DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 6
1. KAZAL SHONITA RAY
2. KHOIRUNNISA
3. LATIFA HANUM
4. LUTHFIYAH LAILI
5. MASITAH
6. VIRA MISSI AGATHA
Glukosa teroksidasi dengan adanya glukosa oksidase (GOD). hidrogen peroksida yang
terbentuk bereaksi, di bawah pengaruh peroksidase (POD), dengan fenol dan 4-aminoantipyrine
untuk membentuk kompleks kuinon re-violet. intensitas warna sebanding dengan konsentrasi
glukosa.
1. Alat : Alat yang digunaka yaitu Tabung reaksi, pipet tetes, Fotometer, Centrifuge, spoit dan
kapas alcohol
2. Bahan :
b. Reagent : Reagent yang digunakan yaitu Glukosa Ref. No. 1071, Buffer fosfat, Fenol, 4-
- dilepaskan jumlah ragent yang akan digunakan untuk pengujian dan memungkinkan untuk hangat
- Untuk setiap standar, sampel, dan kontrol, ditambahkan 1,0 mL. reagen untuk kuvet / uji tabung
- Ditambahkan 10 mikron (0,010 ml) masing-masing sampel untuk itu masing-masing kuvet /
- Setelah 5 menit inkubasi, dibaca dan dicatat absorbansi dari semua sampel
* Jika linearitas diinginkan untuk 500 mg / dl, peningkatan volume yang reagen 1,5 mL dan
- dilepaskan jumlah reagen yang akan digunakan untuk pengujian dan memungkinkan untuk
- untuk setiap standar, sampel dan kontrol, ditambahkan 1,0 mL reagen untuk kuvet / uji tabung
- tambahkan 5 mikron (0,005 ml) masing-masing sampel untuk itu kuvet / uji tabung masing-
- Setelah 5 menit inkubasi, dibaca dan dicatat absorbansi semua sampel
= x 100 Mg/dl
= 98 Mg/dl
F . Pembahasan
didapatkan hasil akdar Gula darah Nn “E” yaitu 98 Mg/dl. Ini menunjukkan bahwa kadar Gula
darah Nn “E” normal. Dimana kisaran nialai normal untuk GDS yaitu 70 – 105 Mg/dl. Kadar
Gula darah Normal ( Normoglycemia ) dikatakan sebagai suatu kondisi dimana kadar glukosa
darah yang ada mempunyai resiko kecil untuk dapat berkembang menjadi diabetes atau
menyebebkan munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah. Dikatakan Hypoglycemia atau
kadar gula darah rendah apabila nilai kurang dari 70 – 105 Mg/dl. Dimana gejala dari
hypoglycemia yaitu perasaan lelah, fungsi mental yang menurun dan rasa mudah tersinggung.
Apabila kadar GDS lebih dari 70 – 105 Mg/dl disebut Hyperglycemia dimana nafsu makan
tertekan untuk waktu yang singkat. Hyperglycemia dala jangka panjang dapat menyebabkan
masalah – masalah kesehatan yang berkepanjangan dan berkaitan dengan diabetes, termasuk
IGT oleh WHO didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang mempunyai resiko tinggi
untuk terjangkit diabetes walaupun ada kasus yang menunjukkan kadar gula darah dapat kembali
ke keadaan normal. Seseorang yang kadar gula darahnya termasuk dalam kategori IGT juga
mempunyai resiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah yang sering mengiringi
penderita diabetes. Kondisi IGT ini menurut para ahli terjadi karena adanya kerusakan dari
produksi hormon insulin dan terjadinya kekebalan jaringan otot terhadap insulin yang
diproduksi.
IFG sendiri mempunyai kedudukan hampir sama dengan IGT. Bukan entitas penyakit
akan tetapi sebuah kondisi dimana tubuh tidak dapat memproduksi insulin secara optimal dan
terdapatnya gangguan mekanisme penekanan pengeluaran gula dari hati ke dalam darah.
Menurut Siswono (2002) kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dl (pada kondisi puasa),
100-180 mg/dl (kondisi setelah makan), dan 100-140 mg/dl (pada kondisi istirahat/tidur).
Beragamnya kisaran gula darah normal di atas, terutama dipengaruhi oleh usia, genetis, dan
perbedaan pola makan. Gula darah/glukosa dalam sistem metabolisme tubuh terutama berfungsi
sebagai penyedia energi untuk kinerja fungsi otak, sistem saraf pusat, dan sel-sel tubuh.
Meningkatnya jumlah penderita diabetes, terutama berkaitan dengan perubahan pola konsumsi
karbohidrat, dari pola konsumsi karbohidrat kompleks (dalam bentuk kacang-kacangan, sayur-
sayuran, dan serealia) dan berlemak rendah menjadi pola konsumsi yang cenderung berkadar
(karbohidrat sederhana) dan lemak tinggi, serta rendah serat. Produksi insulin yang tidak cukup
mengakibatkan penyakit diabetes mellitus (penyakit kencing manis). Penderita penyakit ini tidak
mampu mengatasi kelebihan glukosa dalam darah dengan mengubahnya menjadi glikogen dan
lemak. Glikogen dan lemak tubuh diubah menjadi glukosa, yang akan lebih menaikkan kadar
gula darah. Disamping itu, Glukagon juga mendorong peningkatan konsentrasi gula darah;
karena itu kegiatannya merupakan kebalikan dari insulin. Peningkatan hiperglikemia glukagon
terdapat dalam dua hal. Pertama, glukagon mendorong pengeuraian glikogen hati untuk
menghasilkan glukosa darah, dengan mekanisme yang sama dengan adrenalin. Permukaan
membran plasma sel-sel hati mengandung reseptor spesifik untuk glukagon. Ketika reseptor ini
berikatan dengan hprmon tersebut, adenilat siklase di dalam membran plasma diaktifkan dan
timbul suatu mekanisme amplikasi yang serupa dengan yang ditimbulkan oleh adrenalin. Kedua,
glukagon, tidak seperti adrenalin, mengahambat perombakan glukosa menjadi laktat oleh
glikolisis.
Hasil perhitungan kadar glukosa sampel tersebut jika dibandingkan dengan hasil kadar glukosa
darah nilai normal (< 200 mg/dl) maka dapat disimpulkan bahwa sampel Iva pada praktikum ini
mempunyai kadar glukosa normal sedangkan pada pada Febi didapat hasil yang rendah 87, 63
mg/dl bisa dikatakan mengalami hipoglikemia atau kadar gula darahnya rendah, atau
kemungkinan ada kesalahan teknis, pada saat pengambilan reagen; sambungan kuvet tidak rapat
G . Kesimpulan
Berdasarkan Praktikum diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar Glukosa Darah Nn
kolesterol esterase (CE) menghidrolisis ester kolesterol dan asam lemak bebas. kolesterol
gratis sehingga dihasilkan ditambah kolesterol preformed kemudian teroksidasi dengan adanya
chromogen, dengan penyerapan maxima pada 500 nm yang dihasilkan ketika fenol oksidatif
peroksida. Intensitas warna merah akhir sebanding dengan konsentrasi kolesterol total. Lipid
kliring Factor (LCF): campuran aditif khusus yang dikembangkan oleh stanbio diintegrasikan ke
1. Alat : Alat yang digunaka yaitu Tabung reaksi, pipet tetes, Fotometer, Centrifuge, spoit dan
kapas alcohol
2. Bahan :
b. Reagent :
Reagent dengan komposisi bahan 4-aminophenazone 0,25 mmol / L, Fenol 25,0 mmol / L,
peroksidase> 5,0 U / mL, Kolesterol esterase> 0,15 U / mL, oksidase kolesterol> 0,1 U / mL,
pengawet.
Reagent
No Blank Standar Sampel
(RB )
1 Blank 1000 µl 1000 µl 1000 µl
2 Standar - 10 µl -
3 Sampel - - 10 µl
4. Diinkubasi semua cuvets pada suhu 37̊ C selama 5 menit atau suhu ruang selama 10 menit.
5. Dibaca absorban sampel, standard an Blanko pada Fotometer pada Panjang Gelombang 500 nm
Blank : 0,376
= x 200 Mg/dl
= 147 Mg/dl
*Nilai Normal
Kolesterol total Mg/dl
Baru lahir 53 – 135
Bayi 70 – 175
Anak 120 – 210
Remaja 140 – 310
Diinginkan Untuk dewasa 140 – 200
f . Pembahasan
hasil total kolesterol Nn “N” yaitu 147 Mg/dl. Nilai ini menunjukkan bahwa total kolesterol Nn
“N” berada dalam kisaran normal. Dimana nilai normal untuk orang dewasa yaitu 140 – 200
Mg/dl.
Fungsi kolesterol dalam tubuh adalah untuk sintesis membrane sel precursor hormone steroid
dan asam empedu. Obat yang dapat merangsang emnpedu, dapat menurunkan kadar kolesterol
darah.
Faktor yang bersifat hiperkolesterolgenik adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan,
misalnya umur dan genetik. Faktor yang dapat dikendalikan adalah rokok, olahraga, makanan
yang banyak mengandung lemak, minyak jenuh, stress, kopi, diet, kurang sehat, dan lain – lain
[1].
jumlah LDL.
Kolesterol mungkin merupakan steroid yang paling banyak dikenal karena keterkaitannya
dengan aterosklerosis dan penyakit jantung. Namun, secara biokimiawi senyawa ini juga penting
karena merupakan prekursor bagi sejumlah besar steroid yang sama pentingnya serta mencakup
asam nempedu, hormon adrenokorteks, hormon seks, vitamin D, glikosa jantung, sitosterol
Kolesterol yang merupakan alkohol steroid yang unik di dalam jaringan hewan, menjalankan
sejumlah fungsi yang penting di tubuh. Misalnya, kolesterol merupakan bagian struktural semua
membran sel, mengatur alirannya, dan di jaringan tertentu merupakan prekursor asam empedu.
Karena itu, terjaminnya suplai kolesterol yang terus menerus akan sangat penting bagi sel tubuh.
kolesterol akan masuk ke dalam simpanan kolesterol di dalam hati, yang berasal dari sejumlah
besar sumber, seperti makanan yang mengandung kolesterol, dan juga kolesterol yang disintesis
secara de novo oleh jaringan ekstrahepatik serta oleh hati sendiri.kolesterol dieliminasi dari hati
sebagai kolesterol yang tidak termodifikasi di dalam empedu, atau dapat diubah menjadi garam
empedu yang disekserikan kedalam lumen usus. Kolesterol juga dapat berperan sebagai
Pada manusia, keseimbangan antara masukan kolesterol dan pengeluarannay tidak selalu
tepat, yang menyebabkan penimbunan kolesterol secara bertahapdi jaringan, terutam pada
endotel yang melapisi pembuluh darah. Keadaan tersebut dapat mengancam nyawa jika
G . Kesimpulan
Berdasarkan praktikum diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar kolesterol Nn “N”
uricase bertindak atas asam urat membentuk hidrogen peroksida dan allantoin. H2O2
quinoneimine merah. lipid kliring Faktor (LCF) campuran aditif khusus yang dikembangkan oleh
stanbio diintegrasikan ke dalam reagen asam urat untuk membantu meminimalkan gangguan
akibat lipemia.
1. Alat : Alat yang digunaka yaitu Tabung reaksi, pipet tetes, Fotometer, Centrifuge, spoit dan
kapas alcohol
2. Bahan :
b. Reagent :
Reagent Asam Urat dengan komposisi bahan enzimatik reagen asam urat (cair) ref. No 1046,
3. Dipipet ke cuvets lalu diberi label dengan volume berikut (mL) dan aduk :
Reagent Standa
No Sampel
Blank (RB ) r
1 Blank 1000 µl 1000 µl 1000 µl
2 Standar - 20 µl -
3 Sampel - - 20 µl
*catatan : Untuk instrumen yang membutuhkan volume lebih besar dari 1,0 ml. menggunakan 2,0
4. Diinkubasi semua cuvets pada suhu 37̊ C selama 5 menit dan dibiarkan dingin, atau diinkubasi
5. Dibaca S dan U vs RB pada fotometer dengan panjang gelombang 520 nm dalam waktu 15
menit
Blank : 3,382
= x 8 Mg/dl
= 7 Mg/dl
E . Pembahasan
hasil Asam Urat Nn “ANH” yaitu 7,0 Mg/dl. Ini menunjukkan bahwa kadar Asam Urat Nn
“ANH” tidak berada dalam keadaan normal. Dimana nilai normal asam urat untuk perempuan
yaitu 2,4 – 5,7 Mg/dl. Penyebab seseorang dapat terkena asam urat karena makanan yang
dikonsumsi banyak mengandung purin. Perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi seseorang
menderita asam urat disebabkan karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang ikut
membantu pembuangan asam urat lewat urine. sementara pada pria, asam uratnya cenderung
lebih tinggi dari pada perempuan karena tidak memiliki hormon estrogen tersebut.
Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin pada manusia. Karena kelarutan
asam urat kurang, maka tingkat ditoleransi maksimal di bawah kondisi normal, dan terjadi
perubahan sederhana dalam produksi, kelarutan atau ekskresi asam urat dapat menghasilkan
serum yang tinggi konsentrasi. Asam urat diekskresikan terutama oleh sekresi tubular ginjal.
Renal tubular sekresi urat adalah fungsi langsung untuk menyediakan mekanisme homeostatik
Hiperurikemia dapat dihasilkan dari peningkatan produksi asam urat, penurunan ekskresi ginjal,
atau keduanya
Beberapa studi epidemiologi telah melaporkan bahwa tinggi kadar serum asam urat
yang sangat terkait dengan kondisi kesehatan seperti obesitas, insulin resistensi sindrom,
metabolik, diabetes, hipertensi, dan penyakit ginjal. Tingkat asam urat serum rata-rata lebih
rendah pada kelompok kontrol (3.84mg/dl), meningkat pada pra-diabetes (4.88mg/dl) dan lagi
F . Kesimpulan
Berdasarkan praktikum diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar asam urat Nn
dalam mg/dl.
Tabung reaksi
Mikropipet
Tisu
D. Reagen
pereaksi Fotometer
37°C. Ukur absorbance sampel dan standar terhadap blanko reagen dalam waktu 60
menit. 2. Pengaturan fotometer Panjang gelombang : 546 nm Faktor : 200 Program : c/st
Nilai Normal Trigliserida Dicurigai : > 150 mg/dl atau > 1,71 mmol/liter Meningkat : >