) dapat terjadi karena input kalium rendah
dan eksresi lewat urin berlebihan, misalnya pada penyakit muntah, diare,
dehidrasi, malnutrisi, diet ketat,trauma, luka pembedahan, penghisapan
lambung. DM asidosis, banyak makan permen, luka bakar,
hiperaldosteron, alkalosis metabolic dan penggunaan obat diuretic,
cortisone, insulin dan aspirin.
x
Peningkatan klorida dapat terjadi pada penderita dehidrasi.
hiperfungsi adrenal, peningkatan Na, cedera kepala, decompensasio cordis,
infuse NaCl, asidosis metabolic, gangguan ginjal, dan dapat karena obat
Amonium Chlorid (OBH), penggunaan kortison dan asetazolamid.
Penurunan Klorida dapat terjadi pada penderita muntah, penghisapan
lambung, diare, diet rendah garam, Ge, colitis, insufisiensi adrenal, infeksi
akut, luka bakar, alkalosis metabolic, terlalu banyak keringat, gagal
jantung kronis, asidosis respiratorik. penurunan kadar Kalium dan
Natrium, dapat juga terjadi karena penggunaan obat Thiazid, diuretic loop
dan bikarbonat.
Pada praktikum hari Jumat, 25 November 2021, pemeriksaan
elektrolit darah dengan kode sampel 013 didapatkan hasil pemeriksaan
kalium 5,50 mmol/L (Normal), klorida 96,55 mmol/L (Normal) dan pada
sampel kode 259 didapatkan hasil pemeriksaan kalium 4,17 mmol/L
(Normal) , klorida 177,49 mmol/L (>Normal).
E. KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan pada sampel kode 013 didapatkan hasil K:
5,50 mmol/L (Normal), hasil Cl : 96,55 mmol/L (Normal) dan Pada
sampel kode 259 didapatkan hasil K : 4,17 mmol/L (Normal), hasil Cl :
177,49 mmol/L (>Normal)
xi
PEMERIKSAAN HDL
A. Pra Analitik
a. Persiapan Pasien
Pasien diminta untuk puasa 10-12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan
dan diperkenankan untuk minum air.
b. Persiapan sampel
- Sentrifuge sampel darah vena dengan kecepatan 3000 rpm selama
15 menit
- Pisahkan serum atau plasma dari endapan
c. Persiapan alat dan bahan
Alat : tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet ukur, mikropipet, yellow
tip, blue tip, gelas beaker 50 mL,spektofotometer dan stopwatch.
Bahan : sampel serum dan reagen
B. Analitik
a. Metode
Enzymatic-colorimetric with accelerator selective detergent. End point.
b. Cara kerja
1) Siapkan Serum yang akan diperiksa
2) Ambil 2 tabung reaksi dan masing-masing tabung diberi label
”sampel b”dan “Sampel”
3) Pada tabung sample b ditambahkan R1 sebanyak 1200µl dan
samplel sebanyak 12 µl kembudian dihomogenkan dan diinkubasi
pada suhu 37˚ C selama 5 menit kemudian diperiksa menggunakan
fotometer.
4) Pada tabung sampel, diisi 900 µL R1 (reagen 1) dan 12 µl
sampel/serum kemudian homogenkan dan inkubasi 37˚ C selama 5
menit. Kemudian ditambahkan reagen 2 (R2) sebanyak 300
kemudian dihomogenkan dan inkubasi 37˚ C selama 2,5 menit
selanjutnya diperiksa pada fotometer dengan panjang gelombang
578 nm
C. Pasca Analitik
a. Nilai normal
xii
Tinggi : ≥ 60 mg/dL
Rendah : < 40 mg/dL
b. Hasil
Nama probandus : 363
Jenis kelamin :x
Umur :x
Blanko : 0,400
Sampel : 34 mg/dL
D. Pembahasan
HDL Kolesterol adalah lipoprotein yang memiliki banyak protein
dan memiliki sedikit lemak. HDL Kolesterol bertindak sebagai vacuum
cleaner yang menghisap sebanyak mungkin kolesterol yang berlebih dalam
tubuh. HDL Kolesterol mengangkut kolesterol ekstra dari sel dan jaringan
kemudian dibawa kembali ke dalam hati dan digunakan untuk membuat
cairan empedu. Pemeriksaan kadar HDL Kolesterol adalah uji untuk
mengetahui adanya peningkatan kadar HDL dalam darah. Spesimen yang
xiii
digunakan adalah serum dari darah vena. Serum merupakan cairan darah
berwarna kuning jernih yang bebas dari sel dan tanpa fibrinogen. Serum
diperoleh dari sejumlah darah yang dimasukkan ke dalam tabung
kemudian dicentrifuge dengan kecepatan 3000 RPM selama 15 menit.
Hasil yang diperoleh dalam kegiatan pratikum yang dilakukan di
Laboratorium Kimia Klinik Poltekkes Denpasar menggunakan sampel
infeksiun dengan number kode 363 diperoleh hasil pemeriksaan HDL 34
mg/dL (rendah). Adapun faktor resiko kolesterol HDL rendah adalah
faktor pola makan dimana terlalu sering mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak trans (lemak yang terhidrogenasi sebagian) seperti kue
kering, roti dan makanan siap saji akan menurunkan kadar kolesterol
HDL.
E. Kesimpulan
Berdasarkan pratikum kolesterol HDL yang dilakukan di
Laboratorium Kimia Klinik Poltekkes Denpasar menggunakan sampel
infeksius dengan normber kode 363 diperoleh hasil pemeriksaan kadar
kolesterol HDL 34 mg/dL yang dimana hasil tersebut termasuk rendah.
xiv
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA
A. PRA ANALITIK
a. Metode
Metode pemeriksaan yang digunakan adalah Enzymatic-
colorimetric. End point.
b. Prinsip
Trigliserida diukur secara enzimatik dalam serum atau plasma
menggunakan serangkaian reaksi yang digabungkan di mana trigliserida
dihidrolisis untuk menghasilkan gliserol. Gliserol kemudian dioksidasi
menggunakan gliserol oksidase, dan H2O2 salah satu produk samping,
H2O2 diukur secara kuantitatif dalam reaksi yang dikatalisis peroksidase
yang menghasilkan warna.
Absorbansi diukur pada 505 nm. Urutan reaksi adalah sebagai berikut:
Lipoprotein lipase
Triglycerides + H2O Glycerol + fatty acids
glycerokinase
Glycerol + ATP glycerol-3-phosphate + ADP
Glycerol-3-phosphate
oxidase (GPO)
Glycerol-3-phosphate + O2 dihydroxyacetone phosphate
(DHA-P)+H2O2
peroxidase
H2 O2 + 4-AAP+ p-chlorophenol Quinoneimine
xv
7. Spektrofotometer
8. Stopwatch
Bahan :
1. Sampel serum
2. Reagen tdd:
- Pipes buffer, pH7.00 50 mmol/L
- Mg2+ 14,8 mmol/L
- p-chlorophenol 2,7 mmol/L
- ATP 3.15 mmol/L
- Potassium ferrocyanide 10 μmol/L
- amino-4-antipyrine 0,31 mmol/L
- Lipoprotein lipase ≥ 2.000 U/L
- Glycerolkinase ≥ 500 U/L
- Glycerol-3-phosphate oxidase (GPO) ≥ 4.000 U/L
- Peroxidase ≥ 500 U/L
- Sodium Azide < 0,1 %
B. Analitik
a. Cara Kerja
1) Siapkan Serum yang akan diperiksa
2) Ambil 3 tabung reaksi dan masing-masing tabung diberi label
“blanko”, “standar”, dan “test”
3) Masing-masing tabung diberi larutan sebagai berikut :
xvi
6) Absorbansi campuran tadi dibaca dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 505 nm dengan titik nol sebagai blanko
7) Hasil absorbansi dicatat dan dihitung kadar trigliserida.
Catatan : Pada praktikum di laboratorium TLM digunakan
1⁄2 resep sehingga menjadi
C. Pasca Analitik
a. Interpretasi Hasil
b. Hasil
Nama Probandus : X
Usia :X
Jenis Kelamin :X
Kode Sampel : 553
Hasil : -13 mg/dl → Kurang dari normal
xvii
Nama Probandus : I Komang Suryawan
Usia : 20 th
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Hasil : 106 → Normal
D. Pembahasan :
Lemak yang terdapat dalam zat makanan umumnya terdiri dari tiga
gugus asam lemak dengan gliserol yang dikenal sebagai trigliserida.
Trigliserida merupakan salah satu dari jenis-jenis lemak yang terdapat di
dalam darah dan berbagai organ tubuh lainnya. Trigliserida dibentuk dari
gliserol dan lemak yang berasal dari makanan dengan menggunakan
rangsangan insulin atau kelebihan dari kalori akibat makan secara
xviii
berlebih. Kelebihan kalori akan diubah menjadi trigliserida dan disimpan
sebagai lemak dibawah kulit.
E. Kesimpulan
Berdasarkan pratikum kolesterol Trigliserida yang dilakukan di
Laboratorium Kimia Klinik Poltekkes Denpasar menggunakan sampel
infeksius dengan nomer kode 553 diperoleh hasil pemeriksaan kadar
Trigliserida -13 mg/dL yang dimana hasil tersebut termasuk rendah, dan
pada sampel probandus komang suryawan didapatkan hasil 106 maka
dapat disimpulkan kadar trigliserida komang suryawan normal.
xix
PEMERIKSAAN TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral)
A. Pra Analitik
a. Persiapan pasien
b. Persiapan sampel
- Darah vena disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 15
menit
- Pisahkan serum/plasma dari endapan
c. Persiapan alat dan bahan
Alat
- Tabung serologis
- Mikropipet
- Blue tip & yellow tip
- Centrifuge
- Fotometer
Bahan
- Serum
- Reagen glukosa
B. Analitik
a. Metode
Trinder’s method
b. Cara Kerja
- Dipipet 500 ul reagen glukosa dimasukkan kedalam 5 tabung
serologis yang digunakan untuk blanko, standar, dan sampel test.
- Dipipet 5 ul aquades ke dalam tabung blanko.
- Dipipet 5 ul larutan standar ke dalam tabung standar.
- Dipipet 5 ul sampel ke dalam tabung sampel
- Kemudian diinkubasi selama 5 menit
xx
- Setelah diinkubasi selama 5 menit selanjutnya larutan blanko,
standard an sampel diukur dengan menggunakan fotometer dengan
panjang gelombang 505-676 nm
C. Post-Analitik
a. Nilai normal
- Glukosa darah puasa : 75-121 mg/dl
- Glukosa darah 2 jam PP : < 120 mg/dl
b. Hasil
1. Nama Probandus : Ni Putu Mirah Manis
Swari
Usia : 20 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Hasil : 74,5 mg/dl
D. Pembahasan
xxi
pemeriksaan laboratorium dengan melakukan pemeriksaan darah. Kriteria
diagnosis diabetes mellitus diambil dari keputusan Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) yaitu berdasarkan kadar gula atau glukosa darah. Diagnosis
diabetes mellitus dapat ditetapkan dengan mengukur kadar glukosa darah
ketika puasa 1-2 jam setelah meminum larutan glukosa 75 gram (tes
toleransi glukosa oral). Glukosa darah puasa adalah kadar glukosa darah
setelah puasa semalaman, lebih dari 10 jam. Kadar glukosa darah puasa
tinggi menunjukkan bahwa produksi insulin tidak mencukupi, meskipun
hanya untuk kebutuhan tubuh yang bersifat basal atau dasar. Glukosa
darah sewaktu adalah kadar glukosa darah pada suatu saat yang dapat
berubah sepanjang hari sesuai dengan jumlah karbohidrat yang dimakan.
E. Kesimpulan
Jadi didapatkan hasil glukosa darah probandus sampel mahasiswa
yaitu 74,5 mg/dl (kurang dari normal), sampel infeksius glukosa puasa
yaitu 88,8 mg/dl (normal) dan sampel infeksius glukosa 2 jam PP yaitu
101,4 mg/dl (normal).
xxii
PEMERIKSAAN LOW DENSITY LIPOPROTEIN ( LDL)
A. Pra Analitik
a. Persiapan pasien
- Pasien diminta untuk puasa 10-12 jam sebelum dilakukan
pemeriksaan dan diperkenankan untuk minum air putih
b. Persiapan sampel
- Sentrifuge sampel darah vena dengan kecepatan 3000 rpm selama
15 menit
- Pisahkan serum / plasma dari endapan
c. Persiapan alat dan bahan
- Alat : Fotometer 4010 , rak tabung reaksi dan tabung serologis ,
timer , tip biru dan kuning, tissue, sentrifugasi
- Bahan : Serum pasien dan reagen kolesterol
B. Analitik
a. Metode
Enzymatic-colorimetric accelerator with detergent End point
b. Cara Kerja
1. Siapkan Serum yang akan diperiksa
xxiii
C. Pasca Analitik
a. Nilai normal : ≤100 mg/Dl
b. Hasil
Nama probandus : 275
Jenis kelamin :X
Umur :X
1. Blanko : 0,631
D. Pembahasan
xxiv
LDL mengambang di dalam darah.LDL dapat menyebabkan penempelan
kolesterol di dinding pembuluh darah. (Purba, 2021)
E. Kesimpulan
xxv
DAFTAR PUSTAKA
Naim, M. R., Sulastri, S., & Hadi, S. (2019). Gambaran hasil pemeriksaan kadar
kolesterol pada penderita hipertensi di rsud syekh yusuf kabupaten
gowa. Jurnal Media Laboran, 9(2), 33-38.
Purba, I. (2021). GAMBARAN KADAR LDL (Low Density Lipoprotein) PADA
PEROKOK AKTIF SYSTEMATIC REVIEW. Karya Tulis Ilmiah, 3(2),
6. http://repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/4985/1/
KTI IRAWATI PURBA P07534018082.pdf
Pebrita Anjar Santi, N. L. P., Rai Wiadnya, I. B., & Fikri, Z. (2018). Analisis
Kadar Trigliserida Pelari Berdasarkan Jenis Lari. Quality : Jurnal
Kesehatan, 11(2), 92–96. https://doi.org/10.36082/qjk.v11i2.75
Sari, D. R. E. (2018). PERBEDAAN KADAR HDL KOLESTEROL SERUM
DARAH YANG LANGSUNG DICENTRIFUGE DAN DIBEKUKAN
SEBELUM DICENTRIFUGE (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Semarang).
Sarihati, I. D. (2022). Modul Praktikum Kimia Klinik II (pp. 16–23). Poltekkes
Kemenkes Denpasar.
Sarihati, I. D. (2022). Modul Praktikum Kimia Klinik II (pp. 13–15). Poltekkes
Kemenkes Denpasar.
xxvi